Penggunaan Laba sebagai Dividen

Neraca menunjukan posisi keuangan berupa aktiva harta, kewajiban utang, dan modal Perseroan ekuitas pada saat tertentu. Artinya neraca dapat dibuat untuk mengetahui kondisi jumlah dan jenis harta, utang dan modal Perseroan. Maksud pada tanggal tertentu adalah neraca dibuat dalam waktu tertentu setiap saat dibutuhkan, namun neraca dibuat biasanya akhir tahun atau kuartal. 172 Posisi cadangan pada neraca terdapat pada bagian ekuitas Perseroan. Modal ekuitas merupakan hak yang dimiliki Perseroan. Komponen modal yang terdiri dari modal setor, agio saham, laba yang ditahan, cadangan laba, dan lainnya. Modal setor merupakan setoran modal dari pemilik Perseroan dalam bentuk saham dalam jumlah tertentu. Artinya keseluruhan saham yang dimiliki oleh Perseroan yang sudah dijual dan uangnya harus disetor sesuai aturan yang berlaku. 173 Agio saham adalah selisih lebih setoran pemegang saham diatas nilai nominalnya dalam hal saham dikeluarkan dengan nilai nominal. 174 Laba ditahan laba yang belum dibagi merupakan laba atau keuntungan Perseroan yang belum dibagi untuk periode tertentu. Artinya ada keuntungan Perseroan yang belum dibagikan dividennya dan masih disimpan sampai waktu tertentu karena suatu alasan. Komponen terakhir adalah cadangan laba. Cadangan laba merupakan bagian dari laba Perseroan yang tidak dibagi ke pemegang saham pada periode ini, akan tetapi sengaja dicadangkan perusahan untuk laba periode berikutnya. 175

2. Penggunaan Laba sebagai Dividen

172 Ibid., hal.31. 173 Ibid., hal. 44. 174 Butir 1 poin a Keputusan Ketua BAPEPAM No.Kep-35PM2003 . 175 Ibid., hal. 44-45. Universitas Sumatera Utara Perseroan didirikan dengan tujuan untuk menciptakan laba yang nantinya akan dibagikan kepada pemegang saham. Laba yang dihasilkan oleh Perseroan berasal dari pendapatan aktivitas usahanya dan laba lain-lain setelah dikurangkan beban usaha dan rugi lain-lain. Laba yang diperoleh Perseroan sebagian dibagikan kepada pemegang saham dan sebagian lagi disisihkan lewat mekanisme RUPS tahunan. Perseroan dapat membagikan dividen secara tahunan maupun interim. 176 Manakala RUPS menerima baik laporan keuangan Direksi, RUPS berapat untuk menentukan apakah akan dilakukan pembagian keuntungan kepada pemegang saham dividen berikut besarnya dividen. Untuk menentukan besarnya dividen yang akan dibagikan, terlebih dahulu perlu ditentukan berapa besarnya dana cadangan yang akan ditahan. Dari sisa keuntungan yang telah diperoleh setelah dipotong dengan dana cadangan, inilah yang menjadi dividen yang dibagikan kepada pemegang saham. 177 Pada UU No.40 Tahun 2007, terdapat beberapa pasal terkait dengan tata cara pembagian dividen. Dividen dapat dibagikan dengan dua cara, yaitu melalui mekanisme pembagian dividen interim dan dividen tahunan. Besarnya dividen ditetapkan melalui RUPS sesuai ketentuan Undang-undang yang berlaku. 178 Pembagian dividen yang dilakukan Perseroan adalah hal yang sangat berkaitan erat dengan pelaporan keuangan. Besarnya dividen yang dibagikan ditentukan berdasarkan laba yang telah terakumulasi pada pos laba ditahan yang ada pada neraca. Tidak jarang ditemukan manipulasi laporan keuangan yang dilakukan Direksi Perseroan dimotivasi oleh pembagian dividen yang besar kepada pemegang saham. Sebagai 176 Marisi P.Purba, Op.cit., hal. 67. 177 Rudhi Prasetya, Op.cit., hal. 51. 178 Marisi P.Purba, Op.cit., hal.67. Universitas Sumatera Utara imbalannya, Direksi akan memperoleh bonus atau insentif yang besar yang ditetapkan lewat RUPS. 179 Sebagaimana dijelaskan pada UU No.40 Tahun 2007 pasal 72 ayat 1, Perseroan dapat membagikan dividen interim kepada pemegang saham sepanjang ketentuan terkait dengan pembagian dividen interim ditetapkan dalam anggaran dasar. Dividen interim tidak ditetapkan melalui mekanisme RUPS tahunan melainkan keputusan Direksi Perseroan setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris. Pembagian dividen interim dapat dilakukan sepanjang kekayaan bersih tidak lebih kecil dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor ditambah cadangan wajib. 180 Maksud dari kekayaan bersih adalah seluruh harta kekayaan Perseroan dikurangi seluruh kewajiban Perseroan sesuai dengan laporan keuangan terbaru yang disahkan oleh RUPS dalam waktu 6 enam bulan terakhir. 181 Ini berarti, pembagian dividen interim hanya dapat dilakukan setelah RUPS tahunan menerima laporan keuangan yang berakhir pada periode pelaporan terakhir. 182 Jika ternyata pada akhir tahun Perseroan menderita kerugian, maka atas dividen interim yang telah terlanjur diberikan harus dikembalikan oleh pemegang saham kepada Perseroan. Manakala ternyata pemegang saham tidak mengembalikannya, maka menjadilah tanggung jawab renteng dari anggota Direksi dan anggota Komisaris atas kerugian Perseroan. 183 Sama seperti dividen interim, dividen tahunan dapat dibagikan kepada pemegang saham sepanjang Perseroan telah menyisihkan cadangan. Seluruh laba bersih setelah dikurangi penyisihan untuk cadangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 179 Ibid., hal. 67-68. 180 Ibid., hal. 68. 181 Penjelasan Pasal 37 ayat 1 butir a UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 182 Marisi P.Purba, Op.cit., hal. 68. 183 Rudhi Prasetya, Op.cit., hal.63. Universitas Sumatera Utara ayat 1 dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen, kecuali ditentukan lain dalam RUPS. Dividen Dividen sebagaimana dimaksud diatas hanya boleh dibagikan apabila Perseroan mempunyai saldo laba yang positif. 184 Ada kalanya dividen yang telah dibagikan tidak diambil oleh pemegang saham. UU No.40 Tahun 2007 pasal 73 ayat 1 menyebutkan bahwa dividen yang tidak diambil setelah lima tahun terhitung sejak tanggal yang ditetapkan untuk pembayaran dividen lampau, maka dividen tersebut akan dimasukkan sebagai cadangan khusus. Dividen yang telah menjadi cadangan khusus masih tetap dapat diambil oleh pemegang saham lewat mekanisme yang ditetapkan RUPS tahunan. 185 Dividen yang telah dimasukkan dalam cadangan khusus dan tidak diambil dalam jangka waktu 10 sepuluh tahun akan menjadi hak Perseroan. Berdasarkan penjelasan atas UU No.40 Tahun 2007 pasal 73 ayat 3, cadangan khusus yang menjadi hak Perseroan akan dibukukan sebagai pendapatan lain-lain. 186 184 Pasal 71 UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 185 Marisi P.Purba, Op.cit., hal. 71. 186 Ibid. Universitas Sumatera Utara BAB IV PERBEDAAN ANTARA PENGGUNAAN LABA MENURUT UU NO. 40 TAHUN 2007 DENGAN UU NO. 1 TAHUN 1995

A. Ketentuan Saldo Laba yang Positif