Meratakan dan meningkatkan mutu pendidikan di seluruh Nusantara

287 telah terbu kti merupakan salah satu sumber bes ar masalah nasional. Bersama dengan banyak conto h y an g la in d a lam p en an gan an m as a lah masalah sosial, politik dan ekonomi, sentra - lisme yang berat adalah bertentangan dengan prinsip keadilan sosial yang menjadi tujuan kita bernegara. Pada tahap - tahap awal pelaksanaan otonomisasi itu banyak terjadi kasus tindakan eksesif bergaya oleh sebagian penanggungjawab pemerintahan daerah. Di sini kita berhadapan dengan persoalan mana primer dan mana sekunder: otonomisasi adalah primer, dan eks es pelak- sanaannya adalah sekund er. K ita tidak dibenarkan mengor - bankan yang primer prinsipil karena muncul hal - hal sekunder aksidental, sehingga ekses membatalkan esensi. D i an tara b erb agai m acam inves tas i atau p en anam an mod al un tu k s uatu b an gs a, tid ak ad a y an g leb ih p entin g, leb ih produktif dan lebih bermakna daripada inves tasi atau penanaman modal manusia melalui prasarana pendidikan yang baik, dengan mutu yang tinggi dan jumlah yang merata. Dengan bercermin pada pengalaman bangsa - bangsa lain d i s ekitar kita, s ecara s ed erh an a d ap at kita katakan bahwa selu ruh kris is yang menimpa kita sekarang ini adalah akibat rendahnya mutu pendidikan warga negara kita dan tidak meratanya p end id ikan itu dari daerah ke daerah . Dalam kesempatan tertentu pembicaraan men gen ai b an gs a kita, tid ak jaran g terd en gar penilaian orang luar bahwa kita adalah bangsa yang berp ikiran sederhana tidak ada sofistikasi, dan sangat kurang minat untuk membaca serta untuk belajar secara mendalam dan meluas. Kita bisa menukas penilaian yang kurang menyenangkan itu dengan merujuk kepada berbagai contoh pemikiran mendalam dan kontemplatif di kalangan kelompok -kelom pok tertentu masyarakat kita. Tetapi kita akan susah membela diri jika kita ditantang untuk menjelaskan berbagai contoh gejala berpikir sederhana atau itu seperti, misalnya, yang biasa dipandang umum sebagai “ p reman isme”. Dan suatu iron i besar bahwa g eja la euphoria i n vest m ent , simple minded, simple mindedness

8. Meratakan dan meningkatkan mutu pendidikan di seluruh Nusantara

288 “ p rem an is m e” itu t id a k h an y a k it a temu kan d i kalan gan o ran g “p in ggir jalan ”, tetapi juga di antara mereka yang secara formal menduduki tempat - tempat terhormat. Tu ju an p rim er d an tertin ggi us ah a p end idikan ialah peningkatan nilai kesucian manusia dalam fitrahnya yang dianugerahkan Tuhan. Guna menopang tujuan primer itu, p en d id ikan m em p u n y a i tu ju an s e ku n d e r , sebagai investasi modal manusia den gan dua macam dampak positif. Pertama ialah dampak peningkatan kemampuan kerja dengan keahlian dan profesionalisme, yang bersangkutan dengan tujuan pokok pendidikan itu sendiri menurut bidangbidang yang dikembangkannya, seperti teknolo gi, kesehatan, manajeman, pertanian, kegu ruan, dan sebagainya. Tinggi - rendah kualitas dampak primer merupakan batu penguji sukses-gagalnya in vestas i sumber daya manusia itu. Dari sudut pandang tinggi-rendah dampak itu , kita h aru s men gaku i bahw a s is tem d an struktur pendidikan kita sebagai investasi sumber daya manusia termasuk yang paling rendah di dunia. Dalam lingkungan negeri - negeri Asia Ten ggara, negeri kita sekaran g sudah cukup jauh tertinggal oleh yang lain- lain. Dampak lain dari pendidikan ialah meningkatnya kemampuan untuk berpikir dan bertindak rasional, untuk menyerap informasi dalam j u m lah y an g b e s a r , d an u n tu k m en y u s u n in fo rm as i itu s ecara s is tem atis , agar d ap at digunakan secara - efektif, kemudian mampu mengartikulasikannya dalam bahasa yang dan kuat. Dengan kata lain, pendidikan akan memperluas cakraw ala berpikir dan memperdalam wawasan di segala bidang kehidupan, termasuk bidang sosial - politik. Sebagaimana d imaksud kan o leh ungkap an pendidikan yang berhasil akan menjadi cumber energi masyarakat, bangsa dan negara. Dengan memiliki informas i dan pengetahuan yang luas, seorang individu ataupun suatu kelompok akan lebih mampu mengenali berbagai altern atif tin dakan y an g ters ed ia, seh in gga senantiasa dapat Investasi Modal Manusia tarbiyah human capital investment, kno wledg e is power, 289 menemukan jalan untuk mem ecah kan m as alah , d an d en gan b egitu ju ga tidak mudah putus asa. Karena itu ilmu adalah syarat kesuksesan hidup, setelah iman yang memberi dasar kepada kehidupan yang benar. Tuhan akan mengangkat orang yang beriman dan berilmu ke tingkat yang sangat tinggi, setelah orang itu, karena adanya wawasan yang lu as , m en un ju kkan d an m en erap kan s ikap sikap lapang dada, toleran dan penuh penger tian kepada orang lain. Dia akan D am p ak ters eb u t d ap at d ikata kan m eru pakan dampak tak sengaja atau d ari p end id ikan. D amp ak itu sangat besar dan luas jangkauan pengaruhnya kep ada m asy arakat un tu k m en do ro n g p erubahan sosial yang besar. Justru pendid ikan in i s erin gkali jauh lebih penting daripada tujuan keilmuan akademiknya. Contoh paling baik dampak ini ialah, s eb agaim an a telah d ikem u kakan d i b agian terd ahu lu , d amp ak p en d id ikan ked o kteran “Jawa” oleh STOVIA dan NIAS yang telah membangkitkan ide dan gerakan tahap-tahap awal nasionalisme modern di tanah air, yang menghantarkan kita kepada kemerdekaan negara. Maka dari sudut pandang kedua dampak ters ebut itu , p end id ikan ad alah benar-ben ar bentuk investasi yang paling strategic dan paling produktif. Karena itu sudah sangat sewajarnya jika p end id ikan d iletakkan p ada s alah s atu tingkat paling tinggi dalam skala prioritas pembangunan bangsa dan negara. Jelas sekali bahw a un tuk melaksan akan in i semu a d ip erlukan kemauan politik yang teguh dari pimpinan negara. Lebih - lebih lagi kemauan politik yang teguh itu diperlukan, karena pendidikan adalah jen is investas i jdngka panjang, yang barn terlihat has ilnya setelah suatu jangka waktu tertentu, umumnya satu generasi, yaitu 20 tahun. Karena i tu diperlukan ketabahan untuk menunda berbagai h arap an kesen an gan , dan untu k secara b ers ama-sam a mem iku l beb an penundaan itu, hampir - hampir dalam semangat “berlapanglapangjika ia diminta memberi tempat kepada orang lain dalam pertemuan, dan akan berdiri mengalahjika ia diminta berdiri ”. unintended con s equ en ce unintended consequence “lebih baik sekarang mandi keringat saat pendidikan daripada kelak mandi darah 290 Secara potensial, setiap masyarakat dan bangsa memiliki dan mengajarkan kearifan menunda kesenangan sementara demi kebahagiaan masa depan yang lebih besar dan hakik Tetapi hanya sedikit y an g b enar-ben ar b erp egan g kep ada kearifan itu. Pen in gkatan mutu pend id ikan men gharus kan penyediaan prasarana yang memadai dan pembukaan akses kepada seluruh lapisan masyarakat. O leh karena itu pendid ikan memerlukan biaya yang besar, dan pendidikan untuk umum, yakni war negara secara keseluruhan, tidak mungkin tanpa keterlibatan langsung pe merintah. Karena itu pemerintah harus menyed iak an p en d id ikan b erm u tu d en gan b iay a rendah, bahkan mungkin bebas, untuk warga negara pada umumnya. Peningkatan mutu pendidikan itu juga mengharuskan adanya akses yang mudah kepada p erkemb an gan ilm u pen getahu an d i d un ia. Karena perekaman ilmu pengetahuan itu ada dalam bahasa- bahasa asing, maka diperlukan pen guasaan kepada bahasa-bahas a as in g itu . Selain untuk mempertinggi akses kepada per kembangan dunia ilmu pengetahuan, penguasaan bahasa asing juga akan mempertinggi pro fes ion alisme dan pen amp ilan diri s ecara global dan dalam kancah - kancah internasional. Peningkatan mutu pendidikan, dalam hubun ganny a d en gan keharu san ad anya kemudahan akses kepada perkembangan ilmu penge tahuan di dunia, juga memerlukan kegiatan penerjemahan karya- karya ilmiah dari bahasabahasa asing ke bahasa Indonesia. Sebab, sekalipun terdapat sejumlah orang yang menguasai b ah as a- b ah as a as in g , n am u n aks es s eca ra m as s al kep ada su atu in fo rm as i tetap h arus d alam b ah as a In d o n es ia , m en g in gat p as ti sebagian besar warga negara akan tetap tidak menguasai bahasa asing. Di samping itu, pengindonesiaan komunikasi ilmiah, serta komunikasi - komunikasi lainnya, kecuali m em p erm u d ah p art is ip as i y an g lu as , ju g a berdampak pendemokrasian ilmu pengetahuan, seh in gga tid ak m enjad i monopo li kalan gan - kalangan kecil masyarakat. Karena informasi dan pengetahuan adalah tenaga dan kekuatan, maka monopoli informasi dan pengetahuan akan mengakibatkan pemusatan tenaga dan keku atan pada kelompok saatperjuangan. “ 291 kecil masyarakat. Hal itu dapat mengancam demokrasi, sebab, seperti sering terd en gar dalam m as yarakat, “o ran g bo doh makanan orang pandai ” . Pemerataan mutu maupun jumlah pendidikan merupakan sebuah urgensi besar bagi bangsa kita. Sebab , sementara di kota - kota besar telah banyak warga yang memasuki era globalisasi peradaban manusia dengan fasilitas - fasilitas komunikasi dan transportasi, bersamaan dengan itu masih banyak kantong - kantong warga bangsa kita yang masih men gikuti cara h idup y an g jauh tertin ggal, sebagian bahkan masih dalam zaman batu. Kepincangan dalam pendidikan, pengetahuan d an in fo rm a s i itu s an g at b erb ah ay a , d an bertentangan dengan tujuan negara “ mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. ” Pen didikan adalah sarana paling penting untuk m eratakan d an m en y am akan tin g kat m u tu sumber daya manusia bangsa kita, mencakup d an m elip u ti s elu ru h tan ah air. K aren a itu diperlukan kebijakan dan kemauan politik yang tegu h p ad a p ih ak p em erintah untu k d en gan s ad ar d an terarah m emb eri p erh atian y an g lebih besar kepada daerah - daerah terpencil dan terisolasi dalam usaha pemerataan pendidikan nasional Sejalan dengan otonomisasi, daerah - daerah harus didorong untuk memberi p erh atian kh u s u s y an g leb ih b es ar kep ad a bidang pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Daya serap suatu daerah otonom terhadap dana - dana yang tersedia, dan kemampu anny a un tu k m en ggun akan d ana-d an a itu secara produktif dan adil, akan banyak sekali ditentukan oleh tinggi-rendahnya tingkat p en- did ikan warga daerah itu. Otonomisas i akan sukses hanya jika ada daya serap yang tinggi terhadap dana - dana dan kemampuan untuk menggunakan dengan baik. Pendidikan dalam arti peningkatan ilmu pengetahuan dan perluasan serta pendalaman informas i mencakup kegiatan- kegiatan penelitian ilmiah. Dalam hal riset dan pengembangan Masalah Penelitian 292 inipun kita bangsa Indonesia termasuk yang paling rendah di dunia. Sebabnya tidak lain ialah rendahnya kesadaran kita semua tentang pentin gnya penelitian ilmiah. Lagi-lagi, sebagai jenis investasi, penelitian juga tidak akan menyajikan hasil yang dalam jangka pendek dapat dinikmati. Tetapi, dalam jangka panjang, keberhasilan penelitian ilmiah tidak saja akan membuat suatu bangsa lebih produktif, melainkan juga lebih mandiri dan lebih berdaulat, seperti terbukti pada ne gara - negara maju. Karena itu, semua fasilitas penelitian yang ada seperti, misalnya, lembagalem b ag a p en e lit ian d a lam b id an g -b id an g pertanian kita memiliki kebon botani tropis terbesar di dunia, kelautan, ked irgantaraan, t en a ga ato m , s u m b er -s u m b e r en e r g i, d an seterusnya, harus dimanfaatkan secara optimal dengan perhatian yang lebih serius atas dasar kes adaran dan kemauan politik yang tinggi. Atas dasar itu pula fasilitas - fasilitas barn harus didirikan dan disediakan sebanyak mungkin, s esu ai d en gan tin gkat kem ampu an nas ion al dalam hal pembiayaan dan pengelolaan. Bersamaan dengan itu harus digalang kerjasama dengan lembaga-lemb aga penelitian in ternasional, antara lain demi meningkatkan mutu kemampuan para peneliti nasional. Dibanding dengan negara - negara tetangga terdekat, kita merasakan adanya ironi besar, karena kita tertinggal tidak hanya dalam penelitian dan pengembangan bidang teknologi tinggi, tetapi juga d alam b id an g p ertan ian d an kelau tan y an g jus tru m erup akan keis timew aan n egeri kita sebagai negeri tropis terbesar di dunia yang membentang sepanjang Khatulistiwa dengan garis pantai amat panjang dan wilayah bahari yang amat luga s. Dalam sosiologi sistemik, agama berada pada p un cak hu bun gan s ib ern etik y an g melip u tidalam urutan berjenjang — budaya, komunitas kemasyarakatan perpo - litikan ekonomi dan teknologi. Secara sibernetik, susunan atas mengendalikan susunan di bawahnya, dan susunan bawah mengkondis ikan susunan di atas nya. John research and development, RD societal community, polity, control condition Masalah Pendidikan Agama 293 Gardner, seorang cendekiawan Amerika yang pernah menjadi Menteri Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan dalam pemerin tahan Presiders John F. Kennedy, mengatakan, tid ak ad a b an gsa y an g mampu mencapai kebesaran kecuali jika bangsa itu percaya kepada sesuatu, dan kecuali jika sesuatu itu memiliki dimensi moral untuk menop an g su atu p erad ab an y an g b es ar. A gam a adalah sistem kepercayaan, dan agama yang besar memiliki dimensi moral yang besar untuk menopang peradaban yang besar. Dari sudut pandang itu kita dapat memahami bahw a peradab an -peradab an besar um at manusia, sebagaimana dilambangkan dalam berbagai bangunan monumental peninggalan masa s ilam , s elalu berd as arkan , atau s etid akny a berkaitan, dengan suatu agama. Agama menentukan corak budaya, yang pada urutannya akan menentukan corak komunitas kemasyarakatan, kemudian perpolitikan, ekonomi dan, akhirnya, tekno lo gi. Sebalikny a, suatu perkemb angan kreatif tertentu yang besar di bidang teknologi — seperti ditemukannya teknologi bercocok tanam oleh bangsa - bangsa Mesopotamia kung, teknologi mesin uap di Inggris, dan, saat ini, teknologi elektronik untuk komunikasi da n p en gem b an gan in fo rxm as i— akan m en gko ndisikan tumbuhnya suatu pola ekonomi tertentu, yang seterusnya secara berurutan akan mengkondisikan pola perpolitikan, komunitas kemasyarakatan, kebudayaan dan bahkan p emah am an s erta p enafs iran bagian -bagian tertentu ajaran agama. Semua bentuk - bentuk hubungan sibernetik pengawasan atas - bawah dan pengondisian b aw ah -atas itu h aru s d is ad ar i d an d ip erh itungkan dalam men gemban gkan pend id ikan agama. Sebagai sistem simbolik, agama banyak menggunakan metafo ra atau masal dalam menyampaikan pesan sucinya. Sebab, masalah kesucian selamanya berada pada dataran hakikat luhur yang pada Health, Edu - cation and Welfare—HEW “no nation can achieve greatness unless it beli eves i n so m et hin g , a nd un les s th at something has moral dimensions to sustain a gr eat civi lization ” matsal al -matsal al-a’la, kasunyatan adi luhung, high reality 294 dasarnya tidak dapat diterangkan dengan kata-kata biasa. Menerangkan hal-hal yang merupakan hakikat luhur itu dilakukan dengan menggunakan masal - masal. Qur’an juga menyebutkan bahwa dalam Kitab Suci, Allah membuat berbagai matsal bagi ma nusia , namun sebagian besar mereka menging- karinya ‘76 dan tidak akan mampu memahami berbagai matsal itu kecuali orang - orang yang berilmu. Dalam pendidikan agama, soal agama sebagai sistem simbolik itu harus benar - benar diperhatikan. Tantangan dalam hal ini ialah, bagaimana memahami simbol - simbol itu dan menangkap makna hakiki yang ada di baliknya, dengan menggunakan ilmu seperti dimaksudkan Kitab Suci. J ika tid ak, maka kita akan terjebak ke- pada masalah perumpamaan atau simbol tanpa makna, dan akan gagal menangkap esensi ajaran agama itu sendiri. Maka dalam hal pen didikan agama, jelas sekali diperlukan adanya usaha yang sungguh- sungguh untuk memperbaharu i p ilihan subs tan s i ajaran keagamaan yan g h endak d itanam kan kep ad a an ak d id ik serta masyarakat pada umumnya itu, dengan mencari dan menemukan metode pendidikan dan pengajaran agama yang efektif, efisien dan produktif. Kes ibukan yang terpaku hanya kepada simbol semata, tanpa menangkap maknanya, akan melah irkan gejala kesalehan lahiri dan formal, suatu kesalehan yang mengecoh. Seperti diperingatkan Nabi s.a.w. dalam sebuah Hadits terkenal, Sudah tentu, disertai ketulusan, bisa terjadi bahwa penampakan lahiri menunjukkan hakikat batini. Masalah pemerataan jumlah dan mutu pend id ikan ju ga b ers an gkutan den gan masalah atau jenis. Keterbelakangan Indonesia d i b id an g p end id ikan b ers ifat m eny elu ruh , meliputi kedua jenis, lelaki dan perempuan. Tetapi keterbelakangan itu lebih-lebih lagi menggejala dalam hubungannya ineffable suci sacred ‘Allah tidak memandang jasmanimu clan tidak pula bentuk lahirmu, tetapi Allah memandang kalbumu dan aural perbuatanmu.” gender Tentang Pendidikan Perempuan 295 dengan jenis, yaitu bahwa s ecara umum jen is perempuan m as ih jauh tertinggal oleh jenis lelaki. Kesenjangan gender dalam pendidikan dan bidang - bidang kehidupan yang lain bukan lah perkara yan g secara unik hanya terdapat pada bangsa kita. Namun persoalannya menjadi ironis, mengingat bahwa dari semula, sejak masa- masa awal perjuangan melawan penjajahan dan merebut serta mempertahankan kemerdekaan, kaum perempuan Indonesia memiliki saham yang lebih besar daripada di kalangan bangsa- bangsa lain. Karena itu pemerataan mutu dan jumlah pendidikan harus secara khusus ditujukan kepada kaum perempuan, sehingga secara dengan kaum lelaki. Sesungguhnya perhatian yang besar kepada masalah pendidikan kaum perempuan memiliki nilai ekonomi pendidikan yang tinggi. Sebagai ibu yang secara kejiwaan sangat dekat kepada anak-anak, jauh lebih dekat daripada kaum lelaki, mutu pendidikan pada mereka akan langsung berdampak mutu pendidikan anak-anaknya. Penghematan yang terjadi ialah, bahwa mendidik seorang perempuan bakal ibu adalah sama dengan mendidik seluruh keluarga. Hal ini telah terbukti pada bangsa -bangsa Eropa pada saat - saat apa yang dinamakan “Reformasi” agama. Pandangan “Reformasi” yang menghendaki adanya akses kepada kitab suci untuk semua p em elu k, tid ak terbatas h any a kep ad a p ara imam, telah mendorong adanya gerakan pemberantasan buta huruf. Karena kaum lelaki kebanyakan habis waktunya di ladang — sebagai k au m p eker ja p etan i d a lam s is tem f eo d a lmaka konon yang lebih banyak waktu untuk m en giku ti p en d id ikan p emb erantas an bu ta hu ru f ad alah kaum p erempu an . D an “melek huruf ’ kaum ibu itu menjadi sumber dorongan pendidikan anak- anak dalam rumah tangganya. K em aju an tin gkat p en d id ikan p ad a ru m ah tangga itu , menurut suatu vers i tentang awal m u la k e m a j u a n E ro p a , m en j ad i t o n g g a k kemajuan tingkat pendidikan masyarakat dan bangsa. Terkait erat sekali dengan masalah pendidikan adalah masalah Kesehatan sebagai Pendidikan 296 kesehatan. Pada hakikatnya, pen gemban gan kes ehatan, b aik p ada tingkat pribadi maupun tingkat masyarakat, adalah suatu jenis pendidikan juga, yaitu pendidikan jasmani dalam arti lu g s. Sebab jika hakikat pendidikan adalah usaha peningkatan kemampuan, maka harus tidak dibatasi hanya kepada peningkatan kemampuan intelektual semata, tetapi juga peningkatan kemampuan jasmani. Untuk mendorong laju kemajuan bangsa yang lebih cepat, agenda pengembangan kesehatan bangsa ditujukan kepada saha melindungi dan memperbaiki kesehatan seluruh warga negara, melakukan dan mendukung penelitian tentang sebab suatu jenis penyakit dan cara pengobatannya, dan menjamin kebersihan dan keselamatan dalam makanan, obat - obatan, kosmetika dan produk - produk lain yang dikonsumsi masyarakat. Berkenaan dengan masalah kebersihan dan k e a m a n an m a k a n a n , k o n s ep k e a g a m a a n tentang makanan yang halal dan baik dapat dijadikan salah satu prasarana untuk mengembangkan kesadaran tentang k e b e r s ih an d an k e am an an m a k an an b a g i m a s y a r a k a t . F a s i l i t a s p e n g o b a t a n d a n penyehatan kembali orang sakit seperti rumah sakit, sanatorium, pusat kesehatan masyarakat, dan sebagainya, harus tersed ia dalam jumlah y an g mem ad ai d an terbu ka b agi p elay an an umum secara mudah. M engin gat negara kita sudah tumbuh menjadi negara industri dengan pengalaman keselamatan kerja yang belum sempurna, perhatian khusus h arus d ib erikan kepada masalah kecelakaan kerja yang semakin meningkat. Demikian pula terhadap masalah narkoba, AIDS, dan sebagainya, disebabkan oleh adanya dimensi internasional k ejahatan dalam perdagangan obat - obat berbahaya itu dan penyebaran penyakit yang menyertainya, maka demi menjaga kesehatan bangsa dalam jangka panjang, perhatian yang lebih khusus harus diberikan, dengan yang tegar, dan dengan menjalin kerjasama antarnegara seerat - eratnya. Dan sebagaimana halnya dengan bidang - bidang lain, dalam bidang kesehatan ini kita juga harus mengambil manfaat sebesar - besarnya dari kegiatan berbagai lembaga kesehatan internasional, khususnya berkenaan dengan kegiatan penelitian dan pengembangan atau research and development. Beberapa kasus halallan tayyiban law enforcement 297 penyebaran wabah penyakit yang mengancam dunia berhasil diatasi berkat kerjasama internasional. Termasuk dalam masalah kesehatan sebagai masalah pendidikan ialah pendidikan jasmani, karena pendidikan jasmani juga suatu bentuk in ves tas i s u m b er d ay s m an u s ia. Pras aran a pendidikan jasmani dalam arti olah raga seharusnya ditingkatkan sesuai dengan kesadaran tentang pentingnya pendidikan itu. Demikian pula dalam hal kebutuhan -k ebutuhan jasmani lainnya, yang diringkaskan dalam ungkapan tentang “pangan, sandang, dan papan ” , kead aan b an gsa kita sekaran g m enunju kkan adanya desakan tinggi untuk dilaku kan reformasi dan peningkatan. Suatu hal amat menyedihkan bahwa bangsa yang dahulu pernah swasembada pangan sekarang merosot menjadi amat tergantung kepada bangsa - bangsa lain melalu i impor. Karena hakikat manus ia selamanya kompleks dan persoalannya serba men y e lu r u h , m a k a m a s a la h k e s e j a h t e r a a n jasmanipun amat tergantung kepada hal - hal lain s ep erti masalah -mas alah sos ial d an po litik. Maka dalam hal pendidikan jasmani, khsusunya k e o la h r a g a a n n as io n a l, j u g a d ip e r lu k a n kemauan politik yang jelas dari pemerintah. Salah satu kesadaran barn yang amat penting pads umat manusia sekarang ialah kesadaran tentang betapa pentingnya memelihara alam lingkungan hidup. Bencana - bencana alam yang menimpa umat manusia akhir - akhir ini banyak s ek a li y an g m eru p a k an a k ib a t k e ru s a kan lingkungan: Pen did ikan lin gkun gan h idup harus m elib atkan usah a peny adaran ten an g harga tak tern ilai dari alam sebagai anugerah Tuhan. Manusia d itun ju k s eb agai kh alifah Tu h an un tu k m emelihara anugerah itu dan memanfaatkannya dengan penuh syukur kepada - Nya. Karena itu membuat kerusakan di bumi adalah salah satu kejahatan tertinggi. 80 Selain berwujud alam kebendaan coati seperti gunung - gunung, lembah-lembah, sungai- sungai dan seterusnya, anugerah Tuhan itu juga berwujud alam kehidupan hayati yang beraneka ragam, bai Tentang Pendidikan Lingkungan “Muncul kerusakan di daratan dan di lautan karma ulah tangan manusia. “ 79 298 flora maupun fauna. Tuhan menganugerahkan kepada bangsa Indonesia keanekaragaman hayati yang terbesar di muka bumi, yang merupakan titipan Tu h an u ntu k d ipelih ara b agi s eb es ar-bes ar m an faat b an gs a dan selu ruh umat m anus ia. Jadi, selain kepada negara sendiri, kita bangsa Indon es ia m em iku l tan ggun g jaw ab kep ad a s e l u r u h d u n i a . P e n d i d i k a n k i t a h a r u s menanamkan kesadaran itu. Pancasila sebagai dasar negara dimulai dengan asas Ket nan Yang Maha Esa dan diakhiri dengan tujuan pokok kehidupan kenegaraan, m ew u ju d kan kead ilan s o s ia l b a g i s e lu ru h rakyat. Asas-asas perikemanusiaan, persatuan, dan kerakyatan berada dalam spektrum yang bermula dengan Ketuhanan dan berujung dengan keadilan soaial itu, sejalan dengan prinsip negara- bangsa yang bertujuan menciptakan maslahat umum. Berkenaan dengan telah disinggung di bagian terdahulu, suatu ironi besar telah terjad i pada kita, karena negara kita termasuk beberapa negara yang paling banyak menderita ketimpangan sosial di dunia. Tidak lepas dari semua inti pembicaraan di muka, penderitaan ketimpangan sosial itu adalah akibat melemahnya kesadaran cinta tanah air atau p atr io t is m e, s em an gat m en d ah u lu kan d an membela kepentingan bangsa atau nasionalisme, rendahnya standar etika dan moral sosial yang mendorong sikap - sikap mementingkan diri dan golongan sendiri, tanpa peduli kepada kepen tingan bangsa dan negara, dan berbagai penyakit sosial - politik yang telah melemahkan negara dan bangsa. Karena itu, dalam tahap sekarang berkaitan dengan krisis nasional yang berpangkal dari persoalan KKN ini, keadilan sosial tidak bisa tidak harus dimulai dengafi pemberantasan KKN itu secara total. Adalah KKN itu yang pertama-tama menjad i sebab ketimpan gan pem bagian kembali kekayaan nasional pada biodiversity

9. Mewujudkan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat sebagai tujuan bernegara