Hasil Penelitian Yang Relevan

Secara rinci perencanaan mencakup tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap yang diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan. Perlu disadari bahwa perencanaan ini bersifat fleksibel dalam arti dapat berubah sesuai dengan kondisi nyata yang ada. Langkah Ketiga : Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan berpedoman pada rencana tindakan. Jenis tindakan yang dilakukan dalam PTK hendaknya selalu didasarkan pada pertimbangan teoritik dan empirik agar hasil yang diperoleh berupa peningkatan kinerja dan hasil program yang optimal. Langkah Keempat : Observasi Pengamatan Kegiatan observasi dalam PTK dapat disejajarkan dengan kegiatan pengumpulan data dalam penelitian formal. Dalam kegiatan ini peneliti mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Istilah observasi digunakan karena data yang dikumpulkan melalui teknik observasi. Langkah Kelima : Refleksi Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat kegiatan tindakan. Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil- hasil atau dampak dari tindakan. Setiap informasi yang terkumpul perlu dipelajari kaitan yang satu dengan lainnya dan kaitannya dengan teori atau hasil penelitian yang telah ada dan relevan. Melalui refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan tajam. Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK yaitu untuk memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi, yaitu berupa perubahan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. Pada hakekatnya langkah-langkah PTK model Kemmis dan Taggart berupa siklus dengan setiap siklus terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan observasi, dan refleksi yang dipandang sebagai satu siklus. Banyaknya siklus dalam PTK tergantung dari permasalahan- permasalahan yang perlu dipecahkan. Pada umumnya terjadi lebih dari satu pada umumnya berdasarkan model PTK Kemmis dan McTaggart ini. suhadinetsiklus. PTK yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh para guru di sekolah saat ini. 29 Gambar 1 : Bagian Siklus Dalam PTK Dalam penelitian tindakan kelas keempat tahapan tersebut merupakan unsur untuk membentuk sebuah siklus. Apabila dalam refleksievaluasi belum mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan maka siklus akan berulang sampai terjadi perubahan yang diharapkan. Penelitian ini menggunakan perencanaan sebanyak dua siklus dengan dua kali pertemuan tiap siklusnya. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan tindakan 29 http:smp2sampang.wordpress.comkelembagaanlangkah-langkah-ptk-menurut-kemmis-dan- mctaggart Perencanaan Pelaksanaan Pengamatan Refleksi Siklus I Perencanaan Pelaksanaan Pengamatan Refleksi Siklus II ? adalah dengan membandingkan hasil refleksi dari siklus pertama dengan siklus kedua.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas X semester genapl di SMK Karya Ekopin, Pulogebang, Jakarta Timur. Jumlah subjek pada penelitian ini adalah 25 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Pada penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan 1 orang guru mata pelajaran PAI yang bertindak sebagai observer guna mengamati seluruh proses belajar mengajar yang berlangsung.

D. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian

Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai peneliti sekaligus guru mata pelajaran PAI yang berperan langsung pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pemanfaatan media audio visual video pembelajaran di kelas X semester genap di SMK Karya Ekopin, Cakung, Jakarta Timur.

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan terdiri dari beberapa siklus, yang tergantung pada tingkat penyelesaian masalah. Berikut adalah gambaran tentang langkah- langkah yang akan dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini: 1. Persiapan Pra Penelitian, yaitu: a. Orientasi lapangan melalui wawancara terhadap guru mata pelajaran PAI yang mengajar di kelas X tahun ajaran 20132014 untuk menjaring permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran sejarah sebelum penelitian tindakan kelas ini dilakukan. b. Menganalisis hasil wawancara dengan menentukan fokus permasalahan yang akan diteliti. c. Mendiskusikan rancangan penelitian berdasarkan fokus permasalahan yang akan diteliti dengan pembimbing, ahli dan rekan sejawat. d. Mengkaji literatur dan hasil-hasil penelitian yang serupa.

Dokumen yang terkait

Pengaruh strategi spiritual teaching terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI (Al-Islam) SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan

17 95 104

Penggunaan media audio visual untuk meningkatkan motivasi belajar PKN pada siswa kelas III di MI Dakwah Islamiyah Cawang Jakarta Timur Tahun pelajaran 2013/2014

0 8 103

Peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas V pada kompetensi dasar perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui media audio visual di MI Jauharotul Huda Cakung Jakarta Timur

0 17 122

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V SDN 01 M

0 2 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL PADA MATA PELAJARAN Peningkatan Motivasi Belajar Dengan Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu Kelas VIIE Di Sekolah Me

0 1 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL PADA MATA PELAJARAN Peningkatan Motivasi Belajar Dengan Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu Kelas VIIE Di Sekolah Me

0 2 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA KELAS V Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Media Audio Visual Pada Kelas V Di SD Negeri 1 Karangnongko Karangnongko Klaten Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 12

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN II MANJUNG WONOGIRI Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IV SDN II Manjung Wonogiri.

0 1 16

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN II MANJUNG WONOGIRI Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IV SDN II Manjung Wonogiri.

0 1 15