Indonesia Kita Komposisi Bahasa Indonesia
Komposisi
Komposisi Bahasa Indonesia
250 Kemajuan teknologi informasi yang semakin cepat menye-
babkan interaksi antarnegara semakin tidak terhindarkan dan diperlukan, maka pemerintah Indonesia dapat mengambil iatif-
inisiatif dalam politik pembukaan diri yang lebih produktif dan menguntungkan. Hal itu harus dilakukan berdasarkan nasionalisme
dan patriotisme untuk menjaga dan melindungi seluruh wilayah Indonesia sebagai kesatuan negara bangsa yang merdeka
berdaulat.
210
Dengan pijakan kemerdekaan dan kedaulatan yang kokoh itu, Indonesia ikut berperan aktif menciptakan perdamaian
dunia, pesan konstitusi, UUD 1945.
Pada tingkat pragmatik, analisis bahasa dilakukan dengan menguraikan bagaimana cara penggunaan kalimat yang tertulis
pada AD politik NCM dan uraian kalimat penjelasannya untuk mengetahui tujuan penggunaannya dalam proses pemberian
informasi. Kalimat jika dilihat berdasarkan bentuk
nya
dan kategorinya serta menurut fungsinya dapat dibedakan atas empat
macam, yaitu 1 kalimat berita deklaratif, 2 kalimat tanya interogatif, 3 kalimat perintah imperatif, dan 4 kalimat seru
ekslamatif.
211
Dalam hal ini kalimat didefinisikan sebagai suatu bentuk bahasa yang mencoba menyusun dan menuangkan gagasan
-
gagasan seseorang secara terbuka untuk dikomunikasikan kepada orang lain.
212
1. Penggunaan Kalimat dalam AD NCM 1 sampai dengan 10 Seluruh bentuk kalimat di dalam AD politik NCM 1 sampai
dengan 10 merupakan kalimat deklaratif atau kalimat berita. Variasi kalimat berita bersifat bebas, boleh langsung tak
langsung, inverse atau versi, aktif atau pasif, tungga atau majemuk dan pada bahasa tulisan, kalimatnya bertanda baca titik.
213
Hal itu terlihat jelas pada kutipan tertulis di bawah ini:
210
Nurcholish Madjid, , 179.
211
Lamuddin finoza,
,
158.
212
Gorys Keraf,
,
34.
213
Lamuddin finoza, , 159.
B. Penggunaan Kalimat dalam AD Politik Nurcholish Madjid
Mewujudkan “good governance” pada semua lapisan pengelolaan negara
Menegakkan supremasi hukum dengan konsisten dan konsekuen
Melaksanakan rekonsiliasi nasional Merintis reformasi ekonomi dengan mengutamakan
pengembangan kegiatan produktif dari bawah Mengembangkan dan memperkuat pranata
-pranata demokrasi: kebebasan sipil khususnya kebebasan pers
dan akademik, pembagian tugas dan wewenang yang jelas antara pemerintahan, perwakilan, dan pengadilan
Meningkatkan ketahanan dan keamanan nasional dengan
membangun harkat dan martabat personil dan pranata
TNI dan Polri dalam bingkai demokrasi Memelihara keutuhan wilayah negara melalui
pendekatan budaya, peneguhan ke -Bhineka-an dan ke-
Eka -an, serta pembangunan otonomisasi
Meratakan dan meningkatkan mutu pendidikan di seluruh Nusantara
Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat sebagai tujuan bernegara
Mengambil peran aktif dalam usaha bersama menciptakan perdamaian dunia.
platform
Indonesia Kita Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia
251 1.
2. 3.
4.
5.
6.
7.
8. 9.
10.
214
Kalimat berita atau deklaratif adalah kalimat yang dipakai oleh penutur untuk menyatakan suatu berita kepada mitra
komunikasinya. Variasi kalimat berita bersifat bebas, boleh langsung atau tak langsung, invers
i
atau versi, aktif atau pasif,
tunggal atau majemuk.
215
NCM menyampaikan sepuluh poin politiknya
pertama kali pada acara konferensi pers pada akhir April 2003 di Universitas Paramadina yang menegaskan kesediaan dirinya untuk
214
Nurcholish Madjid, , 114-148.
215
Hasan Alwi, e
d. Ja
karta, Balai Pustaka, 2003, 337.
platform
Platform
platform
phenomena
Demokrasi Religius,
Forum Keadilan
Komunikasi Politik Komunikator, Pesan dan Media
Dasar-
dasar Komposisi Bahasa Indonesia
252
me
njadi calon presiden saat Pemilu 2004.
216
Saat itu dia menekankan bahwa pendekatan yang ia lakukan adalah
, bukan figur atau sosok dirinya pribadi. Kesepuluh poin politik itu
menjadi syarat bagi setiap orang yang mencalonkan dirinya sebagai presiden,
itu menjadi syaratnya. Baginya terpilih menjadi presiden atau tidak bukan yang utama. “Yang penting, bagaimana
ide
-ide platform itu bisa saya jual”, kat
anya.
217
Jadi NCM menyampaikan sepuluh
politiknya dalam kalimat deklaratif mengandung makna bahwa pembicaraannya sebagai
komunikator politik yang mengidentifikasi masalah
-mas
alah sosial yang mendesak, mencari pemecahan alternatif dan mendukung
adanya diskusi publik sebagai sarana pemberian informasi.
218
2. Penggunaan Kalimat dalam Penjelasan AD NCM 1 sampai
dengan 10
Penjelasan AD NCM 1 sampai dengan 10 tersusun dari 9341
kata
dalam 324 kalimat, beberapa diantaranya menggunakan gaya bahasa perbandingan, gaya bahasa pertentangan serta gaya bahasa
pertautan. Gaya bahasa dapat dipandang sebagai kenyataan pengguna-
an bahasa yang istimewa, dan tidak dapat dipisahkan
dari cara atau teknik seorang pengarang dalam merefleksikan memantulkan, mencerminkan pengalaman, bidikan, nilai
-
nilai kualitas kesadaran pikiran dan pandangannya yang istimewa atau
khusus.
219
Gaya bahasa perbandingan membandingkan dua hal yang sama atau dua hal yang berbeda, sedang gaya bahasa pertentangan
membandingkan dua hal bertolak belakang, sementara gaya bahasa perulangan adalah gaya bahasa yang mengandung perulangan
216
Idris Thaha, 78.
217
,
“Calon Nakhoda Yang Menunggu Kapal,” N0. 1, 11 Mei 2003.
218
Dan D. Nimmo, ,
112.
219
Mukhsin Ahmadi, Malang, Yayasan Asih Asah Asuh Malang, Edisi I, Cetakan I, 1990, 170.
good governance
Bahasa Jurnalistik Pengajaran Gaya Bahasa
253 bunyi, suku kata, kata, frasa, atau bagian kalimat yang dianggap
penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang
sesuai.
220
NCM menggunakan gaya bahasa perbandingan metafora paling banyak, seperti terlihat ketika dia memperbandingkan antara
wajah krisis banyak segi dan gunung es di kutub dalam pertama penjelasan AD NCM 1 di bawah ini.
Tumpukan krisis banyak segi yang menggunung sekarang ini dapat diibaratkan sebuah gunung es raksasa sedemikian besar, sehingga
sulit dihancurkan dari kaki dasarnya. Karena gunung es adalah benda mengambang, maka setiap kali puncaknya dipotong
dihancurkan, setiap kali pula akan menyembul puncak baru ke
permukaan.
Metafora adalah sejenis gaya bahasa perbandingan yang singkat padat dan rapi. Di dalamnya terlihat dua gagasan. Gagasan
pertama adalah suatu kenyataan, sesuatu yang dipikirkan, sesuatu yang menjadi objek. Gagasan
kedua
merupakan perbandingan terhadap kenyataan pertama tersebut.
221
Gaya bahasa serupa juga terlihat dalam kutipan paragraf
kedua
ketika NCM memperbandingkan antara pengelolaan pemerintahan dan penggunaan kekuasaan yang baik dan laut zona
tropis yang panas sebagai berikut ini: Pengelolaan yang benar dan baik
dalam penyelengg
a
raan pemerintahan dan penggunaan kekuasaan dapat diibaratkan sebagai laut zona tropis
yang panas
, yang akan meluluhkan gunung es budaya KKN. NCM menggunakan metafora pula saat memperbandingkan
antara kegagalan warga dunia memberi penyelesaian yang adil kepada masalah Palestina dan sarang lebah, kemudian saat dia
memperbandingkan antara kekacauan oleh terorisme dengan
tawon-
tawon yang menebarkan sengat kekacauan dunia seperti tertera dalam kutipan paragraf ketujuh uraian penjelasan AD NCM
10 sbb.:
220
Haris Sumadiria, , 147
-
153.
221
Henry Guntur Tarigan,
Bandung,
Angkasa, Cetakan Ketiga, 1985, 183.
casus bellinya casus belli
by
feudalism
good governance
Haris Sumadiria Bahasa Jurnalistik
254 Dikuatirkan
bahwa k e k a cau an
a k an te ru s
b er lan g s u n g t an p a penyelesaian sejati bil
a
tidak diselesaikan secara adil dan tuntas. Orang boleh berselisih tentang
siapa dan di man
a
itu, maka biarlah sejarah menentukan dan menghakiminya. Tetapi ibarat sarang lebah, tawon -tawon
yang men ebarkan s en gat kekacauan dunia
—
yang terang
-
terangan dan yang sembunyi
-
sembunyi melalui berbagai kegiatan
proxy
—
tidak akan bubar sebelum tawon induknya itu d itemu kan d an d is elesaikan d e
ngan adil dan benar
. Saat NCM menjelaskan feodalisme sebagai penyebab
kesulitan bangsa Indonesia, dia menegaskannya dalam gaya bahasa pertentangan berupa sinisme dalam arti sindiran yang berbentuk
kesangsian yang mengandung ejekan terhadap keikhlasan ketulusan hati,
222
seperti tergambar dalam kutipan berikut ini: Susunan masyarakat feodalistik bangsa
-
bangsa Asia Tenggara terbukti oleh adanya identifikasi diri dengan kata ganti
nama pertama tunggal yang mengandung nama budak, seperti “saya” sahaya, “ambo” hamba, “budak” dan “abdi”, “kula” atau
“kawula”. Sebab memang ciri utama feodalisme
ialah “penkawulaan” rakyat kepada “gusti”, dengan hirarki tinggi rendah
yang sedemikian menguasai hidup orang banyak. Dari struktur sosial ekonomi serupa itu, yang muncul ialah tradisi baik
secara paksa oleh “gusti“ kepada “kawula” maupun sukarela oleh “kawula” kepada “gusti”. Diyakini banyak orang bahwa
merajalelanya kejahatan korupsi di negeri kita adalah lanjutan
tradi
si upeti masyarakat feodal itu, ditambah dengan budaya suap- menyuap dan perjudian oleh kalangan yang tak peduli dengan
standar moral karena mengejar keuntungan kebendaan semata. Ditambah dengan mengendornya dimensi keruhanian dalam pola
hidup “modern” yang materialistik, orientasi hi
-
dup kebendaan, dikaitkan dengan feodalisme, menjadi tolok ukur tinggi-rendahnya
“gengsi” dan “harga diri” banyak orang. Karena itu pembangunan demokrasi, dan beserta dengan itu
pelaksanaan prinsip
-
prinsip , mensyaratkan
222
, ,
160.
organized crime
legal device
Haris Sumadiria Bahasa Jurnalistik
255 dihancurkannya feodalisme. Sekalipun belum tentu merupakan
contoh yang dapat ditiru di negeri kita, tetapi revolusi kebudayaan di Republik Rakyat Cina merupakan suatu usaha revolusioner
untuk meng
-
hancurkan unsur
-
unsur tidak sehat dalam masyarakat, khususnya Feoda
-
lisme. Sekali lagi pem
-
berantasan KKN akan sangat banyak tergantung kepada seberapa jauh kita mampu
memberantas feodalisme dan budaya suap menyua
p.
Gaya bahasa pertentangan ini pun NCM gunakan pada saat menjelaskan penyimpangan hukum di dunia peradilan Indonesia,
kali ini dia lebih memilih gaya ironi yang berarti suatu majas yang menyatakan makna yang bertentangan dengan maksud berolok
-
olok. Maksud ini dapat dicapai dengan mengemukakan tiga hal: a makna yang berlawanan dengan makna yang sebenarnya, b
ketaksesuaian antara suasana yang diketengahkan dan kenyataan yang sebenarnya, dan c ketaksesuaian antara harapan n
kenyataan.
223
H
al itu tergambar dalam kutipan berikut ini: Lepas dari benar tidaknya banyak sinyalemen dalam
masyarakat tentang dunia peradilan kita yang telah terjerat oleh jaringan penyimpangan dan manipulasi hukum yang terorganisasi
semacam , segi penegakkan hukum memang
merupakan titik rawan dalam kehidupan keneg
a
raan kita. Dalam masyarakat terdapat banyak indikasi bahwa tindakan kejahatan
berlansung dengan lindungan helat hukum sehingga
mendapatkan legitimasi legal palsu
.
Gaya ironi pun terlihat dalam kutipan di bawah ini: Dibanding dengan negara
-
negara tetangga terdekat, kita merasakan adanya ironi besar, karena kita tertinggal tidak hanya
dalam penelitian dan pengembangan bidang teknologi tinggi, tetapi juga d alam b id an g p ertan ian d an kelau tan y an g
jus tru m erup akan keis tim ew aan n egeri kita sebagai negeri tropis terbesar di dunia yang membentang sepanjang
Khatulistiw a dengan garis pantai amat panjang dan wilayah bahari yang amat luas.
223
, ,
155.
law-less society
rechsstaat machstaat
Diksi dan Gaya Bahasa
256 Pada b
agi
an lain tulisannya, NCM menyusunnya dalam gaya bahasa pertautan yaitu gaya epitet dalam arti semacam gaya
bahasa yang menyatakan suatu sifat atau ciri khas dari seseorang atau sesuatu hal. Keterangan itu merupakan suatu frase deskriptif
yang memerikan atau menggantikan nama suatu benda atau nama
seseorang.
224
Seperti kutipan
-
kutipan berikut ini: Sebaliknya, “
” atau “masyarakat hukum
rimba”,
adalah ciri masyarakat tak berkeadaban, yang menuju kepada kehancuran. Seperti dalam rimba, dalam keadaan dan
lemah hukum, yang berfungsi dalam masyarakat ialah kekuatan dan kekuasaan sewenang
-
wenang, dan negara hukum yang dicita
-
citakan para pendiri negara berubah menjadi negara
kekuasaan .
Harus diakui
bahwa usaha
rekonsiliasi akan berhadapan dengan tembok memori kolektif yang penuh dengan stigma dan trauma.
Tinggi
-
rendah kualitas dampak primer merupakan batu
penguji suk
ses-gagalnya in vestas i sumber daya manusia itu. “orang bodoh makanan orang pandai
”
224
Gor
ys Keraf, Jakarta, Gramedia Pustaka
Utama, Cetakan keempat belas, Edisi yang diperbaharui, 2004, 167.
politesse
politesse kramanisasi
Indonesia Kita
257
Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi dalam uraian bab sebelumnya dapat disimpulkan
,
bahwa
NCM
sebagai seorang cendikiawan muslim berasal dari Jombang, Jawa Timur
,
tidak
me
nggunakan bahasa . Sebaliknya NCM menuliskan
pikiran
-
pikirannya tentang kebobrokan sosial yang terjadi dengan tegas seperti tertulis dalam kata-kata NCM dalam Agenda Dasar
AD
kesatu sampai dengan AD kesepuluh dan uraian penjelasannya seperti antara lain: budaya KKN, upeti dan suap
menyuap, feodalisme, patrimonialisme dan gaya hidup materialistik yang menjadi penanda bahwa dirinya menolak elitisme atau
dalam berbahasa. Dia pun tidak melakukan bahasa atau proses penghalusan dengan menggunakan bahasa
topengaling-
aling berupa gaya bahasa
eufemisme.
NCM menggunakan gaya bahasa perbandingan metafora paling banyak dalam uraian kalimat 10 AD dan penjelasannya
masing-
masing dalam buku karyanya, , Jakarta,
Paramadina, Cetakan III, Maret 2004, dari halaman 114
-
184. Hal itu terlihat ketika dia membandingkan antara wajah krisis
segi dan gunung es di kutub dalam paragraf pertama penjelasan AD kesatu, dan saat NCM membandingkan antara pengelolaan
pemerintahan dan penggunaan kekuasaan yang baik dengan laut zona tropis yang panas pada paragraf kedua AD kesatu, pada
paragraf
ketujuh penjelasan
AD kesepuluh,
dia pun
membandingkan antara kegagalan warga dunia memberi penyelesaian yang adil kepada masalah Palestina dan sarang lebah,
kemudian saat dia membandingkan antara kekacauan oleh
terorisme dengan tawon-
tawon yang menebarkan sengatnya. Saat NCM menjelaskan feodalisme sebagai penyebab
kesulitan bangsa Indonesia, dia menegaskannya dalam gaya bahasa pertentangan berupa sinisme dalam arti sindiran yang berbentuk
kesangsian yang mengandung ejekan terhadap keikhlasan
BAB VI KESIMPULAN