Siklus bangun-tidur Irama sirkadian dan tidur

Pencitraan otak yang dilakukan pada manusia saat tidur REM menunjukkan adanya peningkatan aktivitas yang tinggi di sistem limbik emosi disertai oleh penurunan aktivitas di korteks prafrontal akal. Pola aktivitas ini merupakan dasar bagi karakteristik mimpi yang terjadi pada fase tidur REM. Akibatnya, mimpi sering kali memiliki muatan emosi yang besar, sensasi waktu yang kacau, dan isi yang aneh yang diterima begitu saja sebagai kenyataan, dengan hanya sedikit refleksi mengenai semua kejadian yang aneh Ganong, 2008.

2.1.4 Siklus bangun-tidur

Siklus bangun-tidur adalah variasi siklik normal dalam kesadaran akan lingkungan. Siklus bangun-tidur serta berbagai tahapan tidur disebabkan oleh hubungan timbal balik antara tiga sistem saraf: 1 sistem keterjagaan, yaitu bagian dari reticular activating system yang ada di batang otak; 2 pusat tidur gelombang lambat NREM di hipotalamus; dan 3 pusat tidur paradoksal REM di batang otak. Pola interaksi diantara ketiga regio ini menghasilkan rangkaian siklis yang dapat diperkirakan antara keadaan terjaga dan kedua jenis tidur. Pola interaksi tergolong rumit dan masih menjadi bahan penelitian intensif Ganong, 2008. Siklus normal dapat mudah diinterupsi, dengan sistem yang membuat kita terjaga lebih mudah mengalahkan sistem tidur daripada kebalikannya; yaitu, lebih mudah terjaga penuh. Sistem keterjagaan dapat diaktifkan oleh masukan sensorik aferen atau oleh masukan yang turun ke batang otak dari daerah daerah otak yang lebih tinggi. Konsentrasi penuh atau keadaan emosi yang kuat dapat mencegah seseorang tidur, demikian juga aktivitas motorik, misalnya bangkit dan berjalan jalan, dapat membangunkan orang yang mengantuk Ganong, 2008.

2.1.5 Irama sirkadian dan tidur

Irama sirkadian tidur merupakan salah satu dari irama intrinsik tubuh yang diatur oleh hipotalamus. Jalur rethinohypothalamic memberikan rangsang secara langsung terhadap nucleus suprachiasma NSC yang berkerja seperti jam, meregulasi segala kegiatan bangun dan tidur Arifin et al, 2010. Universitas Sumatera Utara Jika malam tiba, NSC merangsang pengeluaran hormon melatonin sehingga orang mengantuk dan tidur Rahayu, 2006. Melatonin adalah hormon yang diproduksi oleh glandula pineal bagian dari otak tengah. Saat hari mulai gelap, melatonin akan disekresikan ke dalam darah yang kemudian akan menyebabkan relaksasi otot serta penurunan temperatur badan dan hormon kortisol. Kadar melatonin dalam darah mulai meningkat pada jam 9 malam, dan akan terus meningkat sepanjang malam dan menghilang pada jam 9 pagi Rahayu, 2006. Penurunan irama sirkadian sebelum pagi hari diperkirakan berguna untuk membantu otak agar tetap tidur selama semalam sehingga terjadi restorasi penuh dan mencegah kebangkitan prematur. Siklus suhu tubuh juga terjadi dibawah kendali hipothalamus. Peningkatan suhu tubuh terjadi sepanjang siang hari dan penurunan terjadi sepanjang malam. Suhu puncak dan penurunannya diperkirakan dapat menjadi cerminan irama tidur seseorang. Orang yang aktif di malam hari memiliki puncak suhu tubuh di malam hari sementara mereka yang menempatkan diri untuk aktif pada pagi hari memiliki puncak suhu tubuh pada awal malam Arifin et al, 2010.

2.1.6 Kualitas tidur