Alasan Pemilihan Judul PENDAHULUAN

macam biaya pendidikan kepada orang tua siswa, namun jika belum mencukupi sekolah tetap harus dapat meringankan biaya pendidikan anak di sekolahnya misalnya melalui peringanan biaya SPP. Melalui program BOS ini, diharapkan sekolah dapat menyelenggarakan pendidikan yang terjangkau bahkan gratis terutama kepada masyarakat miskin, namun tentunya kebijakan sekolahlah yang dapat menentukan bagaimana pengelolaan dana BOS dalam kaitannya menyelenggarakan pendidikan yang murah dan berkualitas kepada masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab sebagai pengelola dana BOS. Biaya pendidikan terbesar selama ini bertumpu pada para orang tua siswa, diantaranya untuk membeli alat sekolah, ongkos kendaraan, uang saku dan lain sebagainya, didalam skripsi Saudari Pipih Nurfauziah dinyatakan bahwa ”semangkin tinggi biaya pendidikan maka semangkin menurun minat menyekolahkan anaknya, dan sebaliknya semangkin rendah biaya pendidikan semangkin tinggi minat menyekolahkan anak”. 3 Berdasarkan pemaparan penulis diatas, penulis merasa tertarik untuk mengkaji dan menulis skripsi tentang Peran BOS dalam meningkatkan minat menyekolahkan anak di MI Raudhatul Athfal. Adapun judul dari skripsi yang penulis ajukan adalah “ Peran BOS dalam Meningkatkan Minat Menyekolahkan Anak” Studi Kasus di M.I Raudhatul Athfal Meruyung- Bojong-Depok.

B. Alasan Pemilihan Judul

Adapun alasan dalam pemilihan judul skripsi yang berjudul “Peran BOS dalam meningkatkan minat menyekolahkan anak” studi kasus di Madrasah Ibtidaiyah Raudhatul Athfal adalah karena permasalahan tersebut sangat menarik, pemberian bantuan BOS memiliki tujuan untuk menggratiskan pendidikan di tingkat sekolah dasar, dalam pelaksanaannya bagi sekolah swasta yang anggaran pendidikannya diatas dana yang diterima dari dana BOS masih belum dapat menggratiskan sekolah, namun sekolah tersebut berupaya meringankan biaya pendidikan sebagai pengganti dari biaya operasional sekolah yang telah 3 Skripsi Pipih Nurfauziah, Korelasi Biaya Pendidikan Dengan Minat Menyekolahkan Anak , UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jakarta 2006. Hal. 24 4 diterimanya, dengan mengangkat judul tersebut diatas penulis dapat menambah pengetahuan penulis mengenai kondisi dan kendala sekolah dalam rangka mengembangkan kualitas madrasah dan memahami kendala yang dialami madrasah dalam mengelola dana BOS, terutama dalam kaitannya dengan persepsi masyarakat dengan kebijakan yang dilakukan oleh sekolah. Jika kita melihat lebih dekat kondisi umum sebagian besar Madrasah, terutama madrasah yang berada di daerah pedesaan dan berstatus swasta, masih banyak kendala yang dihadapi oleh sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolahnya, mulai dari kurangnya pendanaan, sarana dan prasarana hingga minat orang tua menyekolahkan anaknya di madrasah, selain itu juga madrasah memiliki persaingan dengan sekolah- sekolah negeri yang sudah terlebih dahulu menggratiskan sekolahnya sehingga wajar jika jumlah siswa di sekolah negeri lebih banyak dibandingkan dengan sekolah swasta, dalam hal ini adalah Madrasah. Dari sudut pandang Undang-Undang Pendidikan Nasional, madrasah memiliki kedudukan yang sama dengan sekolah umum, sehingga madrasahpun mendapatkan bantuan dana BO Ssebagaimana sekolah umum dapatkan. Kita tidak dapat memungkiri, bahwa Sekolah Dasar Negeri masih menjadi pilihan favorit bagi sebagian masyarakat, kebanyakan sekolah negeri kini sudah menggratiskan biaya penyelenggaraan pendidikan bagi siswa-siswinya, namun madrasah sebagai sekolah swasta masih belum dapat menyelenggarakan sekolah gratis karena kendala biaya penyelenggaraan pendidikan yang masih diatas penerimaan BOS, namun madrasah harus tetap memiliki strategi atau cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi ketimpangan tersebut, dan langkah yang ditempuh sekolah pada umumnya adalah memberikan keringanan biaya pendidikan kepada siswa-siswinya selama bersekolah dimadrasah, diharapkan melalui peringanan biaya pendidikan tersebut para orang tua tetap dapat lebih Senang untuk meyekolahkan anaknya. Lama Pendidikan Sekolah Dasar rata-rata penyelesaiannya secara normal adalah 6 tahun, namun tentunya 6 tahun bukan merupakan waktu yang singkat sejak anak masuk sekolah, naik tingkat kelas dari kelas 1, kelas 2 dan seterusnya hingga kelas 6 dan lulus merupakan siklus yang cukup panjang dan dalam proses 5 tersebut tentunya tidaklah selalu berjalan mulus, tentunya ada kendala yang dihadapi, salah satu diantaranya adalah pandangan dan minat orang tua siswa yang berkaitan dengan biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh mereka untuk menyekolahkan anaknya, karakteristik anak pada Pendidikan Sekolah Dasar adalah ia masih sangat tergantung kepada orang tuanya, semua yang dimiliki anak adalah pemberian dari orang tuanya, mereka belum terlalu matang dan pandai untuk menentukan dan mencari sumber pendanaan untuk sekolahnya, jadi jumlah murid yang sekolah pada pendidikan dasar akan sangat bergantung kepada minat orang tua terhadap pendidikan, dengan berbagai penyesuaian akan kebutuhan dan prioritas serta kebutuhan hidupnya yang lain, dimana tidak hanya pendidikan anak, tetapi juga mengenai sandang, pangan dan papan serta investasi masa depan. Dalam meningkatkan minat untuk bersekolah banyak cara yang dilakukan, tetapi mengenai cara mana yang efektif itu akan sangat tergantung pada sampai sejauh mana cara itu mampu menarik minat orang tua siswa untuk menyekolahkan anaknya. Tujuan pembangunan sumber daya manusia tidak akan berhasil dengan baik jika orang tua tidak berminat untuk meyekolahkan anak. Minat merupakan pendorong, penggerak bagi seseorang serta sangat menentukan berhasil atau tidaknya tujuan yang ingin dicapai dan untuk meningkatkan minat orang tua menyekolahkan anaknya, khususnya di sekolah dasar selama 6 tahun sejak anaknya masuk sekolah, salah satu dari sekian banyak cara tersebut adalah dengan meringankan biaya sekolah melalui pemberian dana BOS. Dahulu biaya pendidikan yang dikelola pemerintah sebagian besar tersalur kepada sekolah-sekolah umum negeri, kini Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional menyejajarkan madrasah dengan sekolah umum lainnya, dan tujuan dari pemberian BOS adalah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat untuk bersekolah. Pada umumnya Madrasah adalah sekolah-sekolah yang menjadi pilihan bagi kalangan masyarakat ekonomi lemah untuk menyekolahkan anaknya, selain karena masyarakat pedesaan lebih condong kepada pada kajian agama, madrasah juga biasanya didirikan dan dikelola oleh swadaya masyarakat, dan pendirinya merupakan tokoh masyarakat yang biasanya menjabat sebagai guru- guru pengajian di masjid-masjid dan di lingkungan sekitar masyarakat. MI. 6 Raudhatul Athfal Merupakan madrasah yang sebagian besar orang tua siswa adalah keluarga kalangan ekonomi menengah kebawah, dalam penelitian di M.I. Raudhatul Athfal, dengan demikian dalam penelitian ini Penulis berusaha untuk mencari informasi mengenai Peran BOS yang telah diterima oleh sekolah terhadap minat orang tua siswa menyekolahkan anaknya di MI.Raudhatul Athfal dan cara apa yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan minat tersebut.

C. Identifikasi Masalah