33
jalan Mandailing-Natal ini dilakukan Godon sebagai dampak terjadinya reorganisasi pemerintahan kolonial pada tahun 1843, berupa penghapusan residensi Air Bangis dengan
membentuk Residensi Tapanuli. Air Bangis dan Rao masing-masing masuk ke Residensi Padang, sedangkan Mandailing Angkola masuk Residensi Tapanuli. Maka, jalur Mandailing-Air
bangis itu dihentikan. Alternatif terakhir ialah merehabilitasi jalur Mandailing-Natal menghubungkan Mandailing dengan Natal melalui kaki gunung Sorik Marapi terus ke arah
Natal. Pelabuhan di Natal menjadi penting bagi kolonial dalam upaya memperlancar angkutan kopi ke Eropa. Situasi ini berdampak pada semakin berkembangnya pula kota Natal saat itu.
4.3. Keadaan Penduduk
Penduduk di daerah kajian atau pesisir pantai barat Mandailing Natal adalah bersuku Pesisir Kecamatan Natal, Muara Batang Gadis dan Kecamatan Batahan . Umumnya
kekerabatan menurut garis keturunan ayah patrilinial , hanya sedikit yang berdasarkan kekerabatan menurut garis keturunan Ibu matrilineal yang berada di daerah sebelah selatan dan
pesisir. Penduduk yang berada di bagian selatan dan pesisir bayak berasal dari Minangkabau dan Aceh.
Penduduk pesisir pantai barat Kabupaten Mandailing Natal mayoritas beragama Islam. Masyarakat di wilayah ini memiliki bahasa ibu yang berbeda-beda baik dialek maupun bentuk
kata-katanya, tetapi secara umum mereka mengerti bahasa Mandailing. Perkembangan Jumlah penduduk di wilayah pesisir tempat wilayah kajian ini setiap tahun menunjukkan peningkatan
yang perlu mendapat perhatian, hal ini dapat di lihat dari pertumbuhan penduduk seperti dalam tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
34
Tabel 3. Pertumbuhan Penduduk di Tiga Kecamatan Kabupaten Mandailing Natal
No. Kecamatan
Jumlah Penduduk Jiwa Laju Pertumbuhan Rata-rata
Tahun
1. Natal
17.943 0,71
2. Muara Batang
Gadis 11.377
4,88
3. Batahan
28.307 3,32
Sumber : Data Statistik Kantor Kecamatan Natal 2012
Sedangkan kepadatan Penduduk dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 4. Kepadatan Penduduk di Tiga Kecamatan Kabupaten Mandailing Natal No.
Kecamatan PendudukJiwa
Kepadatan Pendudukkm2
Proporsi Jumlah
Penduduk Rata-rata
Pertumbuhan Penduduk
1. Natal
17.943 16
5,15 0,3388
2. Muara Batang
Gadis 11.377
13 3,26
4,2272
3. Batahan
28.307 25
8,12 4,7393
Sumber : Data Statistik Kantor Kecamatan Natal 2012
Universitas Sumatera Utara
35
4.4. Kecamatan Natal
Seperti telah di singgung sebelumnya, Kecamatan Natal Merupakan Kecamatan Yang bernaung di Kabupaten Mandailing Natal.Kecamatan ini berada di sebelah pesisir barat
Kabupaten mandailing Natal dan berbatasan langsung dengan Pantai. Pada awalnya, Kabupaten Mandailing adalah wilayah bagian administrasi Kabupaten Tapanuli
Selatan. Kabupaten Madina resmi berpisah dari Kabupaten Tapanuli Selatan pada tanggal 23 November 1998, yang ditetapkan melalui UU Nomor 12 tahun 1998. Kabupaten Mandailing
Natal terdiri dari 8 kecamatan dengan 273 desa dan kelurahan saat dimekarkan pada 1998. Sejak 2003, jumlah kecamatan dan desa bertambah menjadi 17 kecamatan, 322 desa, dan 7 kelurahan.
Dan di dalamnya termasuk kecamatan Natal. Daerah yang bernama Natal di Indonesia tidaklah begitu di kenal.Tidak mengherankan
karena Natal sekarang ini hanya sebuah kecamatan kecil yang berada di wilayah kabupaten Mandailing Natal di provinsi Sumatera Utara. Pada tahun 1841 Pemerintah kolonial belanda
menciptakan Residensi Tapanuli Selatan dengan ibukotanya Sibolga. Ketika itu belum ditetapkan, apakah Natal termasuk padang atau Sibolga.Baru pada bulan Juli 1843 diputuskan
bahwa Natal masuk residensi Tapanuli Selatan. Jalan untuk mencapai daerah Natal pun masih agak sulit.Hutannya masih lebat ditambah lagi dengan barisan gunung-gunung dan bukit yang
terjal yang tersohor dengan nama Bukit barisan.Kini, kota kecil Natal merupakan ibukota kecamatan yang terletak di dataran rendah di tepi Samudera Hindia.Secara geografis, kecamatan
Natal terletak di pantai Barat pulau Sumatera dan masuk kedalam Provinsi Sumatera Utara. Adapun batas-batas daerah ini antara lain:
Universitas Sumatera Utara
36
Sebelah utara bebatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah dengan ibukotanya Sibolga. Sebelah barat berbatasan dengan Samudera Indonesia.Sebelah selatan berbatasan dengan
Kabupaten Pasaman Yang merupakan bagian dari daerah Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat. Sebelah Timur berbatasan dengan Muara Sipongi, Kotanopan dan Penyabungan.Ketiga
kecamatan ini tergabung dalam Kabupaten Mandailing Natal. Luas Kecamaan Natal meliputi Seperlima dari total Luas Kabupaten mandiling Natal
atau sekitar 93.537 Ha, diantaranya seluas kurang lebih 461 Ha adalah hutan milik pemerintah. Jumlah penduduknya lebih kurang 25.704 Jiwa pada tahun 2007 dengan luas pemukiman seluas
7.376,4 Ha atau sekitar 2 dari luas daerah kecamatan Natal. Bahasa yang digunakan sebagai bahasa pengantar oleh masyarakat sehari-hari adalah bahasa Minangkabau sebuah kabupaten di
Sumatera Barat yang ibukotanya Painan dengan dialek pesisir Selatan.Di kota inilah dahulunya berdiri kerajaan Indrapura , satu dari beberapa kerajaan kecil yang tergabung dalam kerajaan
Minangkabau. Konon leluhur pertama raja-raja natal adalah Rajo Putih dan pangeran Inra Sultan berasal dari kerajaan ini. Bagi kebanyakan orang, kata natal artinya kelahiran Natality.Khusus
bagi umat Nasrani atau Kristen, Hari Natal merupakan hari besar yang selalu diperingati pada tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus Kristus.Jika kita memperhatikan peta Afrika
maka kita akan mendapati sebuah kota yang bernama sama yang berada di pantai Timur Afrika Selatan.Konon kata Natal diberikan oleh pelaut-pelaut Portugis yang merupakan Bangsa Eropa
pertama yang melakukan ekspedisi ke benua Afrika dan Asia termasuk sampai ke daerah Natal.Pelaut Portugis pertama kali mendarat di tempat itu bertepatan dengan tanggal 25
Desember. Kapan kedatangan bangsa Portugis pertama kali ke Natal tidak di ketahui dengan pasti. Berdasarkan riwayat dan asal-usul Kerajaan Natal disebutkan bahwa perahu-perahu layar
Universitas Sumatera Utara
37
bangsa Portugis mulai singgah di Pelabuhan bangsa Natal pada masa Pemerintahan Tuanku besar Si Intan, mangkat pada 12 Mei 1823.
4.4.1. Tekstur Tanah
Tekstur tanah adalahperbandingan antara partikel tanah yang berupa liat, debu dan pasir dari suatu masa tanah.Keadaan tekstur tanah di kecamatan Natal dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 5. Keadaan Tekstur Tanah di Kecamatan Natal No.
Kecamatan Halus Ha
Sedang Ha Kasar Ha
Luas Ha
1. Natal
263.610 3.145
8.725 275.480
Sumber : Data Statistik Kantor Kecamatan Natal 2012 4.4.2. Hidrologi dan Kehutanan
Dalam hidrologi dijelaskan tentang air yang ada di permukaan bumi, seperti sumber- sumber air. Salah satu sumber air adalah sungai yang memiliki Daerah Aliran Sungai DAS .
Sungai adalah jalur aliran air di atas permukaan bumi yang disamping mengeluarkan air juga mengangkut sedimen terkandung dalam air sungai tersebut. Penghasil sedimen terbesar adalah
erosi permukaan lereng gunung , pegunungan, sungai dan bhan-bahan hasil letusan gunung berapi.
Pola DAS sangat dipengaruhi oleh keadaan morfologis, topografi,dan bentuk wilayah disamping bentuk atau corak DAS itu sendiri. Diwilayah Natal ada beberapa DAS yaitu:
1. Daerah Aliran Sungai Batang Batahan
2. Daerah Aliran Sungai Batang Natal
Universitas Sumatera Utara
38
3. Daerah Aliran Sungai Batang Bintuas
4. Daerah Aliran Sungai Batang Tabuyung
Seluruh DAS tersebut mengalirkan airnya ke Samudera Indonesia.
4.5. Kelurahan Pasar II Natal
Kelurahan Pasar II Natal merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Natal. Kelurahan Pasar II Natal ini terletak di daerah pinggiran pantai dari Kecamatan Natal. Mayoritas
penduduk di Kelurahan Pasar II Natal ini bermata pencaharian sebagai Nelayan. Di Kelurahan Pasar II Natal terdapat dua sarana ibadah yaitu surau, dan sarana pendidikan berjumlah satu
sekolah yaitu Sekolah Dasar. Kemudian dengan banyaknya jumlah penduduk yang ada di Kelurahan Pasar II Natal dan dengan bermacam suku yang ada yang berasal dari penduduk asli
setempat maupun pendatang yang menetap dan bermukin di kelurahan ini sehingga masyarakat di Kelurahan Pasar II Natal dapat dikatakan masyarakat yang heterogen dengan berbagai macam
perbedaan yang ada di dalamnya, baik itu perbedaan agama maupun perbedaan suku.
Skema 1.1 Struktur Organisasi Pemerintahan Kelurahan Pasar II Natal
Lurah
Sekretaris
Universitas Sumatera Utara
39
Lurah
Sumber : Profil Kantor Lurah Pasar II Natal, 2012
Keterangan : Lurah
: Amrin B. S.Sos Sekretaris Lurah
: Evi S.sos Kepala Seksi Kasi :
Pembangunan : Adarni S.Sos Pemerintahan : Miskah Rangkuti S.Sos
4.6. Karakteristik Informan