Media Pembelajaran KAJIAN TEORI

yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasikan. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu multimedia linier dan multimedia interaktif. 14 Fungsi, Manfaatdan tujuan Penggunaan Media Audio-Visual a. Fungsi Penggunaan Audio - Visual Beberapa fungsi media pengajaran, diantaranya ialah: 1 Fungsi edukatif, artinya dengan media pendidikan pengaruh - pengaruh bersifat mendidik dapat dilancarkan secara efektif. 2 Fungsi ekonomis, artinya melalui media pendidikan siswa memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan memperluas pergaulan antar siswa maupun masyarakat sekitar. 3 Fungsi politis, artinya dapat dipakai “penguasaan pendidikan” untuk menyatukan pandangan pengajaran, sehingga antara pusat, daerah sampai ditingkat-tingkat lembaga pendidikan tidak terdapat perbedaan atau penyimpangan yang berarti dalam pelaksanaan pengajaran 4 Fungsi seni budaya, artinya melalui media pengajaran siswa dapat menangkap dan mengenal bermacam-macam hasil seni budaya manusia. 15 B.Motivasi 1. Pengertian Motivasi Menurut Muhaimin, motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. ada tidaknya motivasi dalam diri peserta didik dapat diamati dari observasi tingkah lakunya. Apabila peserta didik mempunyai motivasi, ia akan: a bersungguh-sungguh, menunjukkan minat, mempunyai perhatian, dan rasa ingin tahu yang kuat untuk ikut serta dalam kegiatan belajar, b berusaha keras dan memberikan waktu yang cukup untuk melakukan kegiatan tersebut, dan c terus bekerja sampai 14 Ariani, Niken dan Dany Haryanto, 2010, Pembelajaran Multimedia di Sekolah, Pedoman Pembelajaran Inspiratif, Konstruktif, dan Prospektif, Jakarta: PT Prestasi Nusantara, h.11 15 Darajat, Zakiyah, dkk., 2001, Metodologi Pengajaran Agama Islam,Jakarta: PT Bumi Aksara, h. 228-229 tugastugas tersebut terselesaikan. 16 Pengertian motivasi menurut Hamzah B Uno adalah kekuatan baik dalam diri maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. 17 Menurut Mc. Donad, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan muncunya “feeling” dan didahulii dengan tanggapan terhadap tujuan. 18 Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting. 1. Bahwa Motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem “neurophysiological” yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia walaupun energi itu muncul dari dalam diri manusia , penampakkannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia. 2. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa”feeling”, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menetukan tingkah laku manusia. 3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi munculnya karena terangsangterdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan. 19 Dengan ketiga elemen diatas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi ini sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebapkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak 16 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001, h. 133 17 Hamzah B. Uno, op. cit, h. 1 18 Sardiman A.M, Interaksi dan motivasi belajar mengajar, Jakarta: Rajawali pers, 2011, h.73 19 Sardiman A.M, Interaksi dan motivasi belajar mengajar, Jakarta: Rajawali pers, 2011, h.74 atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan. Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan usaha- usaha untuk menyediakan kondisi – kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memeberikan arah kegiatan pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang di khendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. 20 Menurut Kalb, motivasi yang ada pada diri setiap siswa itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1 Menyukai situasi atau tugas yang menuntut tanggung jawab pribadi atas hasil-hasilnya dan bukan atas dasar untung-untungan, nasib, atau kebetulan. 2 Memilih tujuan yang realistis tetapi menantang dari pada tujuan yang terlalu mudah dicapai atau terlalu besar resikonya 3 Mencari situasi atau pekerjaan dimana ia memperoleh umpan balik dengan segera dan nyata untuk menentukan baik atau tidaknya hasil pekerjaannya. 4 Senang bekerja sendiri dan bersaing untuk mengungguli orang lain. 5 Mampu menangguhkan pemuasan keinginannya demi masa depan yang lebih baik. 6 Tidak tergugah untuk sekedar mendapatkan uang, status, atau keuntungan lainnya, ia akan mencarinya apabila hal-hal tersebut merupakan lambang prestasi, suatu ukuran keberhasilan. 21 Menurut Djaali individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Menyukai situasi atau tugas yang menuntut tanggung jawab pribadi atas b. hasil-hasilnya dan bukan atas dasar untung-untungan, nasib, atau kebetulan. 20 Ibid.,h.75. 21 Djaali, 2011, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, h. 109. c. Memilih tujuan yang realistis tetapi menantang dari tujuan yang terlalu mudah di capai atau terlalu besar risikonya. d. Mencari situasi atau pekerjaan di mana ia memperoleh umpan balik dengan segera dan nyata untuk menentukan baik atau tidaknya hasil pekerjaannya. e. Senang bekerja sendiri dan bersaing untuk mengungguli orang lain. f. Mampu menangguhkan pemuasan keinginannya demi masa depan yang lebih baik. g. Tidak terpengaruh untuk sekadar mendapatkan uang, status, atau keuntungan lainnya, ia akan mencarinya apabila hal-hal tersebut merupakan lambang prestasi, suatu ukuran keberhasilan. 22 2. Macam – Macam Motivasi a. Motivasi intrinsik Yang timbul dari dalam diri individu, misalnya keinginan untuk mendapat keterampilan tertentu, memperolah informasi dan pengertian, mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi kehidupan, keinginan diterima oleh orang lain. Tak seorangpun dan tak satu bendapun yang mempengaruhi kita, jika kita tak mengijinkan dan kita sendirilah yang bertanggung jawab atas kehidupan kita sekarang. Sebuah awal yang keliru hingga saat ini kita masih menuntut orang lain memotivasi kita. Tak seorang bertanggung jawab ats timbul tenggelamnya motivsi dalam diri kita, Melainkan diri kita sendiri. Ceramah para motivator yang berapi api , program pelatihan yang menggairahkan, pernyataan visi yang penuh kalimat indah. Semua itu adalah usaha untuk mengetuk pintu hati kita. b. Motivasi ekstrinsik Yang timbul akibat adanya pengaruh dariluar individu. Sperti hadiah, pujian, ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian orang mau melakukan sesuatu. 23 3. Teknik Motivasi Beberapa teknik motivasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran 22 Ibid., h. 109 23 http:putriyangberduri.blogspot.com201202pengertian-dan-macam-motivasi- dalam.html adalah sebagai berikut: 24 a. Pernyataan penghargaan secara verbal. Pernyataan seperti “ bagus sekali”, “hebat”, “pintar” merupakan cara yang paling mudah untuk meningkatkan motif belajar siswa. Selain itu pernyataan verbal mengandung makna interaksi langsung antara siswa dan guru sehingga merupakan suatu persetujuan atau pengakuan social. b. Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan.Pengetahuan siswa atas hasil pekerjaan yang telah dilakukan merupakan cara untuk meningkatkan motif belajar siswa. c. Menimbulkan rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu dapat ditimbulkan dari konflik konseptual yang membuat siswa merasa penasaran sehingga siswa berusaha keras untuk memecahkannya. d. Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa. e. Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar. f. Menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya. g. Memberikankesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemampuannya di depan umum. h. Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar. i. Memanfaatkan kewibawaan guru secara tepat. j. Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai. k. Memberitahukan hasil kerja yang telah dicapai. l. Membuat suasana persaingan sehat diantara para siswa. 4. Prinsip-prinsip motivasi Adapun prinsip-prinsip dalam motivasi antara lain: 25 a. Pujian lebih efektif daripada hukuman. b. Para siswa mempunyai kebutuhan psikologis yang bersifat dasar yang perlu 24 Hamzah B.Uno, op. cit., hal. 5 25 Hamalik Oemar, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Bumi Aksara,2006 h.114-116. mendapatkan kepuasan. c. Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih efektif daripada motivasi yang berasal dari luar. d. Tingkah laku yang sesuai dengan keinginan perlu dilakukan penguatan reinforcement e. Motivasi mudah menjalar ke orang lain. f. Pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan merangsang motivasi belajar. g. Tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan minat yang lebih besar untuk melaksanakannya dari pada tugas yang dipaksakan dari luar. h. Ganjaran yang berasal dari luar kadang-kadang diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat belajar. i. Teknik dan prosedur pembelajaran yang bervariasi adalah efektif untuk memelihara minat siswa. j. Minat khusus yang dimiliki siswa bermanfaat dalam belajar dan pembelajaran. k. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk merangsang minat belajar bagi siswa lamban ternyata tidak bermakna bagi siswa yang tergolong pandai, karena adanya perbedaan tingkan pengetahuan l. Kecemasan dan frustasi yang lemah kadang-kadang dapat membantu siswa belajar lebih baik. m. Kecemasan yang serius akan menyebabkan kesulitan belajar dan mengganggu perbuatan belajar siswa, karena perhatiannya akan terarah pada hal lain. n. Tugas-tugas yang terlampau sulit dikerjakan dapat menyebabkan frustasi pada siswa, bahkan dapat mengakibatkan demoralisasi dalam belajar. o. Masing masing siswa mempuyai kadar emosi yang berbeda satu dengan yang lainnya. p. Pengaruh kelompok umumnya lebih efektif dalam motivasi belajar dibandingkan dengan paksaan orang dewasa. q. Motivasi yang kuat erat hubungannya dengan kreatifitas.

C. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan anak didik santri. Dalam definisi ini terkandung makna bahwa dalam pembelajaran tersebut ada kegiatan memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode atau strategi yang optimal untuk mengapai hasil pembelajaran yang diinginkan dalam kondisi tertentu 26 Pengertian pendidikan agama tidak dapat dipisahkan dengan pengertian pendidikan pada umumnya, sebab pendidikan agama merupakan bagian integral dari pendidikan secara umum. Pendidikan islam adalah pendidikan yang seluruh komponen atau aspeknya didasarkan pada ajaran islam, Visi, misi, tujuan, proses belajar mengajar, pendidik, peserta didik, hubungan pendidikan dan peserta didik, kurikulum, bahan ajar, sarana prasarana, pengelolaan, lingkungan dan aspek atau komponen pendidikan lainnya didasarkan pada ajaran islam. 27 Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, dan menghayati hingga mengimani, bertaqwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan hadist, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman. dibarengi tuntutan untuk menghormati penganut agama lain dalam masyarakat hingga terwujudnya kesatuan dan persaudaraan bangsa. Jadi pengertian pembelajaran pendidikan Agama Islam adalah upaya membelajarkan siswa secara sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, dan menghayati hingga mengimani, bertaqwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman untuk mencapai hasil yang 26 Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, Jakarta: Pustaka Pelajar,2003, h.82 27 Abudin Nata, Ilmu Penidikan Islam, Jakarta: Kencana,2010, h.36 diinginkan berdasarkan kondisi pembelajaran yang ada. 2. Tujuan Pendidikan Islam Muhammad Fadhil al Jamali merumuskan tujuan pendidikan islam dengan empat macam, yaitu: a. Mengenalkan manusia akan perannya di antara sesama mahluk dan tanggung jawabnya dalam hidup ini. b. Mengenalkan manusia akan interaksi sosial dan tanggung jawabnya dalam tata hidup bermasyarakat. c. Mengennalkan manusia akan alam an mengajak mereka untuk mengetahui hikmah diciptakannya serta memberi kemungkinan kepada mereka untuk mengambil manfaat darinya. d. Mengenalkan manusia akan penciptaan alam Allah dan menyuruhnya beribadah kepadanya. 28 3. Fungsi Pendidikan Islam a. Mengembangkan wawasan yang tepat dan benar mengenal jati diri manusia, alam sekitarnya dan mengenai kebesaran ilahi, sehingga tumbuh kemampuan membaca analisis fenomena alam dan kehidupan serta memahami hukum- hukum yang terkandung didalamnya. Dengan himbauan ini akan menumbuhkan kreativitas sebagai implementasi identifikasi diri pada Tuhan pencipta. b. Membebaskan manusia dari segala analisis yang dapat merendahkan martabat manusia fitrah manusia, baik yang datang dari dalam dirinya sendiri maupun dari luar. c. Mengembalikan ilmu pengetahuan untuk menopang dan memajukan kehidupan baik individu maupun sosial.

D. Hasil Penelitian Yang Relevan

Sebelum peneliti melakukan penelitian tentang Peningkatan motivasi belajar dengan menggunakan mediaaudio visual video pembelajaran PAI, terlebih 28 Suharsimi Arikunto, dkk,Penelitian Tindakan Kelas Jakarta: Bumi Aksara, cet. IV,2007, h.3 dahulu peneliti melakukan kajian terhadapa penelitian yang relevan yaitu: 1. Nurbayati. Pada tahun 2009 dengan efektifitas penggunaan audio visual sebagai media pemebelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Islam Al-Azhar 12 cikarang-Bekasi. Penelitian tersebut difokuskan pada masalah penggunan media audio visual video pembelajaran, adapun hasilnya adalah dapat mempermudah pelajaran, menarik perhatian dan membangkitkan motivasi belajar siswa. 2. Fitri Ningtiyas. Pada tahun 2011dengan efektifitas penggunaan media audio visual video pembelajaran di SMP Bina Sejahtera Depok. Penelitian tersebut difokuskan pada manfaat media audio visual video pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempan dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Karya Ekopin Cakung, Jakarta Timur, semester genap tahun ajaran 20132014. Peneliti memilih sekolah tersebut menjadi lokasi penelitian dikarenakan secara geografis lokasi sekolah strategis, artinya dekat dengan lokasi kediaman peneliti dan juga mengenal baik Kepala Yayasan dan Kepala Sekolah. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti sebelum melakukan penelitian sekolah tersebut mengalami permasalahan dalam proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Karya Ekopin Cakung semester genap tahun ajaran 20132014 di kelas X Administrasi Perkantoran. Pada tanggal 26April sampai dengan 16 Mei2014.

B. Metode Desain dan Intervensi Tindakan

1. Metode Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan, lebih tepatnya adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK. Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme pendidik dalam menangani proses pembelajaran. Dengan memahami dan mencoba melaksanakan penelitian tindakan kelas, diharapkan kemampuan pendidik dan proses pembelajaran semakin meningkat 18 kualitasnya dan sekaligus akan meningkatkan kualitas pendidikan. 2. Langkah –langkah PTK Menurut Kemmis dan McTaggart mengatakan bahwa penelitian tindakan adalah suatu siklus spiral yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan observasi, dan refleksi, yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya. Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas adalah mungkin peneliti telah mempunyai seperangkat rencana tindakan yang didasarkan pada pengalaman sehingga dapat langsung memulai tahap tindakan. Ada juga peneliti yang telah memiliki seperangkat data, sehingga mereka memulai kegiatan pertamanya dengan kegiatan refleksi. Kebanyakan penelitian tindakan kelas mulai dari fase refleksi awal untuk melakukan studi pendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan masalah penelitian. Langkah selanjutnya adalah perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Berikut akan coba diuraikan satu persatu. Langkah Pertama : Refleksi AWAL Refleksi awal merupakan kegiatan penjajagan yang dimanfaatkan untuk mengumpulkan informasi tentang situasi-situasi yang relevan dengan tema penelitian. Peneliti bersama timnya melakukan pengamatan pendahuluan untuk mengenali dan mengetahui situasi yang sebenarnya. Berdasarkan hasil refleksi awal dapat dilakukan pemfokusan masalah yang selanjutnya dirumuskan menjadi masalah penelitian. Berdasar rumusan masalah tersebut maka dapat ditetapkan tujuan penelitian. Sewaktu melaksanakan refleksi awal, paling tidak calon peneliti sudah menelaah teori-teori yang relevan dengan masalah-masalah yang akan diteliti. Oleh sebab itu setelah rumusan masalah selesai dilakukan, selanjutnya perlu dirumuskan kerangka konseptual dari penelitian. Langkah Kedua : Penyusunan Perencanaan Penyusunan perencanaan didasarkan pada hasil penjajagan refleksi awal.

Dokumen yang terkait

Pengaruh strategi spiritual teaching terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI (Al-Islam) SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan

17 95 104

Penggunaan media audio visual untuk meningkatkan motivasi belajar PKN pada siswa kelas III di MI Dakwah Islamiyah Cawang Jakarta Timur Tahun pelajaran 2013/2014

0 8 103

Peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas V pada kompetensi dasar perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui media audio visual di MI Jauharotul Huda Cakung Jakarta Timur

0 17 122

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V SDN 01 M

0 2 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL PADA MATA PELAJARAN Peningkatan Motivasi Belajar Dengan Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu Kelas VIIE Di Sekolah Me

0 1 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL PADA MATA PELAJARAN Peningkatan Motivasi Belajar Dengan Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu Kelas VIIE Di Sekolah Me

0 2 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA KELAS V Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Media Audio Visual Pada Kelas V Di SD Negeri 1 Karangnongko Karangnongko Klaten Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 12

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN II MANJUNG WONOGIRI Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IV SDN II Manjung Wonogiri.

0 1 16

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN II MANJUNG WONOGIRI Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IV SDN II Manjung Wonogiri.

0 1 15