Teknik Pengumpulan Data Metode Pengembangan Sistem

• Microsoft Visio 2007 sebagai tools dalam pembuatan DFD, ERD, dan Flowchart, • CI Framework versi 1.7.2 sebagai framework aplikasinya, • Microsoft Windows Vista Home Premium SP1 sebagai sistem operasinya. • Dan Mozilla Firefox 3.0.18 sebagai browsernya.

3.4 Metode Penelitian

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Pendekatan yang dilakukan adalah dengan cara melakukan wawancara, observasi ke lapangan dan dengan cara studi pustaka. Wawancara dilakukan dengan cara melakukan diskusi dengan pihak yang bisa memberikan informasi mengenai aplikasi yang akan penulis buat. Sedangkan observasi dilakukan untuk melihat secara langsung kejadian bagaimana suatu perusahaan dalam melakukan aktifitasnya. Metode pengumpulan data yang terakhir adalah dengan studi pustaka, oleh karena studi pustaka saja belum cukup untuk mendapatkan referensi, maka penulis melakukan pencarian referensi melalui media internet.

3.4.2 Metode Pengembangan Sistem

Dalam perancangan sistem job performance appraisal dengan teknik rating scale ini, penulis menggunakan metode pengembangan sistem SDLC System Development Life Cycle dengan model waterfall, dengan beberapa alasan, antara lain : 1. Kemudahan dalam proses penelitian yang dilakukan tahap demi tahap. Setiap tahap dari penelitian mengikuti suatu pola yang teratur dan dilakukan secara top-down. Sistem ini merupakan sistem yang membantu para supervisor untuk menilai kinerja kerja bawahannya dan head office untuk mendapatkan bawahan dengan kinerja terbaik. Diharapkan dengan penggunaan model waterfall sebagai model pengembangan sistem, sistem yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan sistem yang berjalan. 2. Sesuai dengan landasan teori, bahwa model waterfall ini merupakan metode pengembangan sistem dengan pendekatan ramalan yang memiliki ciri-ciri yakni kebutuhan sistem telah dipahami dan tergambar dengan baik sehingga diharapkan resiko teknis dapat diminimalisir. 3. Metode yang paling luas dipakai dan sudah teruji dalam rekayasa perangkat lunak serta mempunyai proses-proses yang jelas dan mudah dipahami. Model yang diciptakan oleh Winston W Royce pada tahun 1970 Hanif Al-Fatta , 2007: 26 ini menuntut suatu pendekatan sistematik-sekuensial dari proses pengembangan perangkat lunak, dimulai pada tingkatan sistem dan dilanjutkan dengan analisis, perancangan, pengkodean, uji coba, dan pemeliharaan

3.4.2.1 Analisis

Analisis digunakan untuk mengetahui perilaku sistem dan juga untuk mengetahui aktivitas apa saja yang ada dalam sistem tersebut. Dalam tahap ini akan diketahui apa saja yang menjadi kebutuhan sistem tersebut. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan pada tahap ini akan menyebabkan kesalahan pula pada tahap selanjutnya. Oleh karena itu, penulis akan berusaha lebih hati-hati dalam menganalisis dan merinci permasalahan yang ada. Proses pengembangan diawali dari tahap analisis dimana dalam tahap analisis ini penulis melakukan beberapa aktivitas, yaitu pengumpulan data, identifikasi masalah, analisa kebutuhan aplikasi, hingga definisi proyek. Semua aktivitas pada tahap ini akan dijelaskan dengan deskriptif analitis. Di dalam analisis sistem ini penulis melakukan empat langkah dasar, yaitu antara lain : 1. Data Gathering Pengumpulan Data Penulis mengumpulkan data dengan melakukan observasi untuk mengamati bagaimana metode yang digunakan PT.Learning Resources dalam membantu kliennya untuk melakuan penilaian kinerja karyawannya. Selain itu penulis juga mengamati fasilitas-fasilitas dan juga infrastruktur yang dimiliki dan digunakan oleh PT.Learning Resources untuk mendukung proses penilaian tersebut. Selain melakukan observasi, penulis juga melakukan wawancara kepada beberapa karyawan PT.Learning Resources guna menggali informasi lebih dalam tentang proses penilaian kinerja karyawan yang mereka lakukan. 2. Identify Identifikasi Masalah Selanjutnya dilakukan identifikasi permasalahan yang didapat dalam aktivitas pengumpulan data sebelumnya. Dan juga didapatkan personel- personel kunci yang terlibat pada sistem yang berjalan. Proses identifikasi ini difokuskan pada keperluan masing-masing aktor pada aplikasi. 3. Software Requirement Kebutuhan Aplikasi Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis mulai menganalisis, menentukan dan menggali lebih dalam kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh sistem hingga akhirnya didapat solusi konkrit dari sistem yang akan dikembangkan. 4. Project Definition Definisi Proyek Project definition sebagai penjelasan akan solusi yang telah ditentukan sebelumnya dibutuhkan untuk mendefinisikan sistem secara rinci, baik itu nama, deskripsi, batasan-batasan serta fitur sistem.

3.4.2.2 Perancangan

Pada tahap ini terdapat tiga langkah perancangan, yaitu perancangan sistem database, perancangan sistem aplikasi dan perancangan antarmuka. Pada perancangan sistem database, penulis menggunakan teknik Entity Relationship Diagram , Logical Record System LRS, dan Kamus Data, sedangkan pada perancangan aplikasi, penulis akan membuat diagram-diagram atau pemodelan yang akan digunakan dalam perancangan sistem. Teknologi pemodelan yang penulis gunakan adalah DFD yaitu Diagram Context, DFD Level 0, DFD Level 1 dan juga Flowchart serta arsitektur umum sistem job performance appraisal .

3.4.2.3 Pengkodean

Setelah melakukan analisis sistem dan perancangan sistem secara rinci. Tiba saatnya, sistem untuk diimplementasikan pembuatan kode program. Pengkodean adalah proses menterjemahkan rancangan yang telah dibuat ke dalam bentuk bahasa yang bisa dibaca oleh mesin yakni menggunakan PHP versi 5.2.8 sebagai bahasa pemrogramannya dan MySQL versi 5.1.30 sebagai database server untuk menyimpan datanya.

3.4.2.4 Uji Coba

Pada tahap ini dilakukan dengan pengujian masing-masing modul atau unit program apakah sesuai dengan tugasnya. Kemudian dilakukan uji coba terhadap integrasi keseluruhan unit program untuk mengetahui apakah sistem yang telah dibuat sudah memenuhi kriteria yang dinginkan. Pengetesan ini dilakuan dengan menggunakan metode black box testing, yaitu dengan mengecek satu persatu komponen dengan menggunakan tabel pengetesan, apakah komponen tersebut sudah sesuai dengan apa yang diharapkan atau belum.

3.4.2.5 Pemeliharaan

Tahap terakhir dalam metode pengembangan sistem menggunakan model Waterfall adalah pemeliharaan maintenance, yaitu setelah sistem diimplementasikan dan diuji serta dicoba untuk memastikan bahwa sistem telah terbebas dari bug. Pemeliharaan ini dilakukan terhadap sistem supaya jika sewaktu-waktu terjadi kemungkinan kesalahan pada sistem di saat sistem sudah berjalan, bisa ditangani dengan cepat dan tepat, sehingga tidak menyebabkan terhambatnya penggunaan sistem oleh end user. Namun, sesuai dengan batasan permasalahan yang penulis buat, yakni tidak menyertakan pemeliharaan sistem, maka penulis tidak bisa membahasnya lebih jauh pada tahap pemeliharaan ini. BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum PT.Learning Resources