21
d. Satuan Rumah Susun adalah unit rumah susun yang tujuan utamanya digunakan secara terpisah dengan fungsi utama sebagai tempat hunian dan
mempunyai sarana penghubung ke jalan umum.
32
G. Metode Penelitian
Meneliti pada hakekatnya berarti mencari, yang dicari dalam penelitian hukum adalah kaedah, norma atau Das Sollen, bukan peristiwa, perilaku dalam arti
fakta atau Das Sein. Deskriptif artinya mampu memberi gambaran secara jelas dan sistematis tentang masalah yang akan diteliti. Analisis artinya menganalisis secara
teliti permasalahan berdasarkan gambaran dan fakta sehingga mampu menjawab permasalahan yang berkaitan dengan tinjauan yuridis mengenai pemberian hak
tanggungan pada hak milik satuan rumah susun berdasarkan undang-undang nomor 20 tahun 2011 tentang rumah susun. “Metodologi” berasal dari kata “Metode” yang
artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu; dan “logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan
pikiran secara seksama untuk mencapai tujuan. Sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun
laporannya.
33
1. Sifat dan Jenis Penelitian
Untuk mengumpulkan data dalam tesis ini dilakukan dengan penelitian yang bersifat deskriptif analisis, yaitu bahwa penelitian dilakukan dengan menganalisis
32
Ibid ., hal. 19.
33
Cholid Narbuko dan H. Abu Achmadi, Metode Penelitian, Jakarta : Bumi Aksara, 2002, hal. 1.
Universitas Sumatera Utara
22
untuk memberikan gambaran atau pemaparan atas subjek dan objek penelitian sebagaimana hasil penelitian yang dilakukannya
34
yaitu dalam penelitian ini untuk memberikan gambaran mengenai pemberian hak tanggungan atas hak milik satuan
rumah susun. Jenis penelitian yang diterapkan adalah dengan menggunakan metode
pendekatan yuridis normatif yang meletakkan hukum sebagai sebuah bangunan sistem norma, yaitu penelitian yang mengacu pada norma-norma hukum yang
terdapat dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam hukum pertanahan di Indonesia yang dikaitkan dengan hukum jaminan, sebagai pijakan normatif, yang
berawal dari premis umum yang kemudian berakhir pada suatu kesimpulan khusus. Hal ini dimaksudkan untuk menemukan kebenaran-kebenaran baru suatu tesis dan
kebenaran-kebenaran induk teoretis.
35
2. Sumber Data
Penelitian normatif ini dilakukan dengan batasan studi dokumen atau bahan pustaka saja yaitu berupa data sekunder. Data sekunder bertujuan untuk mencari data
awal atau informasi, mendapatkan landasan teori atau landasan hukum, dan untuk mendapatkan batasan, defenisi dan arti dari suatu istilah. Data sekunder yang
digunakan berdasarkan kekuatan mengikat dari isinya, terdiri dari: a bahan hukum primer,
b bahan hukum sekunder, dan
34
Mukti Fajar Nur Dewata dan Yulianto Achmad, Op. Cit, hal. 183.
35
Ibid, hal. 34.
Universitas Sumatera Utara
23
c bahan hukum tertier. Bahan hukum primer adalah bahan yang isinya mengikat karena dikeluarkan
oleh pemerintah yaitu berupa norma dasar, peraturan dasar, peraturan perundang- undangan, bahan hukum yang tidak dikodifikasikan dan bahan hukum dari zaman
penjajahan hingga kini masih berlaku. Bahan hukum sekunder merupakan bahan- bahan yang isinya membahas bahan hukum
primer yaitu berupa buku, makalah, artikel, karya tulis, dan hasil penelitian di bidang hukum. Sedangkan bahan hukum
tertier merupakan bahan-bahan yang bersifat menunjang bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, yaitu berupa kamus, buku pegangan, atau berbagai bahan
acuan dan rujukan lainnya.
36
3. Tehnik Pengumpulan Data