memungkinkan kebudayaan itu membentuk respon terhadap lingkungan yang lebih bersifat cultural dan akan disosialisasikan kepada individu masyarakat
lainnya, yang akhirnya menjadi perilaku yang akan diakui dan diterima oleh masyarakat Ahimsa, 1994.
Spredley 1997:10 mengatakan bahwa kebudayaan merupakan sebagai sistem pengetahuan yang diperoleh manusia melalui proses belajar, yang mereka
gunakan untuk menginterpretasikan dunia sekeliling mereka, dan sekaligus untuk menyusun strategi perilaku dalam menghadapi dunia sekeliling mereka.
1.3. Rumusan Masalah
Kota Tanjung Balai khususnya Desa Keramat Kubah, Kec. Sei Tualang Raso merupakan salah satu kecamatan yang secara umum berprofesi sebagai
nelayan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan, masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah“Pemahaman Masyarakat Nelayan Tanjung Balai Khususnya di Kec. Sei Tualang Raso
Tentang Hidup Sehat”.
Pokok permasalahan tersebut akan dirumuskan dengan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep hidup sehat menurut masyarakat nelayan Kec. Sei
Tualang Raso, Tanjungbalai. 2.
Bagaimana pemahaman masyarakat nelayan Kec. Sei Tualang Raso, Tanjungbalai tentang air bersih.
3. Bagaimana konsep makanan sehat yang disediakan para ibu rumah
tangga nelayan Sei Tualang Raso, Tanjungbalai untuk keluarganya.
Universitas Sumatera Utara
1.4. RUANG LINGKUP PENELITIAN
Penelitian ini akan dilaksanakan di Kelurahan Keramat Kubah, Kecamatan Sei Tualang Raso, Kabupaten Asahan. Sesuai dengan judul yang diatas yaitu
Perilaku Hidup Sehat Pada Masyarakat Nelayan Tanjung Balai, dengan demikian yang menjadi ruang lingkup penelitian ini adalah perilaku hidup sehat pada
masyarakat nelayan di Kelurahan Keramat Kubah dan bagaimana pemahaman mereka terhadap hidup sehat. Kajian pada penelitian ini adalah masyarakat
nelayan.
1.5. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kondisi kesehatan masyarakat di Kelurahan Keramat Kubah, dan juga untuk mencari dan
mengetahui bagaimana pengetahuan masyarakat nelayan Tanjung Balai,
khususnya Kelurahan keramat kubah mengenai hidup sehat.
Sehingga hasilnya kelak dapat disumbangkan dalam rangka upaya pelaksanaan inovasi kesehatan khusnya dalam rangka pemberantasan penyakit
malaria, alergi pada kulit dan mun-men untuk mencari strategi yang lebih cocok untuk menerapkan sistem bio medis kedokteran, dan dalam masyarakat juga dapat
digunakan sebagai upaya merubah perilaku masyarakat kearah yang lebih menguntungkan dari segi kesehatan tanpa merubah dan merusak sistem yang telah
ada sebelumnya di dalam masyarakat itu.
Universitas Sumatera Utara
Tujuan akademisnya yaitu dalam rangka penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana dalam bidang Antropologi di Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. 1.6. METODE TEHNIK PENGUMPULAN DATA DAN
PELAKSANAAN PENELITIAN 1.6.1. Metode dan Tehnik Pengumpulan Data
Metode pelaksanaan penelitian secara garis besar meliputi:
1.6.2. Pengumpulan data arsip:
a. Catatan register penduduk kelurahan
b. Pengumpulan data geografis.
c. Pengumpulan data demografis.
1.6.3. Wawancara:
Wawancara dengan informan pangkal dan informan kunci, wawancara dilakukan dengan wawancara secara mendalam depth
interview. Wawancara secara mendalam dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara interview guide untuk mendapatkan data mengenai
sejarah kelurahan, pandangan hidup serta kasus-kasus.
Universitas Sumatera Utara
1.6.4. Studi Kepustakaan
Studi Kepustakaan Library Research yaitu penelitian terhadap berbagai sumber informasi tertulis seperti buku-buku, majalah, surat kabar, dan peraturan-
peraturan yang relevan dengan lingkup permasalahan. 1.6.5. Pengamatan Terlibat Obeservasi Partisipasi
Dengan observasi partisipasi peneliti dapat menjalin hubungan baik dengan masyarakat, sehingga bisa melihat bagaimana kehidupan masyarakat
tersebut. Peneliti tinggal bersama dan turut serta dalam kegiatan masyarakat di kelurahan Penelitian.
Dalam penelitian ini melakukan pengamatan yang terlibat secara langsung dengan cara turut tinggal bersama dan turut serta dalam kegiatan sehari-hari
masyarakat selama kurang lebih 1,5 satu setengah bulan. Pengamatan terlibat secara langsung meliputi:
a. Pengamatan terhadap aktivitas kehidupan masyarakat setempat sehari-
hari. b.
Pengamatan terhadap keadaan lingkungan rumah, pekarangan, dan lingkungan sekitar
Universitas Sumatera Utara
1.7. Pelaksanaan Penelitian 1.7.1. Perencanaan dan Persiapan.
Perencanaan dan persiapan dilakukan terlebih dahulu di Kota Medan. Persiapan tersebut antara lain membuat pengurusan surat izin
penelitian, daftar pertanyaan, pedoman wawancara, serta penyediaan peralatan lainnya yang diperlukan selama berada di lapangan.
1.7.2. Pengumpulan Data dan Informasi di Lapangan
Tahap penelitian ini mulai dilakukan di lapangan. Dalam pelaksanaan di lapangan diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Melakukan pembinaan kontak dan hubungan rapport dengan
Kepling Kepala Lingkungan, Lurah, serta masyarakat setempat. Kemudian pendekatan juga akan dilakukan dengan para
informan. 2.
Melakukan survey yang dilakukan untuk mendapatkan data mengenai:
a. Keadaan geografis, yang akan membantu pelukisan
lingkungan fisik. b.
Data demografis akan dikumpulkan untuk mendapatkan informasi mengenai susunan penduduk. Data ini berupa
penduduk berdasarkan jenis kelamin, berdasarkan usia,
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan agama, pendidikan, mata pencaharian, suku bangsa, perekonomian penduduk, sarana dan prasarana.
3. Wawancara dengan informan maupun dengan responden.
Dimana wawancara yang pertama kali dilakukan adalah dengan informan kemudian dilanjutkan kembali kepada responden.
4. Pengamatan observasi dilakukan sesuai dengan cara mencatat
segala pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan buku catatan notes.
1.8. Penyusunan Laporan Penelitian
Dilaksanankan di Kota Medan.
1.9. Pengalaman Penelitian
Pada tanggal 322014, peneliti berencana menuju tempat pelaksanaan penelitian. Sebenarnya peneliti sejak bulan 122013 sudah ke tempat penelitian,
namun pada saat itu peneliti hanya ingin bertemu dengan Lurah untuk meminta beberapa data mengenai tempat yang akan diteliti oleh si peneliti, namun pada
saat itu peneliti tidak dapat berjumpa dengan Lurah karena sibuk menghadiri
beberapa acara.
Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian kembali pada tanggal 322014, peneliti menuju ke lokasi dengan menggunakan transportasi kereta api
namun pada saat itu terjadi sedikit masalah, dimana para pedagang berdemo
Universitas Sumatera Utara
karena tidak diijinkan untuk berjualan di dalam kereta sehingga keberangkatan para penumpang ditunda pada hari itu.
Keesokan paginya pukul 06.49 WIB pada tanggal 4, peneliti kembali melanjutkan perjalanan untuk menuju ke lokasi penelitian awalnya perjalanan
berjalan dengan baik dan lancer, namun setelah tiba di Lubuk Pakam tiba-tiba kereta api berhenti, perhentian yang cukup lama hal ini disebabkan pedagang
masih melakukan demo di Perbaungan sehingga perjalanan ditunda, saat itu jam sudah menunjukkan pukul 09.08 Wib namun kereta belum juga beranjak dari
tempatnya. Banyak penumpang yang sudah mulai bosan dan mengeluh karena
waktu terbuang sia-sia, bahkan sebagian diantara mereka telah berangkat dengan menggunakan bus “KUPJ” ada juga yang menaiki Bus “PARADEB”.
Sebenarnya saat itu peneliti sudah merasa resah, karena peneliti tidak tahu harus berbuat apa, dan menaiki mobil apa untuk menuju kesana karena hal ini baru
pertama kali dialami oleh peneliti. Peneliti hanya bisa menunggu kapan bisa berangkat kereta apinya,
namun ketika menunjukkan pukul 09:16 kereta api akhirnya mulai bergerak untuk melanjutkan kembali perjalanan yang tertunda.
Pada pukul 12:15 akhirnya kereta api tiba juga ditempat tujuan, kemudian peneliti langsung menuju lokasi penelitian dengan menaiki becak,
setibanya sampai di tempat penelitian, peneliti istirahat dahulu untuk melepas
Universitas Sumatera Utara
lelah. Pada tanggal 0522014 tepatnya pukul 10.30 WIB, peneliti memulai melakukan penelitian. Peneliti memulai penelitian dari pertemuan dengan Lurah
Kelurahan Keramat Kubah, Kecamatan Sei Tualang Raso, namun pada saat itu peneliti mulai kecewa karena peneliti tidak dapat bertemu dengan Lurah
setempat karena Beliau ada urusan. Tetapi hal tersebut tidak menyulutkan semangat peneliti untuk melanjutkan penelitian.
Karena tidak dapat bertemu dengan Lurah akhirnya peneliti merubah haluan yang awal rencananya bertemu dengan peneliti namun dialihkan
melakukan pendekatan dengan masyarakat setempat. Mulanya peneliti duduk bersama ibu-ibu yang sedang menikmati gorengan dan semangkuk miso,
sebenarnya peneliti merasa kurang nyaman karena lingkungannya yang kurang nyaman dan sangat jorok tapi mau tidak mau peneliti harus membiasakan diri
dengan lingkungan tersebut. Sambil menikmati makanan yang telah disajikan uwak uteh, yang
merupakan masyarakat Keramat Kubah yang berjualan miso di daerah tersebut, peneliti juga tidak lupa memperkenalkan diri dan memberitahu maksud
kedatangan ke Kelurahan tersebut, mereka menerima kedatangan peneliti dengan senang hati. Setelah beberapa lama peneliti bercengkerama dengan para
ibu akhirnya peneliti melanjutkan pekerjaan selanjutnya untuk bertemu dengan mantan Kepling yang sudah menjabat selama 31 tahun, nama Beliau adalah
Bapak R. Silitonga. Awalnya peneliti agak ragu jika peneliti tidak diterima
Universitas Sumatera Utara
Beliau karena pada saat itu beliau sedang sibuk mengurus pemeriksaan Lansia, di posyandu yang bertempat di rumah beliau.
Akhirnya peneliti memberanikan diri untuk berbicara dengan beliau, ternyata diluar dugaan peneliti, beliau sangat menerima kedatangan peneliti dan
mulailah terjadi pembicaraan dengan beliau. Cukup lama juga pembicaraan antara peneliti dengan beliau. Dari beliau peneliti, mendapatkan banyak sekali
informasi mengenai daerah tersebut. Setelah lama berbincang-bincang akhirnya peneliti mohon pamit untuk pulang dan peneliti tidak lupa mengucapkan
terimakasih kepada beliau. Keesokan harinya peneliti melanjutkan kembali perjuangan untuk
bertemu Lurah, karena peneliti ingin mendapatkan beberapa data yang dibutuhkan untuk kelengkapan skripsi, pada pukul 08:30 WIB peneliti bergerak
menuju kantor Lurah, namun peneliti tidak juga bertemu dengan Lurah karena beliau belum datang ke kantor.
Akhirnya pegawai yang ada disana menyuruh peneliti untuk datang kembali pada pukul 09:30 WIB, akhirnya peneliti kembali pulang dan pada jam
yang telah ditentukan peneliti kembali menuju kantor Lurah, ketika kaki peneliti mulai menginjakkan lantai kantor Lurah, peneliti melihat surat dari kampus
telah dipegang sorang wanita, ternyata beliau adalah Lurah akhirnya peneliti dapat bernafas dengan lega.
Universitas Sumatera Utara
Peneliti menjelaskan maksud kedatangan ke wilayah tersebut dan tanpa panjang lebar Lurah langsung menyetujui kedatangan saya ke daerah tersebut
dan memberikan semua kelengkapan data-data yang peneliti butuhkan. Setelah semua data-data yang diperlukan telah diperoleh peneliti permisi untuk pamit
dan tak lupa juga peneliti mengucapkan terimakasih kepada Lurah beserta pegawai yang ada disana.
Setelah semua urusan di kantor Lurah selesai, peneliti sudah bisa fokus untuk mencari data dan informasi kepada masyarakat setempat. Peneliti tinggal
dengan masyarakat yang ada didaerah tersebut. Peneliti juga melakukan pekerjaan seperti apa yang dilakukan oleh masyarakat yang rumahnya
ditumpangi oleh peneliti. Peneliti tinggal bersama masyarakat setempat, di rumah kediaman
keluarga B. Pasaribu. Mereka sangat menerima kedatangan peneliti di daerah mereka, Almarhum kepala keluarga ini dulunya bekerja sebagai nelayan, namun
setelah kepala keluarga ini tiada, sang istri yang mengambil alih selain menjadi Ibu rumah tangga juga sebagai kepala keluarga untuk ke-4 orang anaknya.
Ibu ini bernama R. Sinaga yang sekarang bekerja sebagai pedagang. Tidak jarang juga peneliti menemani dan membantu Beliau untuk melakukan
pekerjaannya, Beliau sangat baik terhadap peneliti dan Beliau sering memberikan nasehat agar tetap berusaha untuk menggapai cita- cita.
Universitas Sumatera Utara
Pada siang hari, saat Beliau kembali ke rumah untuk beristirahat, pada saat itulah peneliti mulai berjalan mengelilingi kelurahan untuk mengamati apa
yang dilakukan masyarakat pada siang hari. Di setiap lorong yang peneliti lewati, keadaan sekeliling tampak sepi, tidak ada seorang pun yang berada di
luar bahkan anak-anak kecil pun tidak ada yang bermain di luar. Awalnya peneliti mengira mungkin karena cuaca yang panas, sehingga
mereka malas berada di luar rumah, namun keadaan ini terus berlanjut. Peneliti menanyakan hal ini kepada Ibu R. Sinaga, dari pernyataan Ibu R. Sinaga hal itu
disebabkan “pengerawe” sedang berada di laut selain itu anak-anak belum pulang sekolah, oleh karena itu keadaan sekeliling kelurahan terlihat sepi.
Namun pada sore hari keadaan mulai berubah, terlihat aktifitas masyarakat di luar rumah, ada yang memilih ikan asin untuk dijual, ada yang
berjualan makanan kecil seperti “nugget” goreng, pisang goreng, miso dan sebagainya. Pada sore hari di arah Beting sudah banyak ibu rumah tangga
berkumpul untuk membersihkan kerang yang baru diambil dari sungai untuk dijual kembali ke pasar, sedangkan anak-anak bermain dengan riang sambil
menikmati suasana sore yang indah. Melihat suasana yang ramai, peneliti juga tidak mau ketinggalan, inilah
kesempatan yang baik untuk bercengkerama dengan masyarakat setempat. Awalnya peneliti ragu-ragu untuk bercerita dengan masyarakat, peneliti mulai
melakukan pendekatan dengan seorang ibu penjual makanan, dengan membeli
Universitas Sumatera Utara
makanan yang Ia masak, saat itulah peneliti mulai berbincang-bincang dengan pembeli yang lain termasuk dengan ibu penjual makanan. Ternyata peneliti
diterima baik oleh mereka, bahkan mereka tidak canggung lagi berbicara dengan peneliti, padahal baru kali itu bertemu dengan mereka.
Setelah lama berbincang-bincang dan hari mulai beranjak malam akhirnya peneliti mohon pamit, namun peneliti tidak langsung beranjak menuju
rumah, tetapi ingin melihat bagaimana keadaan daerah itu pada saat malam hari. Tentu saja peneliti tidak sendiri melakukan pengamatan namun ditemani oleh
anak perempuan Ibu R. Sinaga, karena mereka tidak mau terjadi apa-apa dengan peneliti, dari pernyataan Besti anak Ibu R. Sinaga keadaan daerah tersebut di
malam hari sangat rawan, banyak anak laki-laki yang tidak baik tabiatnya, sehingga peneliti ditemani oleh Besti.
Melalui pengamatan yang peneliti lihat, ternyata memang benar apa yang dikatakan oleh anak Ibu R. Sinaga, sangat miris rasanya melihat tingkah
laku anak-anak muda bahkan tidak luput juga dengan anak-anak yang masih kecil, mereka melakukan taruhan judi bahkan orangtua mereka ikut dalam
permainan ini. Peneliti melihat ekspresi mereka sangat senang melakukan permainan ini, hampir setiap lorong ada yang melakukakn permainan ini.
Sebenarnya peneliti ingin lebih dalam melakukan pengamatan terhadap mereka, namun Besti melarang untuk melanjutkan penelitian, Ia takut jikalau
terjadi hal yang tidak diinginkan karena menurut pernyataannya anak laki- laki
Universitas Sumatera Utara
disini tidak hanya main judi namun juga minum-minuman keras oleh karena itu Ia tidak mau kami berada diluar lama-lama pada malam hari.
Melihat ekspresi Besti yang sudah mulai ketakutan, akhirnya peneliti mengikuti ajakannya, sebenarnya peneliti masih kurang puas namun ada juga
perasaan takut di dalam hati. Akhirnya kami kembali ke rumah untuk makan malam dan beristirahat agar besok hari kekuatan dan semangat baru untuk
melenjutkan penelitian. Keesokan harinya peneliti mulai melakukan pekerjaan rumah seperti
memasak, mencuci piring dan membantu Ibu R. Sinaga berjualan di pasar. Seperti biasa setelah pulang dari pasar, peneliti mulai melanjutkan penelitian.
Peneliti mulai berkenalan dengan tetangga- tetangga dan menjelaskan maksud kedatangan peneliti sambil menyebarkan kuesioner penelitian.
Dari beberapa rumah hanya beberapa yang awalnya menolak untuk di wawancarai dan di foto, mereka berfikir kalau peneliti merupakan seorang
wartawan, mereka takut jika mereka dimasukan ke dalam Koran, peneliti hanya tersenyum mendengar keberatan masyarakat dan menjelaskan maksud
kedatangan peneliti. Akhirnya mereka mengerti akan maksud dan tujuan peneliti, dan
menerima kedatangan peneliti dan mulai terbuka akan setiap pertanyaaan yang dilontarkan. Ternyata masyarakat di Kelurahan ini sangat ramah, dan enak
diajak untuk berbincang-bincang, setelah keinginan peneliti mulai terpenuhi
Universitas Sumatera Utara
dengan jawaban-jawaban masyarakat setempat, peneliti mulai berjalan menuju Beting untuk melihat suasana di sana.
Setiba di Beting, peneliti melihat banyak sekali ibu rumah tangga yang sedang menunggu kedatangan para nelayan kerang, mereka menambah uang
belanja dengan cara membersihkan kerang. Bukan hanya ibu rumah tangga saja yang bekerja disana, bahkan akan-anak juga turut bekerja untuk menambah
uang jajan mereka. Tidak lama kemudian akhirnya para ‘pengerawe” datang dengan
membawa berkarung-karung kerang untuk dibersihkan. Pada saat itu peneliti memegang kamera, ada salah satu nelayan berkata” dek fotokan kami, biar kami
masuk TV”, peneliti hanya tersenyum dan memfotokan setiap aktifitas yang mereka kerjakan.
Tidak terasa kami sudah lama berada di Beting, suasana di Beting sangat sejuk, karena angin berhembus sangat kencang hal ini disebabkan lokasinya
berada di sebelah sungai, namun tempatnya sangat kotor karena banyak sisa-sisa kulit kerang yang dibuang begitu saja beserta timbunan sampah sehingga
mengeluarkan bau yang tidak sedap. Sore menjelang malam peneliti beserta Besti kembali kerumah untuk
melakukan perkerjaan rumah, setelah itu kami makan malam bersama, setelah makan malam peneliti berbincang dengan Ibu R. Sinaga mengenai Kelurahan
Universitas Sumatera Utara
Keramat Kubah, banyak hal yang peneliti dapat dari Ibu Sinaga sebagai data untuk menujang skripsi peneliti.
Karena sesuatu hal akhirnya peneliti harus kembali ke Medan untuk menyelesaikan beberapa tugas dari kampus. Setelah selesai mengerjakan semua
urusan kampus peneliti akan kembali ke Kelurahan Keramat Kubah untuk melanjutkan penelitian. Namun semua rencana yang telah dibuat menjadi buyar
karena saat itu peneliti sakit tipus, dan harus dirawat di rumah sakit. Seminggu peneliti berada di rumah sakit, setelah keluar dari rumah sakit, peneliti harus
beristirahat untuk pemulihan sehingga perjalanan ke Kelurahan Keramat Kubah terpaksa di tunda. Setelah peneliti merasa tubuh sudah kembali pulih akhirnya
peneliti melanjutkan penelitian yang tertunda. Peneliti kembali ke Kelurahan Keramat kubah untuk mencari data-data
yang diperlukan dalam skripsi. Seiring berjalannya waktu akhirnya peneliti sudah mulai akrab dengan masyarakat disana, dan peneliti sudah tidak merasa
canggung lagi berada ditengah-tengah masyarakat dan sudah mulai menikmati lingkungan setempat.
Peneliti banyak mendapatkan pengetahuan mengenai Kelurahan ini dari masyarakat setempat dan mulai mendapatkan banyak teman baru, sehingga
sangat memudahkan peneliti untuk memperoleh data dari masyarakat yang ada. Setelah semua data-data yang diperlukan sudah diperoleh peneliti, peneliti
akhirnya pulang ke Medan untuk menuangkan data tersebut ke dalam tulisan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN KERAMAT KUBAH
2.1. LOKASI WILAYAH PENELITIAN 2.1.1 Letak Wilayah Tanjung Balai
Tanjung Balai merupakan salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayahnya 60,52 km
2
dan jumlah penduduk sebanyak 154.445 jiwa. Kota Tanjungbalai berada di tepi Sungai Asahan yang meruapakan suangai
terpanjang di Sumatera Utara. Sebelum Kota Tanjungbalai diperluas hingga 60,52 km
2
, Tanjungbalai pernah menjadi kota terpadat di Asia Tenggara dengan jumlah penduduk lebih kurang dari 40.000 orang dengan kepadatan penduduk lebih
kurang 20.000. Secara geografis kota Tanjung Balai berada dikawasan Pantai Timur
Sumatera Utara berada pada koordinat 2 58’00’’ lintang utara, 99
48’00’’ bujur timur dengan ketinggian 0-3 meter dari permukaan air laut dan luas wilayah
6.052 Ha. Kota Tanjung Balai terdiri dari 6 kecamatan 31 kelurahan dan 177 lingkungan yaitu Kecamatan Datuk Bandar, datuk Bandar Timur, Tanjungbalai
Selatan, Tanjung Balai Utara, Sei TualangRaso dan Kecamatan Teluk Nibung. Secara administratif hampir seluruh wilayah kota Tanjungbalai dikelilingi oleh
kabupaten Asahan, dengan batas-batasnya sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara