Dakwah Islam dalam Perspektif Ilmu Komunikasi

science Science of Communica -tion Filsafat dan Etika Komunikasi 39 perubahan pikiran, perasaan, sikap dan perilaku individu, kelompok, masyarakat dan pengetahuan kelembagaan. 29 Manusia baik secara individu, kelompok maupun masyarakat dikatakan sebagai pelaku dakwah dan mitra dakwah apabi mereka baik sebagai perorangan, kelompok maupun masyarakat berusaha melakukan suatu perubahan baik pada tingkat pikiran, perasaan, sikap maupun perilaku.Dan hanya apabila mereka baik secara perseora- ngan, kelompok maupun masyarakat berdakwah ke jalan Allah swt atau kepada ajaran Islam secara persuasif, mereka tidak mengajak kepada kesesatan setan, mereka itulah pelaku dan mitra dakwah Islam yang berusaha mengadakan perubahan sosial ke jalan Allah swt yang menjadi rahmat bagi semesta alam. Guru besar pemikiran Islam dan dosen Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, M. Yunan Yusuf menyatakan bahwa dakwah dan komunikasi adalah dua ranah kembar karena keduanya sama - sama membicarakan tentang bagaimana manusia menyampaikan pesan atau gagasan kepada orang lain. 30 Menurutnya anggapan dakwah dan komunikasi berbeda karena dakwah bertolak dari nilai - nilai ilahiyah dan komunikasi bertolak dari nilai - nilai duniawi, sering sekali menyebabkan aktivitas dakwah Islam tidak sanggup memberikan pemecahan masalah sehari - hari, karena itu dakwah dan komunikasi perlu diintegrasikan. Komunikasi saat ini telah diakui sebagai disiplin ilmu tersendiri menjadi ilmu komunikasi yang memenuhi syarat -syarat sebagai atau ilmu pengetahuan seperti memiliki objek tertentu, bersifat sistematis, berlaku umum dan memili i metode tertentu. Sejak tahun 1960, Carl I. Hovland telah menggunakan istilah “ ” dan mendefinisikan komunikasi sebagai suatu upaya yang sistematis untuk merumuskan dengan cara 29 Sumarno AP, Kismiyati El - Karimah dan Ninis Agustini Damayani, Jakarta, Universitas Terbuka, 1999, 2.4-2.5. 30 M. Yunan Yusuf, “ Uraian Materi Silabus Mata Kuliah Pemikiran Dakwah dan Komunikasi, Semester Genap 2006-20 07”, 1.

3. Dakwah Islam dalam Perspektif Ilmu Komunikasi

who says what, to whom, in which channel, whith what effect’ Komunikasi dan Modernisasi Theories of Human Communication 40 yang setepat - tepatnya asas - asas pentransmisian informasi serta pembentukan opini dan sikap. 31 Ilmu sosial secara ontologis mengkaji hakekat kehidupan sosial manusia secara luas, Sedangkan ilmu komunikasi dalam hal ini memusatkan perhatian pada hakekat manusia sebagai pela interaksi sosial. 32 Kajian komunikasi antar manusia merupakan studi interdisipliner yang meneliti proses komunikasi dengan menggunakan pandangan dari berbagai disiplin ilmu. Bila ilmu dakwah Islam mengkaji perilaku manusia secara empiris sebagai pelaku dakwah Islam dan peserta dakwah Islam atau jamaah dakwah Islam, seperti ilmu komunikasi yang mengkaji manusia sebagai pelaku interaksi antar manusia dan menjadi bagian dari ilmu sosial, maka ilmu dakwah Islam pun menjadi studi interdisipliner yang meneliti proses penyampaian ajaran Islam secara persuasif dengan menggunakan pandangan dari berbagai disiplin ilmu . Berdasarkan teori komunikasi Harold D. Lasswell 1958 ‘ da pat digambarkan bagaimana kaitan antara ilmu dakwah Islam, dalam hal ini dipahami sebagai bagian dari ilmu komunikasi menjadi ilmu komunikasi Islam. Dalam tabel 1 tertulis berikut di bawah ini pada kolom komponen dakwah Islam atau ilmu komunikasi Islam sebagai bagian dari ilmu komunikasi, penulis mengemukakan bahwa dakwah Islam sebagai ilmu komunikasi Islam dapat didefinisikan menjadi proses penyampaian pesan - pesan ajaran Islam berupa rahmat bagi semesta alam kepada sesama manusia sebagai jamaah atau para pesertanya melalui berbagai media penyampaian pesan dengan metode persuasi yang akan berakibat pengaruh efek tertentu. mengutip hadits yang diriwayatkan oleh dari dalam menekankan keharusan 31 Carl. I. Hovland, ” Social Communication, ” dalam Onong Uchjana Effendy, Bandung, , Mand ar Maju, 2005, Cetakan VII, 1. 32 Stephen W. Littlejohn, United State of America, Wadsworth Publishing Company, Fifth Edition, 1996, 35. Jalaluddin al- Suyut}i Ibnu Mardawaih Abu Laila al -Asha’ri Hikm a h, M aui’ z}a h Hasana h, al- Mujad ala h billa ti Hiy a Ahs an 41 berdakwah Islam NO. KOMPONEN DAKWAH ISLAM KOMUNIKASI ISLAM OBJEK KAJIAN ILMU - ILMU TERKAIT 1. Pelaku dakwah Islam komunikasi Islam Agama , p erilaku sosial dan latar belakang sosio - k ultural dll. Ilmu Agama , Psikologi Sosial, Antropologi, Sosiologi dll. 2. Pesan dakwah Islam komunikasi Islam Agama, ideologi, politik, sos ial, kebudayaan, pertahanan , keamanan dll. Ilmu Agama , Psikologi, Sosiologi, Antropologi dll. 3. Jamaah dakwah Islam komunikasi Islam Agama, latar belakang perilaku individu dan sosial serta kultural dll. Ilmu Agama , Psikologi, Sosiologi, Antropologi dll. 4. Media dakwah Islam komunikasi Islam Media massa dan internet, media personal dan industri media massa. Ilmu Komunikasi dan Ilmu Ekonomi serta Teknologi Informasi 5. Metode dakwah Islam komunikasi Islam Persuasi , Ilmu Komunikasi dan Ilmu Agama serta Psikologi dll. 6. Efek dakw ah Islam komunikasi Islam Perilaku individual dan perubahan sosial Ilmu Agama, Psikologi, S osiologi , Antropologi dll. Tabel 1 diadaptasi dari Jalaluddin Rakhmat 1990 dan M. Ali Aziz 2009. Tabel 1: Hubungan Ilmu Komunikasi Islam dan Ilmu Lain al-Hikmah al-Maui’z}ah al-Hasanah, al- Mujad alah billati Hiya Ahsan al-Hikmah, al-Maui’z}ah al-Hasanah, rational necessary and rational intellection Al - Dur al- M a nthu r fi T a fsi r al - M a ’thu r Dakwah Islam dan Misi Kristen Sebuah Dialog Internasional Dakwah Islam dan Misi Kristen Sebuah Dialog Internasional 42 dengan dan serta bahwa Rasulullah saw bersabda: “berpegang- teguhlah kalian dengan mematuhi para pemimpin dan jangan menentang mereka, karena sesungguhnya mematuhi mereka berarti mematuhi allah swt dan menentang mereka sama dengan menentang Allah swt. Sesungguhnya Allah mengutusku berdakwah ke jalan - Nya dengan maka siapa yang menentangku dalam hal ini dia termasuk golongan orang - orang yang membuat kerusakan dan sungguh dia telah keluar dari lindungan Allah dan rasul - Nya. Siapa pun yang memimpin kalian tidak mengerjakan hal itu, maka untuknya laknat Allah laknat para malaikat dan laknat seluruh manusia.”. 33 Karakteristik dasar dakwah Islam menurut Ismail Raji al- Faruqi adalah sifatnya persuasif bukan kursif. Artinya dakwah Islam selalu berusaha mempengaruhi manusia untuk menjalankan agama sesuai dengan kesadaran dan kemauannya sendiri, bukan dengan paksaan. Pemaksaan adalah perampasan hak asasi manusia dalam beragama. “Etika manusia memandang pemaksaan dalam berdakwah merupakan pelanggaran serius atas hak asasi manusia.”. 34 Dakwah Islam pun memiliki karakteristik pesan yang rasional dan disampaikan dengan cara rasional yang mengajak manusia untuk kembali kepada fitrahnya. 35 Setiap unsur dari komponen - komponen ilmu komunikasi Islam tersebut di atas dapat berkaitan dengan berbagai bidang ilmu pengetahuan sehingga ilmu komunikasi Islam pun merupakan ilmu interdisipliner yang meneliti proses komunikasi persuasi antar manusia tentang ajaran Islam sebagai rahmat bagi semesta alam 33 Abdu l Rahma n Jala luddi n al - Suyut }}i , Beirut, Dar al-Fikr, Juz ke- 14, tt., 178. 34 Ismail Raji al - Faruqi, , Ahmad Von Denffer dan Emilio Castro, eds., terj. Ahmad Noer Z. Bandung, Risalah, 1984, 35. 35 Ismail Raji al - Faruqi, , 35. al-Jarh wa al-Ta’dil tabligh tabligh, Audientia Communications and Family Planning in Islam in Indonesia: South Sulawesi Muslim Perceptions of a Glob Development Program Global Communication in Transition The End of Diversity? 43 dengan menggunakan pandangan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Dari beberapa komponen komunikasi Islam tersebut, menuru t Imtiaz Hasnain, komunikator atau pelaku komunikasi Islamlah yang paling memegang kedudukan terpenting dalam ajaran Islam. 36 Para periwayat atau penyampai sun n ah Nabi Muhammad saw misalnya, adalah bidang penelitian disiplin ilmu kritik pribadi perawi yang membahas karakteristik para periwayat sunnah Nabi Muhammad saw yang harus memiliki kepribadian “kejujuran, keadilan, dan ketelitian” agar mereka dinilai memiliki keterandalan sebagai perawi komunikator sunnah. Guru besar ilmu komunikasi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Andi Faisal Bakti lebih memilih konsep dakwah sebagai Islam. Menurutnya dakwah adalah usaha meyakinkan manusia untuk bertingkahlaku sesuai dengan ajaran Islam berdasarkan pengertian mereka masing - masing. 37 Dalam Islam, agar dakwah atau efektif harus disertai dengan amal perbuatan yang mencakup proses menentukan tujuan atau niat, menyampaikannya dengan perkataan dan mengikutsertakannya dengan pekerjaan nyata. Salah seorang ahli ilmu komunikasi yang pemahamannya tentang komunikasi Islam berdasarkan interpretasi terhadap ayat al- Qur’an dan kehidupan empiris umat manusia adalah Hamid Mowlana. 38 Konsep komunikasi Islam menurutnya adalah 36 Imtiaz Hasnain, “Communication: An Islamic Approach,” terjemahan Dedy Djamaludddin Malik, , Jurnal Komunikasi, Volume 1, Nomor 1, Januari- Maret 1993, h.15. 37 Andi Faisal Bakti, Leiden - Jakarta, INIS, 2004, 83. 38 Hamid Mowlana adalah Profesor International Relation dan Founding Director of the International Communication Program School of Int er natio nal Ser vi ce, Am eri can Uni versi t y Was hi ngto n, DC . Menyandang PD dari Northwestern University, Evanston, Illinois, 1963. Predident International Association for Mass Communication Research IAMCR. Lebih lanjut lihat Hamid Mowlana, New Delh i, India, Sage Publications International Educational and Professional Puiblisher, First t a bli g h truthful propagation T abligh al- Quran al-Sunnah. tabligh amar maruf nahyi munkar ummat taqwa. piety Global Communication in Transition The End of Diversity?, Global Communication in Transition The End of Diversity? Etika Komunikasi Islam Kritik terhadap Konsep Komunikasi Barat 44 ia men gem b an gk an n y a d ari ko n s ep Ib n u K h ald u n 19 6 7 y an g m en gart ik an s eb agai propaganda kebenaran . dalam konteks Islam memiliki batas- batas etika dan berbagai prinsip pelaksanaannya berdasarkan dan 39 Menurut Mowlana konsep - konsep penting yang menjadi dasar tersebut antara lain adalah 1 teori tauhid menjelaskan tentang tujuan komunikasi untuk menghancurkan berhala kemusrikan; 2 doktrin tanggungjawab sosial yang terwujud dalam ; 3 konsep komunitas atau . Menurut Islam, komunitas yang dibangun atas dasar tauhid adalah ummat; 4 prinsip suatu konsep ideal muslim diterjemahkan sebagai . 40 Takwa adalah suatu sikap religius sehingga dorongan tindakan dalam kehidupan sehari - hari didasarkan pada kekuatan untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan -Nya. Manusia sebagai makhluk sosial berbicara dan berkomunikasi untuk menyatakan sikap dan perasaan kepada sesamanya. Berkata- kata, baik secara lisan atau pun tertulis, adalah menyampaikan pikiran atau perasaan atas masalah - masalah penting dalam kehidupan bersama. Semua itu manusia lakukan dengan memakai bahasa. Bahasa merupakan salah satu wujud dan jenis komunikasi antar manusia, yaitu tanda - tanda komunikasi verbal maupun non- verbal yang dilakukan oleh manusia sebagai makhluk pencipta peristiwa komunikasi. Para filosof Yunani memandang bahasa sebagai alat untuk mencari dan mengungkapkan kebenaran, untuk mengekspresikan hal- Printed, 1996, Cover. 39 Hamid Mowlana, 116. 40 Hamid Mowlana, 117-126. Lihat juga M. Tata Taufik, Bandung, Sahifa, Cetakan I, Agustus 2008, 109. B.Pengertian Bahasa Politik Volkskraad Balai Pustaka Bahasa dan Kekuasaan: Politik Wacana di Panggung Orde Baru Bahasa dan Kekuasaan Bahasa dan Kekuasaan 45 hal yang bersifat artistik, dan untuk persuasi. Dalam hidup orang Athena abad ke - 5 M, bahasa menjadi alat untuk mencapai tujua n tertentu, yang konkret dan praktis. Bahasa dianggap sebagai senjata ampuh dalam percaturan politik tingkat tinggi. 41 Dalam sejarah bangsa Indonesia, M.H. Thamrin secara berani memulai penggunaan bahasa Melayu dalam sida ng , ken dati hamp i r semua wakil lainnya menggunakan bahasa Belanda. Kaitan antara bahasa dan politik sangat terang pada masa penjajahan di Indonesia. Belanda menerapkan politik bahasa dalam rangka mengisolasi bangsa Indonesia dari dunia luar dan menghambat kecerdasannya dengan berusaha menjauhkan mayoritas mereka dari kemu ngkinan menguasai bahasa sendiri, tapi di lain pihak Belanda terus berusaha menanamkan superioritas bahasa Belanda atas bahasa - bahasa pribumi, termasuk bahasa Melayu. Politik pecah belah pun mereka lakukan dengan menggalakkan pemakaian dan penerbitan bahasa- bahasa daerah yang disebarkan oleh , terutama buku- buku berbahasa Jawa . 42 Pengertian “ bahasa politik” sering ditumpangtindihkan dengan “ bahasa birokrasi”, seperti Ben R. O’G Anderson 1966 yang merujuk kepada Herbert Luethy 1966 dan Cliford Geertz 1966 sudah menggunakan istilah bahasa politik untuk penelitiannya t erhadap pidato - pidato Presiden Soekarno pada tahun - tahun terakhir keruntuhan Orde Lama dan permulaan Orba. 43 Demikian pula halnya dengan Virginia Matheson Hooker 1990 yang menyatakan bahwa bahasa- bahasa slogan atau propaganda, bahasa pidato pejabat pemerintah merupakan bahasa politik, yaitu bahasa yang digunakan 41 Yudi Latif dan Idi Subandy Ibrahim, “Prolog ,” dalam Yudi Latif dan Idi Subandy Ibrahim , ed., Bandung, Mizan, Cetakan II, Juni 1996, 17. 42 Mochtar Pabottingi, “Bahasa Politik dan Ot osentr isitas,” dalam Yudi Latif dan Idi Subandy Ibrahim , ed., , 214. 43 Benedict R. O’G. A nderson, “Bahasa Politik Indonesia,” dalam Yudi Latif dan Idi Subandy Ibrahim , ed., , 124. common sense Bahasa dan Kekuasaan Language, Society, and Power: An Introduction Bahas a dan Kekuasaan Kritik Filosofis Atas Pembangunan, Beberapa Serpihan Pemikiran 46 sebagai alat politik. 44 Jadi menurut mereka bahasa politik adalah bahasa yang dipergunakan oleh elite politik dan elite birokrasi untuk menyampaikan kepentingan kekuasaan. Sedangkan J. Jones dan S. Wareing 1999 melihat bahasa politik berdasarkan tujuan orang sebagai penyampainya dan merumuskan definisinya sebagai bahasa ya ng digunakan untuk mencapai maksud-maksud politis. 45 Dalam hal ini ideologi menjadi suatu yang terpenting untuk ditetapkan dan dikomunikas kepada masyarakat agar menjadi pengetahuan umum dan ketika ideologi itu sudah menjadi bagian hidup masyarakat banyak, berarti maksud politis dari seorang politisi sudah tercapai. Sementara itu, Daniel Dhakidae 1992 menerapkan istilah bahasa politik sama dengan pandangan pertama di atas sebagai bahasa birokrasi berupa bahasa pemerintah dan aparaturnya yang bahkan telah tercermin dalam bahasa jurnalistik pada masa Orba, baik pidato- pidato para pejabat maupun konferensi pers mereka. Dia lebih lanjut mencatat beberapa ciri spesifik bahasa birokrasi adalah 1 tipe bahasa ini dapat dipersingkat menjadi bahasa jargon pembangunan, 2 bahasa ini sarat dengan muatan nada - nada ideologis dalam arti yang sangat luas, dan 3 gaya bahasa nya menampilkan latar belakang etnis dan kultur para pemakainya. 46 Menurut Lewuk terdapat empat kategorisasi ideologi kebahasa an yang dipergunakan oleh kelompok kekuasaan yaitu bahasa berdimensi satu, orwelianisme bahasa , jaringan bahasa takut - takut, dan bahasa yang menyembunyikan pikiran. 47 Bahasa 44 Virginia Matheson Hooker, “Bahasa dan Pergeseran Kekuasaan di Indonesia: Sorotan terhadap Pembakuan Bahasa Orde Baru,” dalam Yudi Latif dan Idi Subandy Ibrahim , ed., , 56 - 75. 45 J. Jones dan S. Wareing, “Language and Politics,” dalam L. Thomas dan S. Wareing, eds., London, Routledge, 1999, 32. 46 Daniel Dhakidae, “Bahasa, Jurnalisme, dan Politik Orde Baru,” dalam Yudi Latif dan Idi Subandy Ibrahim , ed., , 246-251. 47 Peter Lewuk , Ja-karta, Posko 66, 1995, 186. Kritik Filosofis Atas Pembangunan, Kritik Filosofis Atas Pembangunan, Bahasa Politik Pasca Orde Baru Bahasa Politik Pasca Orde B 47 berdimensi satu menuntut orang yang menyatakan sikap dan pernyataan yang sama satu, sesuai dengan kemauan penguasa. Di sini tidak dit emukan logika protes, seperti halnya tidak ada tempat bagi para oposisi di masa Orde Baru. Orwelianisme bahasa dalam konteks ini adalah teknik penyatuan dua pengertian yang sebenarnya bertentangan, sehingga perbedaan antara yang benar dengan yang salah men jadi kabur, seperti istilah kritik konstruktif atau kritik memban gun yang maknanya setiap kritik tidak boleh menyinggung kebijakan dan tidak boleh bertentangan dengan kehendak kekuasaan. 48 Bahasa takut- takut adalah bahasa yang diucapkan masyarakat yang memiliki kepatutan monoloyalitas terhadap berbagai instruksi yang dilambangkan melalui simbol bahasa , seperti pernyataan bahwa Golput haram. Terakhir, bahasa menyembunyikan pikiran, artinya bahasa bukan lagi sebagai alat menyatakan pikiran. Di balik pikiran itu terdapat kepentingan yang memanipulasi bahasa itu sendiri. 49 Dalam uraian tertulis di atas, tersurat bahwa wujud dan makna istilah bahasa politik dan bahasa birokrasi dapat dibedakan dari segi nuansa maknanya , bahwa bahasa politik lebih berkaitan dengan bahasa untuk pengaturan masyarakat secara umum yang memiliki keberagaman latar belakang sosial budaya dengan menggunakan alat piranti ideologi dan kekuasaan yang terwujud dalam bahasa, 50 sedang bahasa birokrasi lebih berkaitan dengan bahasa untuk pengaturan institusi-institusi yang secara hirarkis berada dibawahnya. Dan dilihat dari segi ruang lingkupnya, bahasa politik memiliki lingkup yang lebih luas dari bahasa birokrasi, sehingga sering istilah bahasa politik dan bahasa birokrasi disatukan dalam istilah yang lebih luas, yakni bahasa politik. 51 Berdasarkan perbedaan tersebut, bahasa politik dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai bahasa yang digunakan untuk mencapai maksud -maksud politis. 48 Peter Lewuk , 187. 49 Peter Lewuk , 187. 50 Anang Santoso, Jakarta, Wedatama Widya Sastra, Cetakan I, Maret 2003, 2 - 3. 51 Anang Santoso, aru, 2. eufemisme, puffery labelling w-ly vali vilayet mollah maulvi maulana Komunikasi Politik Komunikator, Pesan dan Media Dasar- dasar Komposisi Bahasa Indonesia Bahasa Politik Islam Pengajaran Gaya Bahasa 48 Dan D. Nimmo melakukan analisis bahasa politik pada tataran pragmatik dengan menguraikan bagaimana cara penggunaan kata- kata dan akibatnya untuk tujuan memperoleh keuntungan dengan meyakinkan dan membangkitkan massa melalui kalimat antara lain , , metafora dan mitos; dan tujuan untuk peningkatan status atau otoritas sosial dan identitas sosial dengan cara pengungkapan identitas personal atau identitas pribadi dan diskusi publik dalam proses pemberian informasi. 52 Gaya bahasa adalah penggunaan bahasa seseorang yang merefleksikan cara atau tekniknya dalam menyusun kalimat dan tulisan tentang pengalaman, nilai - nilai dan kualitas kesadaran pikiran dan pandangannya yang istimewa dan khusus. 53 Dalam penggunaan bahasa politik Islam, menurut Bernard Lewis, penuh dengan gaya bahasa metafora, misalnya perumpamaan antara hubungan kekuasaan dengan jarak dekat dan jauh, dalam dan luar atau –memin jam istilah ilmu - ilmu sosial – pusat dan pinggiran. Satu dari akar kata yang paling sering digunakan untuk mengkonotasikan kekuasaan dan otoritas ialah – yang menjadi asal usul istilah populer seperti d an dari Turki, dari Iran, dan dan dari India– memiliki makna utama “mendekat”. 54 Metafora adalah sejenis gaya bahasa perbandingan yang singkat padat dan rapi. Di dalamnya terlihat dua gagasan. Gagasan pertama adalah suatu kenyataan, sesuatu yang dipikirkan, sesuatu yang menjadi objek. Gagasan kedua merupakan perbandingan terhadap kenyataan pertama tersebut. 55 Selain gaya bahasa perbandingan yang membandingkan dua hal yang sama atau dua hal yang berbeda seperti a.l. perumpamaan, metafora, personifikasi dan depersonifikasi , alegori, antithesis terdapat pula gaya bahasa pertentangan yang membandingkan dua hal 52 D an D. Nimmo, , terj. Tjun Surjaman Bandung, PT Remaja Rosdakarya, Cetakan II, 1993, 100. 53 Mukhsin Ahmadi, Malang, Yayasan Asish Asah Asuh, , Cetakan I, Januari, 1990, 179. 54 Bernard Lewis, , terjemahan Ihsan Ali - Fauzi, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama, 1994, 16 - 17. 55 Henry Guntur Tarigan, Bandung, Angkasa, Cetakan III, 1985, 183. Political Communi - cation and Public Opinion in America Communication activity considered political by virtue of its consequences actual or potential which regulate human conduct under condition of conflict who says what, to whom, in which channel, whith what effect’ The Structure and Functions of Communication in Society Politics: Who Gets What, When, How Bahasa Jurnalistik Komunikasi Politik Komunikator, Pesan dan Media, Communication in a Divided World: Opportunitie s and Constrain Metode Penelitian Komunikasi 49 bertolak belakang seperti a.l. hiperbola, litoses, ironi, oksimoron, satire, klimaks dan antiklimaks , sinisme, sarkasme dan gaya bahasa pertautan yang menunjukkan adanya pertalian diantara dua hal yang dibicarakan seperti a.l. metonomia, sinekdoke, alusi, eufemisme, eponym, epitet serta gaya bahasa perulangan yakni gaya bahasa yang mengandung perulangan bunyi, suku kata, kata, frasa, atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai seperti a.l aliterasi, asonansi, antanaklasis . 56 Dan D. Nimmo 1989 dalam bukunya, , memberi pengertian komuni - kasi politik dengan lebih dahulu menguraikan apa arti dan apa arti politik. Menurutnya hakikat politik adalah komunikasi baca: mempengaruhi orang lain dan komunikasi politik merupakan bidang kajian ilmu lintas disipli n. Dia mendefinisikannya sebagai, “ ”. Artinya aktivitas komunikasi yang memiliki pengaruh politik baik secara potensial atau aktual untuk mengendalikan mereka yang berada dalam keadaan konflik. 57 Berdasarkan teori komunikasi Lasswell yang monumental ‘ dalam bukunya . 58 Pada gilirannya teori ini dikembangkannya dengan menulis buku pada tahun 1958 berjudul , dia mendefinisikan secara lebih khusus komunikator politik sebagai mereka yang menjadi pemimpin dalam proses opini, seperti politisi 56 Haris Sumadiria, , 147 - 153. 57 Dan D. Nimmo, 13- 21. 58 Harold D. Lasswell, London, International Institute of Communications, the Loius G. Cowan Lecture, 1977 , 5. Lihat juga Lely Arrianie, Sandiwara di Senayan Studi Dramaturgis Komunikasi Politik di DPR RI, dalam Deddy Mulyana dan Solatun , ed. Bandung, Rosda, 2007 , 28.

C. Komunikator dan Pesan dalam Komunikasi Politik