Keluhan Operator Berdasarkan Kuisioner SNQ pada Stasiun

Tabel 5.9 Lanjutan No Jenis Keluhan Persentase 20 Sakit pada lutut kiri 21 Sakit pada lutut kanan 0.4167 22 Sakit pada betis kiri 23 Sakit pada betis kanan 0.8333 24 Sakit pada pergelangan kaki kiri 0.8333 25 Sakit pada pergelangan kaki kanan 0.4167 26 Sakit pada kaki kiri 2.5000 27 Sakit pada kaki kanan 1.6667 Gambar 5.6 Persentasi Keluhan MSDs Operator Bagian Penggilingan Berdasarkan Gambar 5.6 diatas, dapat dilihat bahwa keluhan musculoskletal disorders secara kumulatif yang paling banyak mengalami keluhan 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 P ers en ta se Jenis Keluhan Bagian Tubuh Persentase Keluhan MSDs Operator Bagian Sortasi rasa sakit adalah jenis keluhan nomor 1,3,5,6,7,11,13,15,16 dan 17 yaitu sakit kaku di leher bagian bawah, sakit di bahu kanan, sakit di punggung, sakit lengan atas kanan, sakit pada pinggang, sakit pada lengan bawah kanan, sakit pada pergelangan tangan kanan, sakit pada tangan kiri, sakit pada tangan kanan.

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Musculoskletal Disorders Berdasarkan SNQ

Hasil pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan penyebaran kuisioner SNQ terhadap 10 operator diperoleh rasa sakit pada semua segmen tubuh, tetapi rasa sakit yang paling menonjol ditunjukkan : sakit kaku di leher bagian bawah, sakit di bahu kanan, sakit di punggung, sakit lengan atas kanan, sakit pada pinggang, sakit pada lengan bawah kanan, sakit pada pergelangan tangan kanan, sakit pada tangan kiri, sakit pada tangan kanan. . Hasil rekapitulasi bobot pada kuisioner SNQ persentase keluhan rasa sakit pada operator penggiling buah kopi adalah: 1. Sakit kaku di bagian bawah 6,25 2. Sakit di bahu kanan 11,67 3. Sakit di punggung 5,83 4. Sakit lengan atas kanan 11,25 5. Sakit pada pinggang 7,50 6. Sakit pada lengan bawah kanan 10,83 7. Sakit pada pergelangan tangan kanan 7,92 8. Sakit pada tangan kiri 5,00 9. Sakit pada tangan kanan 7,5 Rasa sakit yang dialami operator pada saat menggunakan alat hasil rancangan sebelumnya sangat berakibat fatal bagi kesehatan operator, maka dilakukan perancangan ulang alat penggiling buah kopi yang sesuai dengan ukuran tubuh antropometri operator penggiling buah kopi.

6.2. Analisis Postur Kerja Operator dengan Metode REBA

Hasil penilaian postur kerja memperlihatkan bahwa keluhan otot yang dialami oleh seluruh operator, yaitu pada bagian lengan atas, lengan bawah, pinggang serta punggung. Hal ini disebabkan oleh sikap kerja operator pada saat melakukan pekerjaannya yang kurang ergonomis. Beban kerja dan fasilitas kerja yang kurang baik menambah keluhan otot tersebut. Hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian postur kerja operator bagian sortasi yang memiliki risiko sangat tinggi. Hasil penilaian postur kerja aktual dengan metode REBA dapat dilihat pada Tabel 6.1. Tabel 6.1. Hasil Penilaian Postur Kerja Aktual dengan Metode REBA No Elemen Kegiatan Bagian Tubuh Skor Tindakan Perbaikan 1 Mengangkat buah kopi Kanan 8 Perlu tindakan secepatnya Kiri 8 Perlu tindakan secepatnya 2 Menuangkan buah kopi Kanan 6 Perlu tindakan Kiri 5 Perlu tindakan 3 Menggiling buah kopi Kanan 11 Perlu tindakan sekarang juga Kiri 10 Perlu tindakan secepatnya 4 Menggiling buah kopi Kanan 11 Perlu tindakan sekarang juga Kiri 10 Perlu tindakan secepatnya Sumber: Pengumpulan Data Pada hasil penilain REBA pada Tabel 6.1. dapat dilihat bahwa terdapat beberapa keluhan yang terjadi pada beberapa elemen kegiatan. Hal ini disebabkan karena: 1. Pada elemen mengangkat buah kopi terdapat penilaian perlu tindakan secepatnya untuk bagian kanan dan bagian kiri, hal ini disebabkan tubuh yang membungkuk dan mengangkat beban yang berat sehingga diperlukan tenaga besar untuk mengangkat beban. 2. Pada elemen menuangkan buah kopi terdapat penilaian perlu tindakan untuk tubuh bagian kanan dan kiri, kegiatan ini dilakukan dengan mengangkat buah kopi dan menuangkannya ke penggiling buah kopi. 3. Pada elemen menggiling buah kopi terdapat penilaian perlu tindakan sekarang juga untuk tubuh bagian kanan, dan perlu tindakan secepatnya untuk tubuh bagian kiri kegiatan ini dilakukan dengan membungkuk dan tangan kanan yang berputar-putar dan berulang-ulang sampai semua buah kopi selesai digiling. Kegiatan ini sangat beresiko tinggi karena beban buah kopi yang digiling sangat berat dan dilakukan secara berulang – ulang.

6.3. Analisis dan Evaluasi Biomekanika

Maximum Permisible Limit MPL Perhitungan yang dilakukan pada penentuan nilai biomekanika diperoleh nilai dari operator 1 sampai dengan nilai operator 10 memiliki nilai gaya kompres pada L5S1 lebih besar daripada nilai Maximum Permisible Limit MPL sehingga dapat dikategorikan dengan “Berbahaya” standard NIOSH. Penilaian biomekanika untuk metode MPL untuk situasi origin dan destination mengangkat buah kopi sebesar 3132317,06 dan 3753275,76 Newton untuk menggiling buah kopi 1328844,44 dan 928739,27 Newton dengan kategori berbahaya. Faktor utama yang mempengaruhi besarnya MPL seseorang adalah posisi tubuh operator saat sebelum melakukan pengangkatan maupun melakukan penggilingan. Posisi tersebut menyebabkan sudut yang dibentuk pada segmen tubuh akan bernilai maksimum. Oleh karena itu, sebaiknya saat sebelum atau melakukan pengangkatan dan penggilingan, besar sudut kepada segmen tubuh dibuat membentuk sudut yang bernilai 90 o atau tegak lurus dengan segmen tubuh lainya sehingga gaya yang akan dikeluarkan juga tidak maksimum dari kekuatan otot tersebut.

6.4. Analisis Perancangan QFD

Perancangan dengan metode QFD adalah sebagai berikut: 1. Klarifikasi Tujuan Clarifying Objectives Klarifikasi tujuan dilakukan untuk menentukan tujuan perancangan produk dan sub-sub tujuan dengan menggunakan metode pohon tujuan Objectives Tree Methode. Dari klarifikasi tujuan diperoleh tujuan perancangan tojok sebagai berikut: a. Bahan Penggiling Buah Kopi b. Desain Penggiling Buah Kopi c. Dimensi Penggiling Buah Kopi d. Fungsi Penggiling Buah Kopi e. Kualitas Penggiling Buah Kopi Untuk sub tujuan perancangan kerja adalah sebagai berikut: a. Bahan utama : Besi b. Bahan pelapis Cylinder : Fiberglass c. Bahan penampung biji kopi : Kayu d. Bahan penampung kulit kopi : Kayu