Analisa Data Keabsahan Data

18

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN

A. Pemberdayaan

1. Pengertian Pemberdayaan

Secara harfiah, pemberdayaan diartikan sebagai penguatan daya empowering, dari kondisi tidak berdaya powerless menjadi berdaya powerfull. 1 Pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan. Sebagai proses, pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan. Sebagai tujuan, maka pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial; yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti memiliki kepercayaan diri, mampu menyapaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya. 2 Menurut Shardlow, pemberdayaan pada intinya membahas bagaimana individu, kelompok ataupun komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk membentuk, masa 1 Gunawan, dkk., Pemberdayaan Sosial Keluarga Pasca Bencana Alam Jakarta: Departemen Sosial RI Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, 2007, h. 13. 2 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Bandung: Reflika Aditama, 2005, h. 59-60 depan sesuai dengan keinginan mereka. 3 Teori pemberdayaan muncul dari kesulitan praktik radikal dalam masyarakat ekonomi liberal. Pemberdayaan membantu individu dan kelompok dalam menyelesaikan permasalahan sosial. Pemberdayaan empowerment berusaha membantu klien mendapatkan kekuatan dalam mengambil keputusan dan aksi dengan cara meningkatkan kapasitas dan kepercayaan diri untuk menggunakan kekuasaan serta mentransfer kekuatan dari kelompok dan individu. 4 Pemberdayaan menunjuk pada kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan dan kemampuan dalam: a. Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memliki kebebasan freedom dalam arti bukan saja bebas mengemukakan pendapat, melainkan bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari kesakitan. b. Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatnya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa yang mereka perlukan. c. Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang mempengaruhi mereka. 5 3 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan Masyarakat dan Intervensi Komunitas Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, 2001, h. 33. 4 Siti Napsiyah Arieffuzzaman dan Lisma Diawati Fuaida, Belajar Teori Pekerjaan Sosial Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, h. 49. 5 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Bandung: Reflika Aditama, 2005, h. 58.

Dokumen yang terkait

Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Cacat Tunanetra di Sekolah Luar Biasa/A (SLB/A) Karya Murni Medan Johor

6 79 143

Peran perpustakaan SLB dalam menumbuhkan kemampuan literasi informasi bagi anak tunanetra : studi kasus perpustakaan SlB-A Pembina Tingkat Nasioanl Jakarta

22 112 102

Pola Komunikasi Guru Dan Murid Di Sekolah Luar Biasa B (Slb-B) Frobel Montessori Jakarta Timur

7 62 139

IbM SEKOLAH LUAR BIASA TUNA GRAHITA (SLB C)

1 8 25

BUDAYA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGIANAK TUNARUNGU-WICARA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI Budaya Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Anak Tunarungu-Wicara Di Sekolah Luar Biasa Negeri Surakarta (Studi Kasus di Kelas X-B SLB Negeri

0 2 12

AKHIR Sekolah Luar Biasa (SLB) C Negeri Pembina

0 0 8

Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Cacat Tunanetra di Sekolah Luar Biasa/A (SLB/A) Karya Murni Medan Johor

0 0 13

METODE DAKWAH DALAM PENYAMPAIAN PESAN ISLAM BAGI SISWA PENYANDANG TUNARUNGU DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) WIYATA DHARMA METRO LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 91

PEMBERDAYAAN REMAJA PENYANDANG MASALAH DISABILITAS DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) SUKARAME KOTA BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 13

BAB III SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) SUKARAMEKOTA BANDAR LAMPUNG DALAM PEMBERDAYAAN REMAJA PENYANDANG DISABILITAS A. Gambaran Umum Sekolah Luar Biasa Sukarame - PEMBERDAYAAN REMAJA PENYANDANG MASALAH DISABILITAS DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) SUKARAME KOTA BANDA

0 0 25