9
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan yang diteliti adalah : Faktor – faktor apa saja yang menyebabkan
anak putus sekolah di Kelurahan Pasar II Natal Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : Menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan anak-anak menjadi putus sekolah di Kelurahan Pasar II Natal Kec. Natal Kab.
Mandailing Natal.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan sumbangan kepada peneliti lain sebagai bahan perbandingan referensi dalam meneliti masalah yang mirip
dengan penelitian ini dalam bidang ilmu Sosiologi, khususnya pada spesialisasi sosiologi pendidikan.
2. Manfaat Praktis
Bagi penulis penelitian ini dapat mengasah penulis dalam membuat karya tulis ilmiah serta menambah pengetahuan penulis mengenai masalah yang diteliti. Penelitian ini juga
dapat dijadikan sebagai bahan informasi khususnya masyarakat nelayan di Kelurahan
Universitas Sumatera Utara
10
Pasar II Natal tentang apa yang seharusnya dilakukan masyarakat nelayan terhadap pendidikan formal.
1.5. Defenisi Konsep
Konsep adalah suatu hasil pemaknaan didalam intelektual manusia yang merujuk pada kenyataan yang benar-benar nyata dari segi empiris dan bukan merupakan refleksi sempurna
Suyanto, 2005:49. Adapun konsep yang digunakan sesuai dengan konteks penelitian ini, antara lain adalah:
1. Fenomena adalah dapat diartikan sebagai hal – hal yang dapat disaksikan dengan panca
indera dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah. Fenomena yang dimaksudkan disini adalah banyaknya jumlah anak putus sekolah yang terdapat di daerah nelayan yang
mempunyai sarana dan fasilitas pendidikan yang memadai. 2.
Anak adalah seorang lelaki atau perempuan yang belum dewasa atau belum mengalami masa pubertas. Anak juga merupakan keturunan kedua, di mana kata anak merujuk pada
lawan dari orang tua, orang dewasa adalah anak dari orang tua mereka, meskipun mereka telah dewasa.
3. Putus sekolah adalah proses berhentinya siswa secara terpaksa dari suatu lembaga pendidikan tempat
dia belajar. Anak Putus sekolah yang dimaksud disini adalah terlantarnya anak dari sebuah lembaga pendidikan formal, yang disebabkan oleh berbagai faktor.
4. Anak putus sekolah adalah keadaan dimana anak mengalami keterlantaran karena sikap
dan perlakuan orang tua yang tidak memberikan perhatian yang layak terhadap proses tumbuh kembang anak tanpa memperhatikan hak – hak anak untuk mendapatkan
pendidikan yang layak.
Universitas Sumatera Utara
11
5. Nelayan adalah orang-orang yang secara aktif melakukan kegiatan menangkap ikan baik
secara langsung maupun tidak langsung sebagai mata pencahariannya,kemudian nelayan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mereka yang bekerja setiap harinya sebagai
penjual ikan dan pencari ikan di laut dengan menggunakan alat tangkap “pukat”jaring dan pancing serta alat transportasi yang digunakan adalah berupa kapal motor bermesin
dan ada juga yang menggunakan perahu layar atau dengan bantuan angin. 6.
Pendidikan adalah usaha melestarikan, mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam segala aspeknya dan jenisnya kepada generasi penerus.
7. Pendidikan formal adalah kegiatan pendidikan yang sistematis, berstruktur, bertingkat
dan berjenjang dimulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi dan yang setaraf dengannya termasuk kegiatan studi yang berorientasi akademik dan umum, program
spesialisasi dan latihan professional yang dilaksanakan dalam waktu terus menerus. 8.
Kemiskinan adalah ditandai dengan adanya keterbelakangan yang kemudian meningkat menjadi ketimpangan. Masyarakat miskin umumnya lemah dalam kemampuan berusaha
dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi sehingga makin tertinggal jauh dari masyarakat lain yang memiliki potensi lebih tinggi.
9. Skeptis adalah sikap untuk selalu mempertanyakan segala sesuatu, meragukan apa yang
diterima, dan mewaspadai segala kepastian agar tidak mudah ditipu. 10.
Pragmatis adalah cara pandang atau pola pikir seseorang yang ingin memperoleh atau mendapatkan sesuatu dengan cara - cara yang mudah dan praktis.
11. Fatalistik atau Fatalisme berasal dari kata dasar fatal, adalah sebuah sikap seseorang
dalam menghadapi permasalahan atau hidup. Apabila paham seseorang dianggap sangat
Universitas Sumatera Utara
12
pasrah dalam segala hal, maka inilah disebut fatalisme. Dalam paham fatalisme, seseorang sudah dikuasai oleh nasib dan tidak bisa merubahnya.
Universitas Sumatera Utara
13
BAB II KAJIAN PUSTAKA