e Membeli bahanperalatan yang tidak mendukung proses pembelajaran.
f Menanamkan saham artinya, dana BOS tidak boleh dipergunakan untuk
tanam saham meskipun bertujuan untuk menggandakan dana menjadi lebih banyak.
B. Minat Menyekolahkan Anak
Minat merupakan faktor yang penting dalam rangka menyekolahkan anak, miat tersebut merupakan merupakan pendorong dalam mengikuti dan
melaksanakan suatu kegiatan, minat juga merupakan faktor yang ikut menentukan berhasil atau tidaknya pencapaian suatu tujuan yang diinginkan.
Tidak sedikit anak didik yang keluar dari sekolah disebabkan karena faktor minat, selain masalah minat dari murid sendiri ada hal yang sangat perlu
diperhatikan yakni masalah putusnya anak didik dari sekolah yang disebabkan kurangnya minat orang tua siswa menyekolahkan anaknya karena alasan tidak
mampu secara ekonomi, anak didik usia 7 -12 tahun adalah manusia yang belum mencapai taraf kedewasaannya, sehingga butuh bimbingan dan masih ada suatu
sifat tergantung kepada orang yang lebih dewasa, secara umum para anak didik sekolah dasar secara keuangan dan biaya pendidikan dan biaya hidupnya sangat
tergantung kepada orang tua mereka, karena itulah biasanya dikarenakan belum terpenuhinya kebutuhan hidup pokok keluarga atau karena ketidakmampuan
memenuhi biaya pendidikan anaknya, sehingga para orang tua didik terpaksa untuk memutus sekolah anaknya ditengah jalan menuju pencapaian cita-cita
anaknya melalui sekolah.
Pengertian Minat Menyekolahkan Anak
Menurut kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa minat mengandung arti ”kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu”.
6
, selanjutnya Lebih jelas lagi menurut Dedi Setia Budi, bahwa minat untuk orang dewasa
adalah kecenderungan hati terhadap berbagai obyek, orang-orang lain dan kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam lingkungannya berdasarkan hasil
6
Departemen P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PT.Balai Pustaka, 1988. Cet ke-1.
pertimbangan antara perasaan, kemampuan serta kebutuhan. Dimana dinyatakan dengan suka atau tidak suka, senang atau tidak senang, tahun atau tidak tahu, bisa
atau tidak bisa, mau atau tidak mau.
7
Dari ungkapan diatas dapat memperjelas pandangan kita bahwa dalam menentukan pilihan terhadap objek minat didasarkan kepada beberapa hal
diantaranya perasaan, kemampuan serta kebutuhan; sukakah terhadap objek minat tersebut, mampukan untuk melaksanakan hal-hal yang sesuai dengan objek yang
sesuai dengan objek minat tadi serta dapatkah objek tadi memenuhi kebutuhannya atau dapatkah objek tadi memiliki nilai keuntungan bagi dirinya, jika ada tentunya
minat seseorang terhadap sesuatu akan bertambah minatnya. Demikian juga ketika seorang orang tua menyekolahkan anaknya bahwa tentunya ada pertimbangan
ekonomi didalam menyekolahkan anaknya, kesanggupan dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan anaknya sekolah sekaligus memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari seluruh anggota keluarganya, minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya tentunya akan bertambah bilamana kebutuhan hidupnya sehari-hari telah
terpenuhi, ia memiliki kemampuan untuk membiayai sekolah anaknya, orang tua merasa perlu untuk menyekolahkan anaknya ataupun tuntutan lingkungannya
tempat tinggalnya dimana anak-anak seumuran anaknya sudah bersekolah. Dari pendapat-pendapat diatas dapat penulis simpulkan bahwa minat
menyekolahkan anak adalah kecenderungan hati orang tua untuk menyokong dan memenuhi kebutuhan sekolah anak, disertai perasaan senang dan kemauan untuk
mendorong anaknya terus belajar hingga menamatkan sekolahnya. Dalam penelitian kali ini minat yang diteliti di fokuskan kepada minat orang tua
siswa menyekolahkan anak dikarenakan faktor dari dana Bantuan operasional sekolah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat menyekolahkan anak
Pipih Nurfauziah mengungkapkan ada 5 faktor yang mempengaruhi minat menyekolahkan anak, yakni motivasi orang tua, kebutuhan, lingkungan,
pengalaman, keluarga
8
7
Dedi Setia Budi, tesis berjudul “Suatu Tinjauan Deskriptif Tentang Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Masyarakat Putus Sekolah” IKIP-Bandung, 1983, h.21.
8
Ibid, Dedi Setia Budi h.27
Kebutuhan
Sebelum kita membahas lebih jauh, marilah kita perhatikan apa yang dimaksud dengan kebutuhan itu, Ada beberapa pengertian yang akan penulis
kemukakan : Poerwardaminta memberikan pengertian bahwa kebutuhan: barang apa yang dibutuhkan; hajat; keperluan”
9
. Sejalan dengan pengertian tersebut J. Van Zwijndgret dalam Tesis Dedi Setia Budi berpendapat bahwa kebutuhan
ternyata sebagai permintaan, selanjutnya dia mengatakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan manusia itu memerlukan banda dan jasa, sedangkan Arifin Chaniago
memberikan pengertian Kebutuhan ialah sesuatu keinginan terhadap benda dan jasa yang pemuasannya dapat dilaksanakan baik bersifat jasmaniah maupun
rohaniah, adapun D. Sudjana mengemukakan bahwa Kebutuhan dapat diartikan suatu keadaan yang menunjukan adanya keperluan atau maksud yang harus
dipenuhi atau dicapai.
10
Dedi Setia Budi mengambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan kebutuhan adalah Suatu keadaan yang menunjukan adanya keinginan-keinginan,
permintaan dan keperluan karena kekurangan tertentu baik bersifat benda atau jasa yang pemuasannya dapat dilaksanakan baik bersifat jasmaniah maupun
rohaniah.
11
Berbicara tentang minat menyekolahkan anak yang dipengaruhi oleh faktor kebutuhan, orang tua berikut penulis kutipkan data pembiayaan pendidikan yang
harus dikeluarkan oleh orangtua murid untuk menyekolahkan anaknya, disamping dari pada biaya untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari keluarganya
“Menurut Balitbang Diknas tahun 2003 murid Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri dan swasta berjumlah 25.918.898 orang dan murid SMP dan
Mts Negeri dan swasta berjumlah 7. 864.002, jadi jumlahnya adalah 33.78.900 orang. Dari jumlah itu akhirnya yang putus sekolah dan berhenti tamat SD ada
56,2 . Dan hanya tamat SMP putus sekolah.jadi putus sekolah dalam wajib
9
Dedi Setia Budi, Tesis suatu Tinjauan Deskriptif Tentang Beberapa Factor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Masyarakat Putus Sekolah Melalui Magang Di Desa Cicalung
Kecamatan Majalengka Kabupaten Dt.Ii Jawa Barat, Jurusan Ilmu Pendidikan dan Pengembangan Sosial, Fakultas Ilmu Pendidikan, IKIP Bandung, 1983, h.27
10
ibid, Dedi Setia Budi, h 28
11
ibid, Dedi Setia Budi, h 28
belajar 62.7 .
12
Dikatakan juga bahwa penyebab dari itu semua adalah karena kemikinan, menurut Utomo Danan Jaya, lebih baik adalah sekolah gratis kepada
seluruh siswa wajib belajar, SD dan SMP. Caranya dibebaskan membayar iuran siswa bulanan dan diberi gratis buku teks untuk semua, sekarang pemerintah
sudah mengucurkan Bantuan Operasional Sekolah, yang salah satu tujuannya adalah guna memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa Pendidikan
Dasar untuk memperoleh kesempatan bersekolah, melalui dana Bantuan Operasional Sekolah, pembebasan biaya iuran siswa bulanan sangat mungkin
dilakukan untuk sekolah-sekolah dasar, paling tidak dapat meringankan beban biaya pendidikan anak siswa yang selama ini ditanggung oleh orangtua siswa,
adapun besar dana Bantuan Operasional Sekolah, dengan harapan setelah beban pendidikan dapat berkurang, para orangtua terutama yang miskin atau tidak
mampu dapat terus menyekolahkan anaknya, dan terus bertambah minat orangtua murid untuk terus menyekolahkan anaknya hingga tamat minimal wajib belajar 9
tahun.
Motivasi
Motivasi menurut G.R. Tery mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang merangsangnya untuk
melakukan tindakan-tindakan.”
13
Motivasi orang tua untuk menyekolahkan anaknya tentunya banyak sekali, jika kita mengambil pedoman dari teori Maslow diatas, tentunya kita dapat mengambil
beberapa point dari atas, yakni ada yang karena melihat masyarakat telah menyekolahkan anaknya, sehingga orang tua malu jika tidak menyekolahkan
anaknya, ada yang menginginkan mereka memperoleh pekerjaan yang layak dikemudian hari, memiliki penghasilan yang lebih, agar anaknya menjadi manusia
yang berguna dan berperan dimasa depan dan lain sebagainya. Motivasi menurut David Mc. Celland, terdapat motivasi yang menonjol:
12
Utomo Dananjaya, Sekolah Gratis, Esai-Esai Pendidikan yang Membebaskan, jakarta: Paramadina, 2005 h.4
13
Malayu S.P. Hasinabuan, Manajemen Sumber daya Manusia, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000 h.144
1 Achievement Motivation, yaitu suatu keinginan untuk
mengatasi. mengalahkan suatu tantangan, untuk kemajuan dan pertumbuhan.
14
Minat menyekolahkan anak jika kita melihat kutipan diatas memberikan harapan kepada anak untuk mengembangkan dirinya untuk kehidupan masa
depan, para orang tua tentunya menginginkan kehidupan anaknya dimasa mendatang akan jauh lebih baik dari kondisi kehidupan orang tuanya saat ini.
2 Affiliation Motivation, yaitu dorongan untuk
melakukan hubungan dengan orang lain
15.
Di zaman yang penuh dengan keajaiban dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, penguasaan keduanya
tentunya adalah mutlak untuk dapat bertahan dan memiliki peranan di zaman ini, sehingga dengan menyekolahkan anak, guna menuntut ilmu dan
mempelajari perkembangan ilmu pengetahuan dapat menjadi motivasi tersendiri para orangtua untuk menyekolahkan anaknya, guna mencapai harga
diri dan pengakuan masyarakat sekitar lingkungan dan tuntutan kehidupan, misalnya tuntutan pekerjaan yang menuntut seseorang tamat sekolah tertentu.
3 Competence Motivation, yaitu dorongan yang dapat
melakukan pekerjaan yang bermutu
16
dengan menyekolahkan anak, memberikan dasar pemikiran kepada anak untuk melakukan sesuatu
berdasarkan ilmu, di sekolah para anak didik diberikan ilmu pengetahuan yang berguna bagi mereka untuk kehidupannya kelak
4 Power Motivation, yaitu dorongan yang dapat
mengendalikan suatu keadaan, dalam hal ini ada kecenderungan untuk mengambil resiko dan menghacurkan rintangan yang terjadi
17
Lingkungan
Dalam Ilmu Sosiologi pendidikan ada 3 jenis lingkungan yang berhubungan dengan pendidikan:
18
14
ibid, h. 144
15
Ibid,h.144
16
Malayu S.P. Hasinabuan, Manajemen Sumber daya Manusia, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000 h.144
17
Ibid ,hal.144
18
Abu Ahmadi, Sosiologi Pendidikan Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1982 h.48
1 Lingkungan sosial individu si anak The social environment of the individual pupil ini berhubungan dengan sikap orang tuanya, berhubungan
dengan keluarga perbedaan bahasa dan cita-cita.misalnya orang tuanya menginginkan agar anaknya melebihi dari pada orang tuanya.
Misalnya lingkungan seosial ekonomi keluarga, apabila status ekonomi membaik, tentunya para orang tua akan semangkin memperluas minat mereka
untuk menyekolahkan anak mereka, dari semula mereka hanya bercita-cita ingin menyekolahkan hingga tamat sekolah dasar saja, setelah ekonmi mereka
membaik tentunya mereka juga akan memiliki keinginan untuk menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah yang lebih tinggi lagi. Bantuan
operasional sekolah dapat berpean dalam rangka meringankan beban kehidupan keluarga, tertutama keluarga tidak mampu khuisusnya dalam hal
pembiayaan pendidikan anak mereka, oelh karena itu poihak sekolah harus lebih peka kepada keluarga yang tidak mampu sehingga tujuan dari pemberian
dana BOS dapat berjalan dengan baik, sesuai dengan tujuannya. 2 Lingkungan sosial yang bersifat intern dari pada sekolah Internal Social
Enviromnment. Yaitu lingkungan sosial secara intern dari sekolah itu sendiri, dan dititik beratkan pada hubungan sosial daripada sekolah, serta melibatkan
peranan-peranan dan lain-lain dari kepentingan sekolah, guru-guru dan anak- anak didik.
3 Lingkungan sekolah yang kondusif untuk menyelengggarakan pendidikan setidak tidaknya memiliki sarana dan prasaran yang memadai, misalnya
adanya perpustakaan, ruang kelas yang baik dan bersih dan peralatan belajar siswa yang menunjang kegiatan belajar lainnya, dengan adanya alat penunjang
pembelajaran, dan fasilitas sekolah yang lebih memadai tentunya para siswa akan lebih merasa nyaman ketika belajar di sekolah. Kondisi sekolah yang
menyenangkan akan membuat siswa merasa lebih kerasan untuk belajar di sekolah. Oelh karenanya dalam rangka meningkatkan minat orang tua
menyekolahkan anaknya, pihak sekolah perlu memberikan prioritas penditn g terhadap sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar di
sekolah.
4 Lingkungan sosial yang bersifat extern External Social Environment Artinya ialah bahwa sekolah itu merupakan hal yang terisolir dari masyarakat,
dan dipengaruhi aktif oleh kekuatan-kekuatan luar. Dengan kata lain, bahwa faktor-faktor luar itulah yang menjadi pendorong sekolah untuk dapat
memberikan hasil pendidikan Output pengetahuan dan skill siswa berdasarkan kebutuhan para stakeholder pemegang kepentingan di dunia
yang akan menggunakan sumber daya manusia hasil pendidikan di lembaga pendidikan tersebut.
Indikator Minat Menyekolahkan Anak
Pipih Nurfauziah memaparkan beberapa indikator yang mempengaruhi orang tua untuk menyekolahkan anaknya diantaranya: perasaan senang, perasaan
tertarik, perhatian, memiliki pengetahuan, keinginan dan cita-cita dan terakhir prestis atau penghargaan
19
. Secara lebih jelas di berikan perincian sebagai berikut: Perasaan senang menyekolahkan anak.
b Perasaan tertarik
untuk memasukan anaknya ke sekolah untuk mendapatkan pengetahuan Ada perhatian kepada anak untuk memenuhi kebutuhan sekolah anak.
d Memiliki pengetahuan akan pentingnya sekolah bagi anak e Memiliki cita-cita membuat yang terbaik untuk anak
f Menyadari bahwa pendidikan anak memiliki manfaat bagi kehidupan anak dimasa depan.
C. Kerangka Berpikir