16
bahwa para penabung meminta premi di atas suku bunga riil sebagai kompensasi bagi ekspetasi kerugian dari bunga yang mereka terima
kembali. Hubungan antara inflasi dengan suku bunga dikenal dengan hukum Fisher, yang bisa diekspresikan sebagai berikut Fabozzi,
1999:207-208
Dimana: i menunjukan suku bunga nominal, r menunjukan suku bunga riil dan p menunjukan perkiraan perubahan tingkat harga barang
dan jasa selama usia peminjaman. Dalam hal ini menunjukan bahwa suku bunga nominal mereflesikan suku bunga rill dan harapan inflasi.
Perlu diingat bahwa ekspektasi inflasi dan suku bunga riil tidak dapat diamati. Jika estimasi inflasi p cukup baik, estimasi r yang dihasilkan
juga cukup baik, tetapi nilai yang sebenarnya dari suku bunga riil tidak diketahui.
2. Nilai Tukar Kurs
Nilai tukar atau kurs exchange rate adalah tingkat dimana mata uang domestik dikonversikan menjadi mata uang asing Bodie, 2006:
175. Kurs exchange rate dua negara adalah tingkat harga yang
disepakati penduduk kedua negara untuk saling melakukan perdagangan Mankiw, 2003:123.
��� � � � � � = �� � �� � �
� � − ���
I = r + p
17
Kurs adalah harga sebuah mata uang dari suatu negara yang diukur atau dinyatakan dalam satuan mata uang lainnya. Kurs memainkan
peranan yang amat penting dalam keputusan-keputusan pembelanjaan, karena kurs memungkinkan bagi kita untuk menerjemahkan harga-harga
dari berbagai negara ke dalam satu bahasa yang sama Krugman, 2000:40.
Menurut Mankiw 2003:123 dalam literatur ekonomi nilai tukar mata uang suatu negara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu nilai tukar
nominal dan nilai tukar riil. Nilai tukar nominal merupakan harga relatif mata uang dua negara. Misalnya, jika kurs antara dolar AS dan yen
Jepang adalah 120 yen per dolar, maka anda bisa menukarkan 1 dolar untuk menjadi 120 yen di pasar uang.
Sedangkan nilai tukar rill merupakan harga relatif dari nbarang- barang antara dua negara. Nilai tukar riil menyatakan tingkat dimana kita
bias memperdagangkan barang-barang dari suatu negara untuk barang-
barang ke begara lain Mankiw, 2003:125.
Kurs riil diantara kedua negara dihitung dari kurs nominal dan tingkat harga di kedua negara. Jika kurs riil tinggi, barang-barang luar
negeri relatif lebih murah, dan barang-barang domestik relatif lebih
Kurs Riil = Kurs Nominal × Rasio Tingkat Harga ε
= e × PP
18
mahal. Jika kurs riil rendah, maka barang-barang luar negeri relatif lebih mahal sedangkan barang-barang domestik relatif lebih murah.
Menurut Hady Hamdy 2008:44. Kurs mata uang suatu negara dapat mengalami devaluasi dan revaluasi. Devaluasi adalah naiknya nilai
tukar mata uang negera lain apabila di petukarkan dengan mata uang domestik, atau dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan pemerintah
untuk menurunkan nilai mata uang asingnya terhadap nilai mata uang asing yang bertujuan untuk:
1. Mendorong ekspor dan membatasi impor. 2. Mendorong penggunaan produksi dalam negeri.
3. Dengan BOP yang equilibrium, diharapkan kurs valas dapat menjadi relatif stabil.
Revaluasi adalah turunnya nilai tukar mata uang negara-negara lain apabila dipetukarkan dengan mata uang domestik. Dengan kata lain,
nilai tukar mata uang domestik menguat terhadap mata uang asing. Revaluasi diartikan sebagai suatu tindakan pemerintah untuk menaikan
nilai mata uangnya terhadapa mata uang asing yang dilakukan kerena perekonomiannyasudah mencukupi atau mendekati full employed atau
terjadi kecenderungan inflasi. Kebijakan ini dalan jangka pendek bertujuan untuk mengurangi agregat demand dan inflasi Hady Hamdy,
2008:45.
19
3. Produk Domestik Bruto PDB