94
Hasil Penelitian ini serupa dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Bayu Radtya 2010:93 bahwa Return LQ 45
tidak berpengaruh terhadap IHSG .
4. Menguji dan Memaknai Analisis Jalur Model Trimming Stuktur II
Berdasarkan output pada Struktur II masih terdapat variabel eksogen yang tidak signifikan terhadap variabel endogen, maka itu perlu
dilakukan analisis jalur model trimmming. Analisis jalur model trimming adalah model yang digunakan untuk memperbaiki struktur analisis jalur
dengan cara mengeluarkan dari model variabel eksogen yang koefisien jalurnya tidak signifikan Heise, 1969; Al-Rasyid dan Sitepu, 1994:12;
Kusnendi,2005:12 dalam Riduwan dan Engkos, 2008:127.
Analisis Jalur Model Trimming Struktur II
ε
2
ρy2x1 ρy2ε
ρy2x2
Gambar 4.11 Paradigma Penelitian Analisis Jalur Model Trimming Struktur II
Kerangka konseptual diambil dari model Riduwan dan Engkos, 2008:136
Persamaan Struktur II setelah Trimming Y
2
= ρy
2X1
X
1
+ ρy
2X2
X
2
+ ε
1
Suku Bunga Riil
Uang Beredar
IHSG
95
Hipotesis penelitian baru yang dapat dibentukdari gambar
diagram jalur diatas sebagai berikut : I.
Uji F
Uji F dilakukan untuk melakukan pengujian hipotesis dengan beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan yaitu, merumuskan
hipotesis alternatif Ha dan juga menyertai dengan hipotesis nol H
, seperti dibawah ini:
a. Ho :
i
= 0, Indikator Kurs dan Uang Beredar tidak berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen
IHSG. b. Ha :
i
0, Indikator Kurs dan Uang Beredar berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen IHSG.
Tabel 4.15 Koefisien Determinasi Struktur II Trimming
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.954
a
.910 .907
281.121831 a. Predictors: Constant, M2, KURS
Sumber: Data Diolah Besarnya angka R square adalah 0,91. Dalam penelitian ini IHSG
dapat dijelasakan oleh variabel Kurs dan Uang Beredar secara gabungan adalah sebesar 91 sedangkan sisanya sebesar 9 100
- 91 dijelaskan oleh faktor lain atau variabel – variabel lain diluar
model ini.
96
Tabel 4.16 Analisis Varian ANOVA Struktur II Trimming
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
5.511E7 2
2.756E7 348.688
.000
a
Residual 5453034.368
69 79029.484
Total 6.057E7
71 a. Predictors: Constant, M2, KURS
b. Dependent Variable: IHSG
Sumber: Data Diolah Pada tabel analisis varian ANOVA struktur II diatas ditampilkan
uji F yang dapat dipergunakan untuk menguji model apakah variabel Kurs dan Uang Beredar berpengaruh terhadap IHSG.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa indikator makro ekonomi yang terdiri dari Suku Bunga Riil, Kurs dan Uang Beredar
tersebut secara bersama – sama terbukti mempengaruhi tingkat
besarnya nominal yang dilihat dalam bentuk IHSG dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena tingkat probabilitas jauh lebih
kecil dari 0,05 atau 0,000 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya secara bersama
– sama variabel bebas eksogen berpengaruh terhadap variabel terikat endogen.
II. Uji t
Untuk mengisi signifikan hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk semua populasi maka perlu diisi dengan tingkat signifikan
sebesar 5 dengan rumus signifikan product moment. Sedangkan
hipotesis untuk uji t adalah sebagai berikut :
97
a. Ho : = 0, Indikator Kurs tidak terdapat pengaruh dengan
IHSG. Ha :
0, Indikator Kurs terdapat pengaruh dengan IHSG.
b. Ho : = 0, Indikator Uang Beredar tidak terdapat
pengaruh dengan IHSG. Ha :
0, Indikator Uang Beredar terdapat pengaruh dengan IHSG.
Tabel 4.17 Hasil Uji Parsial t-test Stuktur II Trimming
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 4496.962
457.078 9.838
.000 KURS
-.495 .043
-.427 -11.501
.000 M2
.001 .000
.760 20.458
.000 a. Dependent Variable: IHSG
Sumber: Data Diolah Koefisien
– koefisien jalur yang diperoleh berdasarkan hasil pengolahan adalah sebagai berikut :
ρy
2X2
= -0,427 ρy
2X3
= 0,760
Jadi, persamaan analisis jalur yang terbentuk adalah sebagai berikut :
Y1 = ρy
2X1
X
1
+ ρy
2X2
X
2
+ρy
2X3
X
3
+ε
1
IHSG = - 0,427 Kurs + 0,760 M2+ 0 ,09ε
1
98
Harga koefisien jalur keseluruhan variabel dapat dilihat pada gambar 4.6 dibawah ini :
Gambar 4.12 Diagram Analisis Jalur Model Trimming Stuktur II
Kerangka konseptual diambil dari model Riduwan Engkos, 2008:136 ε
2
-0,427 0,09
0,760 a
Pengaruh Nilai Tukar Kurs terhadap IHSG
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tukar Kurs berpengaruh negatif terhadap tingkat besarnya nominal dalam
bentuk IHSG.Dari hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000, sedangkan koefisien regresinya sebesar -0,425.
Hal ini menunjukkan bahwa Kurs memiliki pengaruh yang negatif terhadap IHSG karena nilai signifikansinya lebih kecil
dari 0,05 yaitu 0,000. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi Nilai Tukar Kurs yang diterapkan
oleh Bank Indonesia akan menurunkan jumlah IHSG. Hal tersebut dapat dilihat dari koefisien regresi sebesar -0,425
Uang Beredar
IHSG Kurs
99
yang berarti setiap kenaikan Kurs sebesar satu-satuanakan menurunkan IHSG sebesar 0,425 kali.
Hasil Penelitian diperkuat juga oleh Suramaya Suci Kewal 2012:12 yg mengemukakan bahwa Pengaruh variabel kurs
rupiah terhadap IHSG menunjukkan hasil yang negatif dan signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa hubungan antara
kurs rupiah dan harga saham berlawanan arah, artinya semakin kuat kurs rupiah terhadap US rupiah terapresiasi
maka akan meningkatkan harga saham, dan sebaliknya. Hasil yang diperoleh ini konsisten dengan teori, di mana
menguatnya kurs rupiah terhadap USD adalah sinyal positif bagi perekonomian sebuah negara.
Hasil ini juga sesuai dengan penelitian menurut Sri Adiningsih 1998:160-161 dalam Moh.Mansur 2009:3
bahwa, menurunnya kurs rupiah terhadap mata uang asing khususnya dollar US memiliki pengaruh negatif terhadap
kondisi ekonomi secara keseluruhan termasuk pasar modal.
b Pengaruh Uang Beredar terhadap IHSG
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Uang Beredar berpengaruh positif terhadap tingkat besarnya nominal dalam
bentuk IHSG. Dari hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000, sedangkan koefisien regresinya
sebesar 0,842. Hal ini menunjukkan bahwa Uang Beredar
100
memiliki pengaruh yang positif terhadap IHSG karena nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000. Hasil
penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi Uang Bereadar yang diterapkan oleh Bank Indonesia akan
menaikan jumlah IHSG. Hal tersebut dapat dilihat dari koefisien regresi sebesar 0,842 yang berarti setiap kenaikan
Uang Beredar sebesar satu-satuanakan menaikan IHSG sebesar 0,842 kali.
Hasil penelitian ini sama seperti Indah Yuliana 2012:12 yang menyebutkan Uang Beredar berpengaruh positif dan
signifikan terhadap IHSG. Temuan penelitian menunjukkan bahwa indikator makro ekonomi, yaitu jumlah uang yang
beredar berpengaruh dominan terhadap Indeks Harga Saham
Gabungan IHSG.
Berdasarkan hasil dsri koefisien jalur pada sub-struktur II setelah dilakukan trimming, maka dapat digambarkan analisis jalur secara
keseluruhan yang menggambarkan hubungan kausal empiris antar variabel X
1
, X
2
, X
3
, X
4
dan Y
1
Terhadap Y
2
Sebagai berikut:
101
Gambar 4.13 Diagram Analisis Jalur Model Setelah Trimming
Kerangka konseptual diambil dari model Riduwan Engkos, 2008:136
0,468 ε
1
ε
2
0,585 0,09
-0,427 -0,282
0,749
-0,835 0,760
5. Perhitungan Pengaruh Struktur I dan Struktur II setelah Trimming