Sumber Daya Manusia dan Sarana-Prasarana di SLB B-C Sumber
keterampilan untuk
membantu mereka
agar lebih
mandiri dilingkungannya.
SLB B-C Sumber Budi menerapkan strategi pemberdayaan dengan aras Mezzo seperti yang penulis sudah penulis bahas pada bab
sebelumnya yakni Pemberdayaan mezzo dilakukan dengan terhadap sekelompok klien. Pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan
kelompok sebagai media intervensi. Pendidikan dan pelatihan, dinamika kelompok, biasanya digunakan sebagai strategi dalam meningkatkan
kesadaran, pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap klien agar memilki kemampuan memecahkan permasalahan yang dihadapinya.
14
Tujuan utama pemberdayaan adalah memperkuat kekuasaan masyarakat, khususnya
kelompok lemah
yang memiliki
ketidakberdayaan, dikhususkan untuk masyarakat yang kurang berdaya menjadi lebih
berdaya dan mandiri dengan bantuan penguatan dari pihak-pihak lain. Pemberdayaan yang dilakukan untuk penyandang tunarungu disesuaikan
dengan kategori dari kelompok lemah khusus.
15
Hal ini diperkuat dari pernyataan Bapak Muhammad Bahrun:
keterampilan ini memang arahnya kepada pemberdayaan yang untuk membuat mereka lebih mandiri dengan semua
keahlian yang dipelajari di sekolah ini.
16
Dari hasil pengamatan penulis, bahwa pemberdayaan yang dilakukan menggunakan keterampilan dengan media kelompok sekolah
dan dibagi lagi dengan masing-masing kelas yang diperuntukkan
14
Lihat bab 2, h. 20-21
15
Lihat Bab 2, h. 21-22
16
Wawancara pribadi dengan Muhammad Bahrun, Jakata, 12 Mei 2014
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi penyandang Tunarungu, sesuai dengan strategi Mezzo.
17
Pemberdayaan keterampilan menyulam ini juga memiliki tujuan yakni memperkuat kekuasaan masyarakat, khususnya kelompok lemah
yang memiliki ketidakberdayaan, baik karena kondisi internal maupun eksternal.
18
Penyandang Tunarungu di SLB B-C Sumber Budi adalah termasuk kelompok lemah khusus yang mengalami kecacatan dibagian
panca indra pendengaran. Mereka butuh kekuatan lebih untuk mencapai kemandirian mereka sehingga bisa membekali mereka setelah lulus dari
sekolah. Seperti pernyataan dari Ibu Nanik Sri Partiningsih: Keterampilan ini tujuannya ya membekali anak sesudah
lulus, untuk melatih kemandirian, juga bisa melatih motorik mba.
19
Hingga saat ini keterampilan tersebut dilakukan untuk sasaran penyandang difabel Tunarungu dan strategi pemberdayaan aras Mezzo
terlihat dari mendidik melalui lembaga sekolah dengan teknik pelatihan keterampilan menyulam.