xlviii sekitar pondok pesantren. Yaitu dengan menampilkan para santri untuk
berceramah secara lansung ke masyarakat luas. Guna melatih para santri untuk dapat menyampaikan materi keagamaan sesuai dengan tema yang berkaitan
juga sebagai bentuk implentasi dari kegiatan muhadhoroh rutinumum. Konsep pelaksanaan muhadhoroh yang diterapkan pada santri pondok
pesantren Raudhatut Tullab ini sangatlah tepat, karena di dalam kegitan tersebut para santri dibekali dengan kemampuan dasar-dasar atau taknik-teknik berpidato,
disamping itu kegiatan ini juga menjadikan para santri benar-benar memahami isi dari materi yang diberikan dari para pembimbingpembina muhadhoroh. Dari
wawancara penulis dengan para santri, ternyata kegiatan muhadhoroh ini sangat mereka minati untuk dijadikan sebagai wadah pembelajaran mereka dalam
praktek dakwah. Namun disisi lain berdasarkan hasil penelitian penulis, terlihat bahwa
aktivitas komunikasi instruksional dalam kegiatan muhadhoroh tersebut hanya ada pada salah satu mata acara kegiatan pada saat kegiatan muhadhoroh tersebut
berlangsung. Yaitu pada saat pembimbing memberikan arahan kepada para santri, ini berarti bahwa komunikasi instruksional pada kegiatan muhadhoroh tersbut
hanya berlangsung sebentar.
B. Proses
Penerapan Komunikasi
Instruksional dalam
Kegiatan Muhadhoroh
1. Kegiatan Persiapan
Sebelum para santri melaksanakan kegiatan muhadhoroh tepat pada pukul 20:00 WIB, pengurus muhadhoroh sudah ada di Aula lebih awal dari para
xlix santri yang lain yakni pukul 19:30 setelah melaksanakan sholat Isya sebagai
persiapan untuk melaksanakan kegiatan muhadhoroh, para pengurus muhadhoroh menata aula sedemikian rupa sehingga dibuat serupa mungkin seperti layaknya
tempat berpidato. Setelah semua persiapan selesai tepatnya pukul 20:00 WIB, suara
kentunganpun berbunyi pertanda kegiatan muhadhorohpun siap dilaksanakan seraya para santri memasuki ruangan aula, sebelum pembimbingpembina
memasuki aula, pengurus muhadhoroh memberikan arahan-arahan berupa aturan- aturan serta sekaligus memeriksa persiapan-persipan para petugas muhadhoroh,
mulai dari MCpengatur acara, pembaca kalam ilahi qori, pembaca solawat, pembaca barzanzi, dan petugas pidato agar ketika pembimbingpembina
memasuki aula semua persiapan sudah selesai. 2.
Pelaksanaan kegiatan Muhadhoroh Setelah pengurus muhadhoroh menyelesaikan semua persiapan-persiapan
pelaksanaan muhadhoroh, barulah pembimbingpembina memasuki aula dan memberikan arahan-arahan singkat sebelum kegiatan muhadhoroh dimulai.
Setelah itu pembimbingpembina menyuruh para petugas untuk memulai acara muhadhoroh, selanjutnya pembawa acara pun langsung membacakan
susunan acaranya. Setelah acara demi acara dilalui sampai pada acara pidatoceramah agama, mulailah para santri yang mendapat tugas dipersilahkan
untuk berpidato di hadapan pembimbingpembina dan teman-teman sesame santrinya.
l Setelah semua petugas pidato telah selesai menyampaikan materinya,
barulah pembimbingpembina memberikan sambutannyakomentararahannya kepada para seluruh petugas muhadhoroh khususnya bagi petugas pidato, seraya
pembimbingpembina berkata “assalamu’alaikum Wr. Wb.” Kemudian para santri serentak menjawab “wa’alaikum salam Wr. Wb” kemudian pembimbing kembali
berkata “para petugas muhadhoroh yang telah menyampaikan materinya tadi secara umum semuanya sudah bagus dan baik, namun masih ada beberapa teman
kalian yang masih kurang tepat di dalam kontek penempatan dalil-dalil al-Quran maupun hadist dalam penyampaiannya.
44
lalu pembimbing menunjuk salah satu santri yang tidak mendapat tugas untuk memberikan tanggapannya mengenai
salah satu petugas muhadhoroh yang dianggap kurang tepat dalam penyampain materinya. Santri yang ditunjuk dimaksudkan untuk mencermati dimana letak
ketidak tepatanya. Disinilah berlangsungnya proses komunikasi instruksional tersebut, ini
dilakukan hanya untuk mengoreksi kekurangan-kekurangan para santri yang telah berpidato dan kemudian mengarahkannya serta meluruskan materi-materi yang
dianggap masih kurang jelas. setelah pembimbingpembina selesai memberikan arahannya maka acara pun ditutup dengan pembacaan do’a oleh petugas yang
telah ditentukan, jelaslah terlihat disini bahwa komunikasi instruksional berlangsung hanya sebentar ketika acara muhadhroh tersebut berlangsung, setelah
itu para santri tidak lagi diberikan materi-materi atau metode – metode ceramah lagi.
44
Kegiatan Muhadhoroh Pon-Pes Raudhatut Tullab, pengamatan, Pon-Pes Raudhatut Tullab, 9 Juli 2009
li
C. Tingkat Efektivitas Komunikasi Instruksional dalam Kegiatan Muhadhoroh