Sejarah Terbentuknya Kecamatan Natal

30

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

4.1. Sejarah Terbentuknya Kecamatan Natal

Banyak pendapat yang berbeda seputar cikal sebutan nama Natal bagi kota Natal yang kini terletak di pesisir Kabupaten Mandailing Natal Madina. Ada yang menyebut sebutan Natal kali pertama dituliskan oleh bangsa Portugis yang datang ke Pantai Barat. Ada pula yang menyebut kata Natal berasal dari ungkapan bahasa Mandailing: Nadatarida atau juga ada yang menyebut ungkapan bahasa Minangkabau: Tanah nan Datar. Pendapat penyebutan kata “Natal” oleh bangsa portugis itu terkait kengototan pada fakta sejarah penemuan wilayah Natal antara Inggris dengan Portugis yang kontroversial. Inggris mengklaim menemukan Natal pada tahun 1762. Sedangkan Potugis mengklaim bahwa merekalah yang memberikan nama pada daerah itu, ketika kedatangan mereka di sana untuk pertama kalinya, sekitar tahun 1492-1498 bersamaan dengan Hari Raya Natal. Pada abad ke-8 di daerah sekitar Natal telah berdiri Kerajaan Rana Nata dengan salah satu rajanya bernama Rajo Putieh atau biasa dipanggil Ranah Nata. Disebut-sebut, dia adalah orang Persia yang menyebarkan agama Islam di sana. Puti Balkis Alisjahbana adik kandung Sutan Takdir Alisjahbana mengatakan kata Natal berasal dua ungkapan pendek masing-masing dari bahasa mandailing dan Minangkabau. Ungkapan bahasa Mandailing “Natarida” yang terlihat dari lereng Sorik Marapi. Mengingatkan kita ketika orang Mandailing memandang dari kawasan lereng gunung sorik marapi ke arah hamparan Natal. Sampai kini masih banyak orang mandailing menyebut Natal dengan sebutan Nata r. Ungkapan bahasa Minangkabau ranah nan datar yang artinya daerah yang datar. Universitas Sumatera Utara 31 M. Joustra, tokoh Bataks Institut, juga menulis Natal dengan sebutan Natar dalam tuliasannya De toestanden in Tapanoeli en de Regeeringscommissie 1917. Lebih tua dari itu adalah laporan perjalanan dan penelitian Dr S Muler dan Dr L Horner di Mandailing tahun 1838. mereka menggambarkan keadaan Air Bangis yang dikuasai Belanda sejak tahun 1756 dan Natar yang dikuasai Inggris 1751-1756.

4.2. Kota Pemerintahan