liv oleh pesantren, seperti ruang bacaan yang tersedia masih sangat terbatas,
penyediaan jumlah buku-buku yang kurang variatif, ruangan yang masih relatif sempit dan terbatas.
Ketiga, hambatan metode pengajaran muhadhoroh yang kurang variatif
sehingga terjadi kejenuhan terhadap para santri, para santri menjadi enggan mengikuti kegiatan muhadhoroh atau hanya menjalankan kewajibannya saja
karena metode yang digunakan masih monoton.
E. Cara Menanggulangi Hambatan
Melalui pengamatan penulis, untuk menanggulangi hambatan-hambatan yang terjadi dalam pengajaran muhadhoroh di pondok pesantren Raudhatut
Tullab, adalah Pertama,
para pembimbing harus lebih kreatif dalam penanganan kegiatan ini, tujuannya untuk menambah semangat para santrinya untuk mengikuti
muhadhoroh, seharusnya para pembimbing mengadakan kreativitas yang mengajak seperti halnya lomba-lomba pidato antar sekolah dan lain sebagainya.
Selanjutnya untuk penanggulangan karena adanya kelalian pengawas atau kurang kontrol seharunya bagian muhadhoroh selalu mengawasi ketika berjalannya
pelatihan muhadhoroh. agar para santri dapat bersungguh-sungguh dalam mengikuti kagiatan muhadhoroh.
Kedua, pihak pesantren dapat menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung
kegiatan muhadhoroh, terutama fasilitas yang sifatnya prioritas seperti penyediaan buku-buku yang variatif mulai dari buku panduan, bacaan umum, sejarah di ruang
bacaan, agar ruang bacaan ini dapat menunjang wawasan para santri.
lv Ketiga,
metode yang digunakan oleh para pembimbing harus lebih kreatif agar para santri tidak merasa bosan dengan metode yang ada, seperti dalam
susunan acara diselingi dengan hiburan-hiburan seperti seni musik marawis, atau seni musik qosidah.
lvi
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan serangkaian penelitian dan menguraikan pembahasan tentang komunikasi instruksional dalam kegiatan muhadhoroh di
pondok pesantren Raudhatut Tullab, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
Aktivitas komunikasi instruksional terbagi menjadi dua yaitu dibidang pengajaran kurikuler dan ekstrakurikuler. kegiatan pengajaran kurikuler yaitu
kegiatan pengajaran yang ruang lingkup pelaksanaannya di dalam kelas artinya kegiatan belajar dan mengajar di dalam kelas. Kedua, kegiatan ekstrakurikuler
salah satu kegiatan ekstrakurikuler disini adalah muhadhoroh, muhadhoroh di pondok pesantren Raudhatut Tullab terbagi menjadi dua yakni muhadhoroh
umum dan muhadhoroh khusus. Muhadhoroh rutinumum adalah muhadhoroh yang dilaksanakan setiap
kamis malam malam Jum’at, dalam muhadhoroh ini diikuti oleh seluruh santri dari kelas 1 Tsanwiyah sampai dengan kelas 3 Aliyah, dalam isi acaranya
pertama, pembukaan, pembacaan kalam ilahi, pembacaan Shalawat, sambutan, pidato, do’a dan penutup. Untuk pembagian tugas ini ditentukan oleh pengurus
muhadhoroh yang dibantu oleh pembimbing. Pada saat pelaksanaan muhadhoroh semua santri yang mempunyai tugas maupun yang tidak mempunyai tugas mereka
semua harus sudah rapih dan siap untuk memasuki aula pelaksanaan muhadhoroh
lvii Muhadhoroh khusus yaitu muhadhoroh yang dilakukan pada waktu-waktu
tertentu, yakni pada acara-acara khusus hari besar Islam, disini para santri diberikan tugas untuk mengisi ceramah agama di majlis-majlis ta’lim di sekitar
pondok pesantren. Yaitu dengan menampilkan para santri untuk berceramah secara lansung ke masyarakat luas. Guna melatih para santri untuk dapat
menyampaikan materi keagamaan sesuai dengan tema yang berkaitan juga sebagai bentuk implentasi dari kegiatan muhadhoroh rutinumum.
Dalam pelaksanaan muhadhoroh umum maupun muhadhoroh khusus yang dilaksanakan di pondok pesantren Raudhatut Tullab terdapat faktor pendukung
dan penghambat dalam menjalankan komunikasi instruksional, dalam temuan penulis setelah melakukan riset bahwa faktor pendukung dalam kegiatn
muhadhoroh di pesantren ini diantaranya adalah dukungan dari pimpinan pondok pesantren, pembimbingPembina muhadhoroh, pelajaran disekolah, pelajaran di
pesantren, ketersediaan fasilitas dan sarana yang cukup serta lingkungan yang mendukung.
Sedangkan faktor penghambat komunikasi instruksional dalam pengajaran muhadhoroh di pondok pesantren Raudhatut Tullab antara lain adalah hambatan
psikologis santri yang terkadang timbul kejenuhan dalam diri santri untuk mengikuti kegiatan muhadhoroh, mereka kurang bersemnangat untuk mengikuti
kegiatan tersebut. Hal ini dikarenakan metode pelatihan muhadhoroh yang diterapkan di pondok pesantren Raudhatut Tullab terlalu monoton yakni kurang
adanya kreativitas dan kurang inovatif dari para pembimbingPembina
lviii muhadhoroh, juga disebabkan masih adanya kelalaian dalam pengawasan kegiatan
muhadhoroh serta penyediaan sarana dan prasarana yang masih kurang maksimal. Sarana atau fasilitas yang disediakan di pondok pesantren Raudhatut
Tullab juga menjadi hambatan, karena ada beberapa fasilitas yang perlu diperbaiki dan disediakan oleh pesantren, seperti ruang bacaan yang tersedia masih sangat
terbatas, penyediaan jumlah buku-buku yang kurang variatif, ruangan yang masih relatif sempit dan terbatas.
Metode pengajaran muhadhoroh yang kurang variatif, komunikasi instruksional yang kurangmaksimal juga menjadi hambatan, sehingga terjadi
kejenuhan terhadap para santri, para santri menjadi enggan mengikuti kegiatan muhadhoroh atau hanya menjalankan kewajibannya saja karena metode yang
digunakan masih monoton
B. Saran – saran Saran-saran untuk Pengurus Bagian Muhadhoroah :