Penentuan Karakteristik dengan QFD

yang terpenting dalam tahap ini adalah mengidentifikasi pernyataan konsumen dengan baik untuk menghindari kesalahan interpretasi. 2. Menentukan tingkat kepentingan relatif dari atribut-atribut. Penentuan peringkat atribut ini dapat dilakukan dengan memberikan bobot persentase pada masing-masing atribut dengan menggunakan skala prioritas. 3. Mengevaluasi atribut-atribut dari produk pesaing. Performansi dari pesaing dianalisis, keterangan mengenai atribut diprioritaskan dan dikaji. 4. Membuat matriks perlawanan antara atribut produk dengan karakteristik. Atribut-atribut yang telah diterjemahkan ke dalam karakteristik teknis pada tahap di atas dimasukkan ke dalam suatu matriks, dimana atribut diletakkan horizontal ada tepi atas. Karakteristik yang dipilih harus nyata dan dapat diukur. 5. Mengidentifikasi hubungan antara karakteristik teknis dan atribut produk. Untuk menyatakan hubungan yang terjadi antara karakteristik teknis dan atribut, biasanya menggunakan skor, dimana skor yang tertinggi menyatakan tingkat kemudahan yang tinggi bagi tim perancang untuk mengidentifikasi karakteristik teknis ynag paling berpengaruh pada kepuasan konsumen dan sebaliknya. 6. Mengidentifikasi interaksi yang relevan di antara karakteristik teknis Dalam House of quality, besaran diletakkan pada bagian roof. Bekerja dengan mariks roof seperti ini dapat memudahkan dalam memeriksa interaksi yang terjadi pada setiap pasangan karakteristik teknis. 7. Menentukan gambaran target yang ingin dicapai untuk karakteristik teknis. Pada tahap ini tim perancang menentukan target yang ingin dicapai dalam karakteristik teknis.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di UKM Tani Bersama yang beralamat di Jalan Sipahutar, Desa Lobu Siregar I Kecamatan Siborong-siborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Waktu penelitian dilakukan mulai bulan Juni 2015 sampai Agustus 2015.

4.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah action research merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan solusi yang akan diaplikasikan pada badan usaha sebagai bentuk perbaikan dari system semula.

4.3 Objek Penelitian

Objek penelitian yang diamati adalah operator yang bekerja pada stasiun penggilingan buah kopi di UKM Tani Bersama dengan kegiatan mengangkat buah kopi dan menggiling buah kopi.

4.5 Metode dan Instrumen Penelitian

Metode dan instrumentalat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara Instrumennya adalah checklist pertanyaan kepada operator. 2. Standard Nordiq Questioner Instrumennya adalah checklist keluhan yang dialami operator. 3. Pengamatan LangsungObservasi Instrumennya adalah kamera untuk melihatkondisi postur kerja operator pada proses penggilingan. 4. Pengukuran Langsung a. Dimensi tubuh, instrumennya adalah Human Body Martin dan jangka sorong b. Dimensi fasilitas kerja, instrumennya adalah meteran. c. Dimensi sudut tubuh, instrumennya adalah goniometer.

4.6 Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. 1. Data Primer Data primer diperoleh dari pengamatan di lapangan dan wawancara langsung dengan operator bagian penggilingan. Data primer yang dibutuhkan adalah: a. Data operator b. Data mengenai keluhan rasa sakit pada bagian tubuh karyawan dengan menggunkan Standard Nordic Questioner SNQ. Data ini berisi keluhan karyawan berdasarkan kategori sangat sakit diberi bobot 3, sakit diberi bobot 2, agak sakit diberi bobot 1 dan tidak sakit diberi bobot 0. c. Data postur kerja tiap elemen gerakan pada proses penggilingan. d. Data dimensi fasilitas kerja aktual yang diperoleh dengan menggunakan meteran untuk mengukur mengukur dimensi tubuh operator dan goniometer untuk mengukur sudut tubuh operator. e. Data rincian kegiatan pada proses penggilingan. f. Antropometri operator yang terdiri dari: 1 Tinggi siku berdiri TSB 2 Jangkauan tang JT 3 Tinggi Polipteal TPO Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat Human Body Martin dan meteran serta jangka sorong fungsinya untuk mengukur dimensi tubuh operator. g. Data atribut untuk alat rancangan QFD Quality Function Deployment diperoleh dengan menyebarkan kuisioner terbuka, kuisioner tertutup • Kuesioner terbuka Kuesioner terbuka digunakan sebagai instrumen untuk mengumpulkan informasi mengenai berbagai atribut-atribut produk penggiling buah kopi yang diinginkan operator. • Kuesioner tertutup Kuesioner tertutup digunakan untuk mengetahui tingkat kepentingan dari atribut-atribut yang telah didapatkan dari kuesioner terbuka dan kuisioner antara sebelumnya. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling karena sampel yang diambil dalam penelitian adalah anggota populasi yang sudah menggunakan alat digunakan sebagai sampel. • Kuesioner Karakteristik Kuisioner pembuatan alat digunakan untuk mengetahui apakah alat yang diinginkan konsumen bisa dibuat oleh operatortukang pembuatan penggiling buah kopi yang sesuai dari hasil kuisioner tertutup. Dalam pembagian kuisioner ini diberikan kepada operator atau tukang yang ahli dalam pembuatan penggiling buah kopi yang sesuai dengan hasil keinginan konsumen. 2. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari data dokumentasi yang diperoleh dari UKM Tani Bersama yaitu data proses produksi, sejarah perusahaan dan struktur organisasi, uraian proses produksi, jumlah operator. Selain itu penambahan data dimensi tubuh dari laboratorium E dan APK. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel purposive sampling karena sampel yang diambil dalam penelitian adalah sampel yang ahli atau terampil dalam proses penggilingan. Seluruh operator pada proses penggilingan sebanyak 10 orang, maka kuisioner diisi oleh 10 orang operator untuk menentukan keluhan yang dilami operator.