Indikator Prestasi Belajar Siswa Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar yang ideal

Selanjutnya Muhibbin Syah juga menambahkan dari kedua faktor tersebut, yakni faktor yang ketiga yaitu faktor pendekatan belajar Approach to Learning yaitu cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efesiensi proses pembelajaran materi tertentu. 54 Strategi dalam hal ini seperangkat langkah oprasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu. Sementara itu dengan pendapat yang hampir sama Prof. Dr. H. Amiruddin Rasyad mengatakan bahwa hal-hal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa juga terdiri dari dua faktor utama yaitu faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datangnya dari luar dan disebut faktor endogen dan eksogen. 55 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa di sekolah sifatnya relatif, artinya dapat berubah setiap saat. Hal ini terjadi karena prestasi belajar siswa sangat berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya, faktor-faktor tersebut saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Kelemahan dari salah satu faktor, akan dapat mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar. Dengan demikian, tinggi rendahnya prestasi belajar yang dicapai siswa di sekolah di dukung oleh faktor internal dan eksternal seperti tersebut di atas.

c. Indikator Prestasi Belajar Siswa Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar yang ideal

meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai 54 Syah, Psikologi Belajar..., hal 140. 55 Prof. Dr. H. Aminudin Rasyad, Teori Belajar dan Pembelajarn, Jakarta: Uhamka Press, 2003, cet ke-4, hal 103. akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa murid, sangat sulit. Hal ini disebabkan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible tak dapat diraba. Oleh karena itu yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa. Senada dengan pernyataan di atas, menurut Bloom ada tiga indikator hasil belajar siswa, yaitu dimensi kognitif, adalah kemampuan yang berhubungan dengan berfikir, mengetahui dan memecahkan masalah seperti pengetahuan, aplikatif, sintesis, analisis dan evaluasi. Sedangkan dimensi afektif adalah kemampuan yang berhubungan dengan sikap, nilai, minat dan apresiasi. Dan untuk dimensi psikomotorik adalah kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan motorik. 56 Adapuan pengungkapan indikator prestasi belajar seseorang biasanya terlihat dari prilakunya. Baik prilaku dalam penguasaan pengetahuan, keterampilan berfikir dan keterampilan motorik. Hampir sebagaian besar dari kegiatan atau prilaku seseorang merupakan hasil belajar atau cerminan dari prestasi belajarnya. Biasanya prilaku yang terlihat dari seseorang yang memiliki prestasi belajar yang baik adalah seperti selalu atensi dan perhatian terhadap pelajaran, disiplin, mempunyai motivasi belajar yang tinggi, selalu menghargai guru dan teman-temannya, kebiasaan 56 W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Gramedia, 2004, Cet ke- , hal 254-271. belajar yang baik, aktif dalam kegiatan-kegiatan disekolah, unggul dalam perolehan nilai baik aspek kognitif seperti ulangan umum, UN dan lain-lain, maupun aspek afektif dan psikomotorik. Kemudian selalu menunjukan kualitas belajar yang tinggi yang ditunjukan dengan penguasaan yang tinggi pula terhadap program belajar yang dibebankan kepadanya, adanya daya serap yang tinggi yang dicapai oleh dirinya dalam belajar. Selain itu biasanya bagi siswa yang memiliki prestasi belajar yang baik dalam kesehariannya selalu dipenuhi oleh kegiatan-kegiatan yang bermanfaat yang dapat menambah pengetahuan dan pengalamannya. Selalu kreatif dalam segala hal, terampil dalam melakukan sesuatu dan selalu pantang menyerah. d. Upaya-Upaya dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada dasarnya banyak hal yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa disekolah, baik oleh pihak sekolah yang dalam hal ini berkaitan dengan guru secara langsung maupun dari pihak orang tua itu sendiri. Dalam pembahasan upaya-upaya ini penulis menspesifikasikan peran yang dilakukan oleh para guru di sekolah dan orang tua dirumah. Karena penulis menganggap kedua faktor diataslah yang memegang peranan penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, meskipun ada komponen-komponen lain pula yang dapat mempengaruhinya. Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh seorang guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa menurut Abu Ahmadi adalah: 1 Seorang guru hendaknya memberikan arahan dan motivasi pencapaian tujuan pembelajaran baik jangka pendek maupun jangka panjang. 2 Seorang guru hendaknya memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang memadai 3 Seorang guru hendaknya membantu perkembangan aspek-aspek pribadi, seperti sikap, nilai-nilai dan penyesuaian diri. 57 Sejalan dengan usaha-usaha guru di atas cara penyampaian materi yang tepat serta banyaknya sumber informasi relevan yang digunakan dalam menunjang proses pembelajaran adalah salah satu upaya lain yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh H. Veithzal Rivai bahwa penggunaan metode belajar yang sesuai dan penyampaian materi yang baik dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 58 Selanjutnya Koko K. Arifien, S.Pd mengatakan juga bahwa penggunaan dan pemanfaatan fungsi perpustakaan secara optimal juga merupakan salah satu langkah jitu dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini berdasarkan pengamatannya bahwa salah satu penyebab rendahnya prestasi belajar siswa di sekolah adalah salah satunya karena keberadaan perpustakaan di sekolah belum dimanfaatkan secara maksimal. 59 Dalam pasal Undang-Undang Sisdiknas No.20 tahun 2003, ditegaskan bahwa perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar yang amat penting. Sebagai sumber belajar, 57 Abu Ahmadi, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004, Cet ke-

2, h 104-15