2. Pembagian Karyawan
Ada dua macam status karyawan, yaitu: a.
Karyawan tetap yang diikat oleh perjanjiam kerja untuk waktu tidak tertentu.
b. Karyawan kontrak yang diikat oleh perjanjian kerja untuk waktu
tertentu.
58
Menurut Drs. Malayu Hasibuan, posisi karyawan dalam suatu perusahaan dibedakan atas karyawan operasional dan karyawan manajerial.
a. Karyawan Operasional adalah setiap orang yang secara langsung harus
mengerjakan sendiri pekerjaannya sesuai dengan perintah atasan. b.
Karyawan Manajerial adalah setiap orang yang berhak memerintah bawahannya untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dan dikerjakan
sesuai dengan perintah.
59
Sedangkan Saksono menjelaskan, untuk menunjang suatu proses produksi dalam sebuah perusahaan dibutuhkan tim yang lebih dikenal dalam
dunia bisnis saat ini adalah karyawan. Karyawan yang bekerja dibawah perintah orang lain dengan menerima upah dibedakan menjadi karyawan
percobaan, harian, bulanan, borongan, dan musiman.
60
a. Karyawan Percobaan
Saksono menyebutkan bahwa dalam lingkungan tenaga pemerintah, karyawan dengan status percobaan dikenal dengan istilah calon pegawai
negri sipil dan dalam lingkungan lembaga swasta karyawan dengan status percobaan disebut karyawan percobaan.
58
www.portalhr.com...4id271.html
59
Ibid, h. 13
60
Saksono S, Administrasi Kepegawaian, Yogyakarta: Kanisius, 1993, h. 15
43
Karyawan dengan status percobaan secara yuridis mempunyai kedudukan yang sangat lemah didalam suatu lembaga pemerintah atau
swasta. Apabila memiliki kesalahan, hubungan kerjanya dengan pihak perusahaan dengan mudah diputuskan tanpa syarat. Perusahaan atau
lembaga dapat menilai kinerja karyawan selama masa percobaan dan diputuskan apakah diperpanjang atau di PHK.
b. Karyawan Harian
Karyawan harian adalah orang yang bekerja pada suatu lembaga atau perusahaan, baik pemerintah maupun swasta dengan menerima upah
berdasarkan waktu setiap harinya. Upah karyawan harian dibayar setiap hari, setiap 1 atau 2 minggu, atau setiap bulan, tergantung pada
kesepakatan dan peraturan perusahaan yang bersangkutan. Karyawan dengan status harian dapat dibedakan antara karyawan
harian lepas, karyawan harian sementara, dan karyawan harian tetap. Karyawan harian lepas dan karyawan harian sementara mempunyai
kedudukan hukum yang sangat lemah karna ia tidak terikat oleh peratutan perusahaan, terutama yang menyangkut waktu kerja. Dengan
kedudukan hukum seperti itu, maka pemutusan hubungan kerja dengan perusahaan sewaktu-waktu dapat terjadi pemutusan kerja tanpa syarat.
Beda dengan karyawan harian tetap yang memiliki masa kerja yang relatif lebih lama.
44
c. Karyawan Bulanan
Karyawan bulanan atau karyawan tetap memiliki kedudukan hukum yang lebih kuat tetapi hak, kewajiban dan tanggungjawabnya pun
semakin bertambah besar juga. d.
Karyawan Borongan Karyawan borongan adalah orang bekerja pada suatu lembaga atau
perusahaan, baik negara maupun swasta dengan menerima upah berdasarkan satuan hasil kerja yang dicapainya. Karyawan dengan status
borongan bekerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau lembaga. Perusahaan dapat memutuskan hubungan kerja bila tidak diperlukan lagi.
e. Karyawan Musiman
Karyawan musiman adalah orang yang bekerja pada suatu perusahaan baik negara maupun swasta selama jangka waktu tertentu. Karyawan
musiman banyak dijumpai diperusahaan yang kegiatan operasionalnya bersifat musiman, misalnya perusahaan perkebunan, garam, soda, pabrik
gula dan sebagainya. Pekerjaan yang dilakukan disesuaikan dengan upah yang diterima dapat bersifat harian ataupun bulanan. Hubungan kerja
dapat berakhir apabila pekerjaan musiman itu selesai dilakukan.
45
BAB III GAMBARAN TENTANG
KOPERASI KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA”
A. Sejarah Berdirinya Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”
1. Perum Pegadaian
Sejarah Pegadaian dimulai pada abad XVIII ketika Vereenigde Oost Indische Compagnie VOC suatu maskapai penerbangan dari Belanda
datang ke Indonesia dengan tujuan berdagang. Dalam rangka memperlancar kegiatan perekonomiannya VOC mendirikan Bank van
Leening yaitu lembaga kredit yang memberikan kredit dengan sistem gadai. Bank van Leening didirikan pertama di Batavia pada tanggal 20
Agustus 1746 berdasarkan keputusan Gubernur Jenderal Van Imhoff. Pada tahun 1800 setelah VOC dibubarkan, Indonesia berada di bawah
kekuasaan pemerintah Belanda. Pemerintah Belanda melalui Gubernur Jenderal Daendels mengeluarkan peraturan yang merinci jenis barang yang
dapat digadaikan seperti emas, perak, kain dan sebagian perabot rumah tangga yang dapat disimpan dalam waktu yang relatif singkat.
Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan atas Indonesia dari tangan Belanda 1811-1816, Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffels
memutuskan untuk membubarkan Bank van Leening dan mengeluarkan peraturan yang menyatakan bahwa setiap orang boleh mendirikan usaha
pegadaian dengan ijin dari pemerintah daerah setempat. Dari penjualan lisensi ini pemerintah memperoleh tambahan pendapatan.
46