Unit Desa KUD. Satu unit koperasi terdiri dari beberapa desa dalam satu kecamatan yang merupakan satu kesatuan potensi ekonomi. Untuk
satu wilayah potensi ekonomi ini dianjurkan untuk membentuk satu koperasi yang disebut Koperasi Unit Desa. Hanya apabila potensi
ekonomi satu kecamatan memungkinkannya, maka dibentuk lebih dari satu KUD. Dengan demikian ada kemungkinan satu KUD itu meliputi
satu atau beberapa desa saja, tetapi diharapkan agar dapat meliputi semua desa di dalam satu kecamatan.
Yang menjadi anggota KUD itu adalah orang-orang yang bertempat tinggal atau menjalankan usahanya di wilayah Unit Desa itu yang
merupakan daerah kerja KUD. Karena kebutuhan mereka beraneka ragam, maka KUD itu mempunyai beberapa fungsi. Fungsi-fungsi dari
KUD itu meliputi:
42
1. Perkreditan. 2. Penyediaan dan penyaluran sarana produksi pertanian dan keperluan
hidup sehari-hari. 3. Pengolahan serta pemasaran hasil pertanian.
4. Pelayanan jasa-jasa lainnya. 5. Melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya.
3. Peran Koperasi dalam Perekonomian
Dalam rangka pembangunan ekonomi bangsa Indonesia, koperasi mempunyai kedudukan dan fungsi yang penting, yang secara bersama-sama
dengan Badan-Badan Usaha Milik Negara atau swasta yang melakukan
42
I Gusti Gede Raka, Pengantar Pengetahuan Koperasi, Jakarta: Dwi Segar, 1986, h. 122
31
berbagai usaha demi tercapainya kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Fungsi koperasi Indonesia tegasnya adalah sebagai berikut:
43
a. Mempersatukan, mengarahkan, dan mengembangkan daya kreasi, daya
cipta, serta daya usaha rakyat, terutama mereka yang serba terbatas kemampuan ekonominya agar mereka dapat turut serta dalam kegiatan
perekonomian. Rakyat Indonesia yang hidup di kota maupun yang hidup di desa
sebagian besar memiliki daya kresasi, daya cipta dan daya usaha baik yang dikuasainya secara pewarisan dari orang tua dan leluhur mereka
maupun yang diperolehnya dalam lingkungan, walaupun segala sesuatunya masih dalam tingkatan sederhana. Karena pada umumnya
mereka hidup dalam serba kesederhanaan baik materi maupun skil dan kurangnya pembinaan, sehingga daya-daya tersebut tidak berkembang
dengan baik. Puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu berbagai industri kecil baik
sebagai usaha sampingan maupun sebagai usaha utama dalam keberlangsungan hidupnya telah dapat mereka kelola secara sederhana
dan tingkat kesederhanaannya tetap bertahan sampai sebelum berkembangnya koperasi.
Dengan adanya mereka yang berani tampil kemuka, mempersatukan mereka dalam berusaha demi perbaikan kehidupan ekonomi dan tingkat
kesejahteraannya dalam wadah koperasi, ternyata mereka telah dapat mengembangkan daya-daya tersebut. Lebih-lebih dengan turun
43
G. Kartasapoetra, Praktek Pengolahan Koperasi, Jakarta: Bina Adiaksara, 2003, h. 4
32
tangannya pemerintah dalam pemberian pembinaan dan penyediaan modal usaha.
b. Koperasi bertugas meningkatkan pendapatan dan menimbulkan
pembagian yang adil dan merata atas pendapatan tersebut. Pada masa sebelum berkembangnya koperasi di lingkungan industri-
industri kecil produksi yang ditangani rakyat kecillemah banyak dikuasai pengijon atau pengusaha-pengusaha besar yang menerapkan
sistem ijon, mka dengan berkembangnya koperasi di lingkungan mereka. Usaha-usaha industri kecil dapat berkembang dengan bebas karena
adanya pembinaan dan pengarahan dari instansi-instansi yang terkait, para petugas penyuluhan lapangan dan bantuan permodalan berupa
kredit baik dari Bank Rakyat Indonesia maupun dari Bank Umum Koperasi Indonesia. Bebas di sini dimaksudkan bebas dalam berproduksi
dengan mengembangkan daya kreasi dan daya ciptanya sesuai petunjuk dan anjuran yang bernilai dari insatnsi-instansi yang terkait melalui para
petugas lapangannya. Dengan demikian setiap produk yang dihasilkan dapat meningkatkan
kualitas dan kuantitasnya dan pendapatan pun dengan sendirinya akan meningkat, karena koperasi sebagai penopang dan pemasar bersama
produk para anggotanya dapat memperjuangkan harga yang wajar secara cepat dipasaran umum.
Adil berarti perolehan pendapatan sesuai dengan jumlah produksi anggota yang diserahkan atau dipercayakan kepada koperasinya. Merata
33
berarti penghargaan terhadap produk sesuai dengan kualitas dan standarnya adalah sama bagi setiap anggota.
c. Koperasi bertugas mempertinggi taraf hidup dan kecerdasan bangsa
Indonesia. Daya kreasi, daya cipta dan daya usaha yang pada mulanya
berlingkup sederhana pada para anggotanya ternyata dalam wadah koperasi dapat lebih dikembangkan dan ditingkatkan. Hal ini dapat
terjadi karena dua faktor yakni: 1. Faktor Internal, para anggota dalam wadah koperasi dapat saling
tukar pengalaman dalam usahanya, cara-cara yang telah baik akan lebih baik ditingkatkan sedangkan cara-cara yang kurang baik akan
diperbaiki. 2. Faktor eksternal, dengan terdaftarnya koperasi sebagi badan hukum
pada Departemen Koperasi dan pemberitahuan bidang usahanya pada instansi terkait Departemen Perindustrian, Pertanian,
Peternakan, dan Perdagangan maka instansi itu melalui para penyuluh lapangan akan aktif melakukan pembinaan dan
pengarahan, dengan demikian apa yang terjadi atau mampu dilaksanakan akan lebih ditingkatkan lagi keadaannya.
Peningkatan kemampuan usaha dengan sendirinya akan meningkatkan taraf hidup dan kecerdasan bangsa bila sebagian besar
rakyat bergabung dalam koperasi, maka peningkatan-peningkatan tersebut akan menjangkau peningkatan taraf hidup dan kecerdasan
bangsa Indonesia.s
34
d. Koperasi berperan serta secara aktif dalam membina kelangsungan
perkembangan demokrasi ekonomi. Asas bebas dalam berproduksi dengan memanfaatkan daya kreasi dan
daya cipta, adil dalam perolehan pndapatan serta merata dalam penghargaan produk sesuai dengan kualitas dan kuantitasnya berarti
koperasi telah membina para anggota beserta para pengurusnya mengarah ke kelangsungan perkembangan demokrasi ekonomi. Dengan
demikian dapat dikemukakan dengan satu nada bahwa berkembangnya koperasi berarti berkembangnya demokrasi ekonomi yang berlandaskan
pancasila. e.
Koperasi berperan serta secara aktif dalam menciptakan atau membuka lapangan kerja baru.
Berbagai bidang usaha koperasi sesungguhnya telah menciptakan lapangan kerja baru baik bagi para anggota atau masyarakat pada
umumnya. Sehubungan dengan peranan dan tugas koperasi dalam rangka pembanguann ekonomi, koperasi juga memiliki peran dalam
menciptakan lapangan pekerja terutama pada koperasi produksi yang banyak menyerap tenaga kerja.
C.
Pemberdayaan Ekonomi 1. Pengertian Pemberdayaan Ekonomi
Kata pemberdayaan adalah terjemahan dari istilah bahasa inggris yaitu empowerment. Istilah empowerment sendiri dari kata dasar power yang
berarti kemampuan berbuat, mencapai, melakukan atau memungkinkan.
35
Awalam em berasal dari bahasa latin dan yunani, yang berarti di dalamnya, karena itu pemberdayaan dapat berarti kekuatan dari diri manusia itu sendiri
atau suatu sumber kreatifitas. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata pemberdayaan diterjemahkan sebagai upaya pendaya gunaan, pemanfaatan
yang sebaik-baiknya dengan hasil yang memuaskan.
44
Istilah pemberdayaan diartikan sebagai upaya memperluas horison pilihan bagi masyarakat, dalam upaya pendayagunaan potensi, pemanfaatan
yang sebaik-baiknya dengan hasil yang memuaskan. Ini berarti masyarakat diberdayakan untuk melihat dan memilih sesuatu yang bermanfaat bagi
dirinya, dapat dikatakan bahwa masyarakat yang berdaya adalah yang dapat memilih dan mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pilihan-pilihan.
45
Selain itu pemberdayaan atau pengembangan juga berarti menciptakan kondisi semua orang yang lemah dapat menyumbang kemampuannya secara
maksimal untuk mencapai tujuannya. Pemberdayaan dalam konteks masyarakat adalah kemampuan individu bersenyawa dalam masyarakay dan
membangun keberdayaan masyarakat yang bersangkutan. dengan kata lain memberdayakan adalah memampuhkan dan memandirikan masyarakat.
46
Amrullah Ahmad menyatakan bahwa pemberdayaan adalah sistem tindakan nyata yang menawarkan alternatif model pemecahan masalah umat
dalam bidang sosial, ekonomi dan lingkungan. Pemberdayaan merupakan modal empiris pengembangan prolaku individu dan kolektif dalam dimensi
karya terbaik, baik sisi ekonomi, sosial dan kultural dengan titik tekan pada
44
Lili Bariadi, dkk, Zakat dan Wirausaha, Jakarta: Centre of Enterpreneurship Development, 2005, h. 53
45
Nanih Machendrawaty, Op. Cit., h. 42
46
Bambang Rudito ed, Op. Cit., h. 133
36
pemecahan masalah yang dihadapi masyarakat. Dengan demikian istilah pemberdayaan adalah suatu sistem pembangunan berorientasi pada
peningkatan sumber daya manusia dengan mengedepankan azas partisipasi musyawarah keadilan dan berkesinambungan.
47
Pemberdayaan adalah mengembangkan dari keadaan tidak atau kurang berdaya menjadi mempunyai daya untuk mencapai kehidupan yang lebih
baik. Pemberdayaan pada intinya membahas bagaimana individu, kelompok atau komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan
mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai dengan keinginan mereka. Pemberdayaan bisa diartikan juga proses yang relatif terus berjalan
untuk meningkatkan taraf hidup. Pemberdayaan juga disebut sebagai pengembangan.
48
Pemberdayaan sebagai perubahan kepada arah yang lebih baik, dari tidak berdaya menjadi berdaya. Pemberdayaan terkait dengan upaya
meningkatkan taraf hidup ketingkat yang lebih baik lagi. Pemberdayaan adalah meningkatkan kemampuan dan rasa diri untuk menggunakan daya
yang dimiliki dalam menentukan tindakan kearah yang lebih baik lagi.
49
Secara sederhana pemberdayaan masyarakat dapat diartikan sebagai jalinan hubungan dua pengertian dari pemberdayaan dan masyarakat.
Pemberdayaan diartikan mengembangkan dari keadaan tidak berdaya menjadi berdaya menuju kearah yang lebih baik. Sedangkan masyarakat
adalah sekumpulan individu secara bersama. Maka pemberdayaan
47
Nanih Machendrawaty, Loc. Cit.,
48
Isbandi Rukminto, Loc. Cit., h. 32-33
49
Dian, Perencanaan Sosial Negara Berkembang, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1991, h. 15
37
masyarakat adalah upaya mengembangkan keadaan atau situasi dari tidak berdaya menjadi berdaya kearah yang lebih baik, kepada sekumpulan
individu yang hidup secara bersama.
50
Tujuan pemberdayaan masyarakat itu sendiri pada dasarnya adalah sebagai berikut:
a. Membantu mengembangkan manusia yang otentik dan integral dari
masyarakat yang lemah, rentan, miskin, marjinal, dan kaum kecil. b.
Memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat tersebut secara sosio ekonomi sehingga mereka dapat lebih mandiri dan dapat memenuhi
kebutuhan dasar hidup mereka, namun sanggup berperan serta dalam pemgembangan masyarakat.
51
Proses pemberdayaan masyarakat terdiri dari lima tahap utama, yaitu: a. Menghadirkan kembali pengalaman yang memberdayakan dan tidak
memberdayakan. b. Mendiskusikan alasan mengapa terjadi pemberdayaan dan bertindak
pemberdayaan masyarakat. c. Mengidentifikasikan suatu masalah ataupun proyek.
d. Mengidentifikasikan basis daya yang bermakna. e. Mengembangkan rencana-rencana aksi dan mengimplementasikannya.
52
Sedangkan pengertian ekonomi secara etimologis, ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikonomia yang berasal dari kata oikos yang berarti
rumah tangga dan nomos yang berarti aturan. Sehingga ilmu ekonomi dapat
50
Darmansyah, Ilmu Sosial Dasar, Surabaya: Usaha Nasional, 1986, h. 80
51
Nyoman Sumaryadi, Perencanaan Pembangunan Daerah Otonomi dan Pemberdayaan Masyarakat, Jakarta: Citra Utama, 2005, h. 115
52
Isbandi Rukminto, Op. Cit, h. 36
38
diartikan sebagai ilmu yang mengatur rumah tangga. Sedangkan dari segi terminologis, menurut Gerardo P. Sicot dan H. W Arndt, ilmu ekonomi
adalah ilmu pengetahuan yang berkenan dengan prilaku manusia dalam memenuhi segala kebutuhannya dengan sumber daya yang terbatas, baik
untuk sekarang maupun akan datang yang mempengaruhi barang distribusi imbalan yang timbul dari produksi tersebut.
53
Dan secara kategoris, yang disebut dengan ekonomi rakyat adalah usaha dan kegiatan ekonomi yang dikembangkan oleh mereka yang berasal dari
lapisan masyarakat bawah. Biasanya mereka adalah kelompok pengusaha kecil dan lemah karena berbagai macam keterbatasan, antara lain karena
modal, ketrampilan, teknologi, manajemen dan sumber daya. ekonomi rakyat memiliki ciri-ciri, antara lain:
a. Usaha yang dikembangkan bersifat tradisional. b. Skalanya kecil
c. Kegiatan ekonominya hanya sekedar untuk mempertahankan hidup.
54
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa secara umum dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat diperlukan adanya percepatan proses
perubahan struktur yang meliputi: a. Perubahan dari ekonomi tradisional ke ekonomi modern.
b. Perubahan dari ekonomi lemah ke ekonomi tangguh. c. Perubahan dari ekonomi subsistem ke ekonomi pasar.
d. Perubahan dari ketergantungan kepada kemandirian.
53
Taqyuddin An-Nabhani, Membayar Sistem Ekonomi Alternatif Islam, Surabaya: Risalah Gusti, 1990, cet. 1, h. 47
54
Nurhayati Djamas dan M. Nur A Latif, Pengembangan Sumber Daya Manusia bagi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat, Jakarta: Depag RI, 1997, h. 34
39
2. Pentingnya Pemberdayaan Ekonomi