Analisis Tabel Silang HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.41 Tidak Hadir ke sekolah Jika Benar-benar Sakit Uraian Frekuensi Persentase Tidak setuju Kurang setuju Setuju Sangat setuju 8 15 47 17 9.2 17.2 54.0 19.5 Total 87 100.0 Sumber : FC 42 Tabel 4.41 menunjukkan kesetujuan tidak hadir ke sekolah jika siswa benar-benar sakit. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa siswa SMP Negeri 29 Medan pada umumnya setuju bahwa responden tidak hadir ke sekolah jika responden benar-benar sakit. Hal ini dapat dilihat dari tingkat frekuensi dimana yang menyatakan tidak setuju jika benar-benar sakit tidak hadir ke sekolah sebanyak 8 orang 9.2 responden, menyatakan kurang setuju tidak hadir ke sekolah jika benar-benar sakit sebanyak 15 orang 17.2 responden, menyatakan setuju tidak hadir ke sekolah jika benar-benar sakit sebanyak 47 orang 54.0, dan yang menyatakan sangat setuju tidak hadir ke sekolah jika benar-benar sakit sebanyak 17 orang 19.5 responden. Pada tabel ini banyak responden dengan persentase 54.0 yang menyatakan bahwa siswa setuju tidak hadir ke sekolah jika siswa benar-benar sakit.

4.3 Analisis Tabel Silang

Penyajian analisis tabel silang ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pengaruh komunikasi positif guru terhadap motivasi belajar pada siswa SMP Negeri 29 Medan. Tidak seluruh item pertanyaan dari variabel x dan variabel y disilangkan dan dianalisis dalam bentuk tabel silang. Peneliti hanya menampilkan item-item penting variabel tersebut. Hasil analisa tabel silang tersebut dipaparkan pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.43 Rangking pada Raport Terakhir dengan Jenis Kelamin Rangking Pada Raport Terakhir Jenis Kelamin Total Laki-Laki Perempuan 1 1 1 2 2 1 1 2 3 2 4 6 4 1 3 4 5 1 4 5 6 5 5 7 1 3 4 8 1 3 4 9 1 3 4 10 1 2 3 11 1 1 2 12 2 2 4 13 3 3 14 1 1 15 1 5 6 16 1 1 17 1 1 18 1 2 3 19 2 2 20 1 2 3 21 1 1 2 22 1 1 23 6 6 26 2 2 27 1 1 28 1 1 30 2 2 31 1 1 32 1 1 33 1 1 34 1 1 2 35 1 1 40 1 1 Total 26 61 87 Sumber : FC 7 dan FC4 Tabel 4.43 menunjukkan hubungan antara rangking pada raport terakhir siswa dengan jenis kelamin siswa. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang memiliki rangking 3, 15, dan 23 pada raport terakhir masing- masing sebanyak 6 responden; dimana yang memilki rangking 3 terdapat 2 responden yang berjenis kelamin laki-laki dan 4 responden yang berjenis kelamin perempuan, rangking 15 terdapat 1 responden laki-laki dan 5 responden perempuan, rangking 23 terdapat 6 responden perempuan dan tidak ada responden laki-laki. Selanjutnya responden yang memilki rangking 5 dan 6 pada raport masing-masing sebanyak 5 orang responden; dimana rangking 5 terdapat 1 Universitas Sumatera Utara responden laki-laki dan 4 responden perempuan, rangking 6 terdapat 5 responden perempuan dan tidak ada reponden laki-laki. Selanjutnya responden yang memilki rangking 4, 7, 8, 9, dan 12 di raport masing-masing sebanyak 4 orang; dimana pada rangking 4, 7, 8, 9 masing-masing terdapat 1 responden laki-laki dan 3 responden perempuan, sementara rangking 12 terdapat 2 responden laki-laki dan 2 responden perempuan. Selanjutnya responden yang memilki rangking 10, 13, 18 dan 20 pada raport terakhir masing-masing sebanyak 3 orang responden; dimana pada rangking 10, 18, dan 20 masing-masing terdapat 1 responden laki- laki dan 2 responden perempuan, sementara rangking 13 terdapat 3 responden perempuan dan tidak ada responden laki-laki. Selanjutnya responden yang memilki rangking 1, 2, 11, 19, 21, 26, 30, dan 34 di raport masing-masing sebanyak 2 orang; dimana pada rangking 1, 2, 11, 21 dan 34 terdapat 1 responden laki-laki dan 1 responden perempuan, rangking 19 dan 26 terdapat 2 responden perempuan dan tidak ada responden laki-laki, sementara rangking 30 terdapat 2 responden laki-laki dan tidak ada responden perempuan. Selanjutnya responden yang memilki rangking 14, 16, 17, 22, 27, 28, 31, 32, 33, 35 dan 40 di raport terakhir masing-masing sebanyak 1 orang responden; dimana yang memilki rangking 14, 17, 22, 31, 33, dan 35 berjenis kelamin laki-laki sementara yang memiliki rangking 16, 27, 28, 32 dan 40 berjenis kelamin perempuan. Dengan demikian berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 87 orang siswa sebagai responden di SMP negeri 29 Medan, jumlah responden terbanyak memilki rangking 3, 15, dan 23 yang dimayoritasi dengan jenis kelamin perempuan. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.44 Mata Pelajaran yang paling disukai dengan Jenis Kelamin Mata Pelajaran yang paling disukai Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan Agama 3 6 9 Agroindustri 4 4 Bahasa Indonesia 3 11 14 Bahasa Inggris 2 10 12 IPA 2 7 9 IPS 3 1 4 Matematika 7 11 18 Penjas 4 2 6 PKN 2 3 5 Seni budaya 2 2 Tikom 4 4 Total 26 61 87 Sumber : FC 8 dan FC 4 Tabel 4.44 menunjukkan hubungan antara mata pelajarn yang paling disukai oleh responden dengan jenis kelamin responden. Dari tabel di atas dapat dilihat dari 18 responden yang paling menyukai mata pelajaran Matematika; terdapat 7 responden yang berjenis kelamin laki-laki dan 11 responden yang berjenis kelamin perempuan. Selanjutnya dari 14 responden yang paling menyukai mata pelajaran Bahasa Indonesia; terdapat 3 responden yang berjenis kelamin laki-laki dan 11 responden yang berjenis kelamin perempuan. Selanjutnya dari 12 responden yang paling menyukai mata pelajaran Bahasa Inggris; terdapat 2 responden yang berjenis kelamin laki-laki dan 10 responden yang berjenis kelamin perempuan. Selanjutnya dari masing-masing 9 responden yang paling menyukai mata pelajaran Agama dan IPA; terdapat 3 responden laki- laki dan 6 responden perempuan yang menyukai mata pelajaran Agama, 2 responden laki-laki dan 7 responden perempuan yang menyukai mata pelajaran IPA. Selanjutnya dari 6 responden yang paling menyukai mata pelajaran Penjas; terdapat 4 responden laki-laki dan 2 responden perempuan. Kemudian dari 5 responden yang paling menyukai mata pelajaran PKN; terdapat 2 responden yang berjenis kelamin laki-laki dan 3 responden yang berjenis kelamin perempuan. Selanjutnya dari masing-masing 4 responden yang paling menyukai mata pelajaran Agroindustri, IPS, dan Tikom; terdapat 4 responden perempuan yang Universitas Sumatera Utara menyukai mata pelajaran Agroindustri dan tidak ada responden laki-laki, terdapat 3 responden laki-laki dan 1 responden perempuan yang menyukai mata pelajaran IPS, sementara terdapat 4 responden yang berjenis kelamin perempuan dan tidak ada responden yang berjenis kelamin laki-laki yang menyukai mata pelajaran Tikom. Selanjutnya dari 2 responden yang paling menyukai mata pelajaran Seni budaya; terdapat 2 responden yang berjenis kelamin perempuan dan tidak ada responden yang berjenis kelamin laki-laki. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa sebesar 20.7 mata pelajaran Matematika merupakan mata pelajaran yang paling banyak disukai oleh siswa SMP Negeri 29 Medan dari pada mata pelajaran lainnya dengan dimayoritasi oleh responden yang berjenis kelamin perempuan. Tabel 4.45 Pemberian Motivasi Oleh Guru Membuat Siswa Bersemangat Melakukan Aktivitas Belajar Dengan Ketertarikan Siswa dengan Semua Pelajaran yang Diajarkan di sekolah Pemberian Motivasi Oleh Guru Membuat Siswa Bersemangat Melakukan Aktivitas Belajar Ketertarikan Siswa dengan Semua Pelajaran yang Diajarkan di sekolah Total Tidak Tertarik Kurang Tertarik Tertarik Sangat Tertarik Tidak Bersemangat Kurang Bersemangat 2 4 1 7 Bersemangat 27 37 2 66 Sangat Bersemangat 4 8 2 14 Total 33 49 5 87 Sumber : FC 15 dan FC 31 Tabel 4.45 menjelaskan hubungan antara pemberian motivasi oleh guru membuat siswa bersemangat melakukan aktivitas belajar dengan ketertarikan siswa dengan semua pelajaran yang diajarkan di sekolah. Dari tabel diatas dapat dilihat dari 66 responden yang menyatakan pemberian motivasi oleh guru membuat siswa bersemangat melakukan aktivitas belajar; terdapat 27 responden yang kurang tertarik dengan semua pelajaran yang diajarkan di sekolah, 37 Universitas Sumatera Utara responden yang tertarik dengan semua pelajaran yang diajarkan di sekolah, dan 2 responden yang sangat tertarik dengan semua pelajaran yang diajarkan di sekolah. Selanjutnya dari 14 responden yang menyatakan pemberian motivasi oleh guru membuat siswa sangat bersemangat dalam melakukan aktivitas belajar; terdapat 4 responden yang kurang tertarik dengan semua pelajaran yang diajarkan di sekolah, 8 responden yang tertarik dengan semua pelajaran yang diajarkan di sekolah, dan 2 responden yang sangat tertarik dengan semua pelajaran yang diajarkan di sekolah. Selanjutnya dari 7 responden yang menyatakan pemberian motivasi oleh guru membuat siswa kurang bersemangat dalam melakukan aktivitas belajar; terdapat 2 responden yang kurang tertarik dengan semua pelajaran yang diajarkan oleh guru, 4 responden yang tertarik dengan semua pelajaran yang diajarkan oleh guru, dan 1 responden yang sangat tertarik dengan semua pelajaran yang diajarkan oleh guru. Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa terdapat 56.3 responden yang tertarik dengan semua pelajaran yang diajarkan di sekolah karena pemberian motivasi oleh guru membuat siswa bersemangat melakukan aktivitas belajar. Data diatas juga dapat menggambarkan adanya hubungan antara pemberian motivasi oleh guru membuat siswa bersemangat melakukan aktivitas belajar dengan ketertarikan siswa dengan semua pelajaran yang diajarkan di sekolah. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.46 Uji Silang Antara Guru Mendorong Siswa Agar Selalu Positif Thinking Dengan Semangat Siswa Mengikuti Pelajaran dari Awal sampai Akhir Guru Mendorong Siswa Agar Selalu Positif Thinking Semangat Siswa Mengikuti Pelajaran dari Awal sampai Akhir Total Tidak Bersemangat Kurang Bersemangat Bersemangat Sangat Bersemangat Tidak Mendorong Kurang Mendorong 3 6 9 Mendorong 16 48 8 72 Sangat Mendorong 3 3 6 Total 19 57 11 87 Sumber : FC 21 dan FC 41 Tabel 4.46 menjelaskan hubungan antara guru mendorong siswa agar selalu positif thinking dengan semangat siswa mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir di sekolah. Dari tabel di atas dapat dilihat dari 72 responden yang menyatakan bahwa guru mendorong siswa untuk selalu positif thinking terhadap permasalahan yang terjadi; terdapat 16 responden yang kurang bersemangat mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir di sekolah, 48 responden yang bersemangat mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir di sekolah, dan 8 responden yang sangat bersemangat mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir di sekolah. Selanjutnya dari 9 responden yang menyatakan guru kurang mendorong siswa agar selalu positif thinking terhadap permasalahan yang terjadi; terdapat 3 responden yang kurang bersemangat mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir di sekolah, dan terdapat 6 responden yang bersemangat mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir di sekolah. Selanjutnya dari 6 responden yang menyatakan bahwa guru sangat mendorong siswa agar selalu positif thinking dengan permasalahan yang terjadi; Universitas Sumatera Utara terdapat 3 responden yang bersemangat mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir di sekolah, dan terdapat 3 responden yang sangat bersemangat mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir di sekolah. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden bersemangat mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir di sekolah karena guru mendorong siswanya agar selalu positif thinking dengan permasalahan yang terjadi adalah sebesar 65.5 . Semakin sering guru mendorong siswa agar selalu positif thinking dengan permasalahan yang terjadi, maka akan semakin bersemangat siswa dalam mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir di sekolah. Jadi, terdapat hubungan antara semangat siswa mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir di sekolah dengan dorongan yang diberikan guru pada siswa agar selalu positif thinking dengan permasalahan yang terjadi. Tabel 4.47 Uji Silang Antara Antusias Mendengarkan Saat Siswa Menceritakan Permasalahan Dengan Ketekunan Siswa Belajar di Sekolah Antusias Mendengarkan Saat Siswa Menceritakan Permasalahan Ketekunan Siswa Belajar di Sekolah Total Tidak Tekun Kurang Tekun Tekun Sangat Tekun Tidak Antusias Mendengar 2 1 1 4 Kurang Antusias Mendengar 7 18 1 26 Antusias Mendengar 12 40 1 53 Sangat Antusias Mendengar 3 1 4 Total 21 62 4 87 Sumber : FC 19 dan FC 29 Tabel 4.47 menjelaskan hubungan antara keantusiasan mendengarkan saat siswa menceritakan permasalahan dengan ketekunan siswa belajar di sekolah. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa dari 53 responden yang menyatakan guru antusias mendengarkan siswa saat siswa menceritakan permasalahan; terdapat 12 Universitas Sumatera Utara responden yang kurang tekun belajar di sekolah, 40 responden yang tekun belajar di sekolah, dan 1 responden yang sangat tekun belajar di sekolah. Selanjutnya dari 26 responden yang menyatakan bahwa guru kurang antusias mendengarkan siswa saat siswa menceritakan permasalahan; terdapat 7 responden yang kurang tekun belajar di sekolah, 18 responden yang tekun belajar di sekolah, dan 1 responden yang sangat tekun belajar di sekolah. Selanjutnya dari 4 responden yang menyatakan bahwa guru tidak antusias mendengarkan siswa saat siswa menceritakan permasalahan; terdapat 2 responden yang kurang tekun belajar di sekolah, 1 responden yang tekun belajar di sekolah, dan 1 responden yang sangat tekun belajar di sekolah. Selanjutnya dari 4 responden yang menyatakan bahwa guru sangat antusias mendengarkan siswa saat siswa menceritakan permasalahan; terdapat 3 responden yang tekun belajar di sekolah dan 1 responden yang sangat tekun belajar di sekolah. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 71.3 responden mengatakan bahwa guru antusias mendengarkan siswa saat siswa menceritakan permasalahan sehingga membuat siswa tekun belajar di sekolah. Jadi, terdapat hubungan antara keantusiasan mendengarkan saat siswa menceritakan permasalahan dengan ketekunan siswa belajar di sekolah.

4.4 Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pemberitaan Mobil Esemka Dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional tentang Pengaruh Pemberitaan Mobil Esemka di TV One Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 2 Medan)

0 28 91

Pengaruh Film Laskar Pelangi Terhadap Motivasi Belajar (Studi Korelasional Tentang berjudul Pengaruh Film Laskar Pelangi Terhadap Motivasi Belajar Siswa-siswi SMU HARAPAN 3 Medan Johor).

17 120 115

Komunikasi Antarpribadi Guru-Siswa Dan Peningkatan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tantang Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Guru-Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK 1 TD Pardede Foundation)

14 103 130

Komunikasi Antar Pribadi Dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Guru BP Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di SMK Negeri 7 Medan)

0 61 128

Komunikasi Antarpribadi Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tentang Komunikasi Antarpribadi Guru – Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 8 Medan)

8 70 93

Hubungan kedisiplinan guru dengan motivasi belajar siswa di MA Darunnajah Cipinang Bogor

0 26 64

Peran komunikasi guru dan siswa dalam meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Islam Baidhaul Ahkam Tangerang

0 9 72

Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Antara Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 29 Medan)

0 0 6

Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Antara Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 29 Medan)

0 1 12

Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Antara Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 29 Medan)

0 0 30