287
telah  terbu kti  merupakan  salah  satu  sumber  bes ar
masalah
nasional.  Bersama  dengan  banyak  conto h   y an g  la in   d a lam p en an gan an   m as a lah masalah  sosial,  politik  dan  ekonomi,  sentra
-
lisme yang berat adalah bertentangan dengan prinsip keadilan  sosial yang  menjadi  tujuan  kita  bernegara.  Pada  tahap
-
tahap  awal pelaksanaan  otonomisasi  itu  banyak  terjadi  kasus  tindakan  eksesif
bergaya oleh  sebagian  penanggungjawab  pemerintahan
daerah.  Di  sini  kita  berhadapan  dengan persoalan  mana  primer  dan mana  sekunder:  otonomisasi  adalah  primer,  dan  eks es  pelak-
sanaannya  adalah  sekund er.  K ita  tidak  dibenarkan  mengor
-
bankan  yang  primer  prinsipil  karena  muncul  hal
-
hal  sekunder aksidental, sehingga ekses membatalkan esensi.
D i  an tara  b erb agai  m acam inves tas i  atau
p en anam an  mod al  un tu k  s uatu   b an gs a,  tid ak  ad a  y an g  leb ih p entin g,  leb ih   produktif  dan  lebih  bermakna  daripada  inves tasi
atau penanaman modal manusia melalui prasarana pendidikan yang baik,  dengan  mutu  yang  tinggi  dan  jumlah  yang  merata.  Dengan
bercermin  pada  pengalaman  bangsa
-
bangsa lain  d i  s ekitar  kita, s ecara  s ed erh an a  d ap at  kita  katakan  bahwa  selu ruh  kris is
yang  menimpa  kita  sekarang  ini  adalah  akibat  rendahnya  mutu pendidikan  warga  negara  kita  dan  tidak  meratanya  p end id ikan
itu  dari  daerah  ke  daerah .  Dalam  kesempatan  tertentu pembicaraan  men gen ai  b an gs a  kita,  tid ak   jaran g  terd en gar
penilaian  orang  luar  bahwa  kita  adalah  bangsa  yang  berp ikiran sederhana
tidak ada sofistikasi, dan sangat kurang minat  untuk  membaca  serta  untuk  belajar  secara  mendalam  dan
meluas.  Kita  bisa  menukas  penilaian  yang  kurang  menyenangkan  itu dengan merujuk kepada berbagai contoh pemikiran mendalam dan
kontemplatif  di  kalangan  kelompok
-kelom
pok  tertentu  masyarakat kita.  Tetapi  kita  akan  susah  membela  diri  jika  kita  ditantang  untuk
menjelaskan  berbagai  contoh  gejala  berpikir  sederhana  atau itu seperti, misalnya, yang biasa dipandang umum sebagai
“
p reman isme”.  Dan  suatu  iron i  besar  bahwa  g eja la euphoria
i n vest m ent ,
simple minded,
simple mindedness
8. Meratakan dan meningkatkan mutu pendidikan di seluruh Nusantara
288
“ p rem an is m e” itu   t id a k  h an y a  k it a  temu kan   d i  kalan gan o ran g  “p in ggir  jalan ”,  tetapi  juga  di  antara  mereka  yang  secara
formal menduduki tempat
-
tempat terhormat.
Tu ju an  p rim er  d an  tertin ggi  us ah a  p end idikan  ialah peningkatan
nilai  kesucian  manusia  dalam  fitrahnya yang  dianugerahkan  Tuhan.  Guna  menopang  tujuan  primer  itu,
p en d id ikan   m em p u n y a i  tu ju an   s e ku n d e r ,  sebagai  investasi modal manusia
den gan  dua  macam dampak positif. Pertama ialah dampak peningkatan kemampuan kerja
dengan  keahlian  dan  profesionalisme,  yang  bersangkutan  dengan tujuan  pokok  pendidikan  itu  sendiri  menurut  bidangbidang  yang
dikembangkannya,  seperti  teknolo gi,  kesehatan,  manajeman, pertanian, kegu ruan, dan sebagainya. Tinggi
-
rendah kualitas dampak primer  merupakan  batu  penguji  sukses-gagalnya  in vestas i  sumber
daya  manusia  itu. Dari sudut pandang tinggi-rendah dampak itu , kita h aru s  men gaku i bahw a s is tem  d an  struktur pendidikan kita
sebagai  investasi  sumber  daya  manusia  termasuk  yang  paling rendah  di  dunia.  Dalam  lingkungan  negeri
-
negeri  Asia  Ten ggara, negeri  kita  sekaran g  sudah  cukup  jauh  tertinggal  oleh  yang  lain-
lain. Dampak lain dari pendidikan  ialah meningkatnya kemampuan
untuk  berpikir  dan  bertindak  rasional,  untuk  menyerap  informasi dalam  j u m lah   y an g   b e s a r ,   d an   u n tu k   m en y u s u n   in fo rm as i
itu   s ecara  s is tem atis ,  agar  d ap at  digunakan  secara
-
efektif, kemudian mampu mengartikulasikannya dalam bahasa yang          dan
kuat.  Dengan  kata  lain,  pendidikan  akan  memperluas  cakraw ala berpikir  dan  memperdalam  wawasan  di  segala  bidang  kehidupan,
termasuk  bidang  sosial
-
politik.  Sebagaimana  d imaksud kan  o leh ungkap an
pendidikan  yang  berhasil  akan menjadi  cumber  energi  masyarakat,  bangsa  dan  negara.  Dengan
memiliki  informas i  dan  pengetahuan  yang  luas,  seorang  individu ataupun  suatu  kelompok  akan  lebih  mampu  mengenali  berbagai
altern atif  tin dakan   y an g  ters ed ia,  seh in gga  senantiasa  dapat
Investasi Modal Manusia
tarbiyah
human capital  investment,
kno wledg e  is  power,
289
menemukan  jalan  untuk  mem ecah kan  m as alah ,  d an  d en gan b egitu   ju ga  tidak  mudah  putus  asa.  Karena  itu  ilmu  adalah  syarat
kesuksesan  hidup,  setelah  iman  yang  memberi  dasar  kepada kehidupan  yang  benar.  Tuhan  akan  mengangkat  orang  yang
beriman  dan  berilmu  ke  tingkat  yang  sangat  tinggi,  setelah orang  itu,  karena  adanya  wawasan  yang  lu as ,  m en un ju kkan
d an   m en erap kan   s ikap sikap  lapang  dada,  toleran  dan  penuh
penger
tian  kepada  orang  lain.  Dia  akan
D am p ak  ters eb u t  d ap at  d ikata kan   m eru pakan  dampak tak  sengaja  atau
d ari  p end id ikan. D amp ak  itu   sangat besar dan luas jangkauan pengaruhnya kep ada
m asy arakat  un tu k  m en do ro n g  p erubahan  sosial  yang  besar. Justru
pendid ikan  in i  s erin gkali  jauh lebih penting daripada tujuan keilmuan akademiknya. Contoh paling
baik  dampak  ini  ialah,  s eb agaim an a  telah   d ikem u kakan   d i b agian   terd ahu lu ,  d amp ak  p en d id ikan   ked o kteran
“Jawa”
oleh  STOVIA  dan  NIAS  yang  telah  membangkitkan  ide  dan gerakan  tahap-tahap  awal  nasionalisme  modern di  tanah  air,  yang
menghantarkan  kita  kepada  kemerdekaan  negara.  Maka  dari sudut  pandang  kedua  dampak  ters ebut  itu ,  p end id ikan  ad alah
benar-ben ar  bentuk  investasi  yang  paling  strategic  dan paling produktif.  Karena  itu  sudah sangat  sewajarnya  jika  p end id ikan
d iletakkan   p ada  s alah   s atu   tingkat  paling  tinggi  dalam  skala prioritas pembangunan bangsa dan negara. Jelas sekali bahw a un tuk
melaksan akan  in i  semu a  d ip erlukan  kemauan  politik  yang  teguh dari  pimpinan  negara.  Lebih
-
lebih  lagi  kemauan  politik  yang  teguh itu  diperlukan,  karena  pendidikan  adalah  jen is  investas i  jdngka
panjang,  yang  barn  terlihat  has ilnya  setelah  suatu  jangka waktu  tertentu, umumnya satu generasi, yaitu 20 tahun. Karena  i
tu
diperlukan  ketabahan  untuk  menunda  berbagai  h arap an kesen an gan ,  dan  untu k  secara  b ers ama-sam a  mem iku l  beb an
penundaan itu, hampir
-
hampir dalam semangat “berlapanglapangjika  ia
diminta memberi tempat kepada orang lain dalam pertemuan, dan akan berdiri mengalahjika ia diminta berdiri
”. unintended  con s equ en ce
unintended  consequence
“lebih baik sekarang mandi  keringat  saat  pendidikan  daripada  kelak  mandi  darah
290
Secara potensial, setiap masyarakat dan bangsa memiliki  dan  mengajarkan  kearifan  menunda  kesenangan  sementara
demi  kebahagiaan  masa  depan  yang  lebih  besar  dan  hakik    Tetapi hanya sedikit  y an g  b enar-ben ar  b erp egan g  kep ada  kearifan  itu.
Pen in gkatan  mutu  pend id ikan  men gharus
kan penyediaan
prasarana  yang  memadai  dan  pembukaan  akses  kepada  seluruh lapisan  masyarakat.  O leh  karena  itu  pendid ikan  memerlukan
biaya  yang  besar,  dan  pendidikan  untuk  umum, yakni  war      negara secara  keseluruhan,  tidak  mungkin  tanpa  keterlibatan  langsung
pe
merintah. Karena
itu pemerintah
harus menyed iak an
p en d id ikan   b erm u tu   d en gan   b iay a  rendah,  bahkan  mungkin bebas, untuk warga negara pada umumnya.
Peningkatan mutu pendidikan itu juga mengharuskan adanya akses yang mudah kepada p erkemb an gan  ilm u   pen getahu an   d i
d un ia.  Karena  perekaman  ilmu  pengetahuan  itu  ada
dalam bahasa-
bahasa  asing,  maka  diperlukan  pen guasaan  kepada bahasa-bahas a as in g  itu . Selain untuk mempertinggi akses kepada
per
kembangan  dunia  ilmu  pengetahuan,  penguasaan  bahasa asing  juga  akan  mempertinggi  pro fes ion alisme  dan  pen amp ilan
diri s ecara global dan dalam kancah
-
kancah internasional. Peningkatan mutu pendidikan, dalam hubun ganny a d en gan
keharu san   ad anya  kemudahan  akses  kepada  perkembangan  ilmu
penge
tahuan  di  dunia,  juga  memerlukan  kegiatan  penerjemahan
karya-
karya  ilmiah  dari  bahasabahasa  asing  ke  bahasa  Indonesia. Sebab, sekalipun terdapat sejumlah orang yang menguasai b ah as a-
b ah as a  as in g ,  n am u n   aks es   s eca ra  m as s al  kep ada  su atu in fo rm as i  tetap  h arus   d alam   b ah as a  In d o n es ia ,  m en g in gat
p as ti  sebagian  besar  warga  negara  akan  tetap  tidak menguasai bahasa  asing.  Di  samping  itu,  pengindonesiaan  komunikasi  ilmiah,
serta  komunikasi
-
komunikasi  lainnya,  kecuali  m em p erm u d ah p art is ip as i  y an g  lu as ,  ju g a  berdampak  pendemokrasian  ilmu
pengetahuan,  seh in gga  tid ak  m enjad i  monopo li  kalan gan - kalangan kecil masyarakat. Karena informasi dan pengetahuan adalah
tenaga  dan  kekuatan,  maka  monopoli  informasi  dan  pengetahuan akan mengakibatkan pemusatan tenaga dan keku
atan pada kelompok
saatperjuangan.  “
291
kecil  masyarakat.  Hal  itu  dapat  mengancam  demokrasi,  sebab, seperti  sering  terd en gar  dalam   m as yarakat,  “o ran g  bo doh
makanan orang pandai
”
. Pemerataan  mutu  maupun  jumlah  pendidikan  merupakan
sebuah urgensi besar bagi bangsa kita.
Sebab ,
sementara di kota
-
kota besar telah banyak warga yang memasuki era globalisasi peradaban
manusia  dengan  fasilitas
-
fasilitas  komunikasi  dan  transportasi, bersamaan dengan itu masih banyak kantong
-
kantong warga bangsa kita  yang  masih  men gikuti  cara  h idup   y an g  jauh   tertin ggal,
sebagian  bahkan  masih  dalam  zaman  batu.  Kepincangan  dalam pendidikan,  pengetahuan  d an   in fo rm a s i  itu   s an g at
b erb ah ay a ,   d an   bertentangan  dengan  tujuan  negara
“
mewujudkan  keadilan  sosial  bagi  seluruh  rakyat.
” Pen
didikan adalah sarana paling penting untuk m eratakan   d an  m en y am akan
tin g kat  m u tu   sumber  daya  manusia  bangsa  kita,  mencakup d an   m elip u ti  s elu ru h   tan ah   air.  K aren a  itu   diperlukan
kebijakan  dan  kemauan  politik  yang  tegu h   p ad a  p ih ak p em erintah   untu k  d en gan   s ad ar  d an   terarah   m emb eri
p erh atian   y an g  lebih  besar  kepada  daerah
-
daerah  terpencil  dan terisolasi  dalam  usaha  pemerataan  pendidikan  nasional         Sejalan
dengan  otonomisasi,  daerah
-
daerah  harus  didorong  untuk  memberi p erh atian   kh u s u s  y an g leb ih  b es ar  kep ad a bidang pendidikan
dan  pengembangan  ilmu  pengetahuan.  Daya  serap  suatu  daerah otonom  terhadap  dana
-
dana  yang  tersedia,  dan  kemampu anny a un tu k  m en ggun akan   d ana-d an a  itu   secara  produktif  dan  adil,
akan  banyak  sekali  ditentukan  oleh  tinggi-rendahnya  tingkat  p
en-
did ikan  warga  daerah  itu.  Otonomisas i  akan  sukses  hanya  jika ada  daya  serap  yang  tinggi  terhadap  dana
-
dana  dan  kemampuan
untuk menggunakan dengan baik.
Pendidikan  dalam  arti  peningkatan  ilmu  pengetahuan  dan perluasan  serta  pendalaman  informas i  mencakup  kegiatan-
kegiatan  penelitian  ilmiah.  Dalam  hal  riset  dan  pengembangan
Masalah Penelitian
292
inipun  kita  bangsa  Indonesia termasuk  yang  paling  rendah  di  dunia.  Sebabnya  tidak  lain  ialah
rendahnya  kesadaran  kita  semua  tentang  pentin gnya  penelitian ilmiah.  Lagi-lagi,  sebagai  jenis  investasi,  penelitian  juga  tidak  akan
menyajikan hasil yang dalam jangka pendek dapat dinikmati. Tetapi, dalam  jangka  panjang,  keberhasilan  penelitian  ilmiah  tidak  saja
akan  membuat  suatu  bangsa  lebih  produktif,  melainkan  juga lebih  mandiri  dan  lebih  berdaulat,  seperti  terbukti  pada  ne
gara
- negara maju. Karena itu, semua fasilitas penelitian yang ada seperti,
misalnya,  lembagalem b ag a  p en e lit ian   d a lam   b id an g -b id an g pertanian  kita  memiliki  kebon  botani  tropis  terbesar  di  dunia,
kelautan,  ked irgantaraan,  t en a ga  ato m ,  s u m b er -s u m b e r en e r g i,  d an   seterusnya, harus dimanfaatkan secara optimal dengan
perhatian  yang  lebih  serius  atas  dasar  kes adaran  dan  kemauan politik yang tinggi. Atas dasar itu pula fasilitas
-
fasilitas barn harus didirikan  dan  disediakan  sebanyak  mungkin,  s esu ai  d en gan
tin gkat  kem ampu an   nas ion al  dalam  hal  pembiayaan  dan pengelolaan.  Bersamaan  dengan  itu  harus  digalang  kerjasama
dengan  lembaga-lemb aga  penelitian  in ternasional,  antara  lain demi  meningkatkan  mutu  kemampuan  para  peneliti  nasional.
Dibanding  dengan  negara
-
negara  tetangga  terdekat,  kita  merasakan adanya  ironi  besar,  karena  kita  tertinggal  tidak  hanya  dalam
penelitian dan  pengembangan  bidang  teknologi  tinggi,  tetapi  juga d alam   b id an g  p ertan ian   d an   kelau tan   y an g  jus tru
m erup akan   keis timew aan   n egeri  kita  sebagai  negeri  tropis terbesar  di  dunia  yang  membentang  sepanjang  Khatulistiwa
dengan garis pantai amat panjang dan wilayah bahari yang amat
luga
s.
Dalam  sosiologi  sistemik,  agama  berada  pada  p un cak hu bun gan   s ib ern etik  y an g  melip u tidalam  urutan  berjenjang
—
budaya,  komunitas  kemasyarakatan
perpo
- litikan
ekonomi  dan teknologi.  Secara  sibernetik,  susunan atas  mengendalikan
susunan  di  bawahnya,  dan  susunan bawah  mengkondis ikan
susunan  di  atas nya.  John research  and  development,  RD
societal  community, polity,
control condition
Masalah Pendidikan Agama
293
Gardner,  seorang  cendekiawan  Amerika  yang  pernah  menjadi Menteri Kesehatan, Pendidikan  dan  Kesejahteraan
dalam  pemerin tahan  Presiders John F. Kennedy, mengatakan,
tid ak  ad a  b an gsa y an g  mampu  mencapai  kebesaran  kecuali  jika  bangsa  itu  percaya
kepada  sesuatu, dan  kecuali  jika  sesuatu  itu memiliki  dimensi  moral untuk menop an g  su atu  p erad ab an  y an g b es ar.  A gam a  adalah
sistem  kepercayaan,  dan  agama  yang  besar  memiliki  dimensi moral yang besar untuk menopang peradaban yang besar.
Dari  sudut  pandang  itu  kita  dapat  memahami  bahw a peradab an -peradab an  besar  um at  manusia,  sebagaimana
dilambangkan  dalam  berbagai bangunan monumental peninggalan masa  s ilam ,  s elalu   berd as arkan ,  atau   s etid akny a  berkaitan,
dengan  suatu  agama.  Agama  menentukan  corak  budaya,  yang  pada urutannya  akan  menentukan  corak  komunitas  kemasyarakatan,
kemudian  perpolitikan,  ekonomi  dan,  akhirnya,  tekno lo gi. Sebalikny a,  suatu  perkemb angan  kreatif  tertentu  yang  besar  di
bidang  teknologi
—
seperti  ditemukannya  teknologi  bercocok
tanam
oleh  bangsa
-
bangsa  Mesopotamia  kung,  teknologi  mesin  uap  di Inggris,  dan,  saat  ini,  teknologi  elektronik  untuk  komunikasi  da
n
p en gem b an gan in fo rxm as i— akan
m en gko ndisikan tumbuhnya  suatu  pola  ekonomi  tertentu,  yang  seterusnya  secara
berurutan  akan  mengkondisikan  pola  perpolitikan,  komunitas kemasyarakatan,  kebudayaan  dan  bahkan  p emah am an   s erta
p enafs iran  bagian -bagian
tertentu ajaran agama.
Semua  bentuk
-
bentuk  hubungan  sibernetik  pengawasan  atas
-
bawah  dan  pengondisian    b aw ah -atas   itu   h aru s   d is ad ar i  d an d ip erh itungkan  dalam  men gemban gkan   pend id ikan  agama.
Sebagai  sistem  simbolik,  agama  banyak  menggunakan  metafo ra atau  masal
dalam  menyampaikan  pesan  sucinya.  Sebab, masalah  kesucian  selamanya  berada  pada  dataran  hakikat  luhur
yang  pada Health,  Edu
- cation  and  Welfare—HEW
“no nation can achieve greatness unless it beli eves   i n   so m et hin g ,  a nd   un les s   th at   something  has  moral
dimensions  to  sustain  a  gr eat civi lization ”
matsal al
-matsal  al-a’la, kasunyatan  adi  luhung,  high  reality
294
dasarnya tidak dapat diterangkan dengan kata-kata biasa.
Menerangkan  hal-hal yang  merupakan  hakikat  luhur
itu  dilakukan  dengan  menggunakan  masal
-
masal.  Qur’an  juga menyebutkan  bahwa  dalam  Kitab  Suci,  Allah  membuat  berbagai
matsal  bagi  ma
nusia ,  namun  sebagian  besar  mereka  menging-
karinya
‘76
dan  tidak  akan
mampu memahami  berbagai  matsal  itu kecuali orang
-
orang yang berilmu. Dalam pendidikan agama, soal agama sebagai sistem simbolik
itu  harus  benar
-
benar  diperhatikan.  Tantangan  dalam  hal  ini  ialah, bagaimana  memahami  simbol
-
simbol  itu  dan menangkap  makna hakiki  yang  ada  di  baliknya,  dengan  menggunakan  ilmu  seperti
dimaksudkan Kitab Suci. J ika tid ak, maka  kita akan terjebak  ke- pada  masalah  perumpamaan  atau  simbol  tanpa  makna,  dan          akan
gagal  menangkap  esensi  ajaran  agama  itu  sendiri.  Maka  dalam  hal
pen
didikan  agama,  jelas  sekali  diperlukan  adanya  usaha  yang
sungguh-
sungguh  untuk  memperbaharu i  p ilihan  subs tan s i  ajaran keagamaan  yan g  h endak  d itanam kan  kep ad a  an ak  d id ik  serta
masyarakat  pada  umumnya  itu,  dengan  mencari  dan  menemukan metode  pendidikan  dan  pengajaran  agama yang  efektif,  efisien  dan
produktif.  Kes ibukan  yang  terpaku  hanya  kepada  simbol semata,  tanpa  menangkap  maknanya,  akan  melah irkan  gejala
kesalehan  lahiri  dan  formal,  suatu  kesalehan  yang  mengecoh. Seperti  diperingatkan  Nabi  s.a.w.  dalam  sebuah  Hadits  terkenal,
Sudah tentu,  disertai  ketulusan,  bisa  terjadi  bahwa  penampakan  lahiri
menunjukkan hakikat batini.
Masalah  pemerataan  jumlah  dan  mutu  pend id ikan   ju ga b ers an gkutan
den gan masalah
atau jenis.
Keterbelakangan  Indonesia  d i  b id an g  p end id ikan   b ers ifat m eny elu ruh ,  meliputi  kedua  jenis,  lelaki  dan  perempuan.  Tetapi
keterbelakangan  itu lebih-lebih lagi menggejala dalam hubungannya ineffable
suci  sacred
‘Allah  tidak  memandang  jasmanimu  clan  tidak  pula  bentuk  lahirmu, tetapi  Allah  memandang  kalbumu  dan  aural  perbuatanmu.”
gender
Tentang Pendidikan Perempuan
295
dengan jenis, yaitu bahwa s ecara umum jen is perempuan m as ih jauh  tertinggal  oleh  jenis  lelaki.  Kesenjangan  gender  dalam
pendidikan  dan  bidang
-
bidang  kehidupan  yang  lain  bukan lah perkara  yan g  secara unik hanya terdapat pada bangsa kita. Namun
persoalannya  menjadi  ironis,  mengingat  bahwa  dari  semula,  sejak
masa-
masa  awal  perjuangan  melawan  penjajahan  dan  merebut serta mempertahankan  kemerdekaan,  kaum  perempuan  Indonesia
memiliki  saham  yang  lebih  besar  daripada  di kalangan  bangsa- bangsa  lain.  Karena  itu  pemerataan  mutu  dan  jumlah  pendidikan
harus  secara  khusus  ditujukan  kepada  kaum  perempuan,  sehingga secara dengan kaum lelaki.
Sesungguhnya  perhatian  yang  besar  kepada  masalah pendidikan  kaum  perempuan  memiliki  nilai  ekonomi  pendidikan
yang  tinggi.  Sebagai  ibu  yang  secara  kejiwaan  sangat  dekat  kepada anak-anak,  jauh  lebih  dekat  daripada  kaum  lelaki,  mutu
pendidikan  pada  mereka  akan  langsung  berdampak  mutu pendidikan  anak-anaknya.  Penghematan  yang  terjadi  ialah,  bahwa
mendidik  seorang  perempuan  bakal  ibu  adalah  sama  dengan mendidik seluruh keluarga. Hal  ini telah terbukti pada bangsa
-bangsa
Eropa  pada  saat
-
saat  apa  yang  dinamakan
“Reformasi” agama.
Pandangan
“Reformasi”
yang  menghendaki  adanya  akses  kepada kitab  suci  untuk  semua  p em elu k,  tid ak  terbatas   h any a  kep ad a
p ara  imam,  telah  mendorong  adanya  gerakan  pemberantasan  buta huruf.  Karena  kaum  lelaki  kebanyakan  habis  waktunya  di  ladang
—
sebagai k au m   p eker ja  p etan i  d a lam   s is tem   f eo d a lmaka konon yang  lebih  banyak  waktu  untuk  m en giku ti  p en d id ikan
p emb erantas an   bu ta  hu ru f  ad alah   kaum   p erempu an .  D an “melek  huruf
’
kaum  ibu  itu  menjadi  sumber  dorongan pendidikan
anak-
anak dalam
rumah tangganya.
K em aju an tin gkat
p en d id ikan   p ad a  ru m ah   tangga  itu ,  menurut  suatu  vers i tentang  awal  m u la   k e m a j u a n   E ro p a ,   m en j ad i  t o n g g a k
kemajuan tingkat pendidikan masyarakat dan bangsa.
Terkait erat sekali dengan masalah pendidikan adalah masalah
Kesehatan sebagai Pendidikan
296
kesehatan. Pada hakikatnya, pen gemban gan   kes ehatan,  b aik  p ada tingkat  pribadi  maupun  tingkat  masyarakat,  adalah  suatu  jenis
pendidikan juga, yaitu pendidikan jasmani dalam arti  lu
g
s. Sebab jika hakikat  pendidikan  adalah  usaha  peningkatan  kemampuan,  maka
harus tidak dibatasi hanya kepada peningkatan kemampuan intelektual
semata, tetapi juga peningkatan kemampuan jasmani.
Untuk  mendorong  laju  kemajuan  bangsa  yang  lebih  cepat, agenda  pengembangan  kesehatan  bangsa  ditujukan  kepada    saha
melindungi  dan  memperbaiki  kesehatan  seluruh  warga  negara, melakukan  dan  mendukung  penelitian  tentang sebab  suatu  jenis
penyakit  dan  cara  pengobatannya,  dan  menjamin  kebersihan  dan keselamatan  dalam  makanan,  obat
-
obatan,  kosmetika  dan  produk
-
produk lain yang dikonsumsi masyarakat. Berkenaan  dengan  masalah  kebersihan  dan  k e a m a n an
m a k a n a n ,   k o n s ep   k e a g a m a a n tentang makanan yang halal dan baik
dapat  dijadikan  salah  satu  prasarana  untuk mengembangkan  kesadaran  tentang  k e b e r s ih an   d an   k e am an an
m a k an an   b a g i  m a s y a r a k a t .   F a s i l i t a s   p e n g o b a t a n   d a n penyehatan kembali orang sakit seperti rumah sakit, sanatorium, pusat
kesehatan  masyarakat,  dan  sebagainya,  harus  tersed ia  dalam jumlah  y an g  mem ad ai  d an   terbu ka  b agi  p elay an an   umum
secara  mudah.  M engin gat  negara  kita  sudah  tumbuh  menjadi negara  industri  dengan  pengalaman  keselamatan  kerja  yang  belum
sempurna,  perhatian  khusus  h arus  d ib erikan  kepada  masalah kecelakaan kerja yang semakin meningkat.
Demikian  pula  terhadap  masalah  narkoba,  AIDS,  dan sebagainya,  disebabkan  oleh  adanya  dimensi  internasional  k
ejahatan
dalam perdagangan obat
-
obat berbahaya itu dan penyebaran penyakit yang  menyertainya,  maka  demi  menjaga  kesehatan  bangsa  dalam
jangka  panjang,  perhatian yang  lebih  khusus harus  diberikan,  dengan yang  tegar,  dan  dengan  menjalin  kerjasama
antarnegara  seerat
-
eratnya.  Dan  sebagaimana  halnya  dengan  bidang
-
bidang  lain,  dalam  bidang  kesehatan  ini  kita  juga  harus  mengambil manfaat  sebesar
-
besarnya  dari  kegiatan  berbagai  lembaga  kesehatan internasional,  khususnya  berkenaan  dengan  kegiatan  penelitian  dan
pengembangan  atau  research  and  development.  Beberapa  kasus halallan  tayyiban
law  enforcement
297
penyebaran  wabah  penyakit  yang  mengancam  dunia  berhasil  diatasi berkat kerjasama internasional.
Termasuk  dalam  masalah  kesehatan  sebagai  masalah pendidikan ialah pendidikan jasmani, karena pendidikan jasmani juga
suatu  bentuk  in ves tas i  s u m b er  d ay s   m an u s ia.  Pras aran a pendidikan  jasmani  dalam  arti  olah  raga  seharusnya  ditingkatkan
sesuai  dengan  kesadaran  tentang  pentingnya  pendidikan                itu. Demikian pula dalam hal kebutuhan
-k
ebutuhan jasmani lainnya, yang diringkaskan dalam ungkapan tentang “pangan, sandang, dan papan
”
, kead aan  b an gsa  kita  sekaran g  m enunju kkan  adanya  desakan
tinggi  untuk  dilaku kan  reformasi  dan  peningkatan.  Suatu  hal  amat menyedihkan bahwa bangsa yang dahulu pernah swasembada pangan
sekarang merosot menjadi amat tergantung kepada bangsa
-
bangsa lain melalu i  impor.  Karena hakikat manus ia selamanya kompleks dan
persoalannya serba
men y e lu r u h , m a k a
m a s a la h k e s e j a h t e r a a n   jasmanipun  amat  tergantung  kepada  hal
-
hal lain s ep erti  masalah -mas alah   sos ial  d an   po litik.  Maka  dalam  hal
pendidikan  jasmani,  khsusunya  k e o la h r a g a a n   n as io n a l,   j u g a d ip e r lu k a n   kemauan politik yang jelas dari pemerintah.
Salah  satu  kesadaran  barn  yang  amat  penting  pads  umat manusia  sekarang  ialah  kesadaran  tentang  betapa  pentingnya
memelihara  alam  lingkungan  hidup.  Bencana
-
bencana  alam  yang menimpa  umat  manusia  akhir
-
akhir  ini  banyak  s ek a li  y an g m eru p a k an   a k ib a t  k e ru s a kan   lingkungan:
Pen
did ikan lin gkun gan  h idup  harus  m elib atkan  usah a  peny adaran  ten  an g
harga  tak  tern ilai  dari  alam  sebagai  anugerah  Tuhan.  Manusia d itun ju k  s eb agai  kh alifah   Tu h an   un tu k  m emelihara  anugerah
itu  dan  memanfaatkannya dengan penuh  syukur  kepada
-
Nya.  Karena itu membuat kerusakan di bumi adalah salah satu kejahatan tertinggi.
80
Selain berwujud alam kebendaan coati seperti gunung
-
gunung,
lembah-lembah, sungai-
sungai dan seterusnya, anugerah  Tuhan itu juga  berwujud  alam  kehidupan  hayati  yang  beraneka  ragam,  bai
Tentang Pendidikan Lingkungan
“Muncul  kerusakan  di daratan  dan  di  lautan  karma  ulah  tangan  manusia.
“
79
298
flora  maupun  fauna.  Tuhan  menganugerahkan  kepada  bangsa Indonesia keanekaragaman  hayati
yang  terbesar  di muka  bumi,  yang  merupakan  titipan Tu h an   u ntu k  d ipelih ara
b agi  s eb es ar-bes ar  m an faat  b an gs a  dan  selu ruh   umat m anus ia.  Jadi,  selain  kepada  negara  sendiri,  kita  bangsa  Indon es ia
m em iku l
tan ggun g jaw ab
kep ad a s e l u r u h
d u n i a . P e n d i d i k a n   k i t a   h a r u s   menanamkan kesadaran itu.
Pancasila sebagai dasar negara dimulai dengan asas Ket      nan Yang  Maha  Esa  dan  diakhiri  dengan  tujuan  pokok  kehidupan
kenegaraan, m ew u ju d kan   kead ilan   s o s ia l  b a g i  s e lu ru h   rakyat. Asas-asas  perikemanusiaan,  persatuan,  dan  kerakyatan  berada
dalam  spektrum  yang  bermula  dengan  Ketuhanan  dan  berujung dengan keadilan soaial itu, sejalan dengan prinsip
negara-
bangsa yang bertujuan  menciptakan  maslahat  umum.  Berkenaan  dengan         telah
disinggung  di  bagian  terdahulu,  suatu  ironi  besar  telah  terjad i  pada kita,  karena  negara  kita  termasuk  beberapa  negara  yang  paling
banyak  menderita  ketimpangan  sosial  di  dunia.  Tidak  lepas  dari semua  inti  pembicaraan  di  muka,  penderitaan  ketimpangan  sosial  itu
adalah  akibat  melemahnya  kesadaran  cinta  tanah  air  atau p atr io t is m e,
s em an gat m en d ah u lu kan
d an
membela
kepentingan  bangsa  atau  nasionalisme,  rendahnya  standar  etika  dan moral  sosial  yang  mendorong  sikap
-
sikap  mementingkan  diri  dan golongan  sendiri, tanpa  peduli  kepada  kepen tingan  bangsa  dan
negara, dan berbagai penyakit sosial
-
politik yang telah melemahkan negara  dan  bangsa.  Karena  itu,  dalam  tahap  sekarang  berkaitan
dengan  krisis  nasional  yang  berpangkal  dari  persoalan  KKN  ini, keadilan  sosial  tidak  bisa  tidak  harus  dimulai  dengafi  pemberantasan
KKN itu secara total. Adalah KKN  itu yang pertama-tama  menjad i sebab  ketimpan gan  pem bagian  kembali  kekayaan  nasional  pada
biodiversity
9. Mewujudkan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat sebagai tujuan bernegara