akan mengganggu keseimbangan energi dalam tubuh Beccuti dan Pannain, 2011. Olahraga yang tidak memadai disertai perilaku sedentari adalah faktor yang dapat
mengakibatkan obesitas Sherwood, 2007. Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian terdahulu, yang menyatakan bahwa angka kejadian obesitas meningkat
dengan pesat akibat pola hidup tidak aktif Adiwinanto, 2008. Kualitas tidur memiliki pengaruh yang besar terhadap sistem hormonal
dan metabolik di dalam tubuh. Kesehatan orang Obesitas yang mengalami OSA akan semakin buruk akibat hubungan OSA dengan berbagai penyakit kronis
seperti hipertensi,
gagal jantung,
dan hipertensi
pulmonal Romero-Corral et al, 2010. Gangguan tidur dan kualitas tidur yang buruk
pada orang
obesitas membuat
mereka lebih
berisiko menderita
diabetes melitus tipe-2 Liu et al, 2013. Oleh karena itu, kualitas tidur adalah hal yang
penting agar
diperhatikan, terutama
pada kelompok
obesitas. Informasi tentang kualitas tidur pada kelompok obesitas dapat membantu dalam
upaya pencegahan maupun pengobatan berbagai penyakit kronis yang terkait dengan kualitas tidur. Berdasarkan permasalahan tersebut, akan dilakukan
penelitian yang akan mengamati dan menilai bagaimana kualitas tidur pada kelompok obesitas.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, diperlukan penelitian untuk menjawab pertanyaan : Bagaimanakah kualitas tidur pada kelompok obesitas?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran kualitas tidur pada orang obesitas.
Universitas Sumatera Utara
1.3.2 Tujuan khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah mengetahui : 1.3.2.1. Gambaran kualitas tidur pada kelompok obesitas berdasarkan jenis
kelamin. 1.3.2.2. Gambaran kualitas tidur pada kelompok obesitas berdasarkan usia.
1.3.2.3. Gambaran faktor risiko Obstructive sleep apnea OSA pada kelompok obesitas.
1.3.2.4. Gambaran kebiasaan berolahraga pada kelompok obesitas.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1.4.1. Pelayanan kesehatan dan institusi kesehatan
Informasi yang diperoleh dari penelitian ini dapat menjadi masukan dalam mengatasi masalah kesehatan yang berkaitan dengan obesitas
dan gangguan tidur. 1.4.2. Bagi masyarakat
Hasil penelitian akan memberikan informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan tidur dan
obesitas. 1.4.3. Pengembangan ilmu kedokteran dan peneliti
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk penelitian berikutnya tentang kesehatan tidur dan obesitas yang bersifat
lebih luas dan mendalam, khususnya di Indonesia
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tidur 2.1.1 Definisi tidur
Tidur adalah keadaan fisiologis yang ditentukan oleh aktivitas bagian-bagian tertentu di otak. Ditinjau dari derajat kesadaran, tidur adalah suatu derajat kesadaran
dibawah keadaan awas waspada. Tidur tidak sama dengan keadaan koma. Pada keadaan koma, stimulasi
dengan rangsangan
apapun tidak
akan menimbulkan
reaksi. Pada keadaan tidur, seseorang yang sedang tidur masih dapat dibangunkan
ketika diberikan stimulasi tertentu Mardjono dan Sidharta, 2009 Tidur merupakan suatu proses aktif, bukan sekedar hilangnya keadaan terjaga.
Tingkat aktivitas
otak keseleruhan
tidak berkurang
selama tidur.
Selama tahap-tahap tertentu tidur, penyerapan oksigen oleh otak meningkat melebihi tingkat normal sewaktu terjaga Sherwood, 2007.
2.1.2 Fungsi tidur
Fungsi tidur belum jelas dan alasan alasan mengapa tidur sangat dibutuhkan masih merupakan sebuah misteri. Hipotesis “restorasi dan pemulihan”
menyatakan bahwa
tidur gelombang
lambat memberi
otak waktu
untuk memperbaiki kerusakan akibat radikal bebas toksik yang dihasilkan sebagai
produk sampingan
metabolisme selama
keadaan terjaga.
Teori lain yang menonjol adalah bahwa tidur, terutama tidur paradoksal, diperlukan bagi otak untuk melaksanakan penyesuaian-penyesuaian kimiawi
dan struktural jangka panjang yang diperlukan untuk belajar dan mengingat, terutama konsolidasi ingatan prosedural Sherwood, 2007.
Fungsi tidur adalah restorative memperbaiki kembali organ – organ tubuh.
Kegiatan memperbaiki kembali tersebut berbeda saat tidur Rapid Eye Movement
Universitas Sumatera Utara