Pengertian Muhadhoroh Pengertian Pondok Pesantren

xxx a. Hambatan psikologis, seperti minat, sikap, pendapat, intelegensi, pengetahuan dan hambatan fisik seperti kelelahan, sakit, keterbatasan daya indera dan cacat tubuh. b. Hambatan kultural, seperti perbedaan adat istiadat, norma-norma sosial, kepercayaan dan nilai-nilai panutan serta hambatan lingkungan. Karen adanya berbagai jenis hambatan tersebut baik dalam diri guru maupun siswa, baik sewaktu mencode pesan maupun mendecodenya, proses komunikasi belajar mengajar seringkali berlangsung secara tidak efektif dan efesien. Media pendidikan sebagai salah- satu sumber belajar yang dapat membantu mengatasi masalah tersebut. Pendidikan dan pembelajaran semakin tidak mungkin lagi dibatasi di ruang kelas. Proses belajar mengajar yang terjadi di lembaga-lembaga formal dan pelatihanpun tidak mungkin dengan lebih banyak menyuapi peserta didiknya, mereka harus aktif mencari informasi yang diperlukan, sementara guru atau instruktur berkewajiban memberi arahan dan membimbing. Sumber-sumber yang semakin beraneka ragam perlu diidentifikasi, disediakan, dikembangkan, dan dimanfaatkan untuk memudahkan terjadinya proses pendidkan dan pembalajarn.

C. Pengertian Muhadhoroh

Muhadhoroh secara bahasa berasal dari bahasa Arab dari suku kata hadhoro yuhaadiru muhadhorotan , muhadhoroh adalah isim masdar qiasi yang artinya “saling hadirmenghadiri”. Sedangkan menurut istilah muhadhoroh adalah suatu kegiatanaktivitas manusia dalam membicarakan suatu masalah degan cara berpidato atau berdiskusi yang dihadiri oleh orang banyak massaaudien. Muhadhoroh yang dilakukan di pondok pesantren Raudhatut Tullab ini adalah pelatihan pidato yang dilaksanakan setiap malam Jumat pukul 20:00 WIB atau setelah melaksanakan solat isya. 26 Adapun metode yang digunakan pondok pesantren Raudhatut Tullab dalam kegiatan muhadhoroh adalah sebagai berikut: 26 M. Syarifudin, Pembina Muhadoroh, Pon-Pes Raudhatut Tullab, Wawancara Pribadi, Pon-Pes Raudhatut Tullab, 3 Juli 2009 xxxi 1. Metode ceramahpidato, yaitu para santri dilatih untuk menyampaikan materi dari pembinapembimbimbing dengan cara berpidato di hadapan para santri-santri yang lain. 2. Metode diskusi, yaitu metode yang digunakan para santri untuk membahas masalah-masalah agama dengan cara saling beragumentasi untuk menemukan sebuah jawaban dari permasalah tersebut.

D. Pengertian Pondok Pesantren

Kata pondok pesantren jika kita pisahkan terdiri dari dua kata, yaitu pondok dan pesantren, kata pondok berasal dari bahasa Arab yaitu finduuqun yang artinya tempat penginapan santri. Sedangkan pesantren adalah salah satu lembaga Iqomah ad-Diin, diantara lembaga-lembaga itu memilki dua fungsi yaitu taffaquh fiddiin pengajaran, pemhaman, pendalaman agaman Islam. Dua fungsi indzar manyampaikan dan mendakwahkan ajaran agama Islam kepada masyarakat 27 Pesantren ialah lembaga pendidikan Islam tradisional untuk mempelajari, memahami, mendalami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam dengan menekankan moral agama. 28 Hampir dapat dipastikan, lahirnya pesantren berawal dari beberapa elemen dasar yang selalu ada dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Elemen tersebut ada lima antara lain : a. Kiai 27 Didn Hafiifudin Dakwah Aktual, Jakarta : Gema Insani Pers, 1998, h. 12 28 Mastuhu, Prisnip Pendidikan Pesantren, Jakarta : INIS, 1994, h. 55 xxxii Kiai adalah seorang pengasuh pondok pesantren yang sekaligus sebagai elemen yang esensial bagi suatu pondok pesantren. Biasanya pondok pesantren yang berkembang di Jawa dan Madura sosok kiai sangat berpengaruh, kharismatik, dan berwibawa sehingga amat disegani oleh masyarakat. 29 b. Pondok Pesantren pada umumnya sering juga disebut dengan lembaga pendidikan Islam tradisional, dimana seluruh santri tinggal bersama dan belajar dibawah bimbingan kiai. Asrama para santri tersebut berada dilingkungan komplek pondok pesantren yang terdiri dari rumah kiai, masjid, dan ruang belajar mengaji dan kegiaran agama lainnya. Ada dua alasan mengapa pesantren menyediakan pondok atau asrama untuk tempat tinggal santrinya. Pertama : kemasyhuran seorang kiai dan kedalaman pengetahuan dalam bidang agama Islam, merupakan daya tarik santri dari jauh untuk menggali ilmu dari seorang kiai tersebut secara terus menerus dalam waktu yang sangat lama. Kedua, hampir semua pesantren berada di desa-desa terpencil jauh dari keramaian dan tidak tersedianya rumah yang cukup untuk menampung para santri, dengan demikian diperlukan pondok. Kata pondok biasanya para kiai juga menyebutnya ma’had, untuk membedakan makna pondok lainnya yang tidak berhubungan dengan pesantren dan kegiatan pengajian misalnya pondok sate atau sebagainya. Pondok atau tempat tinggal santri, merupakan ciri khas tradisi pesantren yang membedakan 29 M. Amin Haedari dan Abdullah Hanif, Masa Depan Pesantren, Jakarta : ID Pers, 2004, Cet. Ke-1, h. 28 xxxiii degan sistem pendidikan lainnya yang berkembang dikebanyakan wilayah Islam negara lain. Dari waktu ke waktu fungsi pesantren berjalan secara dinamis, berubah dan berkembang mengikuti dinamika sosial masyarakat global. c. Masjid, Masjid secara etimologis berasal dari kata bahasa Arab yaitu Isim Makan dari kata Sajada-Yasjudu. 30 Masjid adalah tempat beribadah kepada Allah semata-mata dan sebagai pusat pengembangan kebudayaan Islam. Seorang kiai yang ingin mengembangkan pesantrennya pada umumnya yang menjadi prioritas utama adalah masjid. Masjid yang juga sebagai simbol tidak terpisah dari pesantren, masjid bukan saja sebagai tempat ibadah tapi lebih dari itu masjid digunakan sebagai tempat pengajaran kitab-kitab klasik, bahkan ada beberapa pesantren masjid dijadikan sebagai kelas dikarenakan keterbatasan tempat. Biasanya masjid yang didirikan dilingkungan pesantren hanya khusus orang-orang yang ada dilingkungan tersebut. Karena aktivitas santri lebih banyak di masjid daripada di pondok asrama. Akan tetapi tidak semua pondok pesantren yang mendirikan masjid tidak hanya untuk kepentingan santri saja, akan tetapi juga untuk kepentingan masyarakat umum. d. Santri Santri adalah siswa atau murid yang belajar di pondok pesantren. Seorang ulama bisa disebut kiai kalau telah memiliki pesantren dan santri yang tinggal di dalam pesantren tersebut untuk mempelajari ilmu-ilmu agama Islam 30 Ayyub, Manajemen Masjid, Jakarta : Gema Insani Press, 1997, Cet. Ke-3. h.3 xxxiv melalui kitab klasik. Oleh karena itu eksistensi kiai biasanya juga berkaitan dengan adanya santri yang ada di pondok pesantren. Pada umumnya santi terbagi dua, yaitu santri yang mukim yaitu murid- murid yang berasal dari daerah yang jauh dan menetap di pesantren. Santri mukim yang sudah tinggal lama di pesantren atau santri senior di pesantren tersebut biasanya merupakan suatu kelompok tersendiri yang memegang tanggung jawab mengurusi kepentingan pesantren tersebut sehari-hari, dan mengajar kitab dasar dan menengah. Kedua santr kalong yaitu para murid yang berasal dari desa di sekitar pesantren, santri kalong tidak menetap di pesantren tetapi pulang pergi, mereka pergi ke pesantren apabila ada kegiatan atau aktifitas di pesantren. e. Kitab Klasik Kitab Kuning Berdasarkan catatan sejarah pesantren banyak mengajarkan kitab-kitab klasikkuning, di Indonesia pada umumnya pesantren banyak mengajarkan kitab-kitab klasikkuning karangan madzhab safi’iyah madzhab imam Syafi’i. Pengajaran kitab-kitab klasikkuning berbahasa Arab dan tanpa syakal yang sering kita sebut sebagai kitab gundul, ini merupakan kurikulum formal yang diajarkan oleh komunitas pondok pesantren di Indonesia. Pada umumnya, para santri belajar ke pondok pesantren hanya untuk memperdalam ajaran agama Islam melalui kitab-kitab klasikkuning, mulai dari kitab-kitab alat nahwu dan sorof fiqih, aqidahtauhid tafsir, hadist dan lainnya. Umumnya pembahasan kitab-kitab klasikkuning hanya terdapat pada pondok pesantren tradisional, yang hanya menyediakan pengajian kitab-kitab klasikkuning dan ini xxxv merupakan ciri khusus pondok pesantren tradisional atau dalam kata lain disebut salafiyah. sedangkan madrasahnya terletak diluar pesantren. xxxvi BAB III GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN RAUDHATUT TULLAB KECAMATAN KEMIRI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN

A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Raudahatut Tullab

Dokumen yang terkait

MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA KE PONDOK PESANTREN DAAR EL-QOLAM TANGERANG, BANTEN

20 119 25

Komunikasi instruksional dalam pengajaran mulok di Madrasah Diniyah Awaliyah Al-Ittihad Serang - Banten

9 120 92

Penyesuaian diri santri di Pondok Pesantren terhadap kegiatan pesantren : studi kasus di Pondok Pesantren Darunnajah

14 101 116

Pola komunikasi Kyai dan Santri di Pondok Pesantren al-Asmaniyah Kampung Dukuhpinang, Tangerang, Banten

3 113 82

KEGIATAN PONDOK PESANTREN SUNAN JATIAGUNG DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA JATIAGUNG KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU

0 10 43

Produksi dan Laju Dekomposisi Serasah Daun Mangrove Api-api (Avicennia marina Forssk. Vierh) di Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten

1 23 83

(Studi kasus di Pondok Pesantren Muhammadiyah Imam Syuhodo, Sukoharjo) UPAYA GURU PEMBINA DALAM MENUMBUHKAN MINAT SISWA PADA KEGIATAN MUHADHOROH (Studi kasus di Pondok Pesantren Muhammadiyah Imam Syuhodo, Sukoharjo).

0 1 13

PENDAHULUAN UPAYA GURU PEMBINA DALAM MENUMBUHKAN MINAT SISWA PADA KEGIATAN MUHADHOROH (Studi kasus di Pondok Pesantren Muhammadiyah Imam Syuhodo, Sukoharjo).

1 5 16

ANALISA DATA UPAYA GURU PEMBINA DALAM MENUMBUHKAN MINAT SISWA PADA KEGIATAN MUHADHOROH (Studi kasus di Pondok Pesantren Muhammadiyah Imam Syuhodo, Sukoharjo).

0 2 6

Peran Kegiatan Muhadhoroh dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Santri Pondok Pesantren Modern Bina Insani Putri Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Tahun 2018 - Test Repository

0 1 230