kemudian itu seharusnya dapat diidentifikasi kesesuaian komponen untuk setiap sub fungsinya.
Pengidentifikasian komponen akan bergantung pada kealamian dari produk. Metode fungsi analisa adalah bantuan yang sangat berguna dalam
keadaan itu karena ia berfokus pada fungsi-fungsi dan meninggalkan peralatan- peralatan fisik dan pencapaian fungsi pada tingkat berikutnya dari proses
perancangan
3.7.3.3 Penetapan Kebutuhan
8
Setelah penetapan fungsi, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan spesifikasi kebutuhan. Langkah ini bertujuan untuk membuat spesifikasi
pembuatan yang akurat bagi desain atau rancangan. Dalam menetapkan batasan-batasan tentang apa yang harus dicapai
seorang perancang, spesifikasi performansi membatasi luasnya solusi yang mungkin diterima. Karena itu, maka seorang perancang harus membuat batasan
target yang akan dicapai, tetapi batasan tersebut sebaiknya tidak terlalu sempit. Di lain pihak, spesifikasi yang terlalu luas, dapat memberikan perancang sedikit ide
yang sesuai dengan tujuannya. Spesifikasi yang terlalu luas akan mengarah kepada solusi yang tidak tepat.
Performansi suatu metode spesifikasi dimaksudkan untuk membantu dalam mendefinisikan suatu masalah desain, meninggalkan kesesuaian sejumlah
kebebasan sehingga perancang mempunyai ruang untuk mengarahkan melewati
8
Nigel Cross, Engineering Design Methods: Strategies for Product Design, 1996 h. 77- 82.
jalan itu dan berarti pencapaian dari keberhasilan suatu solusi disain yang memuaskan. Spesifikasi berarti suatu performansi yang diperlukan, dan bukan
produk yang diperlukan. Oleh karena itu, metode ini menekankan pencapaian performansi suatu solusi desain, dan bukan komponen fisik tertentu manapun
dimana itu mungkin berarti menuju pencapaian keberhasilan itu. Adapun prosedur dari penentuan performansi yang akurat dari suatu
spesifikasi produk adalah: 1. Mempertimbangkan level berbeda yang sifatnya umum dari solusi tersebut
yang mungkin dapat diusulkan. Mungkin bisa dipilih satu pilihan diantara level-level berikut yakni:
a Atribut alternatif, b Type jenis produk,
c Ciri- ciri produk. 2. Menentukan level yang sifatnya umum yang mana akan digunakan dalam
operasi. Keputusan ini biasanya dibuat oleh pelanggan. 3. Mengidentifikasi atribut pembuatan yang perlu.
4. Menguraikan syarat-syarat pembuatan secara ringkas dan jelas untuk setiap atribut.
Kemungkinan yang ada, spesifikasi sebaiknya dalam syarat-syarat yang dapat dijangkau, dan mengidentifikasi perbedaantingkatan diantara batasan-
batasan.masalah perancangan selalu disertai dengan batasan-batasan tertentu. Salah satu batasan yang sangat penting ialah sebagai contoh dalam masalah biaya,
apa yang disiapkan oleh klien untuk menghabiskan mesin baru, atau apa yang
diharapkan oleh para pelanggan dalam pembayaran sebagai harga pembelian produk. Masalah umum lainnya adalah dapat diterimanya ukuran dan berat dari
mesin. Beberapa masalah akan ditampilkan dalam persyaratan, seperti penilaian power mesin uap, apakah mesin sesuai dengan UU resmi atau persyaratan
keamanan lainnya. Kumpulan persyaratan ini terdiri dari dari spesifikasi penampilan produk
atau mesin. Persyaratan rancangan dari suatu objek atau fungsi kadang-kadang memperlihatkan spesifikasi performance tetapi ini belum tentu benar. Objective
dan function adalah persyaratan, apakah sebuah desain harus mencapai sukses atau tidak. Dalam kumpulan batasan bagaimana disain dapat mencapai sukses,
spesifikasi performance karena itu dibatasi oleh masalah-masalah yang dapat direrima. Oleh karena itu dikumpulkan target perancangan produk, hal ini hampir
tidak dapat dijelaskan, jika itu terjadi. Banyak solusi-solusi yang dapat diterima yang ternyata tidak dibutuhkan. Sebaliknya dengan pengkhususan ini terlalu
umum atau sama-sama dapat berubah seorang designer dengan sedikit ide yang pantas untuk disyahkan. Bahan spesifikasi yang dikumpulkan terlalu luas dapat
juga menjadi solusi yang tidak sah yang kemudian diubah atau dimodifikasi saat itu dilakukan benar-benar menjadi batasan yang dapat diterima.
Maka terdapatlah banyak alasan yang disertai usaha spesifikasi performance yang akurat dalam desain proses, hal itu dapat dikumpulkan menjadi
solution pace dengan penyelidikan designer. Kemudian dalam proses performance specification biasanya dievaluasi permasalahannya, untuk mengecek
apakah mereka termaksud pada batasan-batasan yang dapat diterima.
3.7.3.4 Penentuan Karakteristik dengan QFD
9
QFD adalah suatu cara untuk meningkatkan kualitas barang dan jasa dengan memahami kebutuhan konsumen kemudian menghubungkannya dengan
ketentuan teknis untuk menghasilkan suatu barang atau jasa pada setiap tahap pembuatan barang dan jasa yang dihasilkan. Penyebaran fungsi mutu Quality
Function Deployment adalah alat perencanaan yang dibutuhkan untuk membantu bisnis memusatkan perhatian pada kebutuhan para pelanggan mereka ketika
menyusun spesifikasi desain dan fabrikasi. Manfaat-manfaat utama QFD sebagai berikut :
1. Memusatkan rancangan produk dan jasa baru pada kebutuhan pelanggan. Memastikan bahwa kebutuhan pelanggan dipahami dan proses desain
didorong oleh kebutuhan pelanggan yang objektif dan teknologi. 2. Mengutamakan kegiatan-kegiatan desain. Hal ini memastikan bahwa proses
desain dipusatkan pada kebutuhan pelanggan yang paling berarti. 3. Menganalisis kinerja produk perusahaan yang utama untuk memenuhi
kebutuhan para pelanggan utama. 4. Dengan memfokuskan pada upaya perancangan, hal tersebut akan mengurangi
lamanya waktu yang diperlukan untuk daur ulang rancangan secara keseluruhan sehingga dapat mengurangi waktu untuk memasarkan produk-
produk baru. 5. Mengurangi banyaknya perubahan desain setelah dikeluarkan dengan
memastikan upaya yang difokuskan pada tahap perancangan.
9
Rosnani Ginting, op. cit., h. 135-179.