bermanfaat juga sebagai alat bantu analisis data dilapangan. Keabsahan data yang digunakan penulis adalah triangulasi sumber
yakni menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai sumber dalam memperoleh data.
17
Penulis menggunakan observasi dan membaca arsip-arsip sekolah untuk membandingkan data yang sudah diperoleh dari
wawancara
9. Teknis Penulisan
Untuk mempermudah dalam penulisan, penulis mengacu pada pedoman karya ilmiah skripsi, tesis, dan disertasi yang diterbitkan oleh
CeQDA Center for Quality Develoopment and Assurance UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.
17
Ibid., h. 219
F. Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan yang menjelaskan Latar Belakang Masalah,
Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan
Sistematika Penulisan.
Bab II : Kerangka Teori. Merupakan bab yang berisi teori-teori yang
berkaitan dengan fokus penelitian yaitu pemberdayaan, tunarungu dan hak tunarungu, dan Hakekat keterampilan menyulam.
Bab III : Gambaran umum lembaga. Dalam bab ini menggambarkan sejarah berdirinya, Visi dan misi, struktur organisasi, kerjasama,
dan keterampilan yang diberikan sekolah. Bab IV : Merupakan hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan
pembatasan masalah, kemudian dianalisis dengan teori yang ada dibab 2.
Bab V : Penutup adalah hasil penelitian dan saran yang berisi perbaikan-
perbaikan untuk SLB B-C Sumber Budi Jakarta atau instansi terkait.
18
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN
A. Pemberdayaan
1. Pengertian Pemberdayaan
Secara harfiah, pemberdayaan diartikan sebagai penguatan daya empowering, dari kondisi tidak berdaya powerless menjadi berdaya
powerfull.
1
Pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan. Sebagai proses, pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat
kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan. Sebagai tujuan,
maka pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial; yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki
kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun
sosial seperti memiliki kepercayaan diri, mampu menyapaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan
mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya.
2
Menurut Shardlow, pemberdayaan pada intinya membahas bagaimana individu, kelompok ataupun komunitas berusaha mengontrol
kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk membentuk, masa
1
Gunawan, dkk., Pemberdayaan Sosial Keluarga Pasca Bencana Alam Jakarta: Departemen Sosial RI Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial Pusat Penelitian dan
Pengembangan Kesejahteraan Sosial, 2007, h. 13.
2
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Bandung: Reflika Aditama, 2005, h. 59-60