Sistematika Penulisan BAB I Pengertian Komunikasi

xviii

E. Sistematika Penulisan BAB I

: PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORITIS Pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian komunikasi, pengertian komunikasi instruksional, pengertian kegiatan muhadharah, dan pengertian pondok pesantren. BAB III : GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN RAUDHATUT TULLAB KECAMATAN KEMIRI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN Pada bagian ini akan dibahas tentang sejarah berdirinya pondok pesantren, visi dan misi serta tujuan dan fungsinya, aktifitas komunikasi intruksional dalam kegiatan muhadharah, sarana dan juga prasarana. BAB IV : ANALISA DATA Pada bagian ini memuat serta membahas tentang proses penerapan komunikasi instruksional dalam kegiatan muhadharah di pondok pesantren Raudhatut Tullab, kemudian menerangkan tentang komunikasi instruksional dibidang kulikuler dan ekstrakulikuler, faktor pendukung dan penghambat dan cara menanggulangi hambatan. xix BAB V : PENUTUP Dengan selesainya pembahsan diatas, dalam bagian terakhir ini akan disampaikan beberapa butir kesimpulan dan sekaligus berfungsi sebagai jawaban yang konkrit atas masalah yang telah dirumuskan dalam bab pendahuluan, berikut disertakan saran-saran serta dilengkapi dengan daftar pustaka, hasil wawancara dan lampiran yang dianggap penting. xx BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Pengertian Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata latin comminicatio, dan bersumber dai kata communis yang berarti ”sama” sama disini maksudnya adalah sama makna. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan yang dianut secara sama. Akan tetapi definisi-definisi kontomporer menyarankan bahwa komunikasi merujuk pada cara berbagai hal tersebut, seperti dalam kalimat “kita berbagi pikiran”, “kita mendiskusikan makna”, “kita mengirimkan pesan”. 5 Komunikasi secara terminologi berarti proses penyampain suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Edwar Depari dalam karyanya “Komunikasi dalam Organisasi” yang dikutp A.W Widjaya, mengatakan komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan dan pesan yang disampaikan melalui lambang tertentu. Mengandung arti, dilakukan oleh penyampaian pesan yang ditujukan kepada penerima pesan. 6 Keith Davis mengatakan komunikasi sebagai, “The Tranfer Of Information and Understanding 5 Onong Uchjana Efendy, Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek, Bandung, Remaja Rosdakarya, 1997, Cet, Ke-4, h.3-4 6 A. W Widjaya, Ilmu Komunikasi; Pengantar Studi, Jakarta : Rhineka Cipata 2002, Cet, Ke –2, h. 13 xxi One Person” 7 secara sederhana diartikan “pengiriman inforamsi dan pemahaman dari satu orang kepada orang lain”. Menurut Noel Gist bilamana interakasi sosial berarti sosial meliputi pengoperan arti-arti dengan jalan menggunakan lambang-lambang, maka hal ini dinamakan komunikasi. 8 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang yang bekomunikasi berarti mengaharapakan agar orang lain ikut berpartisipasi atau bertindak sesuai dengan tujuan, harapan, dari isi pesan yang disampaikan. 9 Jadi diantara orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi harus memiliki kesamaan arti, dan harus sama-sama mengetahui hal yang mana dikomunikasikan. Jika tidak demikian, maka kegiatan komunikasi tesebut tidak berlangsung dengan baik. Dari pengertian diatas penulis berpendapat bahwa komunikasi adalah proses memberikan pesan kepada seseorang agar orang yang menerima pesan itu dapat mengerti dan memahami isi dari pesan tersebut, sehingga terjadilah komuniasi yang efektif. 2. Unsur-unsur Komunikasi a. Sumber Sender atau Encoder Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. 10 Sumber juga dapat 7 Keith Davis, Human Behavior at Work, Organizational behavior, New York : MC Grawwhil, 1981, h. 399 8 Onang Uchjana Efendi, Ibid.h. 10 9 T. A Lathief Rusydi, Dasar-dasar Rherotika Komunkasi dan Informasi, Medan : 1985, Cet. Ke-1, h. 48 10 Widjaya, Ilmu Komunikasi; Pengantar Stud, h. 19 xxii digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan. Sumber dapat berupa surat, telepon, radio, televisi, vita suara, media cetak, surat kabar, majalah, dan selebaran b. Komunikator Komunikator adalah pihak yang memulai komunikasi. 11 Komunikator mungkin bisa saja seseorang ataupun institusi. Dalam proses komunikasi komunikator merupakan unsur yang aktif, yang mengambil prakarsa yang bertindak. Dalam komunikator menyampaikan pesan kadang-kadang komunikator dapat berubah menjadi komunikan dan sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator. Bagi komunikator harus memperhatikan hal sebagai berikut : 1. Memiliki kredibilitas yang tinggi dalam komunikasi 2. Keterampilan berkomunikasi 3. Mempunyai pengetahuan yang luas 4. Sikap 5. Memiliki daya tarik, yakni memiliki kemampuan untuk perubahan sikappenambah wawasan pada diri komunikan. 12 Komunikator yang baik juga mengusasai ilmu Psikologi, Sosiologi, Antropologi, norma dan etika, serta menguasai materi yang akan dikomunikasikan. Beberapa gaya komunikator dan ciri-cirinya, sebagi berikut : 11 Sutaryo, Sosiologi Komunikasi, Yogyakarta: PT. Arti Bumi Lantaran, 2005, Cet. Ke- 1,h. 23 12 A. W Widjaya. Komunikasi Hubungan Masyarakat, Jakarta : Bumi Aksara, 1997, Cet. Ket-3, h.13 xxiii 1. Komunikator yang membangun, ciri-cirinya : a. Mau mendengarkan pendapat orang lain dan dia tidak menganggap dirinya besar b. Ingin bekerjasama dengan memperbincangkan suatu persoalan dengan semuanya sehingga timbul saling pengertian. c. Tidak terlalu mendominasi situasi dan mau mengadakan komunikasi timbal balik. d. Menganggap bahwa buah pikiran orang banyak lebih baik daripada seorang. 2. Komunikator yang mengendalikan, ciri-cirinya : a. Pendapatnya itu merupakan hal yang paling baik sehingga dia tidak mau mendengarkan pandangan orang lain intern atau ekstern b. Ia menginginkan komunikasi satu arah saja tidak akan menerima dari arah lain 3. Komunikator yang menarik, ciri-cirinya : a. Ia selalu bersifat pesimis, sehingga menurut keadaan tidak dapat diperbaiki b. Ia lebih suka melihat keadaan seadanya dan kalau mungkin ia berusaha menghindari keadaan tambah buruk c. Ia selalu diam tidak menunjukan reaksi dan jarang memberikan buah pikaran. 13 13 Ibid, h.13 xxiv c. Pesan Message Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat disampaikan melalui lisan, tatap muka langsung, atau menggunakan media maupun saluran. Pesan yang disampaikan harus tepat, dimengerti oleh komunikan. Sebelum pesan itu disampaikan kepada komunikan ada hal-hal yang harus disampaikan oleh komunikator, yaitu: 1. Pesan harus direncanakan dipersiapkan secara baik, sesuai dengan kebutuhan kita. 2. Pesan itu dapat menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. 3. Pesan itu harus menarik minat dan kebutuhan pribadi penerima serta menimbulkan kepuasan. 14 d. Saluran Media channel Saluran channel adalah saluran penyampaian pesan yang diterima melalui panca indera atau menggunakan media. Media komunikasi dapat dikategorikan menjadi dua bagian: 1. Media umum yang dapat digunakan oleh segala bentuk komunikasi contohnya adalah radio, cb, ohp, dan lain-lain. 2. Media massa, adalah media yang digunakan untuk komunikasi massal. Disebut demikian karena sifatnya yang massal, contohnya adalah pers, surat kabar, majalah, radio, film dan televisi dan lain sebagainya. 15 e. Penerima komunikan Penerima adalah orang yang menerima pesan. Komunikan berfungsi sebagai decorder, yakni menerjemahkan lambang-lambang pesan kedalam konteks pengertian sendiri. 16 14 A. W Widjaya, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi,h. 32 15 A. W Widjaya, Komunikasi Hubungan Masyarakat, h. 13 16 Astrid Susanto, Komunikasi dalam Teori dan Peraktek, Bandung: PT. Bina Cipta, 1998, cet. Ke-3, h.1 xxv f. Pengaruh effect Pengaruh atau effect adalah perbedaan antara apa saja yang dipikirkan, dirasakan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. 17 Menurut Willbur Scharm untuk menghadapi efek yang baik dari komunikasi, maka prosedur yang ditempuh adalah apa yang disebut sebagai A-A prosedur, yaitu proses dari attention perhatian ke action tindakan. 18 Maka menurut hemat penulis, komunikasi akan dapat berjalan lancar apabila keenam unsur komunikasi tersebut dapat terpenuhi dalam melakukan komunikasi, yaitu sumber, komunikator, pesan, saluran, penerima, dan pengaruh. 3. Proses Komunikasi Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang komunikator kepada orang lain komunikan. Maka dalam proses komunikasi terbagi dalam dua tahap, yakni sebagai berikut: a. Proses Komunikasi Secara Primer Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang symbol sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan. Apakah itu bentuk ide, informasi atau opini yang terjadi pada saat sekarang dan masa yang akan datang. b. Proses Komunikasi Sekunder Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan meunggunakan alat atau sarana dengan media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya. Benda ditempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Yang sering digunakan adalah surat, televisi, film, surat kabar, majalah, radio, dan lain-lain. 19 4. Tujuan Komunikasi Komunikasi sebagai suatu aktivitas dan usaha pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai, sebab tanpa tujuan ini maka segala bentuk pengorbanan dalam rangka kegiatan komunikasi itu menjadi sia-sia belaka. Oleh karena itu tujuan komunikasi atau berdakwah harus jelas dan konkrit, agar usaha kegiatan komunikasi itu dapat menjadi dapat diukur atau tidak. 17 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003, cet. Ke-4, h. 26 18 A. W. Widjaya, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, ,h. 39 19 Onong Uchjana Efendy, Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek, Bandung, Remaja Rosdakarya, 1997, Cet, Ke-4, h.3-4 xxvi Komunikasi mempunyai suatu tujuan. Kita mengadakan komunikasi, karena kita menghendaki seseorang berbuat, berfikir atau merasa dalam suatu cara yang tertentu, kita mengetahui kalau kita sudah mengkomunikasikannya, jika respon atau reaksi yang kita inginkan sudah teracapai atau sudah terjadi respon atau reaksi ini disebut “feed back” atau dengan kata lain umpan balik dari penerima pesan bahwa dia sudah mengerti pesan itu dan tujuannya. Menurut R. Wayne Pare, Bret D Peterson, dan M. Dallas Daurnett dalam bukunya, Techniques For Effetive Comunication, menyatakan bahwa tujuan komunikasi tediri dari tiga tujuan utama, yaitu : a. To secure understanding b. To establis acceptance c. To motivate action Pertama yaitu To secure understanding adalah memastikan bahwa komunikasi mengerti pesan yang diterimanya. Andai kata ia sudah dapat mengerti dan menerima pesan maka penerimnya itu harus dibina to establis. Pada akhirnya kegiatan dapat dimotivasikan To motivate action. 20 Secara umum tujuan dari komunikasi dapat dilihat dari dua perspektif kepentingan yaitu kepentingan di pengirim dan di penerima. Tujuan komunikasi dari sudut di pengirim yaitu memberikan informasi, mendidik, menyenangkanmenghibur, mengajurkan suatu tindakanpersuasif. Sedangkan dari sudut si penerima yaitu memahami informasi, mempelajari dan menikmati. Selanjutnya komunikasi pengajaran atau komunikasi intruksional yaitu mempunyai tujuan yang sudah jelas yaitu harus disesuaikan dengan tujuan pendidikan itu sendiri, yang sudah diatur dan ditetapkan oleh pihak sekolah itu sendiri. Maka menurut penulis, bahwa tujuan komunikasi adalah menyampaikan informasi dari komunikator kepada komunikan dengan sebaik-baiknya agar komunikasi dapat diterima dan dimengerti oleh komunikan, sehingga komunikasi dapat berjalan dengan lancar.

B. Pengertian Komunikasi Instruksional

Dokumen yang terkait

MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA KE PONDOK PESANTREN DAAR EL-QOLAM TANGERANG, BANTEN

20 119 25

Komunikasi instruksional dalam pengajaran mulok di Madrasah Diniyah Awaliyah Al-Ittihad Serang - Banten

9 120 92

Penyesuaian diri santri di Pondok Pesantren terhadap kegiatan pesantren : studi kasus di Pondok Pesantren Darunnajah

14 101 116

Pola komunikasi Kyai dan Santri di Pondok Pesantren al-Asmaniyah Kampung Dukuhpinang, Tangerang, Banten

3 113 82

KEGIATAN PONDOK PESANTREN SUNAN JATIAGUNG DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA JATIAGUNG KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU

0 10 43

Produksi dan Laju Dekomposisi Serasah Daun Mangrove Api-api (Avicennia marina Forssk. Vierh) di Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten

1 23 83

(Studi kasus di Pondok Pesantren Muhammadiyah Imam Syuhodo, Sukoharjo) UPAYA GURU PEMBINA DALAM MENUMBUHKAN MINAT SISWA PADA KEGIATAN MUHADHOROH (Studi kasus di Pondok Pesantren Muhammadiyah Imam Syuhodo, Sukoharjo).

0 1 13

PENDAHULUAN UPAYA GURU PEMBINA DALAM MENUMBUHKAN MINAT SISWA PADA KEGIATAN MUHADHOROH (Studi kasus di Pondok Pesantren Muhammadiyah Imam Syuhodo, Sukoharjo).

1 5 16

ANALISA DATA UPAYA GURU PEMBINA DALAM MENUMBUHKAN MINAT SISWA PADA KEGIATAN MUHADHOROH (Studi kasus di Pondok Pesantren Muhammadiyah Imam Syuhodo, Sukoharjo).

0 2 6

Peran Kegiatan Muhadhoroh dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Santri Pondok Pesantren Modern Bina Insani Putri Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Tahun 2018 - Test Repository

0 1 230