harus diringkas dan informasinya harus bermanfaat bagi orang- orang yang membacanya.
28
4 Pembatas Buku.
Pembatas buku = Bookmark merupakan salah satu promosi yang digunakan dan untuk sarana memberi tanda
pembatas pada halaman-halaman buku, tujuannya untuk memberi batasan pada halaman yang sudah dibaca dan nanti
akan dibaca kembali, agar menarik dapat diberi logo atau gambar-gambar yang menarik.
5 Terbitan Khusus.
Terbitan khusus perpustakaan merupakan promosi yang berbentuk sebuah terbitan yang dilakukan oleh perpustakaan
sendiri, seperti buku panduan penggunaan perpustakaan = booklet, kalender perpustakaan isi nya kegiatan yang
dilakukan oleh perpustakaan.
b. Non-Tercetak
Promosi perpustakaan melalui iklan yang dimuat dalam media massa baik dalam bentuk cetak maupun non-tercetak
elektronik. Dalam bentuk tercetak seperti surat kabar, majalah, brosur, dan lain-lain. Promosi melalui media non-tercetak seperti
melalui iklan di radio dan televisi, atau media online internet. Pada saat ini dengan pemanfaatan teknologi internet, juga terdapat
28
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan, Jakarta: Universitas Terbuka, 1996, hal, 89.
beberapa jejaring sosial yang dapat juga dimanfaatkan sebagai media untuk memasang iklan gratis.Jejaring sosial yang dapat memasang
iklan gratis seperti di media sosial facebook, twitter, blog, dan lain-
lain. c.
Promosi dalam Bentuk Kegiatan
Selain cara dalam bentuk tercetak untuk melakukan promosi, salah satu cara efektif lain yang bisa dilakukan adalah dengan
mengadakan kegiatan perpustakaan yang tentu melibatkan para staff perpustakaan dan penggunanya. Target dalam kegiatan promosi ini
bisa menyeluruh tetapi bisa juga hanya untuk golongan tertentu saja dan bisa bersifat formal maupun non-formal. Sehubungan dengan
pelaksanana kegiatan dalam promosi perpustakaan, yang perlu dipertimbangkan adalah tujuan yang akan dicapai. Dari penentuan
tujuan itu, dapat dipilih satu atau kombinasi lebih dari satu bentuk kegiatan yang dianggap cocok untuk mencapai tujuan.
29
Dibawah ini beberapa penjelasan kegiatan yang bisa dilakukan dalam rangka
promosi perpustakaan, yaitu: 1
Pameran Perpustakaan. Pameran perpustakaan merupakan kegiatan promosi
perpustakaan dengan maksud menarik perhatian banyak orang massa termasuk promosi yang paling jitu untuk menjaring
29
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan, Jakarta: Universitas Terbuka, 1996, hal, 109.
orang. Selain menarik lebih banyak orang juga efektif untuk memperkenalkan layanan yang diberikan oleh perpustakaan.
Konsep pameran merupakan gambaran pelaksanaan pameran yangakan dilaksanakakan. Sebelum membuat konsep
terlebih dahulu ditentukan tujuan dari diadakannya pameran, kapan pelaksanaan pameran diadakan, dimana pameran akan
dilaksanakan, koleksi apa saja yang akan dipamerkan, perlengkapan apa saja yang diperlukan, serta target pengunjung
yang beragam dari sisi usia, profesi, dan latar belakang lainnya, serta siapa saja yang ikut dalam pameran nanti,berapa stand
yang ikut dalam pameran dan acara apa saja yang akan diselenggarakan di pameran nanti.
Untuk menarik pengunjung perpustakaan bisa mengambil konsep pameran dengan memadukan unsur pendidikan, pameran
dan hiburan. Perpaduan tiga unsur ini menjadikan event ini tidak hanya memamerkan buku dan penunjang pendidikan tetapi
merupakan arena yang baik untuk diskusi, jumpa penulis, menimba berbagai ilmu, dan saran hiburan yang mencerahkan.
Untuk mendatangkan pengunjung di perlukan publikasi, pameran publikasi kegiatan pameran tersebut dapat dilakukan
melalui promosi media elektronik, media massa, dunia maya dan juga pemasangan spanduk maupun poster.
2 Ceramah.
Ceramah
merupakan salah satu kegiatan dimana satu atau dua orang berbicara dalam forum dan tempat tertentu sedangkan
yang lain audience mendengarkan. Biasanya isi pembicaraan bersifat formal yang berkisar tentang kondisi dan layanan
perpustakaan serta kepustakawanan atau how to use the library. Kegiatan ceramah yang diadakan bertujuan untuk
mempromosikan layanan yang tersedia dalam perpustakaan, selain itu juga melalui ceramah dapat melakukan kegiatan
memberi pendidikan kepada calon pengguna mengenai bagaimana menggunakan perpustakaan dan memanfaatkan
layanan yang ada.
30
3 Bazar.
Bazar adalah salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk pelaksanaan kegiatan promosi, biasanya kegiatan bazaar
terjadi suatu jual-beli barang yang dilakukan pada suatu tempat tertentu dan waktu tertentu dan bukan pada tempat yang
biasanya dilakukan proses jual-beli. Perpustakaan bisa memanfaatkan kegiatan bazaar sebagai upaya secara langsung
maupun tidak langsung untuk mengundang masyarakat supaya datang ke perpustakaan.
30
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan, Jakarta: Universitas Terbuka, 1996, hal, 116
Kegiatan bazaar perpustakaan umumnya dilakukan di dalam ruang yang berhubungan langsung dengan perpustakaan.
Untuk melakukan kegiatan bazaar perpustakaan ini dapat bekerjasama dengan organisasi, lembaga, atau instansi lain,
misalnya toko-toko, ikatan penerbit, ikatan pustakawan, bahkan organisasi lain seperti dharma wanita, persatuan wartawan, atau
lembaga masyarakat lainnya.
31
C. Pentingnya Promosi bagi Perpustakaan Khusus
Dalam dunia usaha, para pengusaha selalu berupaya untuk menginformasikan barang atau jasa kepada konsumen supaya mereka
berminat untuk membeli. Terfokus pada dunia informasi, sama halnya dengan dunia usaha. Dunia informasi pun diharuskan untuk melalukan
upaya promosi untuk menginformasikan bahwa informasi yang disajikan merupakan kebutuhan masyarakat. Tidak dipungkiri dizaman sekarang
media informasi sangat berkembang pesat.Sehingga pihak perpustakaan harus merancang program yang dapat membuat minat masyarakat supaya
mengetahui, mendatangi dan memanfaatkan koleksi yang ada di perpustakaan. Perpustakaan khusus misalnya, tugas utamanya yaitu
menyimpan koleksi dan informasi yang lebih spesifik. Biasanya tersedia perpustakaan khusus ialah untuk menunjang organisasi atau lembaga induk.
31
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan, Jakarta: Universitas Terbuka, 1996, hal, 125.
Kini semakin banyak pusat informasi yang kormesial.Kebanyakan organisasi atau lembaga dituntut untuk memasarkan jasa-jasa atau produk
mereka hanya untuk mencari keuntungan. Sehingga organisasi atau lembaga itu bisa menjadi saingan bagi pusat informasi yaitu perpustakaan.
Selain itu banyak bermunculan dunia hiburan seperti dunia rekreasi atau media-media yang jauh lebih menghibur dibandingkan dengan
perpustakaan. Semuanya berpengaruh bagi masyarakat supaya masyarakat lebih tertarik kepada dunia hiburan dibandingkan dengan perpustakaan.
Dengan terlaksananya kegiatan promosi, diharapkan masyarakat lebih memilih perpustakaan dibandingkan dengan dunia rekreasi.Faktanya
banyak orang beranggapan bahwa perpustakaan itu membosankan dan tidak menghibur. Tetapi sebenarnya, perpustakaan juga mempunyai sarana
sebagai media hiburan. Perpustakaan menyimpan bahan pustaka yang menghibur sekaligus mendidik, seperti novel, komik, buku dongeng dan
lain-lain. Semua bahan pustaka ini tentu menghibur juga mendidik bagi pembacanya, tetapi terkadang masyarakat kurang menyadarinya.
Inilah salah satu penyebab kurangnya promosi, promosi
perpustakaan harus membuat banyak orang tahu bahwa perpustakaan memiliki media-media yang menghibur juga mendidik. Pentingnya promosi
juga supaya masyarakat melek akan informasi dan dapat menumbuhkan minat baca untuk masyarakat.
D. Penelitian Terdahulu
Topik penelitian tentang promosi perpustakaan sebelumnya sudah dilakukan oleh beberapa peneliti diantaranya penelitian yang dilakukan
oleh Fakhri Amrulloh. Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tahun 2005 yang
berjudul “Promosi Perpustakaan: Studi Kasus Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Timur” yang dibahas oleh peneliti ialah tentang
manajemen promosi perpustakaan umum, mengenai model promosi, kontribusi pustakawan, dan pendapat pengunjung tentang promosi
perpustakaan. Penelitian yang kedua oleh Erika Kurnia Lestari, Jurusan Ilmu
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora pada tahun 2005. Penelitiannya ber
judul “Penerapan Promosi Perpustakaan Studi Kasus di Pusat Dokumentasi dan Informasi Manggala Wanabakti”. Penelitian ini
membahas sistem manajemen promosi yang diterapkan, strategi promosi yang digunakan, dan apa saja kendalanya.
Perbedaannya dalam penelitian yang saya lakukan ialah tentang promosi perpustakaan khusus yang berjudul “Promosi Perpustakaan di
Indonesian Heritage Society ”. Pada penelitian yang saya bahas ialah
tentang cara perpustakaan melakukan promosi perpustakaan, peran pustakawan melakukan promosi perpustakaan, dan kendala dalam
melakukan promosi perpustakaan.
BAB III GAMBARAN UMUM
PERPUSTAKAAN INDONESIAN HERITAGE SOCIETY
A. Awal Berdiri Perpustakaan Indonesian Heritage Society
Indonesian Heritage Society adalah sebuah yayasan organisasi non profit, non profit yaitu tidak mencari keuntungan untuk lembaganya.
Indonesian Heritage Society bekerja bertujuan untuk mempromosikan pengetahuan, pemahaman dan apresiasi terhadap budaya dan warisan
Indonesia dan mendukung lembaga-lembaga budaya Indonesia. Kegiatan di perpustakaan Indonesian Heritage Society bervariasi mulai dari tour,
lecture, dan kelompok belajar. Kegiatan ini menjadi batu loncatan untuk mengenalkan budaya, kehidupan, sejarah, dan seni yang ada di
Indonesia.Pengunjung perpustakaan bersifat multinasional beberapa Negara dan bangsa, sebagian besar kegiatan dilakukan dalam bahasa
Inggris. Selain itu, orang Jepang, Korea, dan Perancis juga diberi kesempatan untuk berpartisipasi di perpustakaan Indonesian Heritage
Society dengan mengadakan kelompok belajar serta kuliah yang dilakukan dalam bahasa mereka sendiri.
Indonesian Heritage Society didirikan pada bulan Februari 1970, berawal dari pelanggan masyarakat Ganesha yang membentuk Relawan
Ganesha. Relawan Ganesha adalah sebuah kelompok yang didedikasikan untuk mendukung Museum PUSAT sekarang Museum Nasional dan
34