mengabarkannya kepada orang tua mereka sehingga para orang tua merasa senang dengan senangnya anak mereka mendapatkan pelayanan pendidikan disekolah ini.
Dalam penyusunan RAPBS Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah, orang tua siswa diberikan peran dalam penyusunan anggaran keuangan
sekolah, biasanya dilaksanakan bertepatan dengan rapat orang tua murid baru, dikarenakan para orang tua murid baru tentunya belum mengetahui kebijakan
sekolah secara umum yang dilakukan oleh pihak sekolah, dan tiap tahun dalam penganggaran BOS sekolah tidak terlalu banyak mengadakan perubahan skala
prioritas dalam penggunaan dana BOS digunakan untuk: 1. Gaji guru Non PNS tiap bulan
2. Peringanan biaya semester 3. Peringanan administrasi penerimaan siswa baru
4. Peringanan biaya pendaftaran ulang semester 5. Biaya ekstrakurikuler pramuka
6. Perbaikan dan Perawatan Sekolah 7. Melengkapi sarana Laboratorium Komputer dan perpustakaan terpadu.
Selain dari pada nilai keunggulan dalam bidang pemahaman pembelajran agama islam, Ada dua buah program yang diharapkan menjadi nilai keunggulan
sekolah ini yakni pelayanan pembelajaran dan pelatihan tes ujian nasional sekolah melalui media komputer dan pengadaan perpustakaan digital. Diharapkan
pemanfaatan tekhnologi informasi dan komunikasi dalam hal ini pemanfaatan komputer dapat menjadi salah satu sarana pelengkap dan pendukung yang murah
dan tepat dalam mengetahui kemampuan siswa melalui tes ujian kompetensi siswa melalui komputer dengan segala macam softwere perangkat lunak yang
dimilikinya. Dengan demikian diharapkan para orang tua dapat lebih tertarik menyekolahkan anaknya disekolah ini karena memiliki nilai keunggulan seperti
yang tersebut diatas guna menerapkan kalimat “Pendidikan berkualitas dalam kondisi yang terbatas”.
4. Pelaksanaan Dana BOS Menurut Orang Tua
Beikut ini adalah hasi analisis angket yang diisi oleh orang tua siswa berkaitan dengan rasa senang atau tanggapan para orang tua siswa tentang dana
kebnijakan alokasi penggunaan dana BOS :
Tabel 15 Senang menyekolahkan karena biaya formulir pendaftaran siswa
gratis
No Jawaban
Frekuensi Persen
1 Ya
35 90
2 Tidak
3 7.7
3 Ragu-ragu
1 2.6
Jumlah 39
100 Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa 90 menjawab ya,
7.7 tidak dan 2.6 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa sekolah membebaskan biaya pendaftaran siswa baru dalam pengambilan brosur
siswa baru, dengan penggratisan tersebut siswa dan orang tua siswa merasa senang dan lebih Senang sekolah dengan kebijakan tersebut.
Adapun alasan 90 koresponden menjawab ya adalah karena dengan penggratisan biaya formulir membuat mereka lebih mudah untuk mendaftarkan
murid di sekolah ini, mereka hanya membayarkan uang seragam yang menjadi kebutuhan anak tersebut.
Berdasarkan wawancara yang telah saya lakukan kepada kepala sekolah bahwa seluruh pendaftaran siswa baru adalah gratis seperti yang diungkapkan
diatas, pembebasan biaya pendaftaran selain kebutuhan siswa tersebut adalah strategi sekolah guna menarik minat siswa baru untuk bersekolah di madrasah ini,
agar tidak terkesan mahal dan mampu bersaing dengan Sekolah lainnya. Hal ini juga didukung dengan pernyataan siswa pada angket siswa tipe II
point1, bahwa siswa merasa penggratisan biaya formulir dapat membantu orang tua mereka untuk menyekolahkan mereka. Berdasarkan hasil observasi lanjutan
yang saya lakukan saya menarik kesimpulan bahwa pihak sekolah masih perlu untuk membangun image kesan bahwa pendaftaran sekolah tiap tahun baru
adalah gratis kepada seluruh siswa dan orang tua murid, misalnya dengan
menampilkan spanduk pendaftaran gratis dan lain sebagainya, sehingga seluruh orang tua siswa dan murid dari kelas I hingga kelas VI dan calon siswa
mengetahui akan hal tersebut.
Tabel 16 Senang menyekolahkan karena administrasi pendaftaran gratis
No Jawaban
Frekuensi Persen
1 Ya
6 15
2 Tidak
28 72
3 Ragu-ragu
5 13
Jumlah 39
100 Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa 15 ya, 72 tidak
dan 13 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan, melalui kebijakan administrasi gratis siswa akan lebih Senang sekolah, selain itu juga dapat
disimpulkan bahwa sekolah tidak memungut iuran apapun selain yang menjadi kesepakatan, yakni cukup membayar hal yang menjadi kebutuhan pribadi siswa
seragam batik, olah raga dan raport sebesar Rp. 150.000 dan Iuran SOM Sumbagan Orang tua Siswa sebesar Rp. 10.000 tiap bulannya, dengan perincian
Rp.10.000 sudah mendapatkan keringanan dari dana BOS, dengan demikian dapat diketahui bahwa orang tua murid diberi keuntungan melalui kebijakan ini, yakni
meringankan biaya yang harus mereka keluarkan pendaftaran anaknya. Hal tersebut didukung oleh angket siswa tipe II nomor 2, bahwa 67 siswa
berpendapat sama sebagian besar orang tua mereka, menyatakan bahwa sekolah tidak mengambil biaya apapun selain yang telah disepakati, yakni sebesar Rp.
150.000 untuk keseluruhan hingga ia diterima disekolah tersebut. Berdasarkan wawancara yang telah saya lakukan kepada kepala sekolah
bahwa Pembebasan biaya pendaftaran selain kebutuhan siswa tersebut adalah guna menarik minat siswa baru untuk bersekolah di madrasah ini, agar tidak
terkesan mahal dan mampu bersaing dengan Sekolah lainnya. Selanjutnya Hal tersebut juga di dukung dengan pernyataan siswa pada
angket tipe II nomor 1, bahwa 90 siswa menyatakan bahwa dengan
penggratisan biaya formulir pendaftaran siswa baru, membuat mereka semangkin Senang untuk sekolah, dari pernyataan diatas membuktikan bahwa strategi
sekolah untuk menggratiskan biaya formulir pendaftaran berhasil memberikan nilai positif bagi siswa maupun orang tua siswa sehingga mereka lebih Senang
untuk bersekolah dan menyekolahkan anaknya.
Tabel 17 Senang menyekolahkan karena biaya daftar ulang semester gratis
No Jawaban
Frekuensi Persen
1 Ya
26 67
2 Tidak
11 28
3 Ragu-ragu
2 5.1
Jumlah 39
100 Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa 67 ya, 28 tidak
dan 5.1 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan, sekolah tidak mewajibkan membayar biaya apapun pada pendataan ulang siswa baru disetiap awal semester
sehingga dapat mengurangi beban biaya pendidikan dan orang tua siswa merasa terbantu dengan kebijakan sekolah tesebut, hal ini merupakan salah satu indikator
orang tua senang terhadap kebijakan sekolah. Hasil penelitian tersebut diatas didukung juga oleh jawaban dari siswa pada
angket tipe II Nomor 3, sebanyak 95 siswa merasa senang dengan kebijakan sekolah untuk tidak membebankan biaya daftar ulang kepada orang tua siswa.
Tabel 18 Senang menyekolahkan karena tidak di pungut biaya lain selain iuran SPP
sebesar Rp. 10.000 tiap bulan
No Jawaban
Frekuensi Persen
1 Ya
17 44
2 Tidak
21 54
3 Ragu-ragu
1 2.6
Jumlah 39
100 Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa 44 ya, 54 tidak
dan 2.6 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan, Sekolah menggratiskan
biaya siswa baru selain yang telah disepakati tersebut diatas, sehingga meningkatkan semangat siswa bersekolah.
Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah hal tersebut untuk menjaring siswaI untuk bersekolah disekolah ini dengan batas 2 lokal kelas
sekitar 60 siswai dikarenakan ruangan kelas yang masih kurang, sebab madrasah ini hanya memiliki 5 lokal kelas, sehingga dibentuklah rombongan
belajar pagi dan sore.
Tabel 19 Lebih Senang menyekolahkan karena biaya remedial akhir semester gratis
No Jawaban
Frekuensi Persen
1 Ya
29 74
2 Tidak
8 21
3 Ragu-ragu
2 5.1
Jumlah 38
100 Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa 74 ya, 21 tidak
dan 5.1 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa bahwa sekolah tidak mengambil iuran atau uang tertentu untuk kegiatan remedial tiap semester,
sehingga orang tua murid merasa terbantu dalam meringankan beban pendidikan anaknya.
Hal ini juga didukung dengan angket siswa Tipe II Nomor 5, bahwa 56 persen siswa merasa senang dengan kebijakan sekolah untuk menggratiskan biaya
remedial mata pelajaran tiap semester. Berdasarkan wawancara yang saya lakukan, kegiatan remedial tiap akhir
semester dilakukan oleh guru masing masing, dengan menggunakan soal terakhir semester, dikarenakan tentunya yang mengikuti remedial tidak sebanyak peserta
semester, hanya beberapa orang tiap kelasnya, sedangkan untuk lembar jawaban remedial diambil dari kertas buku masing masing siswa.
Tabel 20 Senang menyekolahkan karena peminjaman buku gratis
No Jawaban
Frekuensi Persen
1 Ya
35 90
2 Tidak
1 2.6
3 Ragu-ragu
3 7.7
Jumlah 39
100 Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa 90 ya, 2.6 tidak
dan 7.7 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpilan bahwa bahwa pembiayaan BOS sudah dilaksanakan untuk pembelian buku pembelajran siswa dikelas, dan
tentunya hal ini dapat mengurangi biaya pembelian buku orang tua siswa. Hal ini juga di dukung oleh angket tipe II point 6, bahwa 95 siswa merasa
senang dengan kebijakan sekolah tersebut Bedasarkan wawancara yang telah saya lakukan dengan kepala sekolah,
buku buku yang telah dibeli oleh sekolah dipergunakan dan dipinjamkan kepada siswa, namun dalam hal perawatan Sekolah menyerahkan kepada siswa yang
bersangkutan, jika ada kerusakan kami menyerahkan kepada siswa atau orang tua untuk mengadakan perbaikan atau menggantinya dengan buku yang sama, hal ini
guna memberikan rasa tanggung jawab memiliki terhadap fasilitas madrasah yang telah diberikan oleh pemerintah.
Tabel 21 Senang menyekolahkan karena peminjaman buku pelajaran gratis
No Jawaban
Frekuensi Persen
1 Ya
35 90
2 Tidak
4 10
3 Ragu-ragu
Jumlah 38
100 Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa 90 ya 10 tidak
dan 0 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpilan bahwa bahwa pembiayaan BOS sudah mampu untuk menyediakan buku buku di kalangan siswa.
Hasil ini didukung dengan hasil angket tipe II nomor 7, bahwa 69 persen siswa merasa terbantu dengan adanya peminjaman buku tersebut.
Berdasarkan wawancara yang telah kami lakukan dengan kepala sekolah, tentunya tiap tahun ada saja kerusakan buku dan hilangnya buku dari
perpustakaan, hal tersebut dimungkinkan karena gudang penyimpanan buku dan
perpustakaan memang masih belum dimiliki secara baik, sehingga penyimpanan buku masih mengandalkan lemari-lemari di masing masing kelas, dan ini menjadi
prioritas kami di masa mendatang untuk membangun sebuat perpustakaan yang mampu menyimpan buku buku bantuan yang telah dibeli oleh sekolah dari
bantuan pemerintah.
Tabel 22 Senang menyekolahkan belajar karena adanya biaya olahraga gratis
No Jawaban
Frekuensi Persen
1 Ya
33 85
2 Tidak
6 15
3 Ragu-ragu
- Jumlah
39 100
Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa 85 ya 15 tidak, dan 0 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Bantuan Operasional
sekolah menggratiskan kegiatan oleh raga dari segala keuangan yang memberatkan orang tua siswa.
Hal ini didukung oleh hasil angket tipe II nomor 8, bahwa 95 siswa menjawab ya pada pertanyaan yang sama diatas, sehingga siswa merasa senang
dengan kebijakan sekolah tersebut. Bedasarkan wawancara yang telah kami lakukan dengan kepala sekolah, bahwa dana BOS sebenarnya memang tidak
dianggarkan untuk kegiatan olah raga, kecuali sekedarnya saja untuk pembelian bola voli, sepak bola dan peralatan lainnya, sedangkan untuk kegiatan renang dan
menggunakan fasilitas diluar yang dimiliki sekolah misalnya renang, sekolah menyerahkan pembiayaannya langsung kepada siswai, namun kegiatan tersebut
hanya dilakukan di akhir semester dan keuangannya pun dibayar siswa langsung, sedangkan untuk tranport guru dan uang lelah disediakan sekolah.
Tabel 23 Senang menyekolahkan karena biaya pelajaran keterampilan dan kesenian
gratis
No Jawaban
Frekuensi Persen
1 Ya
17 44
2 Tidak
20 51
3 Ragu-ragu
2 5.1
Jumlah 39
100
Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan dikemukakan bahwa 44 ya 51 tidak, dan 5.1 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dana
sekolah tidak mengalokasikan anggaran keuangan untuk kegiatan keterampilan Hal ini didukung juga dengan hasil penelitian angket tipe II nomor 9, bahwa
51 siswa menjawab masih ada biaya yang harus dikeluarkan untuk pelajaran ketermpilan dan kesenian, sehingga sekolah belum mampu membebaskan untuk
kegiatan tersebut. Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah, bahwa untuk biaya
keterampilan sekolah tidak menganggarkan dari dana sekolah untuk kegiatan tersebut, karena tentunya dalam pengajaran keterampilan bahan bahannya harus
disediakan oleh siswa sendiri, karena tidak memungkinkan untuk membelikan bahan-bahan dsar kerajinan tangan untuk siswa gunakan, sekolah pun sangat
mengurangi kegiatan-kegiatan keterampilan yang membutuhkan keuangan yang besar.
Table 24 Senang menyekolahkan sekolah karena iuran ekstrakurikuler gratis
No Jawaban
Frekuensi Persen
1 Ya
33 85
2 Tidak
2 5.1
3 Ragu-ragu
4 10
Jumlah 39
100 Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa 85 ya 5.1 tidak
dan 10 ragu-ragu. Maka dapat diambil kesimpulan pembebasan iuran ekstrakurikuler pramuka dapat mengurangi beban keluarga sehingga dapat
diartikan bahwa orang tua siswa merasa terbantu dengan adanya pembebasan biaya tersebut.
Hal ini juga didukung dengan angket tipe II nomor 10, bahwa 87 siswa merasa senang dengan tidak adanya iuran pramuka disekolah ini.
Tabel 25 Senang menyekolahkan karena adanya fasilitas laboratorium komputer
No Jawaban
Frekuensi Persen
1 Ya
35 90
2 Tidak
3 7.7
3 Ragu-ragu
1 2.6
Jumlah 39
100 Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan dikemukakan bahwa 90 ya
7.7 tidak, dan 2.6 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sekolah membebaskan seluruh iuran yang berkaitan dengan perawatan dan
penyediaan laboratorium komputer sekolah kepada siswa. Hal tersebut didukung oleh angket tipe II nomor 11 bahwa 92 siswa
merasa senang bersekolah ini dengan alasan adanya fasilitas laboratorium komputer
Berdasarkan observasi yang telah saya lakukan di madrasah ini, bahwa laboratorium komputer sudah ada dan dapat difungsikan dengan baik, namun
jumlah komputer yang dapat dioperasikan masih dalam jumlah yang sedikit, dan memang pada kenyataannya memang siswa tidak di mintakan iuran komputer tiap
bulannya, penggunaannya laboratorium komputer disekolah ini dapat meningkatkan minat siswa bersekolah dan membantu pembelajaran sehari hari
mereka terutama kelas enam menghadapi ujian nasional, tes simulasi ujian nasional melalui komputer yang dilakukan guru komputer sangat membantu siswa
dalam memahami dan latihan pembiasaan soal ujian sehingga mudah-mudahan dapat meningkatkan nilai ujian akhir nasional siswasiswi di sekolah ini, ini bisa
menjadi nilai tambah dan nilai keunggulan madrasah ini di kemudian hari, bahkan dapat digunakan untuk menaikan citra madrasah ini, di mata sekolah lainnya,
juga dimata orang tua siswasiswi sekolah ini sehingga dapat menarik jumlah peminat sekolah madrasah di masyarakat sekitarnya
Selain itu juga, konsep perlu di realisasikannya pembangunan laboratorium perpustakaan digital guna meningkatkan minat membaca siswa, kebetulan
pelajaran komputer sangat diminati oleh siswa, sehingga peluang minat komputer ini dapat digunakan sebaik-baiknya untuk meningkatkan minat membaca siswa
dengan penyediaan e-book elektronik buku baik yang banyak disediakan oleh pusat perbukuan diknas berupa Buku sekolah elektronik BSE maupun buku
pengetahuan lainnya yang dapat di download melalui situs situs pendidikan tertentu.
Table 26 Senang menyekolahkan karena biaya praktikum komputer gratis
No Jawaban
Frekuensi Persen
1 Ya
33 85
2 Tidak
1 2.6
3 Ragu-ragu
5 13
Jumlah 39
100 Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa 85 ya, 2.6 tidak
dan 13 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpilan bahwa bahwa dengan tidak memintakan iuran komputer dan perawatan komputer berupa iuran komputer,
dapat meringankan beban pembiayaan orang tua siswa, dan berdasarkan angket tipe II nomor 12. 85 mereka juga sangat senang bebas iuran komputer.
Tabel 27 Senang menyekolahkan karena adanya keringanan biaya semester
No Jawaban
Frekuensi Persen
1 Ya
28 72
2 Tidak
6 15
3 Ragu-ragu
5 13
Jumlah 39
100 Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa 72 ya 15 tidak,
dan 13 ragu-ragu. Maka dapat ditarik strategi penyusutan biaya ujian semester dapat memberikan manfaat dan rasa senang bagi siswa maupun orang tua siswa
Hal ini juga didukung dengan hasil penelitian melalui angket tipe II dikemukakan bahwa 92 ya 7.7 tidak, dan 0 ragu-ragu. Maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa peringanan biaya semester membuat siswa menjadi senang
Tabel 28 Senang menyekolahkan karena kedisplinan waktu guru lebih baik
No Jawaban
Frekuensi Persen
1 Ya
30 77
2 Tidak
5 13
3 Ragu-ragu
4 10
Jumlah 38
100 Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa 77 ya 13
tidak, dan 10 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi sekolah untuk meningkatkan kesejahteraan guru telah berhasil meningkatkan
pelayanan belajar mengajar kepada siswa. Hal ini juga didukung dengan hasil penelitian melalui angket tipe II
dikemukakan bahwa 92 ya 0 tidak, dan 7.7 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa merasa senang dengan adanya penambahan
fasilitas sekolah.
Tabel 29 Senang menyekolahkan karena adanya penambahan sarana dan prasarana
sekolah
No Jawaban
Frekuensi Persen
1 Ya
33 85
2 Tidak
4 10
3 Ragu-ragu
2 5.1
Jumlah 38
100 Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa 85 ya 10 tidak,
dan 5.1 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat banyak perubahan dan penambahan fasilitas sekolah yang dimiliki oleh sekolah selama
beberapa tahun ini dan ini menandakan dengan adanya penambahan fasilitas, tentunya kenyamanan sekolah pun akan lebih terjamin.
Hal ini juga didukung dengan hasil penelitian melalui angket tipe II dikemukakan bahwa 85 ya 10 tidak, dan 5.1 ragu-ragu. Maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa terdapat banyak perubahan dan penambahan fasilitas sekolah yang dimiliki oleh sekolah selama beberapa tahun ini dan ini menandakan
dengan adanya penambahan fasilitas, tentunya siswa akan merasa lebih nyaman bersekolah di sekolah ini, seperti penambahan ruang komputer, perpustakaan,
perbaikan WC dan lain-lain.
Table 30 Senang menyekolahkan karena buku-buku pinjaman sekolah di gunakan
untuk belajar dikelas
No Jawaban
Frekuensi Persen
1 Ya
33 85
2 Tidak
2 5.1
3 Ragu-ragu
4 10
Jumlah 39
100 Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa 85 ya, 5.1
tidak dan 10 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pemanfaatan buku-buku yang telah diperoleh dari dana BOS telah digunakan untuk
menggantikan buku buku yang seharusnya dibeli oleh siswa tiap tahunnya, sehingga dapat mengurangi beban pendidikan yang harus ditanggung oleh orang
tua siswa, dan berdasarkan angket tipe 2 dua yang diisi oleh siswa, siswa juga merasa senang dengan kebijakan sekolah ini. Namun untuk beberapa mata
pelajaran, khusunya agama masih belum dapat dipenuhi untuk pembelian buku sejumlah siswa karena dana BOS yang dikucurkan tidak mencukupi untuk
pembelian seluruh mata pelajaran, namun sekolah mengutamakan pada pelajaran umum terlebih dahulu.
Nilai pembeda antara madrasah dengan Sekolah Dasar Umum adalah pada tambahan nilai-nilai agama islamnya, sehingga sudah seharusnya tidak hanya
pelajaran umum saja yang menjadi perhatian pihak sekolah dalam menyediakan buku pelajaran gratis yang dapat dipinjamkan oleh siswa, namun mengingat
keterbatasan dana yang dimiliki dan diberikan pemerintah, tentunya ini dapat dimaklumi, namun jika memang ada dana bantuan berikutnya dan memang boleh
dialokasikan untuk pembelian buku-buku agama, tentunya ini sangat perlu untuk dialokasikan untuk pelajaran agama, mengingat madrasah adalah sekolah dasar
bercirikan agama islam, jangan sampai madrasah kehilangan ciri ciri kekhasan yang sudah harus dimilikinya, yakni keunggulan akhlak dan pengetahuan agama
selain juga menunjukan kualitas dan keunggulan pada pelajaran umum, karena disitulah letak “Nilai tambah” madrasah yang harus terus di jadikan rujukan dalam
keseluruhan strategi pengembangan kurikulum dan pengembangan lembaga madrasah.
Hasil penelitian tersebut juga didukung oleh pernyataan angket siswa, yakni 85 ya 13 tidak, dan 2.6 ragu-ragu. Maka dapat ditarik para guru
menggunakan seluruh buku pinjaman yang dipinjamkan untuk proses kegiatan belajar mengajar, sehingga mempermudah siswa dalam proses belajar di kelas.
Tabel 31 Senang menyekolahkan karena guru hadir tepat waktu
No Jawaban
Frekuensi Persen
1 Ya
30 77
2 Tidak
8 21
3 Ragu-ragu
1 2.6
Jumlah 39
100 Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa 77 ya 21 tidak
2.6 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa guru-guru sudah mengajar tepat waktu. Sekolah ini menerapkan pembagian jam pelajaran, kelas I
dan II dalam 1 jam pelajaran 30 menit, dan untuk kelas 3 sampai dengan 6 dalam satu jam pelajaran 35 menit. Masuk sekolah dimulai pukul 07.30 dan berakhir
pukul 12.00, sedangkan untuk kelas rombongan belajar siang, dimulai pukul 13.00 dan diakhiri pukul 17.00. dengan tepat waktunya guru-guru datang mengajar,
tentunya memberikan image kesan dan teladan yang baik kepada siswa, sehingga para siswa akan lebih menghargai gurunya karena memang patut
dicontoh, sedangkan bagi guru yang tidak disiplin dalam waktu, tentunya para siswa pun akan beranggapan negatif kepada guru yang bersangkutan, dan tentunya
ini berlaku umum, bahwa seorang guru sudah sepatutnya mencontohkan segala yang baik dihadapan siswa-siswinya, karena para guru adalah pendidik.
Hasil penelitian tersebut juga didukung oleh Pernyataan siswa pada angket tipe II, dikemukakan bahwa 21 ya, 74 tidak 5.1 ragu-ragu. Maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa bahwa guru-guru sudah mengajar tepat waktu.
Tabel 32 Senang menyekolahkan karena tidak ada hukuman fisik dari guru
No Jawaban
Frekuensi Persen
1 Ya
10 26
2 Tidak
20 51
3 Ragu-ragu
9 23
Jumlah 39
100 Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa 26 ya 51 tidak,
dan 23 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan guru di madarasah ini tidak menggunakan hukuman yang membahayakan bagi siswa dalam proses kegiatan
belajar mengajar di kelas, dengan demikian kenyamanan siswa ketika belajar lebih terjamin..
Berdasarkan wawancara yang kami lakukan dengan pihak kepala sekolah, bahwa pemberlakuan hukuman bagi murid atau siswa yang melanggar, tidak
diperkenankan menggunakan hukuman fisik, namun diarahkan kepada pemberian tugas tugas pembelajaran dan lain sebagainya yang memiliki kaitan dengan
pelajaran yang bersangkutan.
Tabel 33 Senang menyekolahkan karena peminjaman buku gratis
No Jawaban
Frekuensi Persen
1 Ya
32 82
2 Tidak
2 5.1
3 Ragu-ragu
5 13
Jumlah 39
100 Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa 82 ya 5.1 tidak,
dan 13 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam tiap semester para siswa masih harus membeli buku yang tidak dimiliki sekolah yang
bersumber dari dana BOS atau dana Bantuan siswa lainnya. Mata pelajaran itu
terutama pada pelajaran agama misalnya al-kuran hadits, akidah akhlak, sejarah kebudayaan islam, bahasa arab, fikih dan lain sebagainya.
Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah, bahwa pihak sekolah tidak mewajibkan siswa untuk membeli buku agama tersebut, namun sekolah
hanya menyediakan jika memang dari siswa dan orang tua merasa perlu untuk membelikannya bagi anaknya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan
keilmuan anaknya, maka kami menyarankan untuk membelinya sehingga kegiatan belajar mengajar di kelas lebih efektif dan efisien dalam penggunaan
waktu. Hal ini didukung dengan pernyataan angket tipe II bahwa 95 ya 5.1
tidak, dan 0 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan masih ada buku yang harus dibeli oleh siswa di setiap awal semester.
Tabel 34 Senang menyekolahkan jika tidak ada uang kas yang di minta siswa untuk
membeli alat tulis guru
No Jawaban
Frekuensi Persen
1 Ya
17 44
2 Tidak
20 51
3 Ragu-ragu
2 5.1
Jumlah 39
100 Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa 44 ya 5.1 tidak,
dan 51 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sekolah tidak membebankan siswa untuk pembelian alat tulis guru yang digunakan ketika
mengajar seperti spidol, penggaris, dan alat bantu pengajaran lainnya. Angket tipe II menyatakan bahwa 59 ya, 36 tidak, dan 5.1 ragu-
ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa uang kas yang dikumpulkan siswa tidak dipergunakan untuk membiayai alat tulis guru ketika proses kegiatan belajar
mengajar di kelas, uang kas tersebut diserahkan kepada ketua kelas dalam penggunaannya terutama untuk perlengkapan kelasnya seperti sapu, penghapus
dan lain lainnya yang dianggap perlu oleh mereka, bahkan untuk dana sosial ketika temannya ada yang sakit.
Tabel 35 Senang menyekolahkan karena biaya praktikum komputer gratis
No Jawaban
Frekuensi Persen
1 Ya
36 92
2 Tidak
- 3
Ragu-ragu 3
7.7 Jumlah
39 100
Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa 92 ya 0 tidak, dan 7.7 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembiayaan
pendidikan komputer ditanggung oleh sekolah dan tidak dibebankan kepada siswa.
Angket tipe II menyatakan bahwa 90 ya, 5.1 tidak, dan 5.1 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa merasa senang dengan
penggratisan biaya praktikum komputer, sehingga minat mereka untuk bersekolah semangkin tinggi
Tabel 36 Senang menyekolahkan karena biaya mengikuti perlombaan gratis
No Jawaban
Frekuensi Persen
1 Ya
28 72
2 Tidak
9 23
3 Ragu-ragu
2 5.1
Jumlah 39
100 Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa 72 ya 23 tidak,
dan 5.1 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sekolah tidak menarik iuran apapun untuk mengadakan perlombaan yang diadakan baik pada
tingkat kecamatan, kota maupun nasional. Hal tersebut di dukung oleh hasil Angket tipe II menyatakan bahwa siswa
menjawab 92 ya, 7.7 tidak, dan 0 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sekolah tidak menarik iuran apapun untuk mengadakan
perlombaan yang diadakan baik pada tingkat kecamatan, kota maupun nasional.
Tabel 37 Senang menyekolahkan karena biaya perawatan kelas dan gedung sekolah
gratis
No Jawaban
Frekuensi Persen
1 Ya
31 79
2 Tidak
3 7.7
3 Ragu-ragu
5 13
Jumlah 39
100 Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa 79 ya, 7.7 tidak
dan 13 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perawatan gedung sekolah tidak dibebankan kepada orang tua siswa, sehingga sekolah dapat terawat
rapih tiap tahunnya tanpa meyebabkan orang tua siswa dan sekolah berhasil memberikan rasa nyaman dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Hal ini didukung oleh pernyataan angket tipe II, dikemukakan bahwa 90 ya, 10 tidak dan 0 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
perawatan gedung sekolah tidak dibebankan kepada orang tua siswa, sehingga sekolah dapat terawat rapih tiap tahunnya tanpa meyebabkan orang tua siswa dan
sekolah berhasil memberikan rasa nyaman dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah
Tabel 38 Senang menyekolahkan karena biaya meubeleir bangku dan meja gratis
No Jawaban
Frekuensi Persen
1 Ya
26 67
2 Tidak
7 18
3 Ragu-ragu
6 15
Jumlah 39
100 Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa 67 ya 18 tidak,
dan 15 ragu-ragu. Maka dari data ini dapat ditarik kesimpulan dengan tidak adanya biaya mebeleuir tiap tahunnya, biasanya masuk ke dalam iuran
pembangunan dapat meringankan biaya pendidikan siswa, namun perawatan, pembelian dan perbaikan mebeleuir tetap dilakukan dari dana yang ada, sehingga
siswa merasa nyaman dengan mebeleuir yang ada tanpa memberatkan biaya pendidikan kepada orang tua.
Hal ini didukung oleh pernyataan angket tipe II, dikemukakan jawaban siswa bahwa 90 ya 7.7 tidak, dan 2.6 ragu-ragu. Maka dari data ini
dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan adanya tidak diberlakukannya iuran
meubeleuir setiap tahunnya, membuat siswa lebih senang karenan beban biaya pendidikan mereka lebih berkurang.
Tabel 39 Senang menyekolahkan karena fasilitas WC bersih dan terawat
No Jawaban
Frekuensi Persen
1 Ya
30 77
2 Tidak
6 15
3 Ragu-ragu
3 7.7
Jumlah 38
100 Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa 77 ya 15 tidak
7.7 ragu-ragu. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa siswa merasa senang adanya fasilitas WC yang cukup memadai di sekolah ini.
Berdasarkan hasil penelitian angket II dikemukakan oleh siswa bahwa 72 ya , 18 tidak dan 10 ragu-ragu. Maka dapat diambil kesimpulan
bahwa siswa merasa senang dengan pembangunan dan ketersediaan fasilitas WC yang cukup memadai di sekolah ini.
Tabel 40 Senang menyekolahkan karena iuran kas kelas yang dikumpulkan untuk
perawatan kelas
No Jawaban
Frekuensi Persen
1 Ya
12 31
2 Tidak
26 67
3 Ragu-ragu
1 2.6
Jumla h
39 100
Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa 31 ya 67 tidak, dan 2.6 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan, pihak sekolah tidak
meminta siswa mengumpulkan sejumlah uang tertentu untuk mengadakan perawatan kelasnya masing masing rehabilitasi ringan, namun siswa wajib untuk
merawat kelasnya masing masing kecuali pengadaan perlengkapan kebersihan kelas, seperti sapu dan kemonceng itu diserahkan kepada siswa, namun siswa
pada dasarnya hanya merawat dan membersihkan kelas sekedarnya saja, karena
sekolah memiliki petugas kebersihan yang bertugas mengepel, menyapu dan membersihkan kelas setiap harinya.
Berdasarkan hasil penelitian angket II dikemukakan oleh siswa bahwa 0 ya 100 tidak, dan 0 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan, pihak
sekolah tidak meminta siswa mengumpulkan sejumlah uang tertentu untuk mengadakan perawatan kelasnya masing masing
Tabel 41 Senang menyekolahkan karena biaya perawatan kelas dan gedung gratis
No Jawaban
Frekuensi Persen
1 Ya
8 21
2 Tidak
29 74
3 Ragu-ragu
2 5.1
Jumlah 39
100 Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa 21 ya 74 tidak,
dan 5.1 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa MI. Raudhatul Athfal Meruyung tidak mengenakan biaya perawatan fasilitas sekolah kepada
siswaorang tua siswa, hal ini guna mengurangi beban orang tua siswa. Hal ini didukung oleh angket tipe II bahwa siswa mengemukakan bahwa
21 ya 74 tidak, dan 5.1 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa MI. Raudhatul Athfal Meruyung tidak mengenakan biaya perawatan
fasilitas sekolah kepada siswaorang tua siswa, hal ini untuk mengurangi beban orang tua siswa.
Tabel 42 Senang menyekolahkan karena Bantuan Operasional Sekolah BOS
meringankan biaya pendidikan
No Jawaban
Frekuensi Persen
1 Ya
31 79
2 Tidak
6 15
3 Ragu-ragu
2 5.1
Jumlah 39
100 Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa 79 ya 15
tidak, dan 5.1 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kehadiran
dana Bantuan Operasional sekolah BOS di MI. Raudhatul Athfal Meruyung membantu orang tua siswa dalam mengurangi beban pendidikan anaknya
disekolah ini. Hal ini didukung oleh angket tipe II bahwa siswa mengemukakan bahwa
79 ya 15 tidak, dan 5.1 ragu-ragu, Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kehadiran dana Bantuan Operasional sekolah BOS di MI. Raudhatul
Athfal Meruyung membantu orang tua siswa dalam mengurangi beban pendidikan anaknya disekolah ini
Tabel 43 Senang menyekolahkan karena fasilitas sekolah terus bertambah
No Jawaban
Frekuensi Persen
1 Ya
34 87
2 Tidak
1 2.6
3 Ragu-ragu
4 10
Jumlah 39
100 a. Ya, fasilitas sekolah berangsur angsur sudah ada penambahan, baik lokal
maupun dalam hal buku bacaan, dan ini membuat siswa merasa terbantu dan semankin nyaman dalam belajar
b.Tidak, karena tidak ada fasilitas yang bertambah maupun fasilitas yang mengalami perbaikan bebarapa tahun ini
c.Ragu-ragu, seharusnya ada perbaikan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah
Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa 87 ya 2.6 tidak, dan 10 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan sekolah secara berkelanjutan
mengadakan penambahan fasilitas sekolah untuk memberikan pelayanan pendidikan yang lebih baik kepada siswa
Hasil penelitian tesebut didukung oleh pernyataan angket Itpe II, bahwa siswa menjawab 87 ya, 7.7 tidak, dan 5.1 ragu-ragu Maka dapat
ditarik kesimpulan sekolah secara berkelanjutan mengadakan penambahan
fasilitas sekolah guna memberikan pelayanan pendidikan yang lebih baik kepada siswa
Tabel 44 Senang menyekolahkan karena sekolah memiliki alat peraga pendidikan
No Jawaban
Frekuensi Persen
1 Ya
34 87
2 Tidak
4 10
3 Ragu-ragu
1 2.6
Jumlah 39
100 Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa 87 ya 10 tidak,
dan 2.6 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan alat peraga dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar.
Hasil penelitian tesebut didukung oleh pernyataan angket Itpe II, bahwa siswa menjawab 97 ya 0 tidak, dan 2.6 ragu-ragu, Maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa penggunaan alat peraga dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar.
Tabel 45 Senang menyekolahkan karena iuran ekstrakurikuler pramuka gratis
No Jawaban
Frekuensi Persen
1 Ya
32 82
2 Tidak
3 7.7
3 Ragu-ragu
4 10
Jumlah 39
100 Berdasarkan tabel diatas dapat dikemukakan bahwa 82 ya 7.7 tidak,
dan 10 ragu-ragu. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dana BOS membantu orang tua siswa dalam meringankan biaya pendidikan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada guru dan karyawan MI.Raudhatul athfal meruyung tentang peran Bantuan Opersional Sekolah dalam meningkatkan
minat menyekolahkan anak, penulis dapat menarik kesimpulan yaitu: 1. BOS telah berperan dalam rangka meningkatkan minat menyekolahkan
anak melalui peringanan SPP atau iuran bulanan siswa, dan hal ini adalah cara yang baik dilakukan oleh sekolah mengingat kondisi sebagian besar
orang tua siswa berdasarkan data bekerja mayoritas sebagai pekerja tidak tetap.
2. Peran BOS untuk menyelenggarakan pendidikan gratis secara total disekolah ini belum dapat dilakasanakan karena sebagian besar dana BOS
diperuntukan untuk mencukupi Honor guru di sekolah ini yang sebagaian besar adalah guru Swasta dan biaya operasional lainnya., namun banyak
usaha yang telah diuapayakan untuk meningkatkan kualitas madrasah melalui dana BOS dan mendapatkan respon yang positif dari orang tua
siswa. Diantaranya adalah - Gratis SPP dan iuran lainnya bagi siswa yang tidak mampu dan anak yatim
- Biaya formulir pendaftaran dan adminsistrasi penerimaan siswa baru gratis - Biaya daftar ulang setiap tahun ajaran baru gratis