Definisi Promosi Promosi Perpustakaan

perpustakaan sehingga dapat membuat mereka tertarik untuk datang berkunjung dan memanfaatkan koleksi yang disediakan oleh perpustakaan. Promosi perpustakaan adalah upaya mengenalkan seluruh aktifitas yang ada di perpustakaan agar diketahui oleh khalayak umum. Promosi perpustakaan mempunyai tujuan utama untuk memberikan informasi tentang produk atau jasa yang disediakan oleh perpustakaan sekaligus membujuk pengguna untuk bereaksi terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Adapun tujuan promosi perpustakaan menurut Buchori adalah: 19 a. Untuk menginformasikan pemustaka tentang layanan dan program kegiatan yang ada di perpustakaan. b. Untuk membangkitkan minat dan keinginan pemustaka terhadap perpustakaan dan layanannya. c. Untuk memelihara kesadaran pemustaka terhadap layanan perpustakaan. d. Untuk meningkatkan penggunaan perpustakaan oleh masyarakat. Promosi perpustakaan dapat dilakukan dengan mengadakan kegiatan-kegiatan dimana kegiatan tersebut melibatkan antara staff perpustakaan dan masyarakat umum. Dalam pelaksaan kegiatan yang bertujuan untuk promosi tersebut perpustakaan harus mempunyai kebijakan tertulis menyangkut promosi ini dan merinci berbagai sasaran 19 Strategi Promosi Gemar Membaca dan Gemar ke Perpustakaan melalui Kekuatan Media ”, Jurnal Pustakawan, no. 3 tahun 2013, hal, 36. serta strategis yang akan digunakan. Kebijakan tersebut harus dikerjakan bersama-sama dengan manajemen perpustakaan.

3. Cara-cara Promosi

Dalam kegiatan promosi, pustakawan atau staff yang berwenang atas perpustakaan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Pengunjung perpustakaan akan merasa puas atau nyaman dengan layanan petugas perpustakaan. Biasanya bila penngunjung perpustakaan akan menceritakan kepada orang lain tentang perpustakaan, baik keadaan perpustakaan, koleksi perpustakaan, fasilitas yang diberikan oleh perpustakaan maupun petugas perpustakaan. Sehingga lama-kelamaan pengunjung perpustakaan akan terus bertambah. Utamanya, saluran komunikasi yang paling penting itu adalah mulut, gerak isyarat, bahan pandang dengar serta media promosi yang lain. Oleh karena itu, perpustakaan dalam merencanakan kegiatan promosi haruslah matang. Menurut Usherwood di dalam melakukan kegiatan promosi, pustakawan harus mengetahui tentang prasangka masyarakat dan pelayanan perpustakaan. Ia mengemukakan bahwa sesungguhnya ada enam potensi daya tarik yang dapat dimanfaatkan dalam rangka melakukan promosi perpustakaan. Keenam daya tarik itu antara lain 20 : a. Daya tarik social, yaitu semua orang butuh dan perlu menggunakan perpustakaan. 20 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan, Jakarta: Universitas Terbuka, 1996, hal, 27 b. Daya tarik prestise, yaitu semua orang yang terbaik pasti menggunakan perpustakaan. c. Daya tarik pertahanan hidup, yaitu tidak ada orang yang dapat bertahan hidup di era modern tanpa bantuan perpustakaan. d. Daya tarik kesenangan, yaitu perpustakaan itu untuk kesenangan dan mengisi waktu senggang. e. Daya tarik egomaniak, yaitu pengetahuan adalah kekuatan. f. Daya tarik yang menakuti, yaitu jika tidak menggunakan perpustakaan akan sulit dalam pekerjaan dan pergaulan. Begitulah daya tarik yang harus diketahui oleh pustakawan untuk memaksimalkan kegiatan promosi di perpustakaan. Beberapa bentuk atau media promosi yang biasa digunakan oleh organisasi antara lain yaitu publikasi, iklan, kontak perorangan, insentif, dan pencipta suasana dan lingkungan. 21 Pemasaran atau promosi adalah hal penting yang perlu dilakukan dalam sebuah perpustakaan khusus. Promosi bertujuan untuk memfasilitasi komunikasi antara perpustakaan dan calon pengguna. Karena salah satu keberhasilan sebuah perpustakaan adalah dapat dilihat dari tingkat kunjungan pengguna dan pemanfaatan informasi koleksi oleh pengguna. Hal yang penting yang harus dipikirkan adalah dukungan 21 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan, Jakarta: Universitas Terbuka, 1996, hal, 27 dari manajemen, karena promosi mestinya termasuk dalam anggaran perpustakaan dan terintegrasi ke dalam proses perencanaan perpustakaan. Promosi perpustakaan merupakan kelanjutan kegiatan lebih lanjut setelah semuanya sudah siap, baik perangkat lunak, perangkat keras, maupun perangkat manusia brain ware. 22 Di bawah ini terdapat beberapa kegiatan yang dapat dijadikan sarana promosi perpustakaan, yaitu: a. Menyelenggarakan berbagai pameran buku b. Membuat terbitan berisi informasi mengenai jam buka perpustakaan, jasa yang disediakan perpustakaan, dan koleksi perpustakaan. c. Mempersiapkan dan menyebarluaskan bermacam daftar sumber informasi dan pamflet yang berkaitan dengan proyek dan program instansi perpustakaan. d. Memberikan informasi tentang perpustakaan kepada semua karyawan instansi. e. Membentuk semacam kelompok “sahabat perpustakaan” bagi para karyawan instansi. Promosi perpustakaan dapat dilakukan dengan mengadakan kegiatan- kegiatan dimana kegiatan tersebut melibatkan staff perpustakaan dan masyarakat pengguna. Dalam pelaksanaan kegiatan promosi, perpustakaan harus mempunyai kebijakan tertulis yang merinci. 22 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Sagung Seto, 2006, hal 101 Mempromosikan perpustakaan yaitu perpustakaan memberikan informasi koleksi bahan pustaka yang tersedia dengan segala jenis layanan yang sudah disiapkan. Cara-cara yang dilakukan antara lain: 23 a. Memajang bahan pustaka baru atau bidang-bidang tertentu diruang pamer yang sudah disediakan. b. Menerbitkan dan menyebarkan daftar tambahan pustaka. c. Menyebarkan lembaran informasi terbaru atau terseleksi. d. Menerbitkan dan menyebarkan bulletin perpustakaan. e. Memperkenalkan perpustakaan kepada kelompok masyarakat tertentu.

4. Media Promosi Perpustakaan

Promosi perpustakaan menggunakan sejumlah metode seperti iklan disurat kabar, poster, penawaran produk dan jasa perpustakaan, serta kontak pribadi dengan pemakai individu dan kelompok. Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu media cetak dan non tercetak. a. Media Tercetak Media dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti alat atau sarana komunikasi. Seperti Koran, majalah, radio, televisi, poster, dan spanduk. Ada beberapa jenis media massa yang dapat 23 Sutarno NS, ManajemenPerpustakaan: SuatuPendekatanPraktik, Jakarta: Sagung Seto, 2006, hal 101