Proses Pemasaran CPO Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV

Jaldi Christanto Sinaga : Analisis Pemasaran Cpo Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV Studi Kasus : Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV dan Kantor Pemasaran Bersama KPB PT Perkebunan Nusantara I-V Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Proses Pemasaran CPO Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV

Kegiatan produksi CPO Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV, dimulai dari proses pengolahan TBS Tandan Buah Segar menjadi CPO di PKS Pabrik Kelapa Sawit milik PTPN-IV. Tandan Buah Segar TBS yang diolah berasal dari kebun milik PTPN-IV sendiri maupun yang dibeli dari Perkebunan Swasta atau PIR Perkebunan Inti Rakyat dan dibawa ke pabrik terdekat milik PTPN-IV di daerah tersebut untuk diolah menjadi CPO. Sebelum mengalami proses pengolahan, TBS ditimbang terlebih dahulu untuk mengetahui beratnya Kg, kemudian ditimbun untuk menunggu gilirannya diolah. Pengolahan pertama adalah perebusan yang bertujuan melunakkan buah sehingga daging buah mudah lepas dari biji sewaktu diaduk dalam bejana peremas. Setelah perebusan, dilakukan pemisahan buah dari TBK Tandan Buah Kosong dengan penebahan, pemisahan minyak dari daging buah dengan pengempaan, pemisahan biji dari ampas kempa dengan penghembusan serabut, pemisahan minyak dari air dengan pengendapan dan pemisahan inti dari biji dengan pemecahan biji dan pemisahan cangkang. Minyak dan inti sawit yang diperoleh dari pemisahan seperti yang diuraikan diatas belum siap untuk dipasarkan karena belum memenuhi standarspesifikasi kadar air dan kadar kotoran yang ditentukan. Minyak sawit masih harus melalui pemurnian dan pengeringan, dan inti sawit melalui Jaldi Christanto Sinaga : Analisis Pemasaran Cpo Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV Studi Kasus : Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV dan Kantor Pemasaran Bersama KPB PT Perkebunan Nusantara I-V Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009 pengeringan dan pemilihan atau pemungutan kotoran. Selesai pengeringan, minyak harus didinginkan sampai dibawah 50 C untuk mencegah oksidasi pada waktu pemasukan ke tangki timbun. Minyak dan inti sawit hasil pemurnian tidak selamanya dapat langsung dikirim untuk dipasarkan. Untuk sementara waktu masih perlu ditimbun di pabrik. Biasanya ruang timbun yang diperlukan cukup untuk produksi satu bulan saja. Sebagai cairan, minyak sawit harus disimpan dalam tangki-tangki timbun berukuran antara 500-3000 ton. Selama penimbunan ini dapat terjadi perusakan mutu, baik peningkatan kadar ALB Asam Lemak Bebas maupun peningkatan oksidasi. Adapun syarat penimbunan yang baik, yaitu : 1. Kebersihan tangki dijaga, khususnya terhadap kotoran dan air. 2. Jangan mencampur minyak berkadar ALB tinggi atau minyak kotor dengan minyak berkadar ALB rendah atau bersih atau kering. 3. Membersihkan tangki dan memeriksa pipa-pipa uap pemanas, tutup tangki, alat-alat pengukur dan lain-lain setiap ada kesempatan. 4. Memelihara suhu sekitar 40 C. 5. Pipa pemasukan minyak harus terbenam ujungnya di bawah permukaan minyak. 6. Melapisi dinding tangki dengan dammar epoksi hanya untuk minyak sawit bermutu khusustinggi. Adapun kadar ALB dari CPO yang diterima dipasaran, yaitu antara 2,45 - 3,3, kadar air dan kotoran antara 0,1 - 0,4 dengan rendemen antara 20 - 23, sehingga perusahaan PTPN-IV mempunyai target ALB sebesar 2,6, Jaldi Christanto Sinaga : Analisis Pemasaran Cpo Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV Studi Kasus : Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV dan Kantor Pemasaran Bersama KPB PT Perkebunan Nusantara I-V Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009 kadar air dan kotoran sebesar 0,1 dan rendemen 21 agar produknya mempunyai daya saing yang tinggi dipasaran dan mendapat harga yang baik, sehingga mendapatkan keuntungan yang besar bagi perusahaan. CPO Crude Palm Oil yang dihasilkandiproduksi oleh PTPN-IV diserahkan kepada KPB Kantor Pemasaran Bersama PT Perkebunan Nusantara yang berfungsi sebagai mediator antara PTPN-IV dengan Prosesor Konsumen kemudian dipasarkan kepada konsumen lokal domestik atau konsumen luar negeri ekspor melalui lelang atau tender terbuka dan kontrak penjualan jangka panjang. Kegiatan pemasaran CPO yang diterapkan oleh KPB PT Perkebunan adalah sistem lelang terbuka tender dan kontrak penjualan jangka panjang. Berikut adalah sedikit keterangan tentang kedua sistem pemasaran CPO tersebut. 1. Lelang terbuka tender Oleh KPB PT perkebunan, lelang terbuka tender untuk CPO lokal dan ekspor biasanya diadakan secara berkala, yakni setiap Selasa, Rabu, Kamis, dan Jum’at mulai pukul 13.30 di kantor pusat KPB PT Perkebunan. Penawaran harga untuk lelang disampaikan dalam amplop tertutupfaxtelex, paling lambat satu jam sebelum acara lelang dimulai. Adakalanya, harga yang ditawar oleh calon pembeli di bawah harga panitia lelang. Bila hal ini terjadi, maka panitia terpaksa belum merealisasikan transaksi pembelian. Untuk itu, panitia masih memberikan kesempatan kepada calon pembeli untuk mengajukan penawaran lagi, yang biasanya dilakukan melalui telex seusai lelang. Jaldi Christanto Sinaga : Analisis Pemasaran Cpo Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV Studi Kasus : Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV dan Kantor Pemasaran Bersama KPB PT Perkebunan Nusantara I-V Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009 Calon pembeli yang diundang mengikuti lelang ini adalah perusahaan- perusahaan yang telah mendaftar di kantor pusat KPB PT Perkebunan sebagai rekanan, baik dalam maupun luar negeri, atau Agen PembeliRepresentative; dan telah melengkapi persyaratan administratif, antara lain : a. Fotokopi Akte Pendirian Perusahaan, b. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP, c. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP, d. Surat Keterangan Bank dari pembeli luar negeri, e. Surat Keterangan Bank dari AgenRepresentative dari industri dalam negeri, f. Surat Rekomendasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia KBRI setempat mengenai bonafiditas calon pembeli, g. Surat Penunjukan sebagai AgenRepresentative, dan h. Fotokopi Surat Izin Perindustrian bagi calon pembelipabrikan. 2. Kontrak Penjualan Jangka Panjang Kontrak ini biasanya dilakukan oleh KPB PT Perkebunan dengan industri pengolahan CPO di luar negeri yang sebagian sahamnya dimiliki konsorsium PNPTP. Dalam kontrak antara lain disepakati mengenai volume CPO yang akan dipasok, frekuensi pengiriman shipment, dan harga CPO yang disesuaikan dengan harga CPO di pasar internasional. Adapun peraturan lelang terbuka tender, tata cara lelang, dan syarat- syarat lelang yang dibuat oleh KPB PT Perkebunan adalah sebagai berikut : A. Peraturan Tender Jaldi Christanto Sinaga : Analisis Pemasaran Cpo Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV Studi Kasus : Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV dan Kantor Pemasaran Bersama KPB PT Perkebunan Nusantara I-V Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009 1. Pengurus dan Pelaksana Tender. Pengurus dan pelaksana tender ditetapkan oleh Dewan Pengawas KPB. 2. Kepengurusan Tender Produk Sawit. a. Pengurus tender  PenasehatPelindung : Dewan Pengawas KPB PTPN  Ketua : Direktur Pelaksana  Sekretaris : Wakil Direktur Pelaksana  Anggota : Direktur Pemasaran PTPN Produsen SawitSwasta b. Pelaksana tender  Ketua : Wakil Direktur Pelaksana  Sekretaris : Kepala Bagian Jasa Penjualan Sawit  Anggota : 1. Kepala Bagian Pemasaran PTPN Produsen SawitSwasta 2. Kepala Sub Bagian Jasa Penjualan Sawit 3. Bagian Analisa dan Informasi Pasar dan SPI KPB PTPN c. Waktu dan Tempat Tender Waktu : Setiap hari Selasa dan Kamis Jam : 14.00 atau 15.00 WIB sesuai undangan Tempat : KPB PTPN, Jl. Taman Cut Mutia No. 11, Jakarta Apabila hari Selasa dinyatakan sebagai hari libur nasional, maka tender dilaksanakan pada hari berikutnya dan tempat tender dapat dirubah setelah Jaldi Christanto Sinaga : Analisis Pemasaran Cpo Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV Studi Kasus : Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV dan Kantor Pemasaran Bersama KPB PT Perkebunan Nusantara I-V Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009 mendapat persetujuan dari Pelaksana Tender. Dalam hal ada permintaan khusus, tempat tender dapat dirubah setelah mendapat persetujuan dari Pengurus Tender. d. Peserta Tender 1. Penjual : KPB PTPN bertindak untuk dan atas nama produsen sawit. 2. Pembeli : adalah processor yang memiliki fasilitas industri pengolahan minyak sawit dan atau pabrik yang menggunakan bahan baku minyak sawit. 3. Peninjau: Berbagai instansi, calon pembeli, penjual atas seizin pengurus tender. Para pembeli peserta tender diwajibkan menyerahkan :  Company Profile  Akte Pendirian Perusahaan  S.I.U.P.  N.P.W.P.  Izin dari Depperindag  Referensi Bank e. Tata Cara Tender 1. Volume yang akan ditender disusun berdasarkan kondisi penyerahan CF atau FOB FOB Pelabuhan MuatFranco pabrik pembelipenjual dengan mutu sesuai standard mutu yang berlaku serta bulan penyerahanpengapalannya ditetapkan didalam formulir tender. Jaldi Christanto Sinaga : Analisis Pemasaran Cpo Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV Studi Kasus : Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV dan Kantor Pemasaran Bersama KPB PT Perkebunan Nusantara I-V Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009 2. Pembeli peserta tender menyampaikan penawaran melalui faxsurat yang dimasukkan ke dalam kotak yang telah disediakan di Kantor Pemasaran Bersama PTPN selambat-lambatnya pada jam 14.00 atau 15.00 WIB sesuai undangan padahari dan tanggal tender penawaran melalui fax ditangani oleh petugas khusus. 3. Harga penawaran diajukan dalam RpKg termasuk PPN dalam bulatan rupiah. 4. Pembeli peserta tender menyampaikan harga penawaran dengan jumlah per lot sesuai yang ditawarkan dan berdasarkan kondisi penyerahan. 5. Penawaran dengan harga tertinggi yang mencapai atau melebihi price idea dinyatakan sebagai pemenang tender. 6. Bila terdapat dua pembeli atau lebih dengan harga penawaran yang sama untuk volume dan lot serta kondisi penyerahan yang sama, maka volume tersebut dibagi secara proporsional. 7. Bila harga penawaran dari peserta tender tidak mencapai price idea, maka ditawarkan kembali kepada penawar tertinggi pertama, apabila penawar tertinggi pertama tidak bersedia atau tidak hadir, maka ditawarkan kepada penawar tertinggi kedua. Apabila penawar tertinggi kedua juga tidak bersedia atau tidak hadir, maka barang ditawarkan kepada peserta tender lainnya pada saat pelaksanaan tender, dan apabila peserta tender lainnya tidak bersedia maka barang ditarik dari tender. f. Penutupan Kontrak Jaldi Christanto Sinaga : Analisis Pemasaran Cpo Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV Studi Kasus : Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV dan Kantor Pemasaran Bersama KPB PT Perkebunan Nusantara I-V Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009 1. Penawaran tertinggi dengan harga terjadi traded akan dikukuhkan sebagai pemenang tender dengan suatu bentuk kontrak jual beli yang dibubuhi materai yang cukup dan tanggal kontrak adalah tanggal pelaksanaan tender. 2. Kondisi penyerahan barang harus dicantumkan dengan tegas dalam kontrak penjualan termasuk bulan penyerahanpengapalan, demikian juga pembayarannya. 3. Kontrak yang telah ditanda tangani tidak dapat dirubah tanpa adanya persetujuan dari kedua belah pihak. g. Pembayaran Pembayaran dilaksanakan secara tunai selambat-lambatnya 14 empat belas hari setelah tanggal kontrak. Apabila jangka waktu 14 empat belas hari terakhir dan pembeli belum melaksanakan pembayaran, maka pembeli yang bersangkutan untuk sementara tidak dapat ikut tender. Kepadanya dikenakan overdue interest sesuai suku bunga pinjaman Bank Mandiri sampai dengan hari pembatalan kontrak. Perhitungan overdue interest didasarkan pada sisa nilai kontrak yang belum dilunasi. Setelah jangka waktu 30 hari dari tanggal kontrak, apabila pembeli belum melunasi nilai kontrak dan overdue interest, penjual melaksanakan pembatalan kontrak dan partai barang tersebut dijual kembali melalui tender atau free sales. Apabila terjadi selisih harga yang sifatnya merugikan penjual, kerugian tersebut dibebankan kepada pembeli. Selama overdue interest dan selisih harga belum dilunasi, untuk sementara waktu pembeli bersangkutan belum dapat mengikuti tender ataupun membeli produk lain dari PTPN. Jaldi Christanto Sinaga : Analisis Pemasaran Cpo Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV Studi Kasus : Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV dan Kantor Pemasaran Bersama KPB PT Perkebunan Nusantara I-V Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009 h. PengapalanPenyerahan 1. Pengambilan atau penyerahan barang dilaksanakan segera setelah pembayaran dilaksanakan oleh pembeli. 2. Penerbitan IPDO dapat dilayani apabila pembayaran telah ditransfer atau masuk ke dalam rekening produsen yang bersangkutan. Penerbitan IPDO didasari urutan pembayaran first in first served. 3. Pembeli harus memberitahukan kepada penjual nama kapal dan agen lokal kapal tersebut paling lambat 7 tujuh hari sebelum perkiraan waktu kedatangan kapal di pelabuhan muat. 4. Dalam hal pembeli sudah membayar, tetapi belum mengambilmengapalkan barangnya pada bulan pengapalan, kepada pembeli dikenakan sewa tangki Rp. 15 Kgbulan, dan kenaikan ALB bukan tanggung jawab produsen dan tidak dapat diklaim. 5. Penyerahan barang dilaksanakan selambat-lambatnya 15 hari setelah tanggal pembayaran. Apabila pada waktu penyerahanpengapalan produsen tidak dapat menyerahkan mengapalkan barang, maka untuk setiap hari keterlambatan produsen dikenakan overdue interest berdasarkan bunga bank yang berlaku Bank Mandiri dari jumlah sisa barang yang belum diserahkan. Dalam hal penyerahan franco pabrik pembeli, apabila kemampuan menerima pabrik tersebut terbatas sehingga terjadi keterlambatan penyerahan, penjual tidak dapat dikenakan pinalti dan klaim mutu ALB. i. KlaimPremi Jaldi Christanto Sinaga : Analisis Pemasaran Cpo Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV Studi Kasus : Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV dan Kantor Pemasaran Bersama KPB PT Perkebunan Nusantara I-V Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009 1. Apabila realisasi pengapalanpenyerahan barang lebih atau kurang dari jumlah kontrak yang telah dibayar, maka kelebihan atau kekurangan tersebut dapat dilaksanakan perhitungan rampung dengan invoice tetap. 2. Klaim mutu atas penyerahan CPO dengan ALB diatas mutu standar, penyelesaiannya berdasarkan rumus formula yang berlaku seperti contoh berikut : a. CPO yang diserahkan ALB nya sd 7 Contoh perhitungan : Harga kontrak Rp. 2.200,- per kg - Perhitungan pinalty : 7-5 x Rp. 2.200,- = Rp. 44,- b. CPO yang diserahkan ALB nya dibawah 3,5. Apabila mutu CPO yang diserahkan ALB-nya dibawah 3,50, maka akan diberikan premi tambahan harga terhadap mutu yang diserahkan secara proporsional seperti contoh berikut : CPO yang diserahkan ALB 3 - Harga kontrak Rp. 2.200,- per Kg, Perhitungan premi : 3,50 - 3 x Rp. 2.200,- = Rp. 11,- per Kg. 3. ALB CPO yang diserahkan dihitung per partai penyerahan dan bukan berdasarkan penyerahan per truk tankiwagon kereta api. 4. Penyampaian claim mutuvolume lebihkurang, harus dilengkapi laporan dari surveyor independent serta laporan realisasi volume penyerahanpengapalan dan mutu barang dari produsen bersangkutan. j. Ketentuan Umum Jaldi Christanto Sinaga : Analisis Pemasaran Cpo Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV Studi Kasus : Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV dan Kantor Pemasaran Bersama KPB PT Perkebunan Nusantara I-V Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009 1. Tata cara pelaksanaan tender ini sah menurut hukum yang dituangkan dalam bahasa Indonesia dan ketentuan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kontrak. 2. Peserta tender dengan penawaran tertinggi yang memenangkan seluruh barang yang ditawarkan dalam tender dua kali berturut-turut, maka seluruh perusahaan didalam grup tersebut tidak dibenarkan mengikuti tender ketiga dan ke empat dihitung sejak memenangkan pertama, kemudian dapat mengikuti tender berikutnya dengan ketentuan seluruh kontrak yang telah ditutup harus dibayar lunas sesuai kesepakatan yang dibuat didalam kontrak penjualan. 3. Tender dapat dilaksanakan bila dihadiriditawarkan minimal oleh 5 perusahaan tetapi tidak dalam satu group. Apabila tidak mencapai 5 perusahaan peserta tender maka tender tidak dilaksanakandibatalkan pada hari tersebut. 4. Sesuai kebijakan dan ketentuan Pemerintah, bahwa penjualan CPO PTPN untuk lokal ditujukan kepada processor sesuai izin industri dari Deperindag, maka para broker tidak diperkenankan mengikuti tenderpembelian CPO. 5. Atas permintaan produsen untuk memenuhi liquiditas perusahaan yang mendesak dan lain-lain, KPB PTPN dapat melakukan penjualan melalui bid dan offer kepada pembeli tertentu berpedoman pada harga pasar yang berlaku atau quotation RotterdamKuala Lumpur. 6. Ketentuan ini berlaku juga untuk penjualan lokal dengan cara lainnya yang lazim seperti bidoffer dan LTC. Jaldi Christanto Sinaga : Analisis Pemasaran Cpo Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV Studi Kasus : Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV dan Kantor Pemasaran Bersama KPB PT Perkebunan Nusantara I-V Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009 B. Tata Cara Lelang Partai yang akan dilelang disusun dalam katalog dengan Nomor Urut berupa Nomor Lot dan Nomor Chop kemasan Peti danatau Paper Sacks. Chop- chop yang sudah dimasukkan ke dalam katalog dan telah disampaikan kepada pembeli, tidak dapat dibatalkan kecuali dengan alasan yang cukup kuat dan disampaikan secara tertulis sebelum waktu pembukaan Auction. Tiap chop dalam katalog terdiri dari contoh-contoh yang representatif mewakili partainya dan diserahkan kepada pembeli beserta katalognya selambat- lambatnya 14 hari sebelum auctionlelang. Selanjutnya dalam hal diperlukan, dikirimkan kepada principalnya di luar negeri. Pada hari auctionlelang, pembeli mengajukan penawaran secara langsung dan terbuka kepada pimpinan auctionlelang auctioneer, dalam suatu persaingan yang sehat untuk satu chop penuh. Penawaran diajukan dalam USDCentkg dengan kondisi penyerahan FCA-CY. Tanggung jawab penjual terbatas sampai penyerahan barang dalam container di Container Yard CY di pelabuhan muat sesuai yang dicantumkan di dalam catalog. Karena tanggung jawab penjual hanya sampai penyerahan di Container Yard sesuai Incoterms, maka THC dan Document Fee sudah termasuk di dalam freight dan menjadi beban pembeli. Dalam hal penyerahan barang berbeda dengan ketentuan tersebut di atas untuk blending tea dan lain- lain akan diberlakukan ketentuan khusus melalui kontrak atau amendemen kontrak berdasarkan kesepakatan antara pembeli dan penjual. Pengapalan barang yang tidak menggunakan pallet tidak diberikan penggantian biaya pallet. C. Syarat-Syarat Lelang Jaldi Christanto Sinaga : Analisis Pemasaran Cpo Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV Studi Kasus : Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV dan Kantor Pemasaran Bersama KPB PT Perkebunan Nusantara I-V Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009 Produsen peserta lelang ditetapkan oleh Pengurus lelang. Para pembeli peserta lelang, diwajibkan menyerahkan Company Profile dilengkapi dengan dokumen-dokumen penunjang yang diperlukan dan masih berlaku antara lain SIUP, SITU, NPWP dan PKP. Peran pembeli dapat turut menjadi peserta lelang dengan menyerahkan :  Akte Pendirian perusahaan yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan telah didaftarkan didalam lembaran berita negara.  Surat Penunjukan sebagai agen pembelian buying agent dari Principal yang diwakilinya.  Referensi Bank, Rekomendasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia dan AssosiasiKadin setempat.  Surat Jaminan dari Principal di luar negeri. Pembeli berkewajiban menyerahkan surat jaminan dari principalnya di luar negeri untuk menjamin bahwa teh yang dibeli pasti akan dibayar dan dikapalkan selambat-lambatnya 45 empat puluh lima hari setelah tanggal kontrak. Dalam hal pembeli telah menyerahkan Bank Garansi, Surat Jaminan tidak diperlukan. Produk CPO Crude Palm Oil yang dihasilkan oleh PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV selain dipasarkan secara domestik lokal, juga dipasarkan kepada konsumen luar negeri ekspor. Adapun negara-negara tujuan ekspor PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV berdasarkan realisasi penjualan dan pengapalan, yaitu : Belanda, India, China, Srilangka, Spanyol, Singapura, Ravena, Mundra, Genoa, Tanzania, Jerman dan Turki. Adapun 3 negara yang menjadi konsumen terbesar CPO Crude Palm Oil produksi PT Perkebunan Jaldi Christanto Sinaga : Analisis Pemasaran Cpo Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV Studi Kasus : Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV dan Kantor Pemasaran Bersama KPB PT Perkebunan Nusantara I-V Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009 Nusantara IV, yaitu India, Belanda, dan China. Untuk lebih jelasnya, proses pemasaran CPO Crude Palm Oil kelapa sawit PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV dapat dilihat pada Gambar 4 dibawah ini. Jaldi Christanto Sinaga : Analisis Pemasaran Cpo Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV Studi Kasus : Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV dan Kantor Pemasaran Bersama KPB PT Perkebunan Nusantara I-V Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009 Keterangan : = Tahapan = Proses Gambar 4. Skema Proses Pemasaran CPO Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV PTPN-IV PRODUSEN CPO Crude Palm Oil HASIL KPB Kantor Pemasaran Bersama MEDIATOR LELANG TENDER TERBUKA DOMESTIK EKSPOR KONSUMEN Peraturan, Tata Cara Syarat-Syarat LelangTender Terbuka a. Pengurus Tender b. Pelaksana Tender c. Waktu Tempat Tender d. Peserta Tender e. Tata Cara Tender f. Penutupan Kontrak g. Pembayaran h. PengapalanPenyerahan i. KlaimPremi j. Ketentuan Umum Pengolahan TBS Menjadi CPO Crude Palm Oil a. Penimbangan TBS b. Penimbunan TBS c. Perebusan TBS d. Pemisahan Buah dari TBK Tandan Buah Kosong e. Pengempaan Pemisahan Minyak dari Daging Buah f. Penghembusan Pemisahan Biji dari Ampas g. Pengendapan Pemisahan Minyak dari Air h. Pemisahan Inti dari Biji i. Pemurnian j. PenimbunanPenyimpanan Jaldi Christanto Sinaga : Analisis Pemasaran Cpo Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV Studi Kasus : Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV dan Kantor Pemasaran Bersama KPB PT Perkebunan Nusantara I-V Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009 5.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemasaran CPO Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV Keberhasilan kegiatan pemasaran CPO Crude Palm Oil dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal dan internal. Pada umumnya faktor-faktor yang mempengaruhi, diantaranya mutukualitas CPO Asam Lemak Bebas, kadar air dan kotoran, jumlah yang dipasarkan, harga, tujuan perusahaan, promosi, kebijakan pemerintah kuota penjualan, pajak ekspor, dan kebijakan perbankan, tarif bea masuk, kurs valuta asing, komoditas substitusi, dan para pesaing. Untuk dapat bertahan dan bersaing dalam kegiatan pemasaran, kita harus memperhatikan dan mengelola memanajemen faktor-faktor diatas secara cermat dan baik sehingga mendapatkan keuntungan dan posisi tawar yang baik dari produk yang kita pasarkan. PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV sebagai salah satu perusahaan yang menghasilkan CPO mempunyai beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan pemasarannya. Adapun beberapa faktor dominan yang mempengaruhi kegiatan pemasaran CPO Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV, yaitu mutukualitas Asam Lemak Bebas, kadar air, dan kotoran, kebijakan perbankan, promosi, pelabuhan, dan para pesaing. Untuk meningkatkan posisi tawardaya saing dari produk CPO Crude Palm Oil yang dihasilkannya, PT Perkebunan Nusantara IV telah melakukan berbagai kegiatan pengelolaan. Untuk meningkatkan mutukualitas CPO yang dihasilkan PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV telah mengikuti standar perdagangan dunia dengan menerapkan standarisasi ISO 9001 dan ISO 14000 dalam kegiatan pasca panen primer dan pabrikasi pengolahan CPO Crude Palm Oil pada tiap-tiap unit kebun Jaldi Christanto Sinaga : Analisis Pemasaran Cpo Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV Studi Kasus : Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV dan Kantor Pemasaran Bersama KPB PT Perkebunan Nusantara I-V Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009 dan pabrik pada areal milik PT Perkebunan Nusantara IV, seperti PMS Pabrik Minyak Sawit Adolina dan Pabatu telah menerapkan ISO 14000 dalam proses pabrikasi pengolah CPO Crude Palm Oilnya. Kegiatan pemasaran dari CPO Crude Palm Oil yang dihasilkannya, PT Perkebunan Nusantara IV bekerjasama dan mempercayakannya kepada Kantor Pemasaran Bersama KPB PT Perkebunan Nusantara I-V untuk memasarkannya. Adapun fungsi dari Kantor Pemasaran Bersama KPB PT Perkebunan Nusantara I-V, yaitu sebagai market intelligent, mediator antara produsen dan konsumen, serta bertugas mengatur proses pengirimanpengapalan CPO dari tangan produsen hingga sampai ke tangan konsumen sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat bersama. Kegiatan transaksi perbankan dari jual-beli CPO Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV yang dilakukan oleh Kantor Pemasaran Bersama KPB PT Perkebunan Nusantara I-V, PT Perkebunan Nusantara IV menggunakan jasabekerja sama dengan Bank Mandiri dalam hal pembuatan kontrak penjualan dan pembayarannya. Untuk penjualan luar negeri ekspor, PT Perkebunan Nusantara IV mengunakan kurs tengah Bank Mandiri pada hari terjadinya transaksi untuk mengkonversikannya kedalam rupiah. Untuk lebih jelasnya, proses pemasaran CPO Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV dapat dilihat pada Gambar 5 dibawah ini. Jaldi Christanto Sinaga : Analisis Pemasaran Cpo Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV Studi Kasus : Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV dan Kantor Pemasaran Bersama KPB PT Perkebunan Nusantara I-V Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009 Keterangan : = Tahapan = Proses Gambar 5. Faktor-Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Pemasaran CPO Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV PTPN-IV PRODUSEN CPO Crude Palm Oil HASIL KPB Kantor Pemasaran Bersama MEDIATOR LELANG TENDER TERBUKA DOMESTIK EKSPOR KONSUMEN Faktor-Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Pemasaran CPO Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV a. Kebijakan Pemerintah Kuota Penjualan, Pajak Ekspor PE dan Kebijakan Perbankan b. Tarif Bea Masuk BM c. Kurs Valuta Asing d. Komoditas Substitusi e. Persaingan Pesaing Faktor-Faktor Internal yang Mempengaruhi Pemasaran CPO Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV a. MutuKualitas CPO ALB, Kadar Air dan Kadar Kotoran b. Jumlah CPO c. Harga CPO d. Tujuan Perusahaan e. Promosi Jaldi Christanto Sinaga : Analisis Pemasaran Cpo Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV Studi Kasus : Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV dan Kantor Pemasaran Bersama KPB PT Perkebunan Nusantara I-V Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009

5.3. Proses Penentuan Harga CPO Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV