Ketika peneliti melontarkan pertanyaan mengenai hal ini kepada informan kunci Beliau menjawab:
“Sering saya lakukakan aktifitas fisik, setiap pagi saya jalan-jalan di sepanjang jalan besar itu”Bapak
R.Silitonga, 68 tahun
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti sebenarnya masyarakat di Kelurahan Keramat Kubah sering melakukan aktifitas fisik namun kegiatannya
berupa kegiatan sehari- hari, namun menurut mereka tidak pernah melakukan aktifitas setiap hari karena dikonsep pemikiran mereka melakukan aktifitas fisik
seperti olahraga mengangkat beba, lari pagi ataupun senam.
3.2.11. Tidak Merokok di Dalam Rumah.
Kebiasaan merokok merupakan masalah penting dewasa ini, rokok bagi sebagian orang sudah menjadi kebutuhan hidup yang tidak bisa ditinggalkan
dalam kehidupan sehari-hari. Rokok ibarat pabrik bahan kimia, dalam satu batang rokok yang dihisap akan mengeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya
diantaranya bahanyang berbahaya seperti nikotin, tar, dan karbon dioksida. Badan kesehatan dunia WHO tahun 1999, mengangap perilaku merokok
telah menjadi bagian penting bagi seluruh dunia sejak satu dekade yang lalu. Diperkirakan jumlah perokok di dunia sebesar 1,3 miliyar orang dan kematian
yang diakibatkan rokok mencapai 4,9 juta orang per tahun dehaan dalam Tarigan, 2007. Survei Badan Kesehatan Dunia WHO dan pusat pencegahan dan
Universitas Sumatera Utara
pengawasan penyakit Amerika Serikat menetapkan Indonesia di peringkat teratas dunia sebagai Negara degan jumlah perokok laki-laki terbesar
38
Menurut data riset Kesehatan Dasar 2007 provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang memiliki angka perokok tertinggi di
Indonesia, proporsi perokok di Provinsi Sumatera Utara sebesar 28 . Angka ini mengalami lonjakan drastic menjadi 35,7 dengan kondisi seperti ini Provinsi
Sumatera Utara dijadikan sebagai salah satu yang memiliki jumlah perokok terbesar di Indonesia setelah Provinsi Kalimantan Tengah 43,2 dan Nusa
Lingkungan asap rokok merupakan penyebab berbagai penyakit dan dapat juga mengenai orang sehat yang bukan perokok, menurut Global Adults Tobacco
Survey GATStahun 2011 Indonesia memiliki jumlah perokok aktif terbanyak dalam prevelensi 67 laki-laki dan 2,7 pada wanita atau 34,8 penduduk
sekitar 59,9 juta orang dan 85,4 masyarakat terpapar asap rokok di tempat umum yaitu restoran 78,4 terpapar asap rokok di rumah dan 51,3 terpapar
asap rokok di tempat kerja. Hampir 80 dari perokok Indonesia merokok dirumah masing- masing
dan di Indonesia merupakan Negara dengan jumlah perokok laki-laki terbesar di dunia yaitu 14 sejak 14 tahun Depkes RI, 2012 .
38
http:repository.usu.ac.idbitstream123456789384044Chapter20I.pdf diakses
tanggal 1822014, pukul 10:21 WIB
Universitas Sumatera Utara
Tenggara Timur 41,2 dan kota padang sidempuan kebiasaan merokok di dalam rumah sebanyak 88,5
39
Kelurahan Keramat Kubah merupakan daerah pantai dan sebagian berprofersi sebagai nelayan kepala rumah tangga jarang berada di rumah
. Keluarga sangat berperan untuk menciptakan rumah tanpa asap yaitu
dengan memberikan penyuluhan tentang perilaku tidak merokok kepada seluruh anggota keluarga, menggalang kesepakatan keluarga untuk menciptakan rumah
tanpa asap rokok, menegur anggota rumah tangga yang merokok di dalam rumah, tidak member dukungan kepada orang yang merokok dalam bentuk apapun antara
lain dengan caratidak memberikan kesempatan untuk merokok di dalam rumah, tidak menyuruh anaknya untuk membeli rokok, orang tua bisa menjadi panutan
dalam perilaku tidak merokok, melarang anak merokok untuk kesehatan Dalam masyarakat Di Kelurahan Keramat Kubah tidak mendapatkan
penyuluhan dari pemerintah untuk tidak merokok di dalam rumah, hampir seluruh kepala keluarga yang ada disana merokok di dalam rumah tanpa memperhatikan
baik untuk kesehatan dirinya bahkan kesehatan bukan hanya kepala keluarga saja yang merokok namun ibu rumah tangga di sana juga merokok di dalam rumah,
berdasarkan data yang saya peroleh rata-rata kepala rumah tangga merokok di dalam rumah.
39
http:repository.usu.ac.idbitstream123456789384044Chapter20I.pdf diakses
tanggal 1822014, pukul 10:21 WIB
Universitas Sumatera Utara
sehingga ketika berada di rumah saat berkumpul bersama keluarga mereka merokok untuk melepaskan penat habis melaut, bagi merka konsep sehat untuk
tidak merokok di dalam rumah tidak terdapat di Kelurahan Keramat Kubah, bahkan bagi keluarga yang tidak merokok merasa tidak terganggu ketika suami
atau ayahnya merokok di dalam rumah. Dari angket yang peneliti sebarkan bukan hanya pria yang merokok
namun juga terdapat wanita didalamnya, bagi mereka merokok didalam rumah tidak menjadi masalah seperti menurut salah satu ibu yang juga pengguna rokok
batangan: “ saya merokok karena ikut-ikutan dek,, itupun aku hanya
merokok setelah makan, gak apa-apanya merokok dalam rumah yang penting anakku tidak pernah mengalami sesak
nafas ketika aku merokok.” S. br Sinaga, 26 tahun
Berbeda lagi dengan pernyataan salah satu ibu yang mana suaminya pengguna rokok:
“saya tidak pernah melarang suami saya merokok di dalam rumah, namanya laki-laki susah dilarang tapi kalau dia
pegang gendong anaknya tidak saya bolehkan merokok karena terganggu pernapasannya, tapi kalau tidak
menggendong tidak masalah merokok di dalam rumah” Diana, 26 tahun
Berdasarkan data yang peneliti peroleh kesadaran masyarakat terhadap kesehatan masih kurang, karena dari asap rokok akan menimbulkan penyakit,
bukan hanya pada si pemakai saja bahkan yang tidak merokok juga dapat terkena penyakit.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PEMAHAMAN MASYARAKAT NELAYAN KELURAHAN KERAMAT
KUBAH TENTANG HIDUP SEHAT
Lingkungan hidup tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia karena lingkungan merupakan pendukung kehidupan. Lingkungan tidak hanya
sebagai tempat tinggal, namun juga berkaitan dengan gangguan kesehatan, jika lingkungan tempat tinggal bersih maka akan mendukung kesehatan manusia,
begitu juga sebaliknya. Kegiatan manusia juga memberikan dampak terhadap lingkungan dan dari
dampak yang ditimbulkan akan berpengaruh terhadap keselamatan dan kesehatan manusia itu sendiri. Gordon dalam Prof. H. Didik sarudji 2010, hal 55
menjelaskan hubungan lingkungan dalam pengaruhnya terhadap kesehatan individu, sedangkan menurut Blum dalam Prof. H. Didik Sarudji 2010, hal 55
menjelaskan pengaruh lingkungan terhadap derajat kesehatan masyarakat. Kesehatan lingkungan adalah kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan dinamis antara manusia dan lingkungan untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat, aman, dan bersih. Kesehatan
lingkungan merupakan salah satu faktor penting dan mutlak dalam kehidupan sosial kemasyarakatan bahkan salah satu unsur penentu dalam kesejahteraan
penduduk lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan hanya meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat tetapi juga kenyamanan hidup dan
Universitas Sumatera Utara