4.7 Model dan Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini terlebih dahulu dilakukan pengujian regresi berganda untuk mengetahui pengaruh variabel Return On Asssets, Earning Per Share dan Debt
to Equity Ratio dengan variabel harga saham. Setelah dilakukan pengujian regresi berganda dilakukan pengujian regresi dengan variabel moderating dengan
menggunakan uji residual. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel dividen tunai merupakan variabel moderating yang memperkuat hubungan antara
ROA, EPS dan DER terhadap harga saham. Seluruh analisis dilakukan dengan bantuan Software SPSS Statistical Package Social Science.
4.7.1 Perumusan Model Pertama
Untuk menentukan besarnya pengaruh antara variabel independen yaitu ROA, EPS dan DER terhadap harga saham. Model regresi linear berganda yang digunakan
adalah sebagai berikut: Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e
Di mana: Y
= Harga saham a
= Konstanta b
1
-b
4
= Koefisien Variabel X
1
= Return On Assets X
2
= Earning Per Share X
3
= Debt to Equity Ratio e
= Error variabel penganggu
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
4.7.2 Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian model regresi berganda dalam menguji hipotesis harus menghindari kemungkinan adanya penyimpangan asumsi klasik. Sebuah model regresi yang
menggunakan data time series dan cross section harus melakukan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, heterokedastisitas, autokorelasi dan multikolinieritas.
4.7.2.1 Uji normalitas Menurut Umar 2003 uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah
variabel dependen dan variabel independen yang digunakan dalam penelitian mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik dan layak
digunakan dalam penelitian adalah model yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Cara yang digunakan untuk mendeteksi normal atau tidaknya
suatu data yaitu dengan melihat grafik normal Probability plot atau histogram Ghozali, 2005. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal atau mengikuti arah
garis diagonal pada grafik histogram maka data diasumsikan berdistribusi normal, demikian sebaliknya. Sementara, analisis statistik yang digunakan adalah
Kolmogorov-Smirnov. Menurut analisis statistik dengan Kolmogorov-Smirnov, bila nilai signifikan 0,05 berarti distribusi data tidak normal. Sebaliknya bila nilai
signifikan 0,05 berarti distribusi data normal. 4.7.2.2 Uji heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
lainnya. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas. Asumsi klasik statistik heterokedastisitas dapat dideteksi dari output SPSS pada grafik Scatterplot
dengan cara melihat ada atau tidaknya pola tertentu bergelombang, melebar kemudian menyempit antara nilai prediksi variabel terkait ZPRED dengan
residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas dan
jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas Ghozali, 2005. Selain model
grafik heterokedastisitas dapat dideteksi dengan uji glejser dan uji park. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah uji glejser.
Dalam uji glejser ada 2 tahap yang dilakukan, tahap pertama adalah dengan melakukan regresi dengan menggunakan Y sebagai variabel dependen dan X1, X2,
X3 sebagai variabel independen.
Y = â + â
1
X
1
+ â
2
X
2
+ â
3
X
3
+ e
Dari hasil regresi ini akan diperoleh residual e
i
. Nilai residual yang diperoleh kemudian diabsolutkan sehingga diperoleh nilai absolute residual. Tahap kedua
adalah meregresikan setiap variabel bebas terhadap nilai absolut residual.
| e
i
| = â
+ â
1
X
1
+ â
2
X
2
+ â
3
X
3
+ e
â
1
yang signifikan secara statistik menunjukkan adanya pengaruh x
1
yang signifikan terhadap error termresidual atau terjadinya heterokedastisitas. Apabila â
1
tidak signifikan maka tidak terjadi heterokedastisitas homokedastisitas.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
4.7.2.3 Uji autokorelasi Uji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode tertentu dengan kesalahan pengganggu periode sebelumnya Ghozali, 2005. Autokorelasi merupakan korelasi
antar data dalam runtun waktu times series atau space data cross section. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi dapat
dilakukan dengan pengujian Durbin-Watson DW. Menurut Situmorang, dkk 2007 pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut:
1. Jika 0 d dl berarti tidak ada autokorelasi positif.
2. Jika 4 – dl d 4 berarti tidak ada autokorelasi negatif.
3. Jika du d 4 - du berarti tidak ada autokorelasi positif atau negatif.
4.7.2.4 Uji multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan korelasi antar variabel bebas independen, model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolinieritas yaitu dengan melihat Tolerance Value dan Variance Inflation Factor VIF. Multikolinieritas terjadi jika nilai tolerance kurang dari 0,10 dan VIF
lebih besar dari 10, atau jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya di atas 10 Ghozali, 2005. Multikolinieritas dapat diuji melalui uji
terhadap besaran korelasi antar variabel bebas.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
4.7.3 Pengujian Hipotesis