14
7. Right Issue
Right issue merupakan hak bagi pemodal membeli saham baru yang dikeluarkan emiten. Karena merupakan hak, maka investor tidak
terikat untuk membelinya. Ini berbeda dengan saham bonus atau dividen saham, yang otomatis diteruma oleh pemegang saham.
B. Makro Ekonomi
1. Suku Bunga Riil Real Interest Rate
Menurut Kasmir 2003:37 bunga bagi bank berdasarkan konsep konvensioanal dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh
bank kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayarkan kepada nasabah
yang memiliki simpanan dan harus dibayar oleh nasabah kepada bank nasabah yang memperoleh pinajaman.
Menurut pandangan klasik dalam Sadono Sukirno 2007:230 tingkat bunga ditentungan oleh tabungan yang tersedia dalam masyrakat
dan permintaan dana modal untuk investasi. Kedua faktor tersebut ditentukan oleh suku bunga. Karena perubahan tabungan dan perubahan
modal akan menimbulkan perubahan pada suku bunga. Namun menurut pandangan Keynes, suku bunga ditentukan oleh penawan dan permintaan
uang ditentukan dalam pasar uang. Perubahan tingkat suku bunga selanjutnya akan mempengaruhi keinginan untuk mengadakan investasi,
misalnya pada surat berharga, dimana harga dapat naik atau turun
15
tergantung pada tingkat suku bunga sehingga ada kemungkinan pemegang surat berharga akan menderita capital loss dan gain.
Menurut N. Gregory Mankiw 2003:86 tingkat suku bunga dapat dibedakan secara makro yakni suku bunga nominal nominal interest
rate dan suku bunga riil real interest rate. Tingkat suku bunga nominal adalah tingkat bunga yang dapat diamati dipasar yakni tingkat bunga
yang dibayar oleh bank dengan tidak memperhiyungkan inflasi. Sedangkan, tingkat suku bunga riil adalah konsep yang mengukur tingkat
suku bunga dengan mengukur tingkat pengembalian yang telah dikurangi inflasi yang menunjukan kenaikan daya beli masyarakat yang
didalamnya sudah memperhitungkan inflasi. Dalam bukunya Fabozzi, Modigliani dan Ferri 1999:204
menjelaskan suku bunga riil adalah suku bunga yang akan berlaku dalam perekonomian jika rata-rata harga barang dan jasa diperkirakan akan
tetap konstan selama usia pinjaman. Suku bunga riil dan suku bunga nominal sangat bermanfaat untuk
mempertimbangkan perbedaan antara suku bunga nominal dengan suku bunga riil. Bunga riil adalah pertumbuhan daya konsumsi selama usia
pinjaman, sedangkan bunga nominal adalah jumlah unit moneter yang harus dibayar per unit yang dipinjamkan dan merupakan suku bunga
pasar dari pinjaman. Jika tidak ada inflasi, suku bunga normal sama dengan suku bunga riil. Dalam situasi inflasi, suku bunga nominal
berbeda dari suku bunga riil dan harus melebihinya. Alasannya adalah
16
bahwa para penabung meminta premi di atas suku bunga riil sebagai kompensasi bagi ekspetasi kerugian dari bunga yang mereka terima
kembali. Hubungan antara inflasi dengan suku bunga dikenal dengan hukum Fisher, yang bisa diekspresikan sebagai berikut Fabozzi,
1999:207-208
Dimana: i menunjukan suku bunga nominal, r menunjukan suku bunga riil dan p menunjukan perkiraan perubahan tingkat harga barang
dan jasa selama usia peminjaman. Dalam hal ini menunjukan bahwa suku bunga nominal mereflesikan suku bunga rill dan harapan inflasi.
Perlu diingat bahwa ekspektasi inflasi dan suku bunga riil tidak dapat diamati. Jika estimasi inflasi p cukup baik, estimasi r yang dihasilkan
juga cukup baik, tetapi nilai yang sebenarnya dari suku bunga riil tidak diketahui.
2. Nilai Tukar Kurs