BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian
Penelitian  ini  adalah  penelitian  deskriptif  dengan  desain  cross  sectional studi  potong  lintang  yang  bertujuan  untuk  mengetahui  gambaran  kualitas  tidur
pada  kelompok obesitas.  Pengumpulan  data   untuk  jenis  penelitian  ini  dilakukan secara bersama-sama atau sekaligus Notoatmodjo, 2012.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.2.1 Lokasi : Penelitian ini akan dilakukan di Kota Medan.
4.2.2 Waktu :  Penelitian  ini  dilaksanakan  pada  tanggal  1  Oktober  2015
sampai dengan 31 November 2015.
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1 Populasi
Populasi  target  pada  penelitian  ini  adalah  orang  dewasa  obesitas
di Kota Medan. 4.3.2 Sampel
Sampel  pada  penelitian  ini  adalah  sebagian  dari  populasi  yang  dipilih dengan  cara  tertentu.  Teknik  pengambilan  sampel  pada  penelitian  ini  adalah
purposive  sampling.  Sampel  diambil  berdasarkan  pertimbangan  tertentu  yang dibuat  oleh  peneliti,  berdasarkan  ciri  atau  sifat  populasi  yang  sudah  ditetapkan
sebelumnya  Notoatmodjo,  2012.  Setiap  responden  yang  memenuhi  kriteria penelitian  akan  dimasukkan  dalam  sebagai  sampel  hingga  jumlah  sampel  yang
diperlukan terpenuhi Dahlan, 2013.
Universitas Sumatera Utara
Besar  sampel  pada  penelitian  ini  dihitung  dengan  menggunakan  rumus
deskriptif kategorikal, yaitu :
� = ��2
�2 Zα
= Deviat baku alpha = 1,96 P
= Proporsi di populasi = 0.5 d
= presisi = 0.1 Q
= 1-P = 1-0,5 = 0,5
n =
,9  �  ,  �  − , ,
= 96,04
Berdasarkan perhitungan diatas,  jumlah sampel  yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 orang.
4.3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
a  Kriteria inklusi i.
Obesitas ii.
Berusia 19 sampai 45 tahun iii.
Bersedia mengisi kuesioner iv.
Mahir berbahasa indonesia b  Kriteria ekslusi
i. Memiliki kelainan anatomi misalnya hipertropi tonsil, polip hidung
dan lain-lain. ii.
Memilki  riwayat  gangguan  pernapasan  kronis    misalnya  PPOK, asthma, dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
4.4 Etika Penelitian
Penelitian  ini  menggunakan  manusia  sebagai  obyek  yang  diteliti.  Hal  ini menunjukkan  adanya  hubungan  timbal  balik  antara  manusia  sebagai  peneliti  dan
manusia sebagai obyek yang diteliti. Oleh sebab itu, hubungan antara kedua belah pihak  harus  memperhatikan  rambu-rambu  etik,  atau  yang  disebut  etik  penelitian
Notoatmodjo,  2012.  Etik  penelitian  merujuk  pada  prinsip  dasar  etik yang  diterapkan  dalam  kegiatan  penelitian,  mulai  dari  penyusunan  proposal
penelitian sampai dengan publikasi hasil penelitian. Menurut Milton 1999 dalam Notoatmodjo 2012, dalam melaksanakan sebuah penelitian ada empat prinsip etik
yang harus dipegang teguh, yakni: 4.4.1.  Menghormati harkat dan martabat manusia respect for human dignity
Peneliti  harus  mempertimbangkan  hak-hak  responden  sebagai  subyek penelitian  untuk  mendapatkan  informasi  tentang  tujuan  dari  penelitian.
Peneliti  juga  harus  memberikan  kebebasan  kepada  responden  untuk berpartisipasi dalam penelitian. Untuk mewujudkannya, peneliti seyogianya
mempersiapkan  lembar  penjelasan  kepada  responden  tentang  segala  hal yang  berkaitan  dengan  aktifitas  penelitian,  dan  lembar  persetujuan  dari
responden  untuk  berpartisipasi  sebagai  subyek  penelitian,  setelah memperoleh penjelasan, memahami dan setuju informed concent.
4.4.2.  Menghormati privasi dan kerahasiaan responden sebagai subyek penelitian respect for privacy and confidentiality
Peneliti  tidak  boleh  menampilkan  informasi  mengenai  identitas  dan kerahasiaan  identitas  responden,  dan  peneliti  seyogianya  menggunakan
coding sebagai pengganti identitas responden. 4.4.3.  Keadilan  dan  inklusivitas  keterbukaan  respect  for  justice  and
inclusiveness Peneliti harus bersikap terbuka dan jujur kepada responden sebagai subyek
penelitian sehingga peneliti harus menjelaskan prosedur penelitian. Prinsip keadilan menjamin responden memeroleh perlakuan dan keuntungan yang
sama tanpa membedakan jender, agama, etnis dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
4.4.4.  Memperhitungkan  manfaat  dan  kerugian  yang  ditimbulkan  balancing harms and benefits
Peneliti hendaknya berusaha meminimalisasi dampak yang merugikan bagi responden  sebagai  subyek  penelitian.  Sebuah  penelitian  hendaknya
memberikan manfaat  semaksimal mungkin bagi subyek penelitian .
4.5 Ethical Clearance