Analisa Tabel Tunggal HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.2 Teknik Menganalisa Data

Setelah kuisioner dibagikan dan diisi oleh seluruh responden yang berjumlah 87 siswa, tahap berikutnya peneliti melakukan pengolahan data. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan penulis dalam pengolahan data adalah sebagai berikut: 1. Penomoran kuisioner Proses ini dilakukan dengan memberikan nomor dalam kotak yang tersedia di sebelah kanan atas kuisioner yaitu nomor urut sebagai pengenal 01-87. 2. Editing Proses pengeditan jawaban responden untuk memperjelas setiap jawaban yang meragukan dan menghindari terjadinya kesalahan dalam pengisian data pada kotak kode yang disediakan. 3. Coding Proses pemindahan jawaban-jawaban responden ke kotak-kotak kode yang telah disediakan dalam kuesioner dalam bentuk angka skor. 4. Inventarisasi variabel Data mentah yang diperoleh dimasukkan kedalam lembar FC Foltron Cobol sehingga memuat seluruh data dalam satu kesatuan. 5. Tabulasi data Pada tahap ini data FC dimasukkan kedalam tabel, dimana penulis menggunakan program Microsoft Excel 2007 dan SPSS 13.0 for Windows. Tabulasi ini terbagi atas dua bagian, yakni tabulasi tunggal dan tabulasi silang. Sebaran data dalam tabel meliputi kategori frekuensi, presentase dan selanjutnya dianalisa.

4.2 Analisa Tabel Tunggal

Analisa tabel tunggal adalah suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagi variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar statistik deskriptif, meliputi: frekuensi, persentase, rata-rata, dan modus. Berikut pemaparan dan pembahasannya. Universitas Sumatera Utara

4.2.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden perlu disajikan untuk mengetahui latar belakang responden. Karakteristik yang digunakan dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini: Tabel 4.1 Usia Usia Frekuensi Persentase 12 tahun 13-14 tahun 14 tahun 3 83 1 3.4 95.4 1.1 Total 87 100.0 Sumber : P1FC3 Tabel 4.1 diatas menunjukkan usia dari responden. Berdasarkan tabel diatas dapat diberikan analisis sebagai berikut; dengan jumlah sampel N = 87 orang diketahui yang memilki usia 12 tahun sebanyak 3 responden dengan tingkat keabsahan 3.4, yang berusia 13 – 14 tahun sebanyak 83 responden dengan tingkat keabsahan 95.4, dan yang berusia 14 tahun sebanyak 1 responden dengan tingkat keabsahan 1.1. Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa siswa yang menjadi responden dalam penelitian ini mayoritas berumur 13 – 14 tahun dengan persentase 95.4. Kisaran umur tersebut berasal dari responden yang berasal dari siswa SMP Negeri 29 Medan kelas VIII dan sebagaian responden siswa kelas VII SMP Negeri 29 Medan yang memang menjadi responden terbanyak dalam penelitian ini. Tabel 4.2 Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Laki-laki 26 29.9 Perempuan 61 70.1 Total 87 100.0 Sumber : FC4 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 diatas menunjukkan jenis kelamin responden, dimana responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 26 orang 29.9 dan responden yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 61 orang 70.1. Dapat dilihat bahwa dalam penelitian ini jumlah responden perempuan lebih banyak dari pada responden laki-laki. Jumlah ini menunjukkan perbedaan yang cukup jauh antara siswa dan siswi di SMP Negeri 29 Medan yang disesuaikan dengan teknik penarikan sampel penelitian berupa sampel acak sistematis berdasarkan data siswa SMP Negeri 29 Medan tahun ajaran 20122013. Tabel 4.3 Kelas Kelas Frekuensi Persentase VII Tujuh 47 54.0 VIII Delapan 40 46.0 Total 87 100.0 Sumber : FC5 Tabel 4.3 menunjukkan kelas dari responden, dimana populasi yang diambil adalah siswa kelas VII sampai kelas VIII SMP Negeri 29 Medan. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 87 responden yang dipilh menjadi sampel, masing-masing 47 orang 54 dari kelas VII dan 40 orang 46 dari kelas VIII. Jumlah responden yang dipilih menjadi sampel dalam penelitian dari tiap- tiap kelas ditentukan berdasarkan teknik penarikan sampel Proportional Stratified Sampling. Dari hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa frekuensi kelas VII lebih besar dari kelas VIII dikarenakan jumlah siswa keseluruhan kelas VII lebih banyak dibandingkan kelas VIII. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Uang Saku perbulan Uang Saku perbulan Frekuensi Persentase Rp 200.000 44 50.6 Rp 200.000 - Rp 250.000 35 40.2 Rp 250.000 8 9.2 Total 87 100.0 Sumber : FC6 Tabel 4.4 menunjukkan bahwa kebanyakan siswa kelas VII dan VIII SMP Negeri 29 Medan memiliki uang saku lebih kecil dari Rp. 200.000 perbulan. Hal itu ditunjukkan dengan 8 responden 9.2 yang memiliki uang saku lebih besar dari Rp.250.000, 35 responden 40.2 memiliki uang saku Rp. 200.000 – Rp. 250.000, dan 44 responden 50.6 memiliki uang saku dibawah Rp. 200.000 setiap bulannya. Ini membuktikan bahwa mayoritas siswa yang menjadi responden dalam penelitian memiliki jumlah uang saku dibawah Rp.200.000 setiap bulannya. Hal ini diasumsikan peneliti bahwa sebagian besar responden berasal dari keluarga yang memiliki tingkat sosial ekonomi menengah ke bawah atau pas-pasan. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Rangking pada Raport terakhir Rangking pada raport terakhir Frekuensi Persentase 1 2 2.3 2 2 2.3 3 6 6.9 4 4 4.6 5 5 5.7 6 5 5.7 7 4 4.6 8 4 4.6 9 4 4.6 10 3 3.4 11 2 2.3 12 4 4.6 13 3 3.4 14 1 1.1 15 6 6.9 16 1 1.1 17 1 1.1 18 3 3.4 19 2 2.3 20 3 3.4 21 2 2.3 22 1 1.1 23 6 6.9 26 2 2.3 27 1 1.1 28 1 1.1 30 2 2.3 31 1 1.1 32 1 1.1 33 1 1.1 34 2 2.3 35 1 1.1 40 1 1.1 Total 87 100.0 Sumber : FC7 Tabel 4.5 menunjukkan rangking pada raport terakhir dari responden. Dari tabel diatas peneliti menemukan bahwa responden dengan rangking 14, 16, 17, 22, 27, 28, 31, 32, 33, 35 dan 40 di raport masing-masing sebanyak 1 orang responden 1.1, rangking 1, 2 ,11, 19, 21, 26, 30, dan 34 di raport masing-masing Universitas Sumatera Utara sebanyak 2 orang 2.3, rangking 10, 13, 18 dan 20 di raport masing-masing sebanyak 3 orang 3.4, rangking 4, 7, 8, 9, dan 12 di raport masing-masing sebanyak 4 orang 4.6, rangking 5 dan 6 di raport masing-masing sebanyak 5 orang 5.7, sedangkan responden yang memiliki rangking 3, 15, dan 23 di raport masing-masing sebanyak 6 orang 6.9. Jadi dari 87 orang siswa sebagai responden di SMP Negeri 29 Medan, jumlah responden terbanyak memiliki rangking 3, 15, dan 23 6.9 pada raport terakhir. Hal ini diasumsikan peneliti bahwa motivasi didalam belajar responden masih belum optimal. Tabel 4.7 Mata Pelajaran yang paling disukai Mata Pelajaran yang paling disukai Frekuensi Persentase Agama 9 10.3 Agroindustri 4 4.6 Bahasa Indonesia 14 16.1 Bahasa Inggris 12 13.8 IPA 9 10.3 IPS 4 4.6 Matematika 18 20.7 Penjas 6 6.9 PKN 5 5.7 Seni budaya 2 2.3 Tikom 4 4.6 Total 87 100.0 Sumber : FC 8 Tabel 4.7 menunjukkan mata pelajaran yang paling disukai dari responden. Peneliti menemukan bahwa responden yang paling menyukai mata pelajaran Agama berjumlah 9 responden dengan tingkat keabsahan 10.3 , mata pelajaran Agroindustri berjumlah 4 responden dengan tingkat keabsahan 4,6, mata pelajaran Bahasa Indonesia berjumlah 14 responden dengan tingkat keabsahan 16.1, mata pelajaran Bahasa Inggris berjumlah 12 responden dengan tingkat keabsahan 13.8, mata pelajaran IPA berjumlah 9 reponden dengan tingkat Universitas Sumatera Utara keabsahan 10.3, mata pelajaran IPS berjumlah 4 responden dengan tingkat keabsahan 4.6, mata pelajaran Matematika berjumlah 18 responden dengan tingkat keabsahan 20.7, mata pelajaran Penjas berjumlah 6 responden dengan tingkat keabsahan 6.9, mata pelajaran PKN berjumlah 5 responden dengan tingkat keabsahan 5.7, mata pelajaran Seni budaya berjumlah 2 responden dengan tingkat keabsahan 2.3, dan mata pelajaran Tikom berjumlah 4 responden dengan tingkat keabsahan 4.6. Jadi, dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mata pelajaran Matematika adalah mata pelajaran yang paling banyak disukai oleh siswa SMP Negeri 29 Medan yang menjadi responden dalam penelitian ini, kemudian disusul dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,Agama dan IPA, Penjas, PKN, Agroindustri, IPS dan Tikom, serta mata pelajaran Seni budaya dengan jumlah responden yang terkecil.

4.2.2 Variabel Bebas X

Tabel 4.8 Pemahaman Guru Terhadap Perasaan Siswa Ketika Mengalami Kesulitan Belajar Uraian Frekuensi Persentase Tidak memahami Kurang memahami Memahami Sangat memahami 25 59 3 28.7 67.8 3.4 Total 87 100.0 Sumber : FC 10 Tabel 4.8 menunjukkan pemahaman guru terhadap perasaan siswa ketika siswa mengalami kesulitan belajar. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tidak ada responden yang menyatakan guru tidak memahami perasaan siswa ketika siswa mengalami kesulitan belajar. Sebanyak 25 orang responden dengan tingkat keabsahan 28.7 menyatakan guru kurang memahami perasaan siswa ketika siswa mengalami kesulitan dalam belajar, 59 orang responden dengan tingkat keabsahan 67.8 menyatakan guru memahami perasaan siswa ketika mengalami Universitas Sumatera Utara kesulitan belajar, dan 3 orang responden dengan tingkat keabsahan 3.4 menyatakan guru sangat memahami perasaan siswa ketika mengalami kesulitan dalam belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Guru SMP Negeri 29 Medan dapat memahami perasaan siswa ketika siswa mengalami kesulitan dalam belajar. Tabel 4.9 Kemampuan Guru dalam Menempatkan Diri Uraian Frekuensi Persentase Tidak mampu Kurang mampu Mampu Sangat mampu 13 71 3 14.9 81.6 3.4 Total 87 100.0 Sumber : FC 11 Tabel 4.9 menunjukkan kemampuan guru dalam menempatkan dirinya atau berempati terhadap permasalahan yang dihadapi siswa. Berdasarkan tabel diatas, tidak ada responden yang menyatakan guru tidak mampu menempatkan dirinya berempati terhadap masalah yang dihadapi siswa, sebanyak 13 orang 14.9 responden menyatakan guru kurang mampu menempatkan diri terhadap permasalahan yang dihadapi siswa, 71 orang 81.6 responden menyatakan guru mampu menempatkan diri mereka dengan keadaan siswa, dan 3 orang 3.4 responden yang menyatakan guru sangat mampu menempatkan diri dengan keadaan siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru SMP Negeri 29 Medan sudah mampu menempatkan diri mereka berempati terhadap permasalahan yang dihadapi siswa. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 Pemberian Jalan Keluar Terhadap Apa yang sedang Dihadapi Siswa Uraian Frekuensi Persentase Tidak pernah Jarang Pernah Selalu 1 10 63 13 1.1 11.5 72.4 14.9 Total 87 100.0 Sumber : FC 12 Tabel 4.10 menunjukan pemberian jalan keluar terhadap permasalahan siswa. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang menyatakan guru tidak pernah memberikan jalan keluar terhadap permasalahan siswa sebanyak 1 orang 1.1, responden yang menyatakan guru jarang atau kurang pernah memberikan jalan keluat terhadap permasalahan siswa sebanyak 10 orang 11.5, responden yang menyatakan guru pernah memberikan jalan keluar terhadap permasalahan siswa sebanyak 63 orang 72.4, dan responden yang menyatakan guru selalu memberikan jalan keluar terhadap permasalahan siswa sebanyak 13 orang 14.9. Dari data diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden menilai bahwa Guru SMP Negeri 29 Medan pernah memberikan jalan keluar terhadap permasalahan yang dihadapi siswanya. Tabel 4.11 MasukanJalan Keluar yang Diberikan Membantu Mengatasi Permasalahan Siswa Uraian Frekuensi Persentase Tidak membantu Kurang membantu Membantu Sangat membantu 3 75 9 3.4 86.2 10.3 Total 87 100.0 Sumber : FC 13 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 menunjukkkan peranan guru dengan memberikan masukanjalan keluar yang membantu siswa dalam mengatasi permasalahan siswa. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tidak ada responden yang menyatakan masukanjalan keluar yang diberikan guru tidak membantu dalam mengatasi permasalahan siswa, sebanyak 3 orang 3.4 responden yang menyatakan masukanjalan keluar yang diberikan guru kurang membantu mengatasi permasalahan siswa, sebanyak 75 orang 86.2 responden menyatakan masukanjalan keluar yang diberikan guru membantu mengatasi permasalahan siswa, dan 9 orang 10.3 responden menyatakan masukanjalan keluar yang diberikan guru sangat membantu mengatasi permasalahan siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masukan yang diberikan guru SMP Negeri 29 Medan membantu siswa dalam mengatasi permasalahan siswa. Tabel 4.12 Pemberian Motivasi dalam Belajar Uraian Frekuensi Persentase Tidak pernah Jarang Pernah Selalu 5 70 12 5.7 80.5 13.8 Total 87 100.0 Sumber : FC 14 Tabel 4.12 menunjukkan pemberian motivasi dalam belajar. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tidak ada responden yang menyatakan guru tidak pernah memberikan motivasi belajar pada siswa, sebanyak 5 orang 5.7 responden menyatakan guru jarang atau kurang pernah memberikan motivasi belajar kepada siswa, 70 orang 80.5 responden yang menyatakan guru pernah memberikan motivasi belajar pada siswa, dan 12 orang 13.8 responden yang menyatakan guru selalu memberikan motivasi belajar pada siswa. Dari data diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden menilai bahwa Guru SMP Negeri 29 Medan pernah memotivasi siswa dalam belajar. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13 Pemberian Motivasi Membuat Siswa Lebih Bersemangat Melakukan Aktivitas Belajar Uraian Frekuensi Persentase Tidak bersemangat Kurang bersemangat Bersemangat Sangat bersemangat 7 66 14 8.0 75.9 16.1 Total 87 100.0 Sumber : FC 15 Tabel 4.13 menunjukkan manfaat pemberian motivasi kepada siswa. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tidak ada responden yang menyatakan motivasi yang diberikan oleh guru membuat siswa tidak bersemangat melakukan aktivitas belajar, sebanyak 7 orang 8 responden menyatakan motivasi yang diberikan oleh guru membuat siswa kurang bersemangat melakukan aktivitas belajar, sebanyak 66 orang 75.9 responden menyatakan motivasi yang diberika oleh guru membuat siswa bersemangat melakukan aktivitas belajar, dan sebanyak 14 orang 16.1 responden menyatakan motivasi yang diberikan oleh guru membuat siswa sangat bersemangat dalam melakukan aktivitas belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian motivasi oleh guru SMP Negeri 29 Medan membuat siswa bersemangat dalam melakukan aktivitas belajar. Tabel 4.14 Pemberian Keyakinan Diri Support Uraian Frekuensi Persentase Tidak pernah Jarang Pernah Selalu 23 52 12 26.4 59.8 13.8 Total 87 100.0 Sumber : FC 16 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.14 menunjukkan pemberian keyakinan diri pada siswa. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tidak ada responden yang menyatakan guru tidak pernah mensupportmemberikan keyakinan diri pada siswa, sebanyak 23 orang 26.4 responden menyatakan guru jaranag atau kurang pernah memberikan keyakinan diri support pada siswa, 52 orang 59.8 responden menyatakan guru pernah mensupportmemberikan keyakinan diri pada siswa, dan sebanyak 12 orang 13.8 responden menyatakan guru selalu mensupportmemberikan keyakinan diri pada siswa. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menilai bahwa Guru SMP Negeri 29 Medan pernah mensupportmemberikan keyakinan diri pada siswanya. Tabel 4.15 Sikap Terbuka Guru dalam Berkomunikasi dengan Siswa Uraian Frekuensi Persentase Tidak terbuka Kurang terbuka Terbuka Sangat terbuka 22 61 4 25.3 70.1 4.6 Total 87 100.0 Sumber : FC 17 Tabel 4.15 menunjukkan sikap terbuka guru dalam berkomunikasi dengan para siswa. Sikap terbuka artinya guru mampu mengkomunikasikan perhatian dan bertukar gagasan dengan para siswa. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tidak ada reponden yang menyatakan guru tidak terbuka dalam berkomunikasi dengan para siswa, 22 orang 25.3 responden menilai sikap guru dalam berkomunikasi dengan para siswa kurang terbuka, 61 orang 70.1 responden menilai sikap guru dalam berkomunikasi dengan para siswa terbuka, sedangkan 4 orang 4.6 responden menilai sikap guru dalam berkomunikasi dengan para siswa sangat terbuka. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menganggap sikap guru SMP Negeri 29 Medan dalam berkomunikasi dengan para siswa terbuka dengan persentase 70.1. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.16 Keterciptaan Kondisi Saling Mempercayai Antara Guru dengan Siswa Uraian Frekuensi Persentase Tidak tercipta Kurang tercipta Tercipta Sangat tercipta 1 23 57 6 1.1 26.4 65.5 6.9 Total 87 100.0 Sumber : FC 18 Tabel 4.16 menunjukkan sejauh mana tercipta kondisi saling mempercayai antara guru dengan siswa. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa 1 orang 1.1 responden menyatakan tidak tercipta kondisi saling mempercayai anatara guru dengan siswa, sebanyak 23 orang 26.4 responden menyatakan kurang tercipta kondisi saling mempercayai anatara guru dengan siswa, 57 orang 65.5 responden menyatakan tercipta kondisi saling mempercayai anatara guru dengan siswa, sedangkan 6 orang 6.9 responden menyatakan kondisi saling mempercayai anatara guru dengan siswa sangat tercipta. Dengan demikian dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi saling mempercayai antara guru dengan siswa SMP Negeri 29 medan tercipta dengan persentase 65.5. Tabel 4.17 Antusias Mendengar Saat Siswa Menceritakan Permasalahan Uraian Frekuensi Persentase Tidak antusias mendengar 4 4.6 Kurang antusias mendengar 26 29.9 Antusias mendengar 53 60.9 Sangat antusias mendengar 4 4.6 Total 87 100.0 Sumber : FC 19 Tabel 4.17 menunjukkan keantusiasan mendengar siswa saat siswa menceritakan permasalahan. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa 4 orang Universitas Sumatera Utara 4.6 responden menilai bahwa guru tidak antusias mendengar saat siswa menceritakan permasalahan, 26 orang 29.9 responden menilai guru kurang antusias mendengar saat siswa menceritakan permasalahan, 53 orang 60.9 responden menilai guru antusias mendengarkan siswa saat siswa menceritakan permasalahan, sementara 4 orang 4.6 responden menilai guru sangat antusias mendengarkan siswa saat siswa menceritakan permasalahan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru SMP Negeri 29 Medan antusias mendengarkan siswa saat siswa menceritakan permasalahan. Tabel 4.18 Guru Bertanya Lebih Lanjut tentang Permasalahan Siswa Uraian Frekuensi Persentase Tidak bertanya lebih lanjut Kurang bertanya lebih lanjut Bertanya lebih lanjut Sangat bertanya lebih lanjut 6 29 50 2 6.9 33.3 57.5 2.3 Total 87 100.0 Sumber : FC 20 Tabel 4.18 menunjukkan sejauh mana guru ingin mengetahui permasalahan siswa saat siswa menceritakan permasalahan. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa 6 orang 6.9 responden menilai guru tidak bertanya lebih lanjut tentang permasalahan siswa, 29 orang 33.3 responden menilai guru kurang bertanya lebih lanjut saat siswa menceritakan permaslahan, 50 orang 57.5 responden menilai guru bertanya lebih lanjut tentang permasalahan siswa, dan 2 orang 2.3 responden menilai guru sangat bertanya lebih lanjut tentang permasalahan siswa saat siswa menceritakan pada guru. Dengan demikian dari data diatas dapat disimpulkan bahwa guru SMP Negeri 29 Medan bertanya lebih lanjut tentang permasalhaan siswa saat siswa menceritakan pada guru. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.19 Guru Mendorong Siswa Agar Selalu Positive Thinking Uraian Frekuensi Persentase Tidak mendorong Kurang mendorong Mendorong Sangat Mendorong 9 72 6 10.3 82.8 6.9 Total 87 100.0 Sumber : FC 21 Tabel 4.19 menunjukkan dorongan yang diberikan guru pada siswa agar selalu positif thinking dengan apa yang terjadi. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tidak ada responden menyatakan bahwa guru sama sekali tidak mendorong siswa agar selalu berpikiran positif dengan apa yang terjadi, sebanyak 9 orang 10.3 menyatakan guru kurang mendorong siswa agar selalu positif thinking dengan apa yang terjadi, 72 orang 82.8 responden menyatakan guru mendorong siswa untuk selalu positif thinking terhadap permasalahan yang terjadi, sedangkan 6 orang 6.9 responden menyatakan bahwa guru sangat mendorong siswa untuk selalu positif thinking terhadap permasalahan yang terjadi. Dengan demikian dari data diatas dapat disimpulkan bahwa guru SMP Negeri 29 Medan cukup memberikan dorongan kepada siswa agar siswa selalu positif thinking dengan apa yang terjadi. Tabel 4.20 Mengajarkan Siswa untuk Tidak Mudah MenyerahPutus Asa Uraian Frekuensi Persentase Tidak mengajarkan Kurang mengajarkan Mengajarkan Selalu mengajarkan 5 67 15 5.7 77.0 17.2 Total 87 100.0 Sumber : FC 22 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.20 menunjukkan peranan guru dalam mengajar siswa untuk tidak mudah putus asa ketika menhadapi kesulitan. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tidak ada responden menyatakan bahwa guru sama sekali tidak mengajarkan siswa untuk tidak mudah menyerahputus asa ketika menghadapi kesulitan, sebanyak 5 orang 5.7 responden menyatkan guru kurang mengajarkan siswa untuk tidak mudah menyerahputus asa ketika mengahadapi kesulitan, 67 orang 77.0 responden menyatakan guru mengajarkan siswa untuk tidak mudah menyerahputus asa ketika mengahadapi kesulitan, dan 15 orang 17.2 responden menyatakan bahwa guru sangat mengajarkan siswa untuk tidak mudah menyerahputus asa ketika mengahadapi kesulitan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menganggap bahwa guru SMP Negeri 29 Medan mengajarkan siswa untuk tidak mudah menyerahputus asa ketika menghadapi kesulitan. Tabel 4.21 Sikap Emosional Guru Ketika Siswa Mengungkapkan Masalah Uraian Frekuensi Persentase Sangat emosional Emosional Kurang emosional Tidak emosional 8 16 27 36 9.2 18.4 31.0 41.4 Total 87 100.0 Sumber : FC 23 Tabel 4.21 menunjukkan sikap emosional guru ketika siswa mengungkapkan masalah. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pada umumnya responden menilai bahwa guru SMP Negeri 29 Medan tidak bersikap emosional ketika siswa mengungkapkan masalah. Hal ini dilihat dari tingkat frekuensi dimana sebanyak 8 orang 9.2 responden yang menyatakan guru bersikap sangat emosional kepada siswa ketika siswa mengungkapkan masalah, 16 orang 18.4 responden menyatakan guru bersikap emosional ketika siswa mengungkapkan masalah, 27 orang 31.0 responden menyatakan guru bersikap kurang emosional ketika siswa mengungkapkan masalah, dan yang menyatakan Universitas Sumatera Utara guru bersikap tidak emosional ketika siswa mengungkapkan masalah sebanyak 36 orang 41.4 responden. Pada tabel ini banyak responden yang menganggap bahwa sikap guru SMP Negeri 29 Medan ketika siswa mengungkapkan masalah tidak emosional dengan persentase 41.4. Tabel 4.22 Kemampuan Guru Bertindak Bijaksana Pada Siswa Uraian Frekuensi Persentase Tidak mampu Kurang mampu Mampu Sangat mampu 6 70 11 6.9 80.5 12.6 Total 87 100.0 Sumber : FC 24 Tabel 4.22 menunjukkan kemampuan guru dalam bertindak bijaksana kepada siswa. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pada umumnya responden menilai bahwa guru SMP Negeri 29 Medan mampu bertindak bijaksana kepada siswanya. Hal ini dilihat dari tingkat frekuensi dimana tidak ada responden yang menyatakan bahwa guru sama sekali tidak mampu bertindak bijaksana kepada siswanya, 6 orang 6.9 responden menyatakan guru kurang mampu bertindak bijaksana kepada siswanya, 70 orang 80.5 responden menyatakan guru mampu bertindak bijaksana kepada siswanya, dan yang menyatakan guru sangat mampu bertindak bijaksana kepada siswanya sebanyak 11 orang 12.6 responden. Pada tabel ini banyak responden menganggap bahwa guru mampu bertindak bijaksana kepada siswa dengan persentase 80.5. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.23 Memojokkan Siswa Ketika Melakukan Kesalahan Uraian Frekuensi Persentase Selalu Pernah Jarang Tidak pernah 5 22 28 32 5.7 25.3 32.2 36.8 Total 87 100.0 Sumber : FC 25 Tabel 4.23 menunjukkan sikap guru ketika siswa melakukan kesalahan. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa 5 orang 5.7 responden yang menyatakan bahwa guru selalu memojokkan siswa ketika siswa melakukan kesalahan, 22 orang 25.3 responden menyatakan guru pernah memojokkan siswa ketika melakukan kesalahan, 28 orang 32.2 responden menyatakan guru jarang memojokkan siswa ketika siswa melakukan kesalahan, sementara 32 orang 36.8 responden menyatakan guru tidak pernah memojokkan siswa ketika siswa melakukan kesalahan. Dengan demikian dari data diatas dapat disimpulkan bahwa guru SMP Negeri 29 Medan tidak pernah memojokkan siswa ketika siswa melakukan kesalahan. Tabel 4.24 Menghakimi Siswa Bersalah Ketika Siswa Menceritakan Masalah Uraian Frekuensi Persentase Selalu 3 3.4 Pernah 12 13.8 Jarang 39 44.8 Tidak pernah 33 37.9 Total 87 100.0 Sumber : FC 26 Tabel 4.24 menunjukkan sikap guru menghakimi siswa bersalah ketika siswa menceritakan masalah. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa 3 orang 3.4 responden yang menyatakan bahwa ketika siswa menceritakan masalah, guru selalu langsung menghakimi bahwa siswa bersalah. 12 orang 13.8 Universitas Sumatera Utara responden menyatakan guru pernah langsung menghakimi bahwa siswa bersalah ketika siswa menceritakan masalah, 39 orang 44.8 responden menyatakan guru jarang langsung menghakimi siswa ketika siswa menceritakan masalah, dan 33 orang 37.9 responden menyatakan guru tidak pernah langsung menghakimi siswa ketika siswa menceritakan masalah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menilai guru SMP Negeri 29 Medan jarang langsung menghakimi siswa ketika siswa menceritakan masalah.

4.3.3 Variabel Terikat Y

Tabel 4.25 Konsentrasi dari Awal Sampai Akhir Pelajaran Uraian Frekuensi Persentase Tidak konsentrasi Kurang konsentrasi Konsentrasi Sangat Konsentrasi 36 45 6 41.4 51.7 6.9 Total 87 100.0 Sumber : FC 27 Tabel 4.25 menunjukkan konsentrasi siswa dari awal sampai akhir pelajaran. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tidak ada responden yang menyatakan sama sekali tidak konsentrasi dari awal sampai akhir pelajaran, 36 orang 41.4 responden menyatakan selama pelajaran di sekolah kurang konsentrasi dari awal sampai akhir pelajaran, 45 orang 51.7 responden menyatakan selama pelajaran di sekolah konsentrasi dari awal sampai akhir pelajaran, sedangkan 6 orang 6.9 responden yang menyatakan sangat konsentrasi dari awal sampai akhir selama pelajaran di sekolah berlangsung. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa selama pelajaran di sekolah, siswa SMP Negeri 29 Medan konsentrasi dari awal sampai akhir pelajaran. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.26 Siswa Mencatat Materi yang Dijelaskan Guru Uraian Frekuensi Persentase Tidak pernah Jarang Pernah Selalu 1 22 28 36 1.1 25.3 32.2 41.4 Total 87 100.0 Sumber : FC 28 Tabel 4.26 menunjukkan seberapa sering siswa mencatat materi yang dijelaskan oleh guru. Dari tabel diatas diketahui bahwa 1 orang 1.1 responden yang menyatakan tidak pernah mencatat materi yang dijelaskan oleh guru, 22 orang 25.3 responden menyatakan jarang mencatat materi yang dijelaskan oleh guru, 28 orang 32.2 responden menyatakan pernah mencatat materi yang dijelaskan oleh guru, dan 36 orang 41.4 responden menyatakan selalu mencatat materi yang dijelaskan oleh guru. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMP Negeri 29 Medan selalu mencatat materi yang dijelaskan oleh guru dengan persentase 41.4. Tabel 4.27 Ketekunan Siswa Belajar di Sekolah Uraian Frekuensi Persentase Tidak tekun Kurang tekun Tekun Sangat tekun 21 62 4 24.1 71.3 4.6 Total 87 100.0 Sumber : FC 29 Tabel 4.27 menunjukkan ketekunan siswa sewaktu belajar di sekolah. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tidak ada responden yang menyatakan sama sekali tidak tekun sewaktu belajar di sekolah, sebanyak 21 orang 24.1 Universitas Sumatera Utara responden menyatakan kurang tekun sewaktu belajar di sekolah, sebanyak 62 orang 71.3 responden menyatakan tekun sewaktu belajar di sekolah, sedangkan 4 orang 4.6 responden menyatakan sangat tekun sewaktu belajar di sekolah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMP Negeri 29 Medan tekun sewaktu belajar di sekolah dengan persentase 71.3. Tabel 4.28 Siswa NgobrolBermain dengan Teman-teman ketika Guru Tidak Ada di kelas Uraian Frekuensi Persentase Selalu Pernah Jarang Tidak pernah 4 62 19 2 4.6 71.3 21.8 2.3 Total 87 100.0 Sumber : FC 30 Tabel 4.28 menunjukkan seberapa sering siswa ngobrolbermain dengan teman ketika guru tidak ada di kelas. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pada umumnya siswa SMP Negeri 29 Medan pernah ngobrolbermain dengan teman ketika guru tidak ada di kelas. Hal ini dapat dilihat dari tingkat frekuensi dimana yang menyatakan siswa selalu ngobrolbermain dengan teman ketika guru tidak ada di kelas sebanyak 4 orang 4.6 responden, menyatakan pernah ngobrolbermain dengan teman ketika guru tidak ada di kelas sebanyak 62 orang 71.3 responden, menyatakan jarang ngobrolbermain dengan teman ketika guru tidak ada di kelas sebanyak 19 orang 21.8, dan yang menyatakan tidak pernah ngobrolbermain dengan teman ketika guru tidak ada di kelas sebanyak 2 orang 2.3 responden. Pada tabel ini banyak responden menganggap bahwa siswa pernah ngobrolbermain dengan teman ketika guru tidak ada di kelas dengan persentase 71.3. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.29 Ketertarikan Siswa dengan Semua Pelajaran yang Diajarkan di sekolah Uraian Frekuensi Persentase Tidak tertarik Kurang tertarik Tertarik Sangat tertarik 33 49 5 37.9 56.3 5.7 Total 87 100.0 Sumber : FC 31 Tabel 4.29 menunjukkan ketertarikan siswa dengan semua pelajaran yang diajarkan di sekolah. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tidak ada responden yang menyatakan sama sekali tidak tertarik dengan semua pelajaran yang diajarkan di sekolah, sebanyak 33 orang 37.9 responden menyatakan kurang tertarik dengan semua pelajaran yang diajarkan di sekolah, 49 orang 56.3 responden menyatakan tertarik dengan semua pelajaran yang diajarkan di sekolah, sementara yang menyatakan sangat tertarik dengan semua pelajaran yang diajarkan di sekolah sebanyak 5 orang 5.7 responden. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMP Negeri 29 Medan tertarik dengan semua pelajaran yang diajarkan di sekolah dengan persentase 56.3. Tabel 4.30 Tingkat Keseriusan Siswa dalam Belajar Uraian Frekuensi Persentase Tidak serius Kurang serius Serius Sangat serius 1 30 46 10 1.1 34.5 52.9 11.5 Total 87 100.0 Sumber : FC 32 Tabel 4.30 menunjukkan tingkat keseriusan siswa dalam belajar. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa 1 orang 1.1 responden yang Universitas Sumatera Utara menyatakan tidak serius dalam belajar, yang menyatakan kurang serius dalam belajar sebanyak 30 orang 34.5 responden, menyatakan serius dalam belajar sebanyak 46 orang 52.9 responden, serta yang menyatakan sangat serius dalam belajar sebanyak 10 orang 11.5 responden. Dengan demikian dari data diatas dapat disimpulkan bahwa siswa SMP Negeri 29 Medan serius dalam belajar dengan persentase 52.9. Tabel 4.31 Keaktifan Siswa Bertanya di kelas Ketika Mengalami Kesulitan Belajar Uraian Frekuensi Persentase Tidak aktif bertanya Kurang aktif bertanya Aktif bertanya Sangat aktif bertanya 3 57 24 3 3.4 65.5 27.6 3.4 Total 87 100.0 Sumber : FC 33 Tabel 4.31 menunjukkan keaktifan siswa bertanya di kelas ketika mengalami kesulitan dalam belajar. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 3 orang 3.4 responden yang menyatakan tidak aktif bertanya di kelas ketika mengalami kesulitan dalam belajar, 57 orang 65.5 responden menyatakan kurang aktif bertanya di kelas ketika mengalami kesulitan dalam belajar, 24 orang 27.6 responden menyatakan aktif bertanya di kelas ketika mengalami kesulitan dalam belajar, sementara yang menyatakan sangat aktif bertanya di kelas ketika mengalami kesulitan dalam belajar sebanyak 3 orang 3.4 responden. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas 57 orang 65.5 responden menyatakan bahwa siswa SMP Negeri 29 Medan kurang aktif bertanya di kelas ketika mengalami kesulian dalam belajar. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.32 Intensitas Berdiskusi Mengenai Pelajaran Uraian Frekuensi Persentase Tidak pernah Jarang Pernah Selalu 15 58 14 17.2 66.7 16.1 Total 87 100.0 Sumber : FC 34 Tabel 4.32 menunjukkan intensitas siswa berdiskusi mengenai pelajaran. Diskusi adalah memberikan alternatif jawaban untuk membantu memecahkan berbagai masalah dalam belajar. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tidak ada responden yang menyatakan sama sekali tidak pernah berdiskusi mengenai pelajaran, sebanyak 15 orang 17.2 responden menyatakan jarang berdiskusi mengenai pelajaran, 58 orang 66.7 responden menyatakan pernah berdiskusi mengenai pelajaran, sedangkan yang menyatakan selalu berdiskusi mengenai pelajaran sebanyak 14 orang 16.1 responden. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa SMP Negeri 29 Medan pernah berdiskusi mengenai pelajaran dengan persentase 66.7. Tabel 4.33 Mengulang Kembali Pelajaran di rumah Uraian Frekuensi Persentase Tidak pernah Jarang Pernah Selalu 40 41 6 46.0 47.1 6.9 Total 87 100.0 Sumber : FC 35 Tabel 4.33 menunjukkan keseringan siswa mengulang kembali pelajaran di rumah. Mengulang pelajaran kembali di rumah berhubungan dengan kebiasaan Universitas Sumatera Utara belajar. Kebiasaan belajar yaitu segenap perilaku siswa yang ditunjukkan secara terus-menerus dari waktu ke waktu dalam rangka pelaksanaan studi sekolah baik di sekolah, di rumah, di luar sekolah dsb. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tidak ada responden yang menyatakan sama sekali tidak pernah mengulang kembali pelajaran di rumah, sebanyak 40 orang 46.0 responden yang menyatakan jarang mengulang kembali pelajaran di rumah, 41 orang 47.1 responden menyatakan pernah mengulang kembali pelajaran di rumah, sedangkan yang menyatakan selalu mengulang kembali pelajaran di rumah sebanyak 6 orang 6.9 responden. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa SMP Negeri 29 Medan pernah mengulang kembali pelajaran di rumah dengan persentase 47.1. Tabel 4.34 Frekuensi Mengunjungi Perpustakaan Guna Mencari Lebih Banyak Informasi Pelajaran Uraian Frekuensi Persentase Tidak pernah Jarang Pernah Selalu 3 63 19 2 3.4 72.4 21.8 2.3 Total 87 100.0 Sumber : FC 36 Tabel 4.34 menunjukkan frekuensi siswa mengunjungi perpustakaan guna mencari lebih banyak informasi tentang pelajaran di sekolah. Berdasarkan tebel diatas diketahui bahwa 3 orang 3.4 responden yang menyatakan tidak pernah mengunjungi perpustakaan guna mencari lebih banyak informasi pelajaran, sebanyak 63 orang 72.4 responden menyatakan jarang mengunjungi perpustakaan guna mencari lebih banyak informasi pelajaran, 19 orang 21.8 responden menyatakan pernah mengunjungi perpustakaan guna mencari lebih banyak informasi pelajaran, dan yang menyatakan selalu mengunjungi perpustakaan guna mencari lebih banyak informasi pelajaran sebanyak 2 orang 2.3 responden. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMP negeri Universitas Sumatera Utara 29 Medan jarang mengunjungi perpustakaan guna mencari lebih banyak informasi tentang pelajaran di sekolah dengan persentase 72.4. Tabel 4.35 Langsung mengerjakan PR yang diberikan Guru Uraian Frekuensi Persentase Tidak pernah Jarang Pernah Selalu 26 46 15 29.9 52.9 17.2 Total 87 100.0 Sumber : FC 37 Tabel 4.35 menunjukkan seberapa sering siswa langsung mengerjakan PR yang diberikan oleh guru. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tidak ada responden yang menyatakan sama sekali tidak pernah langsung mengerjakan PR yang diberikan oleh guru, sebanyak 26 orang 29.9 responden menyatakan jarang langsung mengerjakan PR yang diberikan oleh guru, 46 orang 52.9 responden menyatakan pernah langsung mengerjakan PR yang diberikan oleh guru, sedangkan yang menyatakan selalu langsung mengerjakan PR yang diberikan oleh guru sebanyak 15 orang 17.2 responden. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMP Negeri 29 Medan pernah langsung mengerjakan PR yang diberikan oleh guru dengan persentase 52.9. Tabel 4.36 Usaha Memecahkan Soal-soal yang Rumit Sampai Selesai Uraian Frekuensi Persentase Tidak berusaha Kurang berusaha Berusaha Sangat Berusaha 21 53 13 24.1 60.9 14.9 Total 87 100.0 Sumber : FC 38 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.36 menunjukkan usaha siswa memecahkan soal-soal pelajaran yang rumit samapai selesai. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tidak ada responden yang menyatakan sama sekali tidak berusaha memecahkan soal-soal yang rumit sampai selesai, sebanyak 21 orang 24.1 responden menyatakan kurang berusaha memecahkan soal-soal yang rumit sampai selesai, 53 orang 60.9 responden menyatakan berusaha memecahkan soal-soal yang rumit sampai selesai, sedangkan yang menyatakan sangat berusaha memecahkan soal- soal yang rumit sampai selesai sebanyak 13 orang 14.9 responden. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMP negeri 29 Medan berusaha memecahkan soal-soal pelajaran yang rumit sampai selesai dengan persentase 60.9. Tabel 4.37 MencontekMenjiplak Pekerjaan Tugas-tugas Orang lain Uraian Frekuensi Persentase Selalu Pernah Jarang Tidak pernah 4 48 32 3 4.6 55.2 36.8 3.4 Total 87 100.0 Sumber : FC 39 Tabel 4.37 menunjukkan seberapa sering siswa mencontekmenjiplak pekerjaan tugas-tugas orang lain. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 4 orang 4.6 responden yang menyatakan selalu mencontekmenjiplak pekerjaan tugas-tugas orang lain, 48 orang 55.2 responden menyatakan pernah mencontekmenjiplak pekerjaan tugas-tugas orang lain, 32 orang 36.8 siswa menyatakan jarang mencontekmenjiplak pekerjaan tugas-tugas orang lain, sedangkan yang menyatakan tidak pernah mencontekmenjiplak pekerjaan tugas-tugas orang lain sebanyak 3 orang 3.4 responden. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMP Ngeri 29 Medan pernah mencontekmenjiplak pekerjaan tugas-tugas orang lain dengan persentase 55.2. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.38 Semangat Siswa Ketika Ingin Pergi ke sekolah Setiap Pagi Uraian Frekuensi Persentase Tidak bersemangat Kurang bersemangat Bersemangat Sangat bersemangat 5 64 18 5.7 73.6 20.7 Total 87 100.0 Sumber : FC 40 Tabel 4.38 menunjukkan semangat siswa setiap pagi ketika ingin pergi ke sekolah. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tidak ada responden yang menyatakan sama sekali tidak bersemangat ketika ingin pergi ke sekolah setiap pagi, sebanyak 5 orang 5.7 responden menyatakan kurang bersemangat ketika ingin pergi ke sekolah setiap pagi, 64 orang 73.6 responden menyatakan bersemangat ketika ingin pergi ke sekolah setiap pagi, sedangkan yang menyatakan sangat bersemangat ketika ingin pergi ke sekolah setiap pagi sebanyak 18 orang 20.7 responden. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMP Negeri 29 Medan bersemangat ketika ingin pergi ke sekolah setiap pagi dengan persentase 73.6. Tabel 4.39 Semangat Siswa Mengikuti Pelajaran dari Awal sampai Akhir Uraian Frekuensi Persentase Tidak bersemangat Kurang bersemangat Bersemangat Sangat bersemangat 19 57 11 21.8 65.5 12.6 Total 87 100.0 Sumber : FC 41 Tabel 4.39 menunjukkan semangat siswa mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir di sekolah. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tidak ada Universitas Sumatera Utara responden yang menyatakan sama sekali tidak bersemangat mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir di sekolah, sebanyak 19 orang 21.8 responden menyatakan kurang bersemangat mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir di sekolah, 57 orang 65.5 responden menyatakan bersemangat mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir di sekolah, sedangkan yang menyatakan sangat bersemangat mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir di sekolah sebanyak 11 orang 12.6 responden. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMP Negeri 29 Medan bersemangat mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir di sekolah dengan persentase 65.5. Tabel 4.40 Tingkat Absensi Siswa ke sekolah Uraian Frekuensi Persentase Selalu Pernah Jarang Tidak pernah 1 18 31 37 1.1 20.7 35.6 42.5 Total 87 100.0 Sumber : FC 42 Tabel 4.40 menunjukkan tingkat absensi siswa ke sekolah. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa 1 orang 1.1 responden yang menyatakan selalu absen ke sekolah, sebanyak 28 orang 20.7 siswa menyatakan pernah absen ke sekolah, 31 orang 35.6 responden menyatakan jarang absen ke sekolah, sedangkan yang menyatakan tidak pernah absen ke sekolah sebanyak 37 orang42.5 responden. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa SMP Negeri 29 Medan tidak pernah absen ke sekolah dengan persentase 42.5. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.41 Tidak Hadir ke sekolah Jika Benar-benar Sakit Uraian Frekuensi Persentase Tidak setuju Kurang setuju Setuju Sangat setuju 8 15 47 17 9.2 17.2 54.0 19.5 Total 87 100.0 Sumber : FC 42 Tabel 4.41 menunjukkan kesetujuan tidak hadir ke sekolah jika siswa benar-benar sakit. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa siswa SMP Negeri 29 Medan pada umumnya setuju bahwa responden tidak hadir ke sekolah jika responden benar-benar sakit. Hal ini dapat dilihat dari tingkat frekuensi dimana yang menyatakan tidak setuju jika benar-benar sakit tidak hadir ke sekolah sebanyak 8 orang 9.2 responden, menyatakan kurang setuju tidak hadir ke sekolah jika benar-benar sakit sebanyak 15 orang 17.2 responden, menyatakan setuju tidak hadir ke sekolah jika benar-benar sakit sebanyak 47 orang 54.0, dan yang menyatakan sangat setuju tidak hadir ke sekolah jika benar-benar sakit sebanyak 17 orang 19.5 responden. Pada tabel ini banyak responden dengan persentase 54.0 yang menyatakan bahwa siswa setuju tidak hadir ke sekolah jika siswa benar-benar sakit.

4.3 Analisis Tabel Silang

Dokumen yang terkait

Pemberitaan Mobil Esemka Dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional tentang Pengaruh Pemberitaan Mobil Esemka di TV One Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 2 Medan)

0 28 91

Pengaruh Film Laskar Pelangi Terhadap Motivasi Belajar (Studi Korelasional Tentang berjudul Pengaruh Film Laskar Pelangi Terhadap Motivasi Belajar Siswa-siswi SMU HARAPAN 3 Medan Johor).

17 120 115

Komunikasi Antarpribadi Guru-Siswa Dan Peningkatan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tantang Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Guru-Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK 1 TD Pardede Foundation)

14 103 130

Komunikasi Antar Pribadi Dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Guru BP Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di SMK Negeri 7 Medan)

0 61 128

Komunikasi Antarpribadi Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tentang Komunikasi Antarpribadi Guru – Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 8 Medan)

8 70 93

Hubungan kedisiplinan guru dengan motivasi belajar siswa di MA Darunnajah Cipinang Bogor

0 26 64

Peran komunikasi guru dan siswa dalam meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Islam Baidhaul Ahkam Tangerang

0 9 72

Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Antara Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 29 Medan)

0 0 6

Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Antara Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 29 Medan)

0 1 12

Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Antara Komunikasi Positif Guru dan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 29 Medan)

0 0 30