Jaldi Christanto Sinaga : Analisis Pemasaran Cpo Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV Studi Kasus : Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV dan Kantor Pemasaran Bersama KPB
PT Perkebunan Nusantara I-V Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009
lingkungan. Kepedulian ini dipegang teguh dan merupakan bentuk tanggung jawab terhadap negara.
4.2. Profil Kantor Pemasaran Bersama KPB PT Perkebunan Nusantara I-V Cabang Medan
Pendirian KPB PTPN adalah merupakan hasil dari sejarah panjang upaya peningkatan efektifitas dan efisiensi pemasaran komoditas BUMN Perkebunan
yang dilaksanakan Pemerintah. Oleh sebab itu, untuk dapat menjelaskan secara baik latar belakang pendirian dan tujuan pendirian KPB PTPN seharusnyalah
dengan cara melihat sejarah pengelolaan pemasaran hasil produksi BUMN Perkebunan dari tahun 60’an hingga saat ini.
Pengelolaan pemasaran hasil produksi BUMN Perkebunan mengalami perbaikan dari waktu ke waktu, dari pilihan memasarakan sendiri hingga
membentuk suatu organisasi yang menangani secara bersama pemasaran seluruh hasil produksi BUMN Perkebunan. Perbaikan-perbaikan ini dimaksudkan untuk
meningkatkan efaktifitas dan efisiensi pelaksanaan pemasaran, sehingga penerimaan dari penjualan dapat dicapai seoptimal mungkin.
Jika diurutkan, maka sejarah upaya pengembangan pengelolaan pemasaran hasil produksi BUMN Perkebunan dapat dibagi ke dalam beberapa
periode, sebagai berikut : I.
Periode 1958-1961, PPN Lama dan PPN Baru Pada periode ini terdapat 2 dua Perusahaan Perkebunan Negara PPN,
yaitu PPN Lama, yaitu perkebunan yang diambil alih dari perushaan milik Pemerintah Belanda. Sementara PPN Baru adalah perusahaan perkebunan yang
Jaldi Christanto Sinaga : Analisis Pemasaran Cpo Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV Studi Kasus : Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV dan Kantor Pemasaran Bersama KPB
PT Perkebunan Nusantara I-V Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009
diambil alih oleh Pemerintah R.I. dari perusahaan swasta Belanda. Pada periode ini fungsi pemasaran dilaksanakan sendiri oleh masing-masing PPN.
II. Periode 1961-1963, Badan Pimpinan Umum Perusahan Perkebunan
Negara BPU-PPN
Periode ini ditandai dengan pendirian Badan Pimpinan Umum Perusahaan Perkebunan Negara BPU-PPN, tepatnya tahun 1961. Pendirian
BPU-PPN ini dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan pengawasan fungsi pemasaran. BPU-PPN berfungsi mengelola seluruh perusahaan perkebunan
yang diambil alih pemerintah, baik PPN Lama maupun PPN Baru beserta kebun- kebunnya. Dalam operasionalnya, pelaksanaan pemasaran ditangani Direksi BPU-
PPN dengan dibantu kantor-kantor perwakilannya di daerah-daerah. III.
Periode 1963-1968, Pembentukan 5 Lima BPU-PPN Pada periode ini Pemerintah memecah BPU-PPN ke dalam 5 lima
badan hukum yang menangani fungsi pemasaran, yaitu BPU-PPN Karet, BPU-PPN Aneka Tanaman, BPU-PPN Gula, BPU-PPN Tembakau, dan BPU-
PPN Serat. Reorganisasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemasaran, melalui spesialisasi pemasaran produk.
IV. Periode 1968-1990, PNP Berubah Menjadi PTP
Pada periode ini Pemerintah membubarkan seluruh BPU-PPN dan membentuk 28 Perusahaan Negara Perkebunan PNP menjadi Perseroan Terbatas
Perkebunan PTP. Kemudian dengan berlakunya Peraturan Pemerintah No.3 Tahun 1983 tentang Perseroan Terbatas, maka secara bertahap status Perusahaan
Negara Perkebunan berubah menjadi Perseroan Terbatas Perkebunan.
Jaldi Christanto Sinaga : Analisis Pemasaran Cpo Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV Studi Kasus : Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV dan Kantor Pemasaran Bersama KPB
PT Perkebunan Nusantara I-V Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009
Untuk mencegah timbulnya persaingan diantara PTP maka dibentuklah Kantor Pemasaran Bersama KPB. Pendekatan yang digunakan untuk mencapai
tujuan dimaksud ialah dengan mengoperasikan Kantor Pemasaran Bersama menangani pemasaran komoditi perkebunan yang dihasilkan oleh kelompok PTP
yang berada dalam satu wilayah. Atas dasar pendelatan itu maka Kantor Pemasran Bersama tersebar di wilayah-wilayah sebagai berikut :
a. KPB PTP I sd IX berlokasi di Medan
b. KPB PTP XI sd XIII berlokasi di Jakarta
c. KPB PTP XXII, XXVI, dan XXVII berlokasi di Surabaya
d. KAH Gula PTP XIV, XV, XVI, XVII, XX, XXI, XXII, dan XXIV sd XXV
V. Periode 1990 sd Sekarang
Pada periode ini, tepatnya tanggal 26 Februari 1990, Direksi PTPN I- XXIX membuat Kesepakatan Bersama untuk melebur 4 empat Kantor
Pemasaran Bersama dan Asosiasi Pemasaran Bersama APBP dan membentuk Kantor Pemasaran Bersama I-XXIX. Kesepakatan Bersama ini kemudian
dikukuhkan oleh Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 166KptsOT.21031990.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembentukan KPB PTPN dilandasi oleh :
a. Pentingnya pengintegrasian kegiatan pemasaran komoditi perkebunan dari
seluruh perusahaan-perusahaan perkebunan di Indonesia yang diambil alih oleh negara.
b. Oleh karena pada masa sebelumnya pengambilalihan setiap perusahaan-
perusahaan perkebunan menangani pemasarannya masing-masing, maka
Jaldi Christanto Sinaga : Analisis Pemasaran Cpo Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV Studi Kasus : Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV dan Kantor Pemasaran Bersama KPB
PT Perkebunan Nusantara I-V Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009
untuk meningkatkan sinergi setelah pengambilalihan oleh negara maka seluruh fungsi perusahaan perkebunan tersebut khususnya bidang
pemasaran berada dalam satu pengolahan. Tujuan pembentukan KPB dijelaskan dalam Kesepakatan Bersama
Direksi PNPT Perkebunan I sd XXIX tanggal 26 Februari 1990, yaitu seperti dimuat dalam pasal 3 yang isinya sebagai berikut. Tujuan dibentuknya KPB
adalah untuk menyelenggarakan pemasaran hasil produksi PNPT Perkebunan I-XXIX dengan berpegang pada prinsip ekonomi dan tugas-tugas BUMN agar
PNPT perkebunan mendapat manfaat yang sebesar-besarnya, dengan sasaran antara lain :
a. Menyatukan kebijakan tata cara, prosedur, kuantitas, dan kualitas produksi
b. Memperoleh kesatuan harga jual yang optimal
c. Mengembangkan pasar luar negeri
d. Memperkuat daya saing
e. Menghindarkan biaya pemasaran yang relatif tinggi
f. Memperlancar penyelesaian klaim
g. Meningkatkan hasil penelitian dan memanfaatkannya secara terpadu
h. Memudahkan kerja sama penanganan industri hilir
i. Memudahkan pengawasan
Uraian tentang Struktur Organisasi, Fungsi dan Tugas Pokok dan peraturan Pendukung dari KPB PTPN Cabang Medan akan didahului dengan
penyajian Stuktur Organisasi Kantor Pemasaran Bersama PT Perkebunan Nusantara KPB PTPN. Hal ini dilakukan untuk memberi penjelasan posisi
Jaldi Christanto Sinaga : Analisis Pemasaran Cpo Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV Studi Kasus : Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV dan Kantor Pemasaran Bersama KPB
PT Perkebunan Nusantara I-V Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009
keorganisasian KPB PTPN Cabang Medan di dalam Organisasi Kantor Pemasaran Bersama PT Perkebunan Nusantara.
KPB PTPN dikepalai oleh seorang Direktur Pelaksana yang dibantu oleh seorang wakil Direktur Pelaksana. Kantor Pusat KPB PTPN berkedudukan di
Jakarta. KPB PTPN, dalam rangka pelayanan pemasaran, memiliki 2 dua cabang, yaitu KPB PTPN Cabang Medan dan KPB PTPN Cabang Surabaya lihat
Gambar 2.
Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi KPB PTPN KPB PTPN Cabang Medan sebagai salah satu cabang dari KPB PTPN
dikepalai oleh seorang Kepala Cabang. Dalam rangka mengelola kegiatan operasi KPB PTPN Cabang Medan setiap harinya, Kepala Cabang dibantu oleh 4 empat
Kepala Urusan, yang bertugas menangani kegiatan-kegiatan operasi dan
Direktur Pelaksana
Wakil Direktur Pelaksana
Bagian Tata
Usaha
Bagian Analisa
Informasi Pasar
Bagian Jasa
Penj. Sawit
Bagian Jasa
Penj. Teh
Karet Bagian
Jasa Penj.
Gula
PasirTetes
Bagian Satuan
Penga- wasan
Intern
Kantor Cabang Medan Kantor Cabang Surabaya
Jaldi Christanto Sinaga : Analisis Pemasaran Cpo Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV Studi Kasus : Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV dan Kantor Pemasaran Bersama KPB
PT Perkebunan Nusantara I-V Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009
administrasi. Struktur organisasi KPB PTPN Cabang Medan dapat dilihat dalam Gambar 3 dibawah ini.
Gambar 3. Bagan Struktur Organisasi KPB PTPN Cabang Medan Adapun tugas pokok dan fungsi KPB PTPN Cabang Medan adalah
melaksanakan proses pengapalan ekspor komoditi PT Perkebunan I-VI yang meliputi :
a. Melaksanakan pengurusan persediaan barang di gudangtangki timbun
b. Melaksanakan penyerahan barang
c. Melaksanakan pencairan nilai hasil penjualan dari Bank Devisa langsung ke
rekening PT Perkebunan yang bersangkutan Peraturan yang menjadi dasar pembentukan dan operasi KPB PTPN
adalah sebagai berikut :
KEPALA CABANG
URUSAN KEUANGAN
UMUM URUSAN
PENGAPALAN KARET
LATEKS URUSAN
PENGAPALAN MINYAK
SAWIT URUSAN
PENGAPALAN TEH KAKAO
KEUANGAN PRA SHIPMENT
PRA SHIPMENT PRA SHIPMENT
UMUM SHIPMENT
SHIPMENT SHIPMENT
P.D.E. AFTER
SHIPMENT AFTER
SHIPMENT AFTER
SHIPMENT
Jaldi Christanto Sinaga : Analisis Pemasaran Cpo Crude Palm Oil PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV Studi Kasus : Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV PTPN-IV dan Kantor Pemasaran Bersama KPB
PT Perkebunan Nusantara I-V Cabang Medan, 2007. USU Repository © 2009
a. Kesepakatan Bersama Direksi PNPT Perkebunan I sd XXIX tanggal 26
Februari 1990 b.
Kemudian dikukuhkan oleh Departemen Pertanian melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 166KptsOT.21031990 tanggal 8 Maret 1990
tentang Persetujuan Pembentukan Kantor Pemasaran Bersama PNPT Perkebunan I sd XXIX
4.3. Karakteristik Responden