xlvi
BAB IV ANALISA DATA
A. Komunikasi Instruksional dalam Kegiatan Muhadhoroh
Pada umumnya, pondok pesantren memiliki kesamaan dalam cita-cita pendidikannya yaitu mencetak generasimanusia Islam yang unggul dan bertakwa
seperti juga halnya pondok pesantren Raudhatut Tullab yang berusaha mencetak santrinya agar menjadi muslim yang intelek dan bertakwa sehingga mampu
menegakan syariat Islam dalam segala aspek kehidupan. Beragam aktivitas ditawarkan di pondok pesantren ini, baik kurikuler
maupun ekstrakurikuler, yang keseluruhannya itu ditujukan untuk menunjang kemampuan intelektual santri agar tetap terasah seperti yang diharapkan didalam
visi dan misi pondok pesantren Raudhatut Tullab. Tujuan kegiatan muhadhoroh di pesantren ini adalah untuk pembelajaran
santri dalam berdakwah agar kelak para santri menjadi da’i-da’i yang handal, profesional dan menjadi andalan masyarakat terutama dilingkungan tempat
tinggalnya sendiri. Kegiatan muhadhoroh merupakan suatu kegiatan yang wajib yang harus
dilakukan oleh para santri di pondok pesantren ini. Kalaupun kegiatan muhadhoroh ini juga terdapat pada pesanteren-pesantren lainnya, namun ada satu
hal yang membedakan adalah santri tidak hanya diwajibkan terjun dihadapan santri-santri saja tetapi juga terjun langsung ke majlis ta’lim yang ada di
lingkungan sekitar pondok pesantren. Saat terjun ke masyarakat tentunya santri
xlvii didampingi oleh para pembinapembimbing sebagai tim penilai.Dengan demikian,
berarti kegiatan ini menjadi salah satu penentu berhasil atau tidaknya santri sebagai calon da’i karena disini santri harus berani tampil di depan jama’ah yang
belum ia ketahui bagaimana kondisi dan karakter mad’unya. Kegiatan muhadhoroh ini merupakan bentuk kegiatan yang wajib untuk
santri dari kelas 1 sampai dengan kelas 3 Aliyah. Penerapan komunikasi intruksional dalam pengajaran muhadhoroh di pondok pesantren Raudhatut
Tullab, pihak pondok pesantren membagi muhadhoroh ini ke dalam dua jenis muhadhoroh, yaitu :
1. Muhadhoroh RutinUmum
Muhadhoroh rutin dilaksanakan setiap Kamis malam malam Jum’at, dalam muhadhoroh ini diikuti oleh seluruh santri dari kelas 1 Tsanwiyah
sampai dengan kelas 3 Aliyah, dalam isi acaranya pertama, pembukaan, pembacaan kalam Ilahi, pembacaan Shalawat, sambutan, pidato, do’a dan
penutup. Untuk pembagian tugas ini ditentukan oleh pengurus muhadhoroh yang
dibantu oleh pembimbing. Pada saat pelaksanaan muhadhoroh semua santri yang mempunyai tugas maupun yang tidak mempunyai tugas mereka semua
harus sudah rapih dan siap untuk memasuki Aula pelaksanaan muhadhoroh. 2.
Muhadhoroh Khusus Muhadhoroh khusus yaitu muhadhoroh yang dilakukan pada waktu-
waktu tertentu, yakni pada acara-acara khusus hari besar Islam, disini para santri diberikan tugas untuk mengisi ceramah agama di majlis-majlis ta’lim di
xlviii sekitar pondok pesantren. Yaitu dengan menampilkan para santri untuk
berceramah secara lansung ke masyarakat luas. Guna melatih para santri untuk dapat menyampaikan materi keagamaan sesuai dengan tema yang berkaitan
juga sebagai bentuk implentasi dari kegiatan muhadhoroh rutinumum. Konsep pelaksanaan muhadhoroh yang diterapkan pada santri pondok
pesantren Raudhatut Tullab ini sangatlah tepat, karena di dalam kegitan tersebut para santri dibekali dengan kemampuan dasar-dasar atau taknik-teknik berpidato,
disamping itu kegiatan ini juga menjadikan para santri benar-benar memahami isi dari materi yang diberikan dari para pembimbingpembina muhadhoroh. Dari
wawancara penulis dengan para santri, ternyata kegiatan muhadhoroh ini sangat mereka minati untuk dijadikan sebagai wadah pembelajaran mereka dalam
praktek dakwah. Namun disisi lain berdasarkan hasil penelitian penulis, terlihat bahwa
aktivitas komunikasi instruksional dalam kegiatan muhadhoroh tersebut hanya ada pada salah satu mata acara kegiatan pada saat kegiatan muhadhoroh tersebut
berlangsung. Yaitu pada saat pembimbing memberikan arahan kepada para santri, ini berarti bahwa komunikasi instruksional pada kegiatan muhadhoroh tersbut
hanya berlangsung sebentar.
B. Proses