Pasar Modal dan Instrumen Pasar Modal

11

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pasar Modal dan Instrumen Pasar Modal

Pasar modal sering disamakan dengan pasar uang, padahal keduanya memiliki perbedaan secara prinsip. Pasar modal atau capital market adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang dan dalam arti sempit merupakan pasar nyata. Sedangkan, pasar uang atau money market berkaitan dengan instrumen keuangan jangka pendek dan merupakan pasar tidak nyata.Pasar modal sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan sekuritas jangka panjang yang bisa diperjual-belikan baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah ataupun perusahaan swasta Husnan, 2003:3. Pasar modal adalah lembaga keuangan bukan bank yang mempunyai kegiatan berupa penawaran dan perdagangan efek. Salain itu, pasar modal juga merupakan lembaga yang berprofesi berkaitan dengan transaksi jula beli efek. Dengan demikian pasar modal dikenal debagai tempat penjual dan pembeli dana Artesa dan Handiman, 2006:215. Pengertian pasar modal menurut Undang-Undang pasar modal no.8 tahun 1995 pasal 1 adalah kegiatan yang berkenaan dengan penawaran umum dan perdagangan efek perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan, serta lembaga yang profesi yang berkaitan dengan efek. Menurut Ahmad Rodoni 2006:168 produk-produk yang ada dipasar modal adalah sebagai berikut: 12 1. Reksadana Reksadana atau disebut mutual fund atau investment fund merupakan sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan uang kepada pengelola reksadana manajer investasi untuk digunakan sebagai modal investasi. Pada prinsipnya investasi pada reksadana adalah melakukan investasi yang menyebar pada beberapa alat investasi yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang. 2. Saham Saham adalah penyertaan modal dan pemilikan suatu perseroan terbatas PT atau disebut emiten. Saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah selember kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Dengan kepemilikan saham, pemegang saham juga dapat mengelola capital gain. Capital gain akan diperoleh bila ada kelebihan harga jual diatas harga beli. 3. Saham Preferen Saham preferen adalah gabungan hybrid antara obligasi dan saham biasa artinya dosamping memliki karakteristik seperti obligasi juga memiliki karakteristik saham biasa. Karakteristik obligasi misalnya saham preferen memberikan hasil yang tetap seperti bunga obligasi. Biasanya saham preferen memberikan pilihan tertentu atas hak pembagian dividen. Jika suatu ketika emiten mengalami kerugian, 13 maka pemegang saham preferen bisa tidak menerima pembayaran dividen yang sudah ditetapkan sebelumnya. 4. Obligasi Obilgasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontak antara pembeli pinjaman dengan yang member pinjaman. Surat obligasi adalah selembar kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut memberikan pinjaman kepada perusahaan yang menerbitkan obligasi. 5. Obligasi Konversi Covertible Bond Obligasi konversi, sekilas tidak ada bedanya dengan obligasi biasa, biasanya dengan memberikan kupon yang tetap, memiliki jatuh tempo dan memiliki nilai pari. Hanya saja obligasi konversi memiliki keunikan yaitu dapat ditukarkan dengan saham biasa. Pada obligasi konversi selalu tercantum persyaratan untuk melakukan konversi. 6. Waran Waran adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu harga yang sudah ditentukan. Biasanya waran juga dijula bersamaan dengan surat berharga lainnya, misalnya obligasi atau saham. Penertbitan waran harus memiliki saham yang nantinya dikonversi oleh pemegang waran. Namun setelah obligasi, saham disertai waran memasuki pasar baik itu obligasi, saham maupun waran dapat diperdagangkan secera terpisah. 14 7. Right Issue Right issue merupakan hak bagi pemodal membeli saham baru yang dikeluarkan emiten. Karena merupakan hak, maka investor tidak terikat untuk membelinya. Ini berbeda dengan saham bonus atau dividen saham, yang otomatis diteruma oleh pemegang saham.

B. Makro Ekonomi