Mencuci Tangan Dengan Air Bersih dan Sabun

kurang berpendidikan akan cenderung melakukan praktek kebersihan yang buruk yang berkontribusi penyebaran penyakit . Hal inilah yang terjadi di tengah-tengah masyarakat Kelurahan Keramat Kubah yang tidak peduli dan memperhatikan keadaan lingkungan sekitar mereka pada air sungai yang mereka gunakan untuk kegiatan MCK, tanpa mereka sadari mereka telah mencemari air sungai dan berkontribusi di dalam penyebaran penyakit melalui air yang mereka gunakan.

3.2.6. Mencuci Tangan Dengan Air Bersih dan Sabun

Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun merupakan salah satu dari 10 indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS. Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan menbersihkan tangan dan jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih, sebagai bagian ritual keagamaan ataupun tujuan lainnya 29 29 . Perilaku mencuci tangan berbeda dengan perilaku “cuci tangan” yang merujuk pada kata kiasan, mencuci tangan baru dikenal pada akhir abad ke-19 dengan tujuan menjadi sehat. http:id.wikipedia.orgwikiMencuci_tangan diakses tanggal 1422014, pukul 9.34 WIB Universitas Sumatera Utara Bahkan WHO telah membuat panduan cara mencuci tangan yang memenuhi standar kesehatan dengan memaksimalkan area tangan yang dibersihkan, tahap-tahapannya sebagai berikut 30 1. Basahi kedua tangan dengan air mengalir. : 2. Beri sabun secukupnya. 3. Gosok kedua telapak tangan dan punggung tangan. 4. Gosok sela-sela jari kedua tangan. 5. Gosok kedua telapak dengan jari-jari rapat. 6. Jari-jari tangan dirapatkan sambil digosok ke telapak tangan, tangan kiri ke kanan, dan sebaliknya. 7. Gosok ibu jari secara berputar dalam genggaman tangan kanan, dan sebaliknya. 8. Gosokkan kuku jari kanan memutar ke telapak tangan kiri, dan sebaliknya. 9. Basuh dengan air. 10. Keringkan tangan dengan tisu handuk tidak direkomendasikan karena lembab terus menerus malah menyimpan bakteri. 11. Matikan kran air dengan tisu. 12. Tangan sudah bersih. 30 http:mommiesdaily.com20131114cuci-tangan-ada-standar-whonya- lho diakses tanggal 1422014 pukul 9.30 wib Universitas Sumatera Utara Menurut Depkes tahun 2007, mencuci tangan proses secara mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air. Tujuan mencuci tangan menurut Depkes tahun 2007 merupakan salah satu unsur pencegahan penularan infeksi. Perilaku mencuci tangan adalah masalah sepele oleh karena itu banyak orang yang mengabaikannya padahal perilaku mencuci tangan dapat mencegah berbagai penyakit. PBB menetapkan tanggal 15 Oktober sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun HCTPS terdapat 20 negara di dunia yang akan berpartisipasi aktif dalam hal ini, salah satu di antaranya adalah Indonesia, penetapan HCTPS sekaligus merupakan kampanye dalam rangka menggalakkan perilaku mencuci tangan dengan sabun oleh masyarakat sebagai upaya untuk mengurangi tingkat kematian balita dan pencegahan penyakit yang dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup manusia. Air bersih penting untuk menunjang pembersihan dalam kehidupan, ada syarat kesehatan air bersih terutama yang berhubungan dengan air minum,antara lain: 1. Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna. 2. Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mgl, Kesadahan maks 500 mgl. Universitas Sumatera Utara 3. Syarat Mikrobiologis : Koliform tinjatotal koliform maks 0 per 100 ml air 31 Namun untuk keperluan mencuci tangan bagi masyarakat awam maka kriteria air bersih yang digunakan yakni jernih, tidak bewarna, dan tidak berbau. Tangan sering sekali sebagai agen pembawa kuman dan menyebabkan berpindah dari astu tangan ke tangan yang lainnya baik dengan kontak secara langsung ataupun secara tidak langsung, dengan mencuci tangan di air mengalir maka kotoran dan kuman akan hilang terbawa air. Sebagian masyarakat Kelurahan Keramat Kubah sudah melakukan salah satu indikator yang telah ditetapkan oleh PHBS, hanya saja mereka belum mengerti bagaimana standar kesehatan air yang mereka gunakan untuk mencuci tangan. Berdasarkan pengamatan secara langsung di tempat peneliti tinggal di salah satu rumah penduduk, beliau tidak mencuci tangan setelah pulang dari pasar setelah selesai berjualan dan pada saat makan beliau hanya mengucek-ngucek tangan dengan air tanpa sabun, pada saat peneliti menanyakan mengapa tidak pakai sabun beliau hanya berkata: 31 http:kesling.ph-gmu.orgberita-85-kesehatan-lingkungan.html diakses tanggal 30- 1-014 , pukul 10:15 WIB Universitas Sumatera Utara “ah, ini aja dah cukup, dah bersihnya ini” R.sinaga, 50 tahun Berdasarkan kuesioner yang peneliti sebarkan ternyata ada juga yang tidak mempraktekkan mencuci tangan setelah melakukan berbagai aktifitas, pada saat ditanya mengapa tidak mencuci tangan beliau menjawab dengan ketus “ karena tidak sempat la dek untuk mencuci tangan dengan sabun dan air ” R.Simarmata, 26 tahun Pada saat itu peneliti memang menemukan salah satu koresponden yang kurang menerima kehadiran peneliti di rumahnya, awalnya beliau tidak mau untuk diwawancarai, tetapi setelah peneliti menjelaskan maksud kedatangan peneliti barulah beliau menerima kedatangan saya walaupun dengan ketus data yang dibutuhkan peneliti tetap didapat dari beliau. Rata-rata masyarakat Kelurahan Keramat Kubah mencuci tangan menggunakan air dan sabun namun air yang mereka gunakan bukanlah dari air yang mengalir melainkan mengunakan air sungai yang telah tercemar dengan sampah dan ada juga mereka yang menggunakan air Pet PAM tetapi bukan langsung dari kran air namun dari bak yang sudah terisi dengan air. Melalui pengamatan peneliti masyarakat setempat sudah memperaktekkan kegiatan mencuci tangan dengan air dan sabun namun belum memahami apa yang menjadi standar air dan cara mencuci tangan dengan baik dan benar, pada saat peneliti menanyakan pada informan kunci apakah sudah ada penyuluhan dari Universitas Sumatera Utara pemerintah untuk memberikan cara yang benar dalam mencuci tangan, namun beliau mengatakan belum pernah ada dari pemerintah datang ke kelurahan mereka untuk memberikan pengarahan tentang mencuci tangan dengan baik dan benar.

3.2.7. Menggunakan Jamban Sehat

Dokumen yang terkait

Analisis pendapatan nelayan toke dan nelayan buruh serta faktor-faktor yang mempengaruhinya di Kota Tanjung Balai (studi kasus: Kelurahan Perjuangan Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjung Balai)

5 45 100

Pusat Pelelangan Ikan Terpadu di Tanjung Balai.

4 87 34

Pemetaan Konflik Nelayan Tradisional Dengan Nelayan Pukat Tarik Menggunakan Model SIPABIO (Kajian pada konflik masyarakat nelayan di desa Bagan Asahan, Kec. Tanjung Balai, Kab. Asahan Tahun 2011-2013)

17 213 111

KONDISI NELAYAN TRADISIONAL DI KECAMATAN SEI TUALANG RASO KOTA TANJUNG BALAI.

0 2 21

Perilaku Hidup Sehat Pada Masyarakat Nelayan Di Tanjung Balai (Studi Etnografi Mengenai Kesehatan Masyarakat Nelayan Kelurahan Keramat Kubah, Kec. Sei Tualang Raso, Tanjung Balai)

0 0 14

Perilaku Hidup Sehat Pada Masyarakat Nelayan Di Tanjung Balai (Studi Etnografi Mengenai Kesehatan Masyarakat Nelayan Kelurahan Keramat Kubah, Kec. Sei Tualang Raso, Tanjung Balai)

0 0 1

Perilaku Hidup Sehat Pada Masyarakat Nelayan Di Tanjung Balai (Studi Etnografi Mengenai Kesehatan Masyarakat Nelayan Kelurahan Keramat Kubah, Kec. Sei Tualang Raso, Tanjung Balai)

0 0 30

Perilaku Hidup Sehat Pada Masyarakat Nelayan Di Tanjung Balai (Studi Etnografi Mengenai Kesehatan Masyarakat Nelayan Kelurahan Keramat Kubah, Kec. Sei Tualang Raso, Tanjung Balai)

0 0 24

Perilaku Hidup Sehat Pada Masyarakat Nelayan Di Tanjung Balai (Studi Etnografi Mengenai Kesehatan Masyarakat Nelayan Kelurahan Keramat Kubah, Kec. Sei Tualang Raso, Tanjung Balai)

0 0 3

Perilaku Hidup Sehat Pada Masyarakat Nelayan Di Tanjung Balai (Studi Etnografi Mengenai Kesehatan Masyarakat Nelayan Kelurahan Keramat Kubah, Kec. Sei Tualang Raso, Tanjung Balai)

0 0 19