Karakteristik dan Klasifikasi Jasa

B. Jasa 1.

Definisi Jasa Beberapa penulis mengungkapkan definisi jasa sebagai berikut: a. William J. Stanton dalam Alma 2003:2, jasa adalah sesuatu yang dapat diidentifikasi secara terpisah tidak berwujud ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan. Jasa dapat dihasilkan dengan menggunakan benda-benda berwujud atau tidak. b. Valarie A. Zeithalm dan Mary Jo Bitner dalam Alma 2003:3 menyatakan jasa adalah suatu kegiatan ekonomi yang outputnya bukan produk dikonsumsi bersamaan dengan waktu produksi dan memberikan nilai tambah seperti kenikmatan, hiburan, santai, sehat bersifat tidak berwujud. c. Kotler dalam Lupiyoadi 2006:6, jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa bisa berkaitan dengan produk fisik atau sebaliknya.

2. Karakteristik dan Klasifikasi Jasa

Perusahaan harus mempertimbangkan empat karakteristik jasa tertentu, ketika merancang program pemasaran Kotler dan Armstrong, 2001:376: a. Intangibility ketidak-berwujudan Tidak berwujudnya jasa berarti bahwa jasa tidak bisa dilihat, dicicipi, dirasakan, didengar, atau dibaui sebelum dibeli. Universitas Sumatera Utara b. Inseparibility ketidak terpisahan Ketidak terpisahan jasa maksudnya adalah bahwa jasa tidak dapat dipisahkan dari penyedianya apakah penyedia tadi adalah orang atau mesin. c. Service variability keragaman Keragaman jasa berarti bahwa kualitas jasa tergantung pada siapa yang menyediakan jasa, dan waktu tempat, dan bagaimana cara mereka disediakan. d. Perishability Tidak tahan lama Tidak tahan lamanya jasa berarti jasa tidak dapat disimpan untuk penjualan atau pemakaian yang akan datang. Griffin dalam Lupiyoadi Hamdani 2006:6 menyebutkan karakteristik jasa sebagai berikut: a. Intangibility tidak berwujud. Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Nilai penting dari hal ini adalah nilai tak berwujud yang dialami, konsumen dalam bentuk kenikmatan, kepuasan, atau kenyamanan. b. Unstorability tidak dapat disimpan. Jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan dari produk yang telah dihasilkan. Karakteristik ini disebut juga inseparability tidak dapat disimpan, mengingat pada umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Universitas Sumatera Utara c. Customization kustomisasi. Jasa sering kali didesain khusus untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Berdasarkan klasifikasi Organisasi Perdagangan Dunia World Trade Organization-WTO, sesuai dengan GATSWTO-Central Product Classification MTN. GNSW120 dalam Lopiyoadi dan Hamdani 2006:7, ruang lingkup klasifikasi bisnis jasa meliputi: a. Jasa bisnis b. Jasa komunikasi c. Jasa konstruksi dan jasa teknik d. Jasa distribusi e. Jasa pendidikan f. Jasa lingkungan hidup g. Jasa keuangan h. Jasa kesehatan dan jasa sosial i. Jasa kepariwisataan dan jasa perjalanan j. Jasa rekreasi budaya, dan olah raga k. Jasa transportasi l. Jasa lain-lain. Klasifikasi jasa lebih rinci dikemukakan oleh Zeithaml dalam Alma 200316 yaitu: a. Transportasi termasuk di dalamnya kereta api, bus, truk, transportasi air, udara, pipa. b. Komunikasi berupa telepon, radio, televisi. Universitas Sumatera Utara c. Public utilities berupa listrik, gas, kebersihan. d. Perdagangan besar termasuk agen-agen dari produsen. e. Perdagangan eceran termasuk ke dalamnya berbagai bentuk pertokoan. f. Finansial, asuransi, perumahan berupa simpan pinjam, bursa efek, perusahaan investasi, usaha pembangunan perumahan. g. Jasa hotel h. Personal service i. Business service j. Jasa parkir k. Jasa bengkelreparasi l. Jasa bioskop hiburan dan rekreasi m. Jasa di bidang kesehatan n. Jasa di bidang hukum o. Jasa pendidikan p. Jasa sosialmasyarakat q. Jasa organisasi r. Jasa yang ditawarkan oleh pemerintah, perizinan, keamanan polisiTNI dan sebagainya.

C. Usaha Ritel