Analisis dan Evaluasi Biomekanika

d. Sub fungsi perakitan Perakitan dilakukan untuk merakit komponen-komponen menjadi satu bagian untuk membentuk penggiling buah kopi otomatis. e. Sub fungsi finishing Penghalusan Penggiling buah kopi tahap akhir dilakukan dengan menggunakan kertas pasir. Tahap ini juga dilakukan proses pengecatan. 3. Penyusunan Kebutuhan Setting Requirement Langkah ini bertujuan untuk membuat spesifikasi pembuatan yang akurat bagi desain atau rancangan. Spesifikasi produk rancangan di tentukan berdasarkan data “demands” yang berasal dari konsumen dan data “wishes” dari perancang. Dimana dalam perancangan terdapat 3 atribut yang merupakan demand yaitu: bahan penampung biji kopi, bahan penampung kulit kopi, warna. 4. Penentuan Karakteristik Determing Characteristics Tujuan dari penentuan karakteristik ini adalah untuk mengetahuai rancangan yang di inginkan atau yang dibutuhkan oleh konsumen. QFD Quality Function Deployment dengan hasil akhir berupa rumah mutu. Analisis dari rumah mutu produk tojok adalah : a. Tingkat kesulitan : Karakteristik teknik lama perakitan, ketepatan bentuk, ketahanan bahan, kekuatan las, kualitas pemotongan dan kualitas pelapisan memiliki tingkat kesulitan yang mutlak sangat sulit. Sedangkan untuk karakteristik teknik usia pakai memiliki tingkat kesulitan sangat sulit.hampir semua karakteristik teknik tingkat. b. Tingkat kepentingan : Semua karakteristik teknik memilki derajat kepentingan yang penting. c. Perkiraan biaya : Semua karakteristik teknik memiliki perkiraan biaya yang murah.

6.5. Analisis Rancangan Fasilitas Kerja Aktual dan Usulan

Pada perancangan fasilitas kerja rancangan sebelumnya dan rancangan usulan ada beberapa perbedaan, yaitu pada fasilitas kerja rancangan sebelumnya terbuat dari bahan dasar kayu, sedangkan fasilitas kerja rancangan usulan besi. Kemudian cara penggunaan sebelumnya manual sedangkan fasilitas kerja rancangan usulan otomatis. Fasilitas kerja usulan yang digunakan sudah sesuai dengan dimensi tubuh operator bagian pemanenan. Fasilitas kerja yang dirancang yaitu penggiling buah kopi otomatis yang digunakan untuk memudahkan operator pada saat melakukan penggilingan buah kopi. Dimensi hasil perancangan diperoleh dari data antropometri operator pemanenan, dimensi yang digunakan adalah tinggi polipteal Tpo, tinggi siku berdiri TSB dan jangkauan tangan JT. Tinggi polipteal TPo digunakan untuk menentukan tinggi tempat bahan baku, tinggi siku berdiri TSB digunakan untuk menentukan tinggi penggiling, dan jangkauan tangan digunakan agar jarak bahan baku dengan penggiling buah kopi masih dalam jangkauan operator sehingga disesuaikan dengan jangkauan tangan operator.