Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah

23

2.5.1 Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah

Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak putus sekolah yaitu : 1 Kondisi ekonomi keluarga Latar belakang sosial ekonomi keluarga siswa perlu dipertimbangkan karena akan mempengaruhi keberhasilan pendidikan. Perhatian terutama diberikan pada anak-anak yang berasal dari lingkungan keluarga yang kurang menguntungkan misalnya kemiskinan. Beberapa indikator latar belakang sosial ekonomi sebagaimana dikemukakan oleh Supriadi 1997:33 adalah sebagai berikut: 1. Pendidikan orang tua 2. Pekerjaan orang tua 3. Penghasilan orang tua 4. Tempat tinggal Selain indikator diatas, menurut kriteria Herbert Sorenson Nasution,2004:25 ‘tingkat status sosial ekonomi dilihat dari pekerjaan orang tua, penghasilan dan kekayaan tingkat pendidikan orang tua, keadaan rumah dan lokasi, pergaulan dan aktivitas sosial’ Peran status ekonomi terhadap putus sekolah Status atau keadaan ekonomi sebuah keluarga adalah faktor eksternal yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya pendidikan seseorang. Namun meskipun faktor eksternal, bukan berarti tidak berpengaruh. Status ekonomi yang dimiliki oleh keluarga sangat besar pengaruhnya baik langsung maupun tidak langsung. Telah banyak penelitian yang berhasil mengungkap besarnya pengaruh kondisi ekonomi keluarga terhadap kemampuan untuk menyelesaikan suatu jenjang pendidikan. 24 Anak usia sekolah selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misalnya kebutuhan untuk makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan berbagai fasilitas belajar. Sedangkan fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang. Tingginya angka putus sekolah tidak dapat dipungkiri berawal dari ketidakmampuan ekonomi keluarga. Meskipun anak dan orang tua memiliki keinginan yang sangat besar untuk tetap bersekolah hingga selesai, tetapi kenyataannya mereka hidup serba kekurangan maka tidak ada pilihan lain selain berhenti dari lembaga persekolahan. Bagi masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan, jangankan menyisishkan pendapatannya untuk biaya sekolah, untuk kebutuhan pokok pun sering kali kekurangan. Kemiskinan menurut BPS adalah ketidakmampuan untuk memenuhi standar minimum kebutuhan dasar yang meliputi kebutuhan makanan dan non makanan. Di negara berkembang, kemiskinan sering kali mempengaruhi penduduk di pedesaan dimana pengeluaran pemerintah daerah cenderung lebih rendah dari pada perkotaan. Kemiskinan sebagai gejala sosial lebih banyak berkaitan dengan sikap hidup penduduk miskin yang tidak punya keinginan untuk maju dan berusaha memperbaiki taraf kehidupan. Kemiskinan akan mempengaruhi kesempatan seseorang untuk memperoleh pendidikan. 2 Pengaruh teman yang sudah tidak sekolah 3 Sering membolos 4 Kurangnya minat untuk meraih pendidikan mengenyam pendidikan dari anak itu sendiri 25

2.5.2 Kondisi-Kondisi yang Berhubungan dengan Putus Sekolah