li
C. Tingkat Efektivitas Komunikasi Instruksional dalam Kegiatan Muhadhoroh
Dari gambaran di atas terlihat bahwa memang konsep pelaksanaan muhadhoroh yang diterapkan pada santri pondok pesantren Raudhatut Tullab ini
sangatlah tepat, karena di dalam kegitan tersebut para santri dibekali dengan kemampuan dasar-dasar atau taknik-teknik berpidato, disamping itu kegiatan ini
juga menjadikan para santri benar-benar memahami isi dari materi yang diberikan dari para pembimbingpembina muhadhoroh. Dari wawancara penulis dengan
para santri, ternyata kegiatan muhadhoroh ini sangat mereka minati untuk dijadikan sebagai wadah pembelajaran mereka dalam peraktek dakwah.
Namun seberapapun pentingnya kegiatan tersebut dalam mencapai tujuannya tidaklah terlepas dari faktor pendukung dan penghambat, salah satu
hambatan dalam kegiatan muhadhoroh disini dapat kita lihat ialah peran komunikasi intruksional atau proses komunikasi belajar mengajar yang ada dalam
kegiatan muhadhoroh disini masih kurang efektif, karena komunikasi instruksional hanya ada pada saat kegiatan tersebut berlangsung.
D. Faktor Pendukung dan Penghambat
Setiap aktivitas untuk mencapai suatu tujuan yang baik tdaklah terlepas dari faktor-faktor yang mendukung dan menghambat kegiatan tersebut, demikian
pula dalam proses pelatihan kegiatan muhadhoroh di pondok pesantren tidak terlepas dari faktor-faktor tersebut, adapun faktor yang mendukung kegiatan
muhadhoroh adalah sebagai berikut : 1. Dukungan dari pimpinan pesantren dan pembimbing
lii Kreativitas pondok pesantren dan guru pembimbing dalam meluangkan
pikiran dan waktunya merupakan dukungan yang sangat besar bagi santri. Dalam memberikan pembinaan kepada santri, sudah seharusnya mereka
senstiasa mengikuti jalannya kegiatan dengan memberikan pengarahan dan bimbingan kepada para santri agar para santri dapat berlatih dengan lebih baik.
2. Pelajaran disekolah Pelajaran di sekolah yang diberikan di pondok pesantren merupakan ilmu
agama dan umum yang saling terkait dan dapat mendukung para santri dalam menerapkan dan mengembangkan ilmu agama yang telah diperolehnya baik
dari sekolah maupun dari pesantren, karena seorang da’i harus mempunyai wawasan yang luas. Pelajaran di sekolah dapat membantumenunjang para
santri dalam menambah wawasan. 3. Dukungan fasilitas dan sarana
Fasilitas dan sarana di pondok pesantren Rhaudhatut Tullab cukup mendukung para santri dalam mengembangkan bakatnya berpidato, diantaranya
adalah kelas-kelas tempat kegiatan muhadhoroh dilaksanakan, majalah dinding yang memuat surat kabar dan artikel-artikel perpustakaan yang ada dengan
menyediakan buku-buku Islam sangat mendukung dalam menambah wawasan ke Islaman para santri,dukungan fasilitas ini sangat berarti bagi kualitas
kegiatan muhadhoroh di pesantren ini. 4. Kegiatan-kegiatan
Kegiatan-kegiatan juga menjadi faktor pendukung dalam kegiatan muhadhoroh, seperti kegiatan dakwah yang ada di pondok pesantren
liii Rhaudhatut Tullab dapat mendukung para santri dalam mengembangkan
bakatnya, seperti kegiatan lomba berpidato, pertukaran ceramah dari kelompok satu ke kelompok lainnya.
5. Tata tertib pondok pesantren Adanya peraturan dan tata tertib yang diterapakan di pondok pesantren ini
juga merupakan faktor pendukung bagi santri untuk selalu displin dalam mengkuti kegiatan muhadhoroh.
Karena dengan adanya tata tertib para santri dapat mengatur waktu sehingga para santri dapat diarahkan dengan jelas, tata tertib juga dapat menjadi
pengontrol dan pemberi sanksi bagi siswa yang malas-malasan sehingga para santri dapat menjalankan kewajibannya sebagai santri dengan sunguh-sunguh.
Sedangkan faktor-faktor penghambat dari kegiatan muhadhoroh tersebut dapat kita lihat dari tabel-tabel di atas, adalah sebagai berikut;
Pertama, hambatan psikologis yaitu hambatan dari para santri sendiri yang terkadang timbul kejemuan dalam diri mereka untuk mengikuti kegiatan
muhadhoroh, mereka kurang bersemangat dalam mengikutinya, hal ini dimungkinkan karena cara yang dipakai oleh pondok pesantren Rhaudhatu Tullab
terlalu monoton yakni kurang adanya kreativitas dari pembimbing muhadhoroh, dan juga disebabkan masih adanya kelalaian didalam pengawasan selama
muhadhoroh itu berlangsung. Kedua,
hambatan dari sarana dan prasarana yang disediakan oleh pihak pesantren, walaupun dalam tabel dapat kita lihat bahwa fasilitas yang ada sudah
mencukupi namun ada beberapa fasilitas yang perlu diperbaiki dan disediakan
liv oleh pesantren, seperti ruang bacaan yang tersedia masih sangat terbatas,
penyediaan jumlah buku-buku yang kurang variatif, ruangan yang masih relatif sempit dan terbatas.
Ketiga, hambatan metode pengajaran muhadhoroh yang kurang variatif
sehingga terjadi kejenuhan terhadap para santri, para santri menjadi enggan mengikuti kegiatan muhadhoroh atau hanya menjalankan kewajibannya saja
karena metode yang digunakan masih monoton.
E. Cara Menanggulangi Hambatan