science
Science  of  Communica -tion
Filsafat dan Etika Komunikasi
39 perubahan pikiran,  perasaan,  sikap  dan perilaku  individu,  kelompok,
masyarakat dan pengetahuan kelembagaan.
29
Manusia  baik  secara  individu,  kelompok maupun  masyarakat dikatakan  sebagai  pelaku  dakwah  dan  mitra  dakwah  apabi     mereka
baik  sebagai  perorangan,  kelompok  maupun  masyarakat  berusaha melakukan suatu perubahan baik pada tingkat pikiran, perasaan, sikap
maupun  perilaku.Dan  hanya  apabila  mereka  baik  secara  perseora- ngan,  kelompok  maupun  masyarakat  berdakwah  ke  jalan  Allah  swt
atau  kepada  ajaran  Islam  secara  persuasif,  mereka  tidak  mengajak kepada kesesatan setan, mereka itulah pelaku dan mitra dakwah Islam
yang berusaha mengadakan perubahan sosial ke jalan Allah swt yang menjadi rahmat bagi semesta alam.
Guru  besar  pemikiran  Islam  dan  dosen  Sekolah  Pascasarjana Universitas  Islam  Negeri  Syarif  Hidayatullah,  Jakarta,  M.  Yunan
Yusuf  menyatakan  bahwa dakwah  dan  komunikasi  adalah  dua  ranah kembar  karena  keduanya  sama
-
sama  membicarakan  tentang bagaimana manusia menyampaikan  pesan atau gagasan kepada orang
lain.
30
Menurutnya anggapan dakwah dan komunikasi berbeda karena dakwah bertolak dari nilai
-
nilai ilahiyah dan komunikasi bertolak dari nilai
-
nilai  duniawi,  sering  sekali  menyebabkan  aktivitas  dakwah Islam  tidak  sanggup  memberikan  pemecahan  masalah  sehari
-
hari, karena itu dakwah dan komunikasi perlu diintegrasikan.
Komunikasi  saat  ini  telah  diakui  sebagai  disiplin  ilmu tersendiri  menjadi  ilmu  komunikasi  yang  memenuhi  syarat
-syarat
sebagai atau  ilmu  pengetahuan  seperti  memiliki  objek
tertentu,  bersifat  sistematis,  berlaku  umum  dan  memili  i  metode tertentu. Sejak tahun 1960, Carl I. Hovland telah menggunakan istilah
“
”  dan  mendefinisikan  komunikasi sebagai  suatu upaya  yang  sistematis  untuk merumuskan dengan  cara
29
Sumarno  AP,  Kismiyati  El
-
Karimah  dan  Ninis  Agustini  Damayani, Jakarta, Universitas Terbuka, 1999,  2.4-2.5.
30
M.  Yunan  Yusuf,
“
Uraian  Materi  Silabus  Mata  Kuliah  Pemikiran Dakwah dan Komunikasi, Semester Genap 2006-20
07”,
1.
3. Dakwah Islam dalam Perspektif Ilmu Komunikasi
who says what, to whom, in which channel, whith what effect’
Komunikasi  dan  Modernisasi Theories of Human Communication
40 yang  setepat
-
tepatnya  asas
-
asas  pentransmisian  informasi  serta pembentukan opini dan sikap.
31
Ilmu  sosial  secara  ontologis  mengkaji  hakekat  kehidupan sosial manusia secara luas, Sedangkan ilmu komunikasi dalam hal ini
memusatkan perhatian pada hakekat manusia sebagai pela     interaksi sosial.
32
Kajian  komunikasi  antar  manusia  merupakan  studi interdisipliner yang meneliti proses komunikasi dengan menggunakan
pandangan  dari  berbagai  disiplin  ilmu. Bila  ilmu  dakwah  Islam mengkaji  perilaku  manusia  secara  empiris  sebagai  pelaku  dakwah
Islam  dan  peserta  dakwah  Islam  atau  jamaah  dakwah  Islam,  seperti ilmu  komunikasi  yang  mengkaji  manusia  sebagai  pelaku  interaksi
antar  manusia  dan  menjadi  bagian  dari  ilmu  sosial,  maka  ilmu dakwah  Islam  pun  menjadi  studi  interdisipliner  yang  meneliti  proses
penyampaian  ajaran  Islam  secara  persuasif  dengan  menggunakan pandangan dari berbagai disiplin ilmu
.
Berdasarkan  teori  komunikasi  Harold  D.  Lasswell  1958
‘ da
pat digambarkan  bagaimana kaitan antara ilmu dakwah Islam, dalam hal
ini  dipahami    sebagai  bagian  dari  ilmu  komunikasi menjadi  ilmu komunikasi Islam.
Dalam  tabel  1  tertulis  berikut  di  bawah  ini
pada kolom
komponen dakwah Islam atau ilmu komunikasi Islam sebagai bagian dari  ilmu  komunikasi,  penulis  mengemukakan  bahwa  dakwah  Islam
sebagai  ilmu  komunikasi  Islam  dapat  didefinisikan  menjadi  proses penyampaian  pesan
-
pesan  ajaran  Islam  berupa  rahmat bagi  semesta alam  kepada  sesama  manusia sebagai  jamaah  atau  para  pesertanya
melalui berbagai  media  penyampaian  pesan  dengan  metode  persuasi yang  akan  berakibat  pengaruh  efek  tertentu.
mengutip hadits yang diriwayatkan oleh dari
dalam  menekankan  keharusan
31
Carl.  I.  Hovland,
”
Social  Communication,
”
dalam  Onong  Uchjana Effendy,
Bandung,  ,  Mand
ar
Maju,  2005,  Cetakan VII, 1.
32
Stephen W. Littlejohn, United State
of America, Wadsworth Publishing Company, Fifth Edition, 1996, 35.
Jalaluddin  al- Suyut}i
Ibnu Mardawaih Abu
Laila  al -Asha’ri
Hikm
a
h, M
aui’
z}a
h Hasana
h,
al-
Mujad
ala
h
billa
ti Hiy
a
Ahs
an
41 berdakwah Islam
NO.
KOMPONEN DAKWAH
ISLAM KOMUNIKASI
ISLAM OBJEK KAJIAN
ILMU
-
ILMU TERKAIT
1.
Pelaku dakwah
Islam
komunikasi
Islam
Agama
, p
erilaku sosial dan latar
belakang sosio
- k
ultural
dll. Ilmu
Agama
,
Psikologi Sosial, Antropologi,
Sosiologi dll. 2.
Pesan dakwah
Islam
komunikasi
Islam Agama, ideologi,
politik, sos
ial, kebudayaan,
pertahanan ,
keamanan dll. Ilmu
Agama
,
Psikologi, Sosiologi, Antropologi dll.
3.
Jamaah dakwah
Islam
komunikasi
Islam Agama,
latar
belakang
perilaku individu dan sosial
serta
kultural dll.
Ilmu
Agama
,
Psikologi, Sosiologi, Antropologi
dll. 4.
Media dakwah
Islam
komunikasi
Islam
Media massa
dan
internet, media personal dan industri
media massa.
Ilmu
Komunikasi dan Ilmu Ekonomi
serta
Teknologi Informasi
5. Metode dakwah
Islam
komunikasi
Islam Persuasi
, Ilmu Komunikasi
dan
Ilmu Agama serta Psikologi
dll.
6. Efek dakw
ah Islam komunikasi
Islam
Perilaku individual dan perubahan sosial
Ilmu Agama,
Psikologi, S
osiologi
, Antropologi dll.
Tabel 1
diadaptasi dari Jalaluddin Rakhmat
1990 dan
M. Ali Aziz 2009.
Tabel 1: Hubungan Ilmu Komunikasi Islam dan Ilmu Lain
al-Hikmah al-Maui’z}ah  al-Hasanah,
al- Mujad
alah  billati Hiya Ahsan
al-Hikmah,  al-Maui’z}ah  al-Hasanah,
rational  necessary  and  rational intellection
Al
-
Dur
al-
M
a
nthu r fi
T
a
fsi r
al
- M
a
’thu
r
Dakwah  Islam  dan  Misi  Kristen  Sebuah  Dialog Internasional
Dakwah  Islam  dan  Misi  Kristen  Sebuah  Dialog Internasional
42 dengan
dan serta
bahwa  Rasulullah  saw  bersabda:
“berpegang-
teguhlah  kalian  dengan  mematuhi  para  pemimpin  dan jangan  menentang  mereka,  karena  sesungguhnya  mematuhi  mereka
berarti  mematuhi  allah  swt  dan  menentang  mereka  sama  dengan menentang  Allah  swt.  Sesungguhnya  Allah  mengutusku  berdakwah
ke  jalan
-
Nya  dengan
maka
siapa yang menentangku dalam hal ini dia termasuk golongan orang
-
orang  yang  membuat  kerusakan  dan  sungguh  dia  telah  keluar  dari lindungan  Allah  dan  rasul
-
Nya.  Siapa  pun  yang  memimpin  kalian tidak  mengerjakan  hal  itu,  maka  untuknya  laknat  Allah          laknat
para
malaikat dan laknat seluruh manusia.”.
33
Karakteristik  dasar  dakwah  Islam  menurut  Ismail  Raji  al- Faruqi adalah sifatnya persuasif bukan kursif. Artinya dakwah Islam
selalu  berusaha  mempengaruhi  manusia  untuk  menjalankan  agama sesuai  dengan  kesadaran  dan  kemauannya  sendiri,  bukan  dengan
paksaan.  Pemaksaan  adalah  perampasan  hak  asasi  manusia  dalam beragama. “Etika manusia memandang pemaksaan dalam berdakwah
merupakan  pelanggaran  serius  atas  hak  asasi  manusia.”.
34
Dakwah
Islam  pun  memiliki  karakteristik  pesan  yang  rasional  dan disampaikan  dengan  cara  rasional
yang  mengajak  manusia  untuk  kembali  kepada fitrahnya.
35
Setiap  unsur  dari  komponen
-
komponen  ilmu  komunikasi Islam  tersebut  di  atas  dapat  berkaitan  dengan  berbagai  bidang  ilmu
pengetahuan  sehingga  ilmu  komunikasi  Islam  pun  merupakan  ilmu interdisipliner  yang  meneliti  proses  komunikasi  persuasi  antar
manusia  tentang  ajaran  Islam  sebagai  rahmat  bagi  semesta  alam
33
Abdu l Rahma
n Jala
luddi
n al
-
Suyut
}}i
,
Beirut, Dar al-Fikr, Juz ke-
14, tt., 178.
34
Ismail
Raji  al
-
Faruqi, ,  Ahmad  Von  Denffer  dan  Emilio  Castro,  eds.,  terj.  Ahmad  Noer  Z.
Bandung, Risalah, 1984, 35.
35
Ismail  Raji  al
-
Faruqi, , 35.
al-Jarh  wa al-Ta’dil
tabligh
tabligh,
Audientia Communications  and  Family  Planning  in  Islam  in
Indonesia: South Sulawesi Muslim Perceptions of a Glob    Development Program
Global Communication in Transition The End of Diversity?
43 dengan  menggunakan  pandangan  dari  berbagai  disiplin  ilmu
pengetahuan. Dari  beberapa  komponen  komunikasi  Islam  tersebut,  menuru
t
Imtiaz  Hasnain,  komunikator  atau  pelaku  komunikasi  Islamlah  yang paling  memegang  kedudukan  terpenting  dalam  ajaran  Islam.
36
Para
periwayat  atau  penyampai  sun
n
ah  Nabi  Muhammad  saw  misalnya, adalah  bidang  penelitian  disiplin  ilmu
kritik pribadi  perawi  yang  membahas  karakteristik  para  periwayat  sunnah
Nabi  Muhammad  saw  yang  harus  memiliki  kepribadian  “kejujuran, keadilan,  dan  ketelitian”  agar  mereka  dinilai  memiliki  keterandalan
sebagai perawi komunikator sunnah.
Guru  besar  ilmu  komunikasi  Fakultas  Ilmu  Dakwah  dan  Ilmu
Komunikasi,
Universitas  Islam  Negeri  Syarif  Hidayatullah  Jakarta, Andi Faisal  Bakti  lebih memilih konsep dakwah sebagai
Islam. Menurutnya dakwah adalah usaha meyakinkan manusia untuk bertingkahlaku  sesuai  dengan  ajaran  Islam  berdasarkan
pengertian mereka masing
-
masing.
37
Dalam Islam, agar dakwah atau efektif harus disertai dengan amal perbuatan yang mencakup
proses  menentukan  tujuan  atau  niat,  menyampaikannya  dengan
perkataan dan mengikutsertakannya dengan pekerjaan nyata.
Salah  seorang  ahli  ilmu  komunikasi  yang  pemahamannya tentang  komunikasi  Islam berdasarkan  interpretasi  terhadap  ayat  al-
Qur’an  dan  kehidupan  empiris  umat  manusia  adalah  Hamid Mowlana.
38
Konsep  komunikasi  Islam  menurutnya  adalah
36
Imtiaz  Hasnain,  “Communication:  An  Islamic  Approach,”  terjemahan Dedy  Djamaludddin  Malik,
,  Jurnal  Komunikasi,  Volume  1,  Nomor  1,
Januari-
Maret 1993, h.15.
37
Andi  Faisal  Bakti, Leiden
-
Jakarta, INIS, 2004,  83.
38
Hamid  Mowlana  adalah  Profesor  International  Relation  dan  Founding Director  of  the  International  Communication  Program  School  of  Int er natio nal
Ser vi ce,  Am eri can  Uni versi t y  Was hi ngto n,  DC .  Menyandang  PD  dari Northwestern  University,  Evanston,  Illinois,  1963.  Predident  International
Association for Mass Communication Research IAMCR. Lebih lanjut lihat Hamid Mowlana,
New Delh
i,
India, Sage Publications International Educational and Professional Puiblisher,
First
t a bli  g h truthful  propagation
T abligh
al- Quran
al-Sunnah. tabligh
amar  maruf  nahyi  munkar ummat
taqwa. piety
Global  Communication  in  Transition  The  End  of
Diversity?,
Global  Communication  in  Transition  The  End  of
Diversity?
Etika  Komunikasi  Islam  Kritik terhadap  Konsep  Komunikasi  Barat
44 ia  men gem b an gk an n y a  d ari  ko n s ep   Ib n u   K h ald u n   19 6 7
y an g  m en gart ik an s eb agai  propaganda  kebenaran
. dalam  konteks  Islam  memiliki
batas-
batas etika dan berbagai prinsip pelaksanaannya berdasarkan
dan
39
Menurut  Mowlana  konsep
-
konsep  penting yang menjadi dasar
tersebut antara lain adalah
1
teori tauhid menjelaskan  tentang  tujuan  komunikasi  untuk  menghancurkan
berhala  kemusrikan;  2  doktrin  tanggungjawab  sosial  yang  terwujud dalam
;  3  konsep  komunitas  atau .  Menurut  Islam,  komunitas  yang  dibangun atas  dasar  tauhid
adalah  ummat;  4  prinsip suatu  konsep  ideal  muslim
diterjemahkan  sebagai .
40
Takwa  adalah  suatu  sikap  religius sehingga  dorongan  tindakan  dalam  kehidupan  sehari
-
hari  didasarkan pada  kekuatan  untuk  menjalankan  perintah  Allah  dan  menjauhi
larangan
-Nya.
Manusia sebagai makhluk sosial berbicara dan berkomunikasi untuk  menyatakan  sikap  dan  perasaan  kepada  sesamanya.  Berkata-
kata, baik secara lisan atau pun tertulis, adalah menyampaikan pikiran atau  perasaan  atas  masalah
-
masalah  penting  dalam  kehidupan
bersama. Semua itu manusia lakukan dengan memakai bahasa.
Bahasa  merupakan  salah  satu  wujud  dan  jenis  komunikasi antar  manusia,  yaitu  tanda
-
tanda  komunikasi  verbal  maupun  non- verbal  yang  dilakukan  oleh  manusia  sebagai  makhluk  pencipta
peristiwa komunikasi. Para  filosof  Yunani  memandang  bahasa sebagai  alat  untuk
mencari dan mengungkapkan kebenaran, untuk mengekspresikan hal-
Printed, 1996,
Cover.
39
Hamid  Mowlana, 116.
40
Hamid  Mowlana, 117-126.  Lihat  juga  M.  Tata  Taufik,
Bandung,  Sahifa,  Cetakan  I,  Agustus  2008, 109.
B.Pengertian Bahasa Politik
Volkskraad
Balai  Pustaka
Bahasa
dan Kekuasaan: Politik Wacana di Panggung Orde Baru
Bahasa dan Kekuasaan Bahasa dan Kekuasaan
45 hal yang bersifat artistik, dan untuk persuasi. Dalam                    hidup
orang  Athena  abad  ke
-
5  M,
bahasa
menjadi  alat  untuk  mencapai
tujua
n  tertentu,  yang  konkret  dan  praktis.
Bahasa
dianggap  sebagai senjata ampuh dalam percaturan politik tingkat tinggi.
41
Dalam  sejarah  bangsa  Indonesia,  M.H.  Thamrin  secara  berani memulai  penggunaan
bahasa
Melayu  dalam
sida
ng ,
ken
dati  hamp
i
r  semua  wakil  lainnya  menggunakan  bahasa
Belanda.
Kaitan  antara
bahasa
dan  politik  sangat  terang  pada  masa penjajahan  di  Indonesia.  Belanda  menerapkan  politik
bahasa dalam
rangka mengisolasi bangsa Indonesia dari dunia luar dan menghambat kecerdasannya  dengan  berusaha  menjauhkan  mayoritas  mereka  dari
kemu
ngkinan  menguasai
bahasa
sendiri,  tapi  di  lain  pihak  Belanda terus berusaha menanamkan superioritas
bahasa
Belanda atas
bahasa
-
bahasa
pribumi,  termasuk
bahasa
Melayu.  Politik  pecah  belah  pun mereka  lakukan  dengan  menggalakkan  pemakaian  dan  penerbitan
bahasa-
bahasa daerah  yang  disebarkan  oleh ,  terutama
buku-
buku berbahasa
Jawa
.
42
Pengertian “
bahasa
politik” sering ditumpangtindihkan dengan
“
bahasa birokrasi”,  seperti  Ben  R.  O’G  Anderson  1966  yang merujuk  kepada  Herbert  Luethy  1966  dan  Cliford  Geertz  1966
sudah  menggunakan  istilah
bahasa
politik  untuk  penelitiannya
t
erhadap  pidato
-
pidato  Presiden  Soekarno  pada  tahun
-
tahun  terakhir keruntuhan Orde Lama dan permulaan Orba.
43
Demikian pula halnya dengan  Virginia  Matheson  Hooker 1990 yang  menyatakan  bahwa
bahasa-
bahasa slogan  atau  propaganda,  bahasa pidato  pejabat pemerintah  merupakan  bahasa politik,  yaitu
bahasa
yang  digunakan
41
Yudi Latif dan Idi Subandy Ibrahim,
“Prolog
,” dalam Yudi Latif dan Idi Subandy  Ibrahim , ed.,
Bandung, Mizan, Cetakan II, Juni 1996, 17.
42
Mochtar  Pabottingi,  “Bahasa Politik  dan  Ot
osentr
isitas,”  dalam  Yudi Latif dan Idi Subandy Ibrahim , ed.,
, 214.
43
Benedict  R.  O’G.
A
nderson,  “Bahasa Politik  Indonesia,”  dalam  Yudi Latif dan Idi Subandy Ibrahim , ed.,
, 124.
common  sense
Bahasa dan Kekuasaan Language,  Society,  and  Power:  An  Introduction
Bahas
a
dan Kekuasaan Kritik  Filosofis  Atas  Pembangunan,  Beberapa  Serpihan
Pemikiran
46 sebagai  alat  politik.
44
Jadi  menurut  mereka
bahasa
politik  adalah
bahasa
yang  dipergunakan  oleh  elite  politik  dan  elite  birokrasi  untuk
menyampaikan kepentingan kekuasaan.
Sedangkan  J.  Jones  dan  S.  Wareing  1999  melihat
bahasa
politik  berdasarkan  tujuan orang  sebagai  penyampainya  dan merumuskan  definisinya  sebagai
bahasa ya
ng  digunakan  untuk mencapai  maksud-maksud  politis.
45
Dalam  hal  ini  ideologi  menjadi suatu  yang  terpenting  untuk  ditetapkan  dan  dikomunikas         kepada
masyarakat  agar  menjadi  pengetahuan  umum dan
ketika  ideologi  itu  sudah  menjadi  bagian  hidup  masyarakat  banyak, berarti maksud politis dari seorang politisi sudah tercapai.
Sementara  itu,  Daniel  Dhakidae  1992  menerapkan  istilah
bahasa
politik  sama  dengan  pandangan  pertama  di  atas  sebagai
bahasa
birokrasi  berupa  bahasa    pemerintah  dan  aparaturnya yang bahkan telah tercermin dalam
bahasa
jurnalistik pada masa Orba, baik
pidato-
pidato para pejabat maupun konferensi pers mereka. Dia  lebih lanjut mencatat beberapa ciri spesifik
bahasa
birokrasi adalah 1 tipe
bahasa
ini dapat dipersingkat menjadi
bahasa
jargon pembangunan, 2
bahasa
ini  sarat  dengan muatan nada
-
nada  ideologis  dalam  arti  yang sangat luas, dan 3 gaya
bahasa
nya menampilkan latar belakang etnis dan kultur para pemakainya.
46
Menurut  Lewuk  terdapat  empat  kategorisasi  ideologi
kebahasa
an  yang  dipergunakan  oleh  kelompok  kekuasaan yaitu
bahasa
berdimensi  satu,  orwelianisme
bahasa
,  jaringan  bahasa
takut
- takut,  dan
bahasa
yang  menyembunyikan  pikiran.
47
Bahasa
44
Virginia  Matheson  Hooker,  “Bahasa dan  Pergeseran  Kekuasaan  di Indonesia: Sorotan terhadap Pembakuan Bahasa Orde Baru,” dalam Yudi Latif dan
Idi Subandy Ibrahim , ed., , 56
-
75.
45
J. Jones dan S. Wareing, “Language and Politics,” dalam L. Thomas dan S.  Wareing,  eds.,
London,
Routledge, 1999, 32.
46
Daniel  Dhakidae,  “Bahasa,  Jurnalisme,  dan  Politik  Orde  Baru,”  dalam Yudi Latif dan Idi Subandy Ibrahim , ed.,
, 246-251.
47
Peter
Lewuk
,
Ja-karta, Posko
66,  1995, 186.
Kritik Filosofis Atas Pembangunan, Kritik Filosofis Atas Pembangunan,
Bahasa Politik  Pasca  Orde  Baru
Bahasa
Politik Pasca Orde B
47 berdimensi  satu menuntut  orang  yang  menyatakan  sikap  dan
pernyataan  yang  sama  satu,  sesuai  dengan  kemauan  penguasa.  Di sini  tidak
dit
emukan  logika  protes,  seperti  halnya  tidak  ada  tempat bagi  para  oposisi  di  masa  Orde  Baru.  Orwelianisme
bahasa dalam
konteks ini adalah teknik penyatuan dua pengertian
yang sebenarnya
bertentangan,  sehingga  perbedaan  antara  yang  benar  dengan  yang salah
men
jadi  kabur,  seperti  istilah  kritik  konstruktif  atau  kritik memban
gun
yang  maknanya  setiap  kritik  tidak  boleh  menyinggung kebijakan  dan  tidak  boleh  bertentangan  dengan  kehendak
kekuasaan.
48
Bahasa takut-
takut adalah
bahasa
yang diucapkan masyarakat yang  memiliki  kepatutan  monoloyalitas  terhadap  berbagai  instruksi
yang dilambangkan melalui simbol
bahasa
, seperti pernyataan bahwa Golput  haram.  Terakhir,
bahasa
menyembunyikan  pikiran,  artinya
bahasa
bukan  lagi  sebagai  alat  menyatakan  pikiran.  Di  balik  pikiran
itu terdapat kepentingan yang memanipulasi bahasa
itu sendiri.
49
Dalam uraian tertulis di atas, tersurat bahwa wujud dan makna istilah
bahasa
politik  dan
bahasa
birokrasi  dapat  dibedakan  dari  segi nuansa  maknanya
,
bahwa  bahasa politik  lebih  berkaitan
dengan bahasa
untuk  pengaturan  masyarakat  secara  umum  yang  memiliki keberagaman latar belakang sosial budaya dengan menggunakan alat
piranti  ideologi  dan  kekuasaan  yang  terwujud  dalam  bahasa,
50
sedang
bahasa
birokrasi  lebih  berkaitan  dengan
bahasa
untuk pengaturan institusi-institusi yang secara hirarkis berada dibawahnya.
Dan  dilihat  dari  segi    ruang  lingkupnya,
bahasa
politik  memiliki lingkup yang  lebih  luas dari
bahasa
birokrasi, sehingga sering  istilah
bahasa
politik dan bahasa birokrasi disatukan dalam istilah yang lebih luas,  yakni
bahasa
politik.
51
Berdasarkan  perbedaan  tersebut,  bahasa politik  dalam  penelitian  ini  dimaksudkan  sebagai
bahasa yang
digunakan untuk mencapai maksud
-maksud politis.
48
Peter Lewuk
, 187.
49
Peter Lewuk
, 187.
50
Anang  Santoso, Jakarta,  Wedatama
Widya Sastra, Cetakan I, Maret 2003, 2
-
3.
51
Anang Santoso, aru, 2.
eufemisme,  puffery labelling
w-ly vali
vilayet mollah
maulvi maulana
Komunikasi Politik Komunikator, Pesan dan Media
Dasar-
dasar  Komposisi  Bahasa  Indonesia Bahasa  Politik  Islam
Pengajaran  Gaya  Bahasa
48 Dan D. Nimmo melakukan analisis bahasa politik pada tataran
pragmatik    dengan  menguraikan  bagaimana  cara  penggunaan  kata- kata  dan  akibatnya  untuk  tujuan  memperoleh  keuntungan
dengan  meyakinkan  dan  membangkitkan  massa  melalui  kalimat antara  lain
, ,  metafora  dan    mitos;  dan
tujuan  untuk  peningkatan  status  atau  otoritas  sosial  dan  identitas sosial  dengan  cara  pengungkapan  identitas  personal  atau  identitas
pribadi dan diskusi publik dalam proses pemberian informasi.
52
Gaya  bahasa  adalah  penggunaan  bahasa  seseorang  yang merefleksikan  cara  atau  tekniknya  dalam  menyusun  kalimat    dan
tulisan tentang pengalaman, nilai
-
nilai dan kualitas kesadaran pikiran dan  pandangannya  yang  istimewa  dan  khusus.
53
Dalam  penggunaan bahasa  politik  Islam,  menurut  Bernard  Lewis,  penuh  dengan  gaya
bahasa metafora, misalnya perumpamaan antara hubungan kekuasaan dengan jarak dekat dan jauh, dalam dan luar atau
–memin
jam istilah ilmu
-
ilmu sosial
–
pusat dan pinggiran. Satu dari akar kata yang paling sering  digunakan  untuk  mengkonotasikan  kekuasaan  dan  otoritas
ialah
–
yang  menjadi  asal  usul  istilah  populer  seperti
d
an dari  Turki,
dari  Iran,  dan dan
dari India–
memiliki makna utama “mendekat”.
54
Metafora adalah
sejenis
gaya bahasa perbandingan yang singkat padat dan rapi. Di dalamnya terlihat  dua  gagasan.  Gagasan  pertama  adalah  suatu  kenyataan,
sesuatu yang dipikirkan, sesuatu yang menjadi objek. Gagasan kedua merupakan perbandingan terhadap kenyataan pertama tersebut.
55
Selain  gaya  bahasa  perbandingan  yang  membandingkan  dua hal  yang  sama  atau  dua hal  yang  berbeda seperti  a.l.  perumpamaan,
metafora,  personifikasi  dan  depersonifikasi
,
alegori,  antithesis terdapat pula gaya bahasa pertentangan yang membandingkan dua hal
52
D
an D. Nimmo, , terj.
Tjun Surjaman Bandung, PT Remaja Rosdakarya, Cetakan II,
1993,
100.
53
Mukhsin  Ahmadi, Malang,
Yayasan Asish Asah Asuh, , Cetakan I, Januari, 1990, 179.
54
Bernard  Lewis, ,  terjemahan  Ihsan  Ali
-
Fauzi, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama, 1994, 16
-
17.
55
Henry  Guntur  Tarigan, Bandung,  Angkasa,
Cetakan III, 1985, 183.
Political  Communi -
cation and Public Opinion in America
Communication  activity  considered  political  by  virtue    of  its consequences  actual  or  potential  which  regulate  human  conduct
under  condition  of  conflict
who says what, to whom, in which channel, whith what effect’ The Structure and Functions of Communication in Society
Politics:  Who Gets What,  When, How
Bahasa Jurnalistik Komunikasi Politik Komunikator, Pesan dan Media,
Communication in a Divided World: Opportunitie
s
and  Constrain Metode Penelitian Komunikasi
49 bertolak  belakang seperti  a.l.  hiperbola,  litoses,  ironi,  oksimoron,
satire,  klimaks  dan  antiklimaks
,
sinisme,  sarkasme  dan  gaya  bahasa pertautan yang  menunjukkan  adanya  pertalian  diantara  dua  hal  yang
dibicarakan  seperti  a.l.  metonomia,  sinekdoke,  alusi,  eufemisme, eponym, epitet serta gaya bahasa perulangan yakni  gaya bahasa yang
mengandung  perulangan  bunyi,  suku  kata,  kata,  frasa,  atau  bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah
konteks yang sesuai
seperti a.l aliterasi, asonansi, antanaklasis
.
56
Dan  D.  Nimmo  1989  dalam  bukunya, , memberi pengertian komuni
-
kasi  politik  dengan  lebih  dahulu  menguraikan  apa  arti dan  apa  arti  politik.  Menurutnya    hakikat  politik  adalah  komunikasi
baca:  mempengaruhi  orang  lain  dan  komunikasi  politik  merupakan bidang  kajian  ilmu    lintas  disipli
n.
Dia  mendefinisikannya  sebagai,
“
”.  Artinya  aktivitas  komunikasi  yang memiliki  pengaruh  politik  baik  secara  potensial  atau  aktual  untuk
mengendalikan mereka yang berada dalam keadaan konflik.
57
Berdasarkan  teori  komunikasi  Lasswell  yang  monumental
‘ dalam
bukunya
.
58
Pada  gilirannya  teori  ini  dikembangkannya  dengan    menulis  buku pada tahun 1958 berjudul
,
dia mendefinisikan  secara  lebih  khusus  komunikator  politik  sebagai
mereka  yang  menjadi  pemimpin  dalam  proses  opini,  seperti  politisi
56
Haris Sumadiria, ,  147
-
153.
57
Dan D. Nimmo, 13-
21.
58
Harold D. Lasswell, London,  International  Institute  of  Communications,  the  Loius  G.
Cowan  Lecture,  1977 ,  5.  Lihat  juga  Lely  Arrianie,  Sandiwara  di  Senayan  Studi
Dramaturgis  Komunikasi  Politik  di  DPR  RI,  dalam  Deddy  Mulyana  dan  Solatun  ,
ed. Bandung, Rosda, 2007 ,
28.
C. Komunikator dan Pesan dalam Komunikasi Politik