Prosedur Pelayanan Proses Pelayanan

48

4.2.7 Prosedur dan Proses Pelayanan

4.2.7.1 Prosedur Pelayanan

Pelayanan pada Panti Sosial Bina Remaja dan Karya Wanita PSBRKW Provinsi Kalimantan Tengah dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut : a. Motivasi dilaksanakan oleh Petugas KabupatenKota. Petugas KabupatenKota telah memiliki pemahaman terhadap sasaran melalui Panduan Seleksi yang dikirim oleh PSBRKW b. Petugas Provinsi Dalam hal ini Petugas Panti Sosial Bina Remaja dan Karya Wanita PSBRKW melaksanakn seleksi bersama Petugas KabupatenKota. c. Hasil seleksi yang telah dirumuskan oleh tim merupakan bahan untuk Panti Sosial Bina Remaja dan Karya Wanita PSBRKW Provinsi Kalimantan Tengah dalam melakukan panggilan terhadap calon klien di KabupatenKota. d. Petugas KabupatenKota mendampingi kedatangan calon klien yang akan menerima pelayanan langsung dilakukan registrasi oelh Panti Sosial Bina Remaja dan Karya Wanita PSBRKW Provinsi Kalimantan Tengah. e. Pelaksanaan pelayanan yang berlangsung selama 5 Lima bulan di Panti Sosial Bina Remaja dan Karya Wanita PSBRKW Provinsi Kalimantan Tengah. f. Setelah berahirnya pelayanan dilakukan terminasi dengan mengembalikan klien kepada Orang tuaWali mereka melalui Dinas Sosial KabupatenKota yang selanjutnya akan dilakukan pemantauan dan bimbingan lanjut. 49

4.2.7.2 Proses Pelayanan

Proses Pelayanan pada Panti Sosial Bina Remaja dan Karya Wanita PSBRKW Provinsi Kalimantan Tengah dilaksanakan selama 5 Lima bulan dengan tahapan pelayanan sesuai dengan Kaidah Profesi Pekerjaan Sosial yaitu sebagai berikut : a. Pendekatan Awal Identifikasi dan motivasi dilaksanakn oleh Petugas KabupatenKota diharapkan calon klien telah memiliki minat sebelum seleksi dilaksanakan. Selanjutnya Petugas Provinsi dalam hal ini Petugas Panti Sosial Bina Remaja dan Karya Wanita PSBRKW Provinsi Kalimantan Tengah bersama Petugas KabupatenKota melakukan seleksi agar didapatkan calon klien yang memenuhi persyaratan. Kegiatan ini dilaksanakan 2 kali dalam 1 tahun di masing-masing angkatan. Pelaksanaan kegiatan berlangsung pada bulan januari dan Juni dalam 1 Tahun. b. Penerimaan : Registrasi, Pemahaman dan Pengungkapan masalah serta penempatan dalam Program Pelayanan. Calon klien diterima di Panti Sosial Bina Remaja dan Karya Wanita PSBRKW Provinsi Kalimantan Tengah di bulan Februari dan Angkatan II di Bulan Juli. Saat kedatangan calon klien langsung dilakukan registrasi. Pada saat yang bersamaan Petugas memeriksa barang bawaan calon klien, jika terdapat barang berharga, maka barang tersebut disimpan oleh Pekerja Sosial yang mendampingi. Pemahaman dan Pengungkapan Masalah Assesment dilakukan selama 1 minggu pertama untuk melihat ketepatan penempatan klien dalam program pelayanan. Disamping itu, masa satu minggu pertama juga dilakukan Observasi da Orientasi 50 terhadap kehidupan di Panti Sosial Bina Remaja dan Karya Wanita PSBRKW Provinsi Kalimantan Tengah. c. Bimbingan Fisik, Mental, Sosial dan Ketrampilan. Bimbingan Fisik dan Mental meliputi peraturan Baris Berbaris PBB, dengan Instruktur yang ditunjuk dari Komando Resort Militer KOREM 102 Panju Panjung. Disamping itu kegiatan Outbond dilakukan dalam rangka pengembangan kapasitas pribadi. Bimbingan Spiritual diberikan meliputi bimbingan keagamaan termasuk Akhlak melalui pengajian, Kultum, Dzikir, Kebaktian dan Pendalaman Alkitab PA. Bimbingan Sosial diberikan melalui bagaimana klien melakukan hubungan bermasyarakat antara klien dengan petugas, dengan orang tua asuhasrama, dan dengan lingkungan di Sekitaran Panti Sosial. Menunjang Kemampuan-kemampuan diatas dibarengi dengan latihan ketrampilan sesuai dengan jenis ketrampilan yang diminati oleh masing-masing klien. Pada Panti Sosial Bina Remaja dan Karya Wanita PSBRKW Provinsi Kalimantan Tengah terdapat Tiga Jenis Ketrampilan yaitu : Bengkel Sepeda Motor Otomotif, Pertukangan Meubelir dan Menjahit sedangkan di Panti Sosial Karya Wanita terdapat Dua jenis ketrampilan yaitu : Menjahit dan Tata Rias Salon. Disamping itu, mengisi waktu luang klien diberikan ketrampilan penunjang seperti memasak, membuat kue, bordirmenyulam dan membuat taplak meja serta keset kaki dari limbah sisa potongan kain jahitan di Panti Sosial Karya Wanita. Ketrampilan Penunjang pada Panti Sosial Bina Remaja meliputi merajutmerenda untuk klien putri dan klien putra diajarkan membuat Pot Bunga. 51 Dalam Pelaksanaan pelayanan baik di Panti Sosial Bina Remaja maupun Panti Sosial Karya Wanita tidak terdapat kendala yang cukup berarti. Pengalaman dan etos kerja yang baik serta jiwa keterpanggilan dalam melaksanakan tugas menjadikan kesulitan-kesulitan kerja dapat disikapi secara positif. Para petugas memiliki komitmen bahwa yang utama adalah memberikan hak-hak yang wajar kepada penerima pelayananklien sesuai dengan kemampuan lembaga yang meliputi seluruh aspek pelayanan. Permasalahan klien dengan kebiasaan-kebiasaan yang bertentangan dengan sikap positif dalam melihat kehidupan seperti mereka tidak terlalu mengenal disiplin, memiliki kebiasaan merokok bahkan sebagian terbiasa dengan minuman keras, kebersihan yang kurang diperhatikan dinilai sebagai tantangan bagi Pekerja Sosial dan petugas lainnya. d. Praktek Ketrampilan Kerja PBK Praktek Belajar Kerja PBK dilaksanakan setelah klien mengikuti rangkaian pelayanan sebelumnya dan berlangsung selama 30 hari pada perusahaan sesuai dengan jenis ketrampilan yang dimiliki klien yakni diperusahaan Meubel, Bengkel Sepeda Motor, Penjahit, dan Salon Kecantikan. Pada tahap ini, klien belajar membiasakan diri untuk berada dan bekerja pada dunia kerja yang nyata. Selama Praktek Belajar Kerja PBK klien masih dalam pengawasan Petugas Monitoring dalam hal ini Para Pekerja Sosial yang setiap hari akan memantau buku kendaliklien dan melakukan kunjungan ketempat kerja klien dalam satu kali seminggu. 52 e. Resosialisasi Dilakukan bimbingan kesiapan dan peran serta masyarakat, bimbingan sosial hidup bermasyarakat, bimbingan bantuan stimulan usaha produktif, renungan untuk memantapkan kemampuan-kemampuan yang telah dimiliki serta bimbingan penyaluranpenempatan kerja. Kegiatan ini berlangsung di hari pemulangan klien. f. Terminasi Kegiatan terminasi dimulai dengan ditandainya acara penutupan yang selanjutnya mengembalikan klien kepada Orang TuaWali mereka melalui Dinas KabupatenKota yang selanjutnya agar dilakukan pemantauan dan bimbingan lanjut. 53

4.2.8 Metode dan Prinsip Pelayanan